Bentuk Bentuk atau Jenis Pertanian
Berikut ini beberapa bentuk-bentuk atau jenis pertanian yang ada di Indonesia.
1. Sawah.
Merupakan suatu bentuk pertanian yang dilakukan pada lahan basah, sawah membutuhkan banyak air. Adapun bentuk-bentuk sawah diantaranya:
a. Sawah irigrasi.
Yaitu jenis sawah yang mendapatkan air secara teratur sepanjang tahunnya, sawah ini biasanya mampu menghasilkan panen tiga kali dalam satu tahun.
b. Sawah tadah hujan.
Yaitu jenis sawah yang mendapatkan air hanya dari hujan yang turun ke bumi saja.
c. Sawah bencah atau sawah pasang surut.
Yaitu jenis sawah yang letaknya berada dekat dengan muara sungai atau tepi pantai. Padi yang ditanamnya pada waktu surut dan jenis padi yang ditanam umumnya adalah gogo rencah.
d. Sawah lebak.
Yaitu jenis sawah yang ditanami padi yang letaknya berada di pinggir sungai (kanan atau kiri sungai).
2. Pekarangan.
Merupakan suatu lahan yang letaknya berada di lingkungan pemukiman atau lingkungan rumah dan umumnya dibatasi dengan pagar. Lahan ini sering ditanami tanaman pertanian.
3. Tegalan.
Merupakan area dengan lahan kering, yang bergantung kepada pengairan air hujan. Biasanya ditanami tanaman musiman dan terpisah dari lingkungan sekitar rumah atau sekitar pemukiman. Tanah tegalan sulit untuk dibuatkan irigrasi, karana permukaannya tidak rata. Saat musim panas lahan tegelan akan sulit untuk ditanami tanaman karena tanahnya kering.
4. Ladang berpindah.
Merupakan kegiatan pertanian yang dimana lahannya berpindah-pindah, dilakukan pada banyak lahan hasil dari pembukaan semak yang dimana setelah beberapa kali ditanami dan panen akan berpindah lahan. Jika tanah sudah tidak subur lagi maka akan berpindah ke lahan lain yang tanahnya masih subur atau tanah yang sudah lama tidak ditanami tanaman.
1. Sawah.
Merupakan suatu bentuk pertanian yang dilakukan pada lahan basah, sawah membutuhkan banyak air. Adapun bentuk-bentuk sawah diantaranya:
a. Sawah irigrasi.
Yaitu jenis sawah yang mendapatkan air secara teratur sepanjang tahunnya, sawah ini biasanya mampu menghasilkan panen tiga kali dalam satu tahun.
b. Sawah tadah hujan.
Yaitu jenis sawah yang mendapatkan air hanya dari hujan yang turun ke bumi saja.
c. Sawah bencah atau sawah pasang surut.
Yaitu jenis sawah yang letaknya berada dekat dengan muara sungai atau tepi pantai. Padi yang ditanamnya pada waktu surut dan jenis padi yang ditanam umumnya adalah gogo rencah.
d. Sawah lebak.
Yaitu jenis sawah yang ditanami padi yang letaknya berada di pinggir sungai (kanan atau kiri sungai).
2. Pekarangan.
Merupakan suatu lahan yang letaknya berada di lingkungan pemukiman atau lingkungan rumah dan umumnya dibatasi dengan pagar. Lahan ini sering ditanami tanaman pertanian.
3. Tegalan.
Merupakan area dengan lahan kering, yang bergantung kepada pengairan air hujan. Biasanya ditanami tanaman musiman dan terpisah dari lingkungan sekitar rumah atau sekitar pemukiman. Tanah tegalan sulit untuk dibuatkan irigrasi, karana permukaannya tidak rata. Saat musim panas lahan tegelan akan sulit untuk ditanami tanaman karena tanahnya kering.
4. Ladang berpindah.
Merupakan kegiatan pertanian yang dimana lahannya berpindah-pindah, dilakukan pada banyak lahan hasil dari pembukaan semak yang dimana setelah beberapa kali ditanami dan panen akan berpindah lahan. Jika tanah sudah tidak subur lagi maka akan berpindah ke lahan lain yang tanahnya masih subur atau tanah yang sudah lama tidak ditanami tanaman.