Pendekatan Problem Solving
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
didalamnya mewadahi,menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu . Menurut Erman Suherman (2001 : 70)
pendekatan pembelajaran ialah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan bias beradaptasi dengan siswa. Menurut
Asmani (2010:31) pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siwa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang tidak rutin.
Pendekatan problem solving member kesempatan kepada siswa untuk menemukan penyelesaian dari masalah tersebut, maka mereka akan memperoleh kepuasan tertentu. Sehinggah siswa akan lebuh termotivasi mempelajari prisip-prinsip atu konsep yang diberikan. Dalam menyelesaiakan masalh siswa perlu dilatih utnuk mendapatkan langkah-langkah penyelesaian secara teratur,sistimatis dan penarikan kesimpulan secarah sah berdasarkan kaidah yang telah ditetapkan.
Pendekatan Problem solving dalam pembelajaran menekankan pada pemahaman terhadap permasalahan, kemudian mencari penyelesaian dan menyelesaikan permasalahan serta melakukan evaluasi kembali penyelesaian yang di lakukan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan problem solving merupakan pencarian solusi dari suatu permasalahan dengan menggunakan identifikasi, mengeksplorasi, mencari langkah-langkah pemecahan dan akhirnya menemukan solusi tersebut serta mengevaluasi solusi dari permasalahan tersebut.
Teori-teori yang Mendukung pendekatan Problem Solving
Beberapa teori-teori belajaar yang berkaitan dengan mendukung pedekatn pemecahan masalah antara lain:
Teori beljar yang dikemukakan Gagne (Suherman, 2001:83) bahwa keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah, hal ii dapt di pahami sebab pemecahan masalah merupakan tipe belajar palin tinggi dari delapan tipe yang dikemukakan Gagne. Pemecahan masalah banyak disenangi oleh para ahli-ahli pendidikan. Proses pemecahan masalah menghasilkan lebih banyak prinsip yang dapat membantu dalam pemecahan masalah selanjutnya. Pelajaran matematika yang pernah kita hadapi pada umumnya dterdiri dari masalah. Untuk menemukan pemecahan terdapat masalah biasa dilengkapi dengan belajar prinsip-prinsip kemudian mennggunkan untuk memecahkan apa yang dinamakan masalah
Teori belajar konstriktivisme yang menekankan bagaimana siwa harus mebangun sendiri pengetahuannya serta menerapakan ide-ide mereka dalam memecahkan masalah.
Teori belajar bermakna David Ausebel . belajar bermakna merupakan suatu proes dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kongitif seseorang.
Teori penemuan Jerome Bruner. Bruner (Trianti, 2007 : 26) menyarankan agar siswa-siwa hendaknya belajar melalui konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar meraka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperiment yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri
Hasil penelitian Capper (Suherman, 2001: 84) menunjukkan bahwa pengalaman siswa sebelumnya, perkembangan kognitif, serta minat terhadap matematika merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pemecahan masalah. Suryadi (Marwati, 2010: 63) dalam surveinya menemukan pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh guru maupun siswa.
Kelebihan dan kelemahan pendekatan problem solving
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siwa memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang tidak rutin.
Pendekatan problem solving member kesempatan kepada siswa untuk menemukan penyelesaian dari masalah tersebut, maka mereka akan memperoleh kepuasan tertentu. Sehinggah siswa akan lebuh termotivasi mempelajari prisip-prinsip atu konsep yang diberikan. Dalam menyelesaiakan masalh siswa perlu dilatih utnuk mendapatkan langkah-langkah penyelesaian secara teratur,sistimatis dan penarikan kesimpulan secarah sah berdasarkan kaidah yang telah ditetapkan.
Pendekatan Problem solving dalam pembelajaran menekankan pada pemahaman terhadap permasalahan, kemudian mencari penyelesaian dan menyelesaikan permasalahan serta melakukan evaluasi kembali penyelesaian yang di lakukan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan problem solving merupakan pencarian solusi dari suatu permasalahan dengan menggunakan identifikasi, mengeksplorasi, mencari langkah-langkah pemecahan dan akhirnya menemukan solusi tersebut serta mengevaluasi solusi dari permasalahan tersebut.
Teori-teori yang Mendukung pendekatan Problem Solving
Beberapa teori-teori belajaar yang berkaitan dengan mendukung pedekatn pemecahan masalah antara lain:
Teori beljar yang dikemukakan Gagne (Suherman, 2001:83) bahwa keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah, hal ii dapt di pahami sebab pemecahan masalah merupakan tipe belajar palin tinggi dari delapan tipe yang dikemukakan Gagne. Pemecahan masalah banyak disenangi oleh para ahli-ahli pendidikan. Proses pemecahan masalah menghasilkan lebih banyak prinsip yang dapat membantu dalam pemecahan masalah selanjutnya. Pelajaran matematika yang pernah kita hadapi pada umumnya dterdiri dari masalah. Untuk menemukan pemecahan terdapat masalah biasa dilengkapi dengan belajar prinsip-prinsip kemudian mennggunkan untuk memecahkan apa yang dinamakan masalah
Teori belajar konstriktivisme yang menekankan bagaimana siwa harus mebangun sendiri pengetahuannya serta menerapakan ide-ide mereka dalam memecahkan masalah.
Teori belajar bermakna David Ausebel . belajar bermakna merupakan suatu proes dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kongitif seseorang.
Teori penemuan Jerome Bruner. Bruner (Trianti, 2007 : 26) menyarankan agar siswa-siwa hendaknya belajar melalui konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar meraka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperiment yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri
Hasil penelitian Capper (Suherman, 2001: 84) menunjukkan bahwa pengalaman siswa sebelumnya, perkembangan kognitif, serta minat terhadap matematika merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pemecahan masalah. Suryadi (Marwati, 2010: 63) dalam surveinya menemukan pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting baik oleh guru maupun siswa.
Kelebihan dan kelemahan pendekatan problem solving
Para
ahli pendidikan mengemukakan bahwa sampai pada saat sekarang ini belum ada
strategi pembelajaran yang sempurna. Dengan kata lain setiap strategi
pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari pendekatan problem solving yaitu:
Adapun kelebihan dan kekurangan dari pendekatan problem solving yaitu:
Kelebihan pendekatan problem solving antara lain:
- Merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pelajaran.
- Belajar dengan pendekatan problem solving adalah belajar penuh makna.
- Dapat menimbulkan motivasi belajar bagi siswa.
- Siswa belajar transfer konsep dan prinsip matematika ke situasi baru
- Mengajar siswa berpikir rasional dan lebih aktif.
Sedangkan kekurangan pendekatan
problem solving antara lain:
- Memerlukan waktu lama.
- Dapat menimbulkan frustasi jika penyajiannya terlalu cepat.
- Manakah siswa yang tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
Langkah-langkah
pembelajaran pendekatan problem solving
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving membimbing siswa untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang membentuk langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan hasilnya, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Mengajar dengan menggunakan pendekatan problem solving adalah cara mengajar dengan membimbing siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan dengan tidak didahului dengan adanya contoh yang relevan dan mengarahkan unutk mendapatkan hasilnya. Dalam arti bahwa belajar dengan pendekatan problem solving materi yang disampaikan masih merupakan masalah diserahkan kepada siswa untuk menyelesaiaknnya.
Guru dan siswa harus selalu berinteraksi bila terdapat kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. Guru juga harus mengetahui kemampuan siswanya, bila memberikan soal harus mengetahui bobotnya. Bila bobot soal tidak melebihi kemampuan siswa, maka siswa akan terbiasa dengan soal – soal matematika kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika sedikit demi sedikti akan semakin meningkat. Masalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika selain kemampuan siswa dalam memahami soal tersebut juga peran serta guru selalu aktif dalam membimbing anak didiknya.
Dalam menyelesaikan masalah siswa perlu dilatih untuk mendapatkan langkah-langkah penyelesaian secara teratur, sistematis dan penariakn kesimpulan secara sah berrdasarkan kaidah yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika dalam penelitian menurut Polya (Suherman, 2001: 84) adalah sebagai berikut:
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving membimbing siswa untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang membentuk langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan hasilnya, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Mengajar dengan menggunakan pendekatan problem solving adalah cara mengajar dengan membimbing siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan dengan tidak didahului dengan adanya contoh yang relevan dan mengarahkan unutk mendapatkan hasilnya. Dalam arti bahwa belajar dengan pendekatan problem solving materi yang disampaikan masih merupakan masalah diserahkan kepada siswa untuk menyelesaiaknnya.
Guru dan siswa harus selalu berinteraksi bila terdapat kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. Guru juga harus mengetahui kemampuan siswanya, bila memberikan soal harus mengetahui bobotnya. Bila bobot soal tidak melebihi kemampuan siswa, maka siswa akan terbiasa dengan soal – soal matematika kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika sedikit demi sedikti akan semakin meningkat. Masalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika selain kemampuan siswa dalam memahami soal tersebut juga peran serta guru selalu aktif dalam membimbing anak didiknya.
Dalam menyelesaikan masalah siswa perlu dilatih untuk mendapatkan langkah-langkah penyelesaian secara teratur, sistematis dan penariakn kesimpulan secara sah berrdasarkan kaidah yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah matematika dalam penelitian menurut Polya (Suherman, 2001: 84) adalah sebagai berikut:
- Memahami masalah
- Memahami masalah disini yaitu menyatakan dengan rinci tentang apa yang diketahui, dinyatakan atau dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
- Membuat rencana penyelesaian
- Membuat rencana penyelesaian yaitu mencari hubungan antara apa yang dinyatakan dengan apa yang diketahui serta memilih strategi pemecahan masalah.
- Melaksanakan rencana penyelesaian
- Melaksankan rencana penyelesaian di sini yaitu menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi pemecahan masalah yang telah dipilih dalam pembuatan rencana penyelesaian di atas.
- Meliahat kembali penyelesaian
- Melihat kembali penyelesaian berate mengecek hasil yang diperoleh. Apakah ada cara lain untuk mendapatkan penyelesaian yang sama? Dan apakah hasil yang diperoleh sudah cocok dengan permasalahan semula?
Kaitan
Antara Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Problem Solving
Kemampuan pemecahan merupakan salah satu tujuan
pendidikan. Kemampuan pemecahan masalah adalah bagian yang tidak dapat
ditinggalkan dalam pembelajaran matematika karena melalui pemecahan masalah,
konsep yang telah dimiliki peserta didikan dapat diaplikasikan. Menurut Slameto
(dalam Marwati, 2010:64)
mengemukakan bahwa dalam proses belajar matematika, penyelesaian masalah
merupakan peruses dan keterampilan intelektual dasar penting yang harus
diperkatikan oleh para guru matematika. Mengingant pentingnya kemampuan
pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika maka peserta didik membutuhakan
banyak kesempatan untuk memecahkan masalah dalam bidang matematika dan dalam
kontes kehidupan nyata. Untuk itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu
strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemapuan penyesalan masalah
yakni pendekatan problem sdlving.
Pendekatan problem solving merupakan pencarian
solusi dari suatu permasalahan dengan mengunakan identifikasi, mengesplorasi,
mencari langkah-langkah pemecahan dan akhir menemukan solusi tersebut serta
mengepaluasi solusi dari permasalahan tersebut.
Denagan demikian dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran ialah dengan
penerapan pendekatan problem solving
pendekatan problem solving membimbing siswa untuk menyelesaikan permasalahan
matematika yang membentuk langkah-langkah yang jelas untuk mendapatkan
hasilnya, sehingga siswa dapatt menyusun pengetahuannya sendiri, lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran, menumbuh kembangkan keterampilan yang tinggi dan
meningkatkan kepercayaan dirinya.
Penerapan Pendekatan Problem solving.
Fase 1 : Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
guru mengecek
kehadiran siswa
guru menyampaikan
topic pembelajaran
guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
guru mengingatkan
kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
Fase 2 : guru
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
guru menjelaskan
pengertian jarak
guru menjelaskan jarak
antara dua titik.
Guru memberikan contoh
soal
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami.
Guru menjelaskan jarak
antara titik dan garis
Fase 3 : Guru
menyediakan latihan terbimbing
Guru memberikan contoh
soal
Fase 4 : Guru
mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Menberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami.
Fase 5 : Guru
memberikan kesempatan untuk pelatihanlanjutan dan penerapan.
Guru memberikan
latihan
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa menyelesaikan masalah ( soal latihan ) sesuai dengan
penerapan problem solving.
Simak video berikut
Simak video berikut
Menghitung Banyak Data dengan Syarat Tertentu Pada Microsoft Excel Menggunakan Fungsi/Rumus COUNTIF