by Johny
Fitantra
Sel adalah satuan kehidupan yang paling mendasar. Sel merupakan unit
terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan dengan kehidupan.
Pada manusia, sel adalah blok-blok pembangun hidup bagi tubuh. Sel-sel yang
menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil yang rata-rata bergaris tengah
sekitar 10 sampai 20 mikrometer. Walaupun sebenarnya tidak ada yang namanya sel
“tipikal”, karena begitu beragamnya spesialisasi struktur dan fungsi, berbagai
sel memiliki tiga subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
Membran plasma atau membran sel adalah suatu struktur membranosa yang
sangat tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dengan
lingkungannya. Membran plasma dibentuk oleh lipid berlapis ganda yang bersifat
cairan dengan protein-protein terbenam di dalamnya dan dilekati berbagai
karbohidrat di permukaan luarnya. Membran plasma berfungsi memisahkan cairan
intrasel dan ekstrasel, sebagai penghalang mekanis untuk menahan isi sel, serta
mengontrol secara selektif pergerakan berbagai molekul antara cairan intrasel
dan cairan ekstrasel.
Dua bagian utama interior sel adalah nukleus dan sitoplasma. Nukleus
dikelilingi oleh suatu membran berlapis ganda yang memisahkannya dari
bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus terdapat materi genetik sel , DNA,
yang mempunyai dua fungsi penting yakni memberikan kode atau instruksi untuk
mengarahkan sintesis berbagai protein structural dan enzimatik spesifik di
dalam sel dan sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel untuk memastikan
bahwa sel menghasilkan sel anak persis induknya sehingga dapat terus dihasilkan
jenis sel yang identik di dalam tubuh. Lebih jauh lagi, pada sel-sel sistem
reproduksi, cetak biru DNA berfungsi untuk mewariskan karakteristik generasi ke
generasi selanjutnya.
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus.
Sitoplasma mengandung sejumlah struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi,
dan terbungkus membran – organel – yang tersebar di dalam massa kompleks mirip
gel yang disebut sitosol. Hampir semua sel memiliki lima jenis utama organel –
retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria.
Organel-organel ini serupa satu sama lain di dalam semua sel, walaupun terdapat
beberapa variasi bergantung pada kemampuan khusus tiap-tiap jenis sel. Bagian
sitoplasma sisanya (bagian yang tidak ditempati oleh organel) terdiri dari
sitosol, suatu massa semicair yang diikat oleh aringan protein luas yang
membenruk sitoskeleton. Jaringan sitoskeleton menentukan bentuk sel, menyokong
organisasi internal, dan mengatur berbagai pergerakannya.
Sel manusia mempunyai beberapa karakteristik yakni
1.Sangat kompleks
Molekul-molekul sederhana – kompleks –> organel –> sel
Misalnya C, H, O, N, S, P asam amino protein misalnya salah satu
komponen dalam mitokondria yang merupakan organel dari sel
Macam-macam organel:
Misalnya C, H, O, N, S, P asam amino protein misalnya salah satu
komponen dalam mitokondria yang merupakan organel dari sel
Macam-macam organel:
a. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) adalah pabrik untuk sintesis, merupakan suatu sistem membranosa terisi cairan yang tersebar luas di seluruh sitosol, dan memiliki saluran yang berhubungan. RE dibagi menjadi dua yakni:
Retikulum endoplasma (RE) adalah pabrik untuk sintesis, merupakan suatu sistem membranosa terisi cairan yang tersebar luas di seluruh sitosol, dan memiliki saluran yang berhubungan. RE dibagi menjadi dua yakni:
1) RE kasar
Ditempeli ribosom, berfungsi mensintesis dan melepaskan berbagai protein baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang berisi cairan yang dibungkus oleh membran RE. Protein-protein tersebut ada yang diekspor ke luar sebagai produk sekretorik dan ada yang diangkut ke tempat-tempat di dalam sel untuk pembentukan membran sel baru (membran plasma baru atau membran organel baru) dan komponen protein pada organel lain.
Ditempeli ribosom, berfungsi mensintesis dan melepaskan berbagai protein baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang berisi cairan yang dibungkus oleh membran RE. Protein-protein tersebut ada yang diekspor ke luar sebagai produk sekretorik dan ada yang diangkut ke tempat-tempat di dalam sel untuk pembentukan membran sel baru (membran plasma baru atau membran organel baru) dan komponen protein pada organel lain.
2) RE halus
Pada sebagian besar sel, RE halus relatif jarang dan berfungsi terutama sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan dipindahkan dari RE kasar.
Pada sebagian besar sel, RE halus relatif jarang dan berfungsi terutama sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan dipindahkan dari RE kasar.
b. Ribosom
Ribosom merupakan tempat pembuatan protein. Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat menempel pada RE.
Ribosom merupakan tempat pembuatan protein. Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat menempel pada RE.
c. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi menyelesaikan, menyortir, dan mengirim produk sel. Setelah meninggalkan RE banyak vasikula transport berpindah ke kompleks Golgi. Di sini, produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Kompleks Golgi terdiri dari kantung membran pipih yang disebut sisterne.
Kompleks Golgi menyelesaikan, menyortir, dan mengirim produk sel. Setelah meninggalkan RE banyak vasikula transport berpindah ke kompleks Golgi. Di sini, produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Kompleks Golgi terdiri dari kantung membran pipih yang disebut sisterne.
d. Lisosom
Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak dinginkan. Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke bagian dalam sel melalui proses endositosis. Pada endositosis, membran plasma mengalami invaginasi (melekuk ke dalam), membentuk suatu kantung yang mengandung sedikit cairan ekstrasel. Membran plasma kemudian menutup di permukaan tabung, membentuk vesikel kecil intrasel yang terbungkus membran dengan isi kantung terperangkap di dalamnya.
Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak dinginkan. Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim-enzim lisosom dibawa ke bagian dalam sel melalui proses endositosis. Pada endositosis, membran plasma mengalami invaginasi (melekuk ke dalam), membentuk suatu kantung yang mengandung sedikit cairan ekstrasel. Membran plasma kemudian menutup di permukaan tabung, membentuk vesikel kecil intrasel yang terbungkus membran dengan isi kantung terperangkap di dalamnya.
Sebagian kecil sel, terutama sel darah putih, melakukan bentuk khusus
endositosis yang disebut fagositosis. Apabila sebuah sel darah putih menjumpai
sebuah partikel multimolekul besar, misalnya bakteri atau sisa jaringan, sel
tersebut menjulurkan tonjolan permukaan yang seluruhnya menutupi atau
mengelilingi partikel tersebut. Lisosom dapat bergabung dengan dengan organel-organel
yang sudah tua atau rusak untuk menyingkirkan bagian-bagian sel yang tidak
berguna. Pada keadaan tertentu, lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sehat
secara normal.
e. Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim oksidatif yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping dan berpotensi merusak sel. Walaupun demikian, peroksisom juga mengandung katalase, suatu enzim antioksidan yang menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.
Peroksisom mengandung enzim oksidatif yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk samping dan berpotensi merusak sel. Walaupun demikian, peroksisom juga mengandung katalase, suatu enzim antioksidan yang menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.
f. Mitokondria
Mitokondria adalah organel energi yang mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
Mitokondria adalah organel energi yang mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
2. Memiliki informasi genetik yakni gen yang merupakan blueprint untuk
struktur sel, seluruh aktivitas dan fungsi sel
3. Dapat bereproduksi pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf dan sel otot, telah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
4. Memperoleh dan menggunakan energi
5. Melakukan metabolisme sel
6. Terdapat suatu aktivitas dalam sel manusia yang dinamis, misalnya perubahan bentuk sel akibat aksi dari protein-protein dalam sitoplasma
7. Dapat memberi respon terhadap suatu stimulus
Sel mempunyai reseptor hormon, reseptor faktor tumbuh, reseptor matriks ekstraselular, atau reseptor lainnya. Respon sel misalnya metabolisme sel, proliferasi sel atau gerakan sel.
8. Mampu mengatur diri sendiri (self regulation) misalnya pengaturan siklus sel.
3. Dapat bereproduksi pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf dan sel otot, telah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
4. Memperoleh dan menggunakan energi
5. Melakukan metabolisme sel
6. Terdapat suatu aktivitas dalam sel manusia yang dinamis, misalnya perubahan bentuk sel akibat aksi dari protein-protein dalam sitoplasma
7. Dapat memberi respon terhadap suatu stimulus
Sel mempunyai reseptor hormon, reseptor faktor tumbuh, reseptor matriks ekstraselular, atau reseptor lainnya. Respon sel misalnya metabolisme sel, proliferasi sel atau gerakan sel.
8. Mampu mengatur diri sendiri (self regulation) misalnya pengaturan siklus sel.
No comments:
Write komentar