Adapun peristiwa pertama yang terjadi
menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah:
Jepang
menyerah kepada Sekutu
a. Dalam
Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang)
Pada Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen
Jepang) ke-85 pada 7 September 1944 di Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan
bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan untuk merdeka kelak di
kemudian hari. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh semakin terdesaknya Angkatan
Perang Jepang oleh pasukan Amerika, terlebih dengan jatuhnya Kepulauan Saipan
ke tangan Amerika Serikat.
b.
Pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai
Pada 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici
Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Panitia Kemerdekaan. Tindakan ini merupakan langkah konkret pertama
bagi pelaksanaan janji Koiso. Dr. Radjiman Wediodiningrat terpilih sebagai
Kaico atau ketua.
c.
Pembentukan Dokuritsu Junbi Linkai
Pada 7 Agustus 1945, Panglima Tentara Umum
Selatan Jenderal Terauchi meresmikan pembentukan Dokuritsu Junbi Linkai atau
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada saat ini pula, Dokuritsu
Junbi Cosakai dinyatakan bubar. dan Bung Karno terpilih sebagai ketua serta
Bung Hatta sebagai wakil ketua.
d. Bom Atom
di kota Nagasaki dan Hiroshima
Pada tanggal 6 Agustus 1945, tepatnya jam
08.15 pagi kota Hiroshim telah di jatuhi Bom atom oleh tentara sekutu. Lebih
dari 70.000 orang penduduk kota Hiroshima telah menjadi korban bom atom
tersebut. kemudian Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom yang kedua kembali
dijatuhkan oleh Amerika Serikat di kota Nagasaki. Dan akibat ledakan tersebut
lebih dairi 75.000 orang penduduk Jepang di Nagasaki menjadi korban.
e. Berita
Jepang akan memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui
Marsekal Terauchi di Dalat (Vietnam) memberikan informasi kepada tokoh
pergerakan yang diundang, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman
Wediodiningrat bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan
kepada Bangsa Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilakukan pada tanggal
24 Agustus 1945, Pelaksanaannya akan dilakukan oleh PPKI.
f. Desakan
Sutan Syahrir agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
Dua hari berselang, saat Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat kembali ke tanah air dari Dalat
(Vietnam), Sutan Syahrir mendesak agar Bung Karno dapat secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai
tipu muslihat Jepang, sebab Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan demi
menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang pro dan kontra
terhadap Jepang.
Soekarno belum merasa yakin bahwa Jepang
memang telah menyerah, dan seandainya dilakukan proklamasi kemerdekaan saat
itu, hal tersebut dapat menyebabkan pertumpahan darah yang luas, dan dapat
berakibat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno kemudian
memberitahu Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan
karena itu merupakan hak PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Sementara itu Syahrir menganggap PPKI ialah badan buatan Jepang dan proklamasi
kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan "hadiah" dari Jepang
g. Jepang
secara resmi menyerah kepada Sekutu di kapal USS Missouri.
Setelah peristiwa jatuhnya Bom Atom di kota
Nagasaki dan Hiroshima pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 yang mengakibatkan
hancurnya militer jepang, Pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah secara resmi
kepada Sekutu diatas kapal USS Missouri. Saat itu tentara jepang masih
menguasai Indonesia sebab Jepang berjanji akan mengembalikan Indonesia ke
tangan Sekutu.
No comments:
Write komentar