Sunday, 27 October 2019

FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN

A. Momen
1. Momen
Jika X adlah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka momen ke-k (dinotasikan dengan μk) didefinisikan sebagai:
μk = E(Xk­­­­­), k=1,2,3, ...
2. Momen Diskrit
Jika X adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari X di x, maka momen ke-k ( dinotasikan dengan μk) didefinisikan sebagai:
Contoh:
Berikut ini diberikan distribusi peluang dari peubah acak X.
Hitung nilai μ3
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi momen diskrit, maka:

3. Momen Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi densitas dari X di x, maka momen ke-k ( dinotasikan dengan μk) didefinisikan sebagai :
Contoh :
Misalnya fungsi dnsitas dari X berbentuk:
Hitung μ3
Penyelesaian :

B.  Fungsi Pembangkit Momen
Pada bagian sebelumnya, kita membahas momen ke-k yang dinotasikan dengan μk. Momen ini bisa juga diperoleh melalui besaran lainnya, yang dinamakan fungsi pembangkit momen. Sehingga fungsi pembangkit momen merupakan sebuah fungsi yang dapat menghasilkan momen-momen. Selain itu, penentuan distribusi baru dari peubah acak yang baru merupakan kegunaan lain fungsi pembangkit momen.
1. Fungsi pembangkit Momen
Definisi 1
Jika X adalah peubah acak , baik dari diskrit maupun kontinu, maka fungsi pembangkit momen dari X (dinotasikan dengan (Mx(t)) didefinisikan sebagai:
Mx(t) = E(etX)
Untuk –h < t 0

2. Fungsi Pembangkit Momen Diskrit
Definisi 2
Jika  adalah peubah acak diskrit dan p(x) adalah nilai fungsi peluang dari X di x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai :
3. Fungsi Pembangkit Momen Kontinu
Definisi 3
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi densitas dari X di x, maka fungsi pembangkit momen dari x didefinisikan sebagai :
Berikut ini akan dijelaskan dua cara dalam pembuktian bahwa fungsi pembangkit momen itu bisa menghasilkan momen – momen.
1. Jika definisi 1, etX diuraikan dengan menggunakan perluasan deret MacLaurin, maka dapat diperoleh :
Jika Mx(t) diturumkan terhadap t, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh :
Demikian seterusnya, sehinga apabila Mx(t) diturunkan terhadap t sebanyak r kali, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh:
1. Dalam hal ini, kita akan menurunkan terhadap t dari perumusan pada definisi 1.
Demikian seterusnya, sehingga apabila Mx(t) diturunkan terhadap t sebanyak r kali, kemudian harga t sama dengan nol, maka akan diperoleh :

C. Penurunan Momen Dari Fungsi Pembangkit Momen
Jika X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu dan Mx(t) adalh fungsi pembangkit momennya, maka :
Jika kita memperhatikna uraian diatas, maka syarat fungsi pembangkit momen akan menghasilkan momen–momen adalah –h < t < h dan  h > 0. Apa artinya? Coba kita subsitusikan beberapa nilai h ke dalam –h < t < h.
Untuk h = ½, akan diperoleh -½ < t < ½  
Untuk t =1 ,akan diperoleh -1 < t <  1
Untuk t = 10, akan diperoleh -10 < t 10
Untuk t = 25, akan diperoleh -25 < t < 25
Untuk t = 100, akan diperoleh -100 < t < 100
Untuk t=200, akan diperoleh -200 < t < 200
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa nilai t itu harus mencakup 0 (nol). Akibatnya, apabila fungsi pembangkit momen menghasilkan sebuah fungsi t dengan harga t-nya tidak sama dengan nol, maka kita harus menentukan fungsi pembangkit momen yang berlaku untuk harga t sama dengan nol.
Pemahaman penentuan fungsi pembangkit momen dari sebuah peubah acak, baik diskri maupun kontinu diperjelas melalui contoh berikut:

Contoh:
Misalnya fungsi peluang dari X berbentuk:
a. Tentukam fumgsi pembangkit momen dari X.
b. Hitung μ1 dan μ2 berdasarkan hasil fungsi pembangkit momen.
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi fungsi pembangkit momen diskrit, maka:

No comments:
Write komentar