Untuk dapat memahami bagaimana hakikat
matematika itu , kita dapat memperhatikan pengertian istilah matematika dan
beberapa deskripsi yang diuraikan.
Kata matematika berasal dari bahasa
latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang
berarti mempelajari. Matematikan lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio
(penalaran), bukan menekankan dari hasil ekperimen atau hasil observasi. Matematika
terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide,proses, dan penalaran. Konsep matematika
didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya
matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang
studi yang perlu diajarkan. Seorang guru yang akan mengajarkan matematika
kepada siswanya, hendaklah mengetahui
dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Untuk menjawab
pertanyaan “ Apakah Matematika itu?”tidak dapat menjawab dengan mudah. Hal ini
dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian matematika
karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang
berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematikah adalah ilmu tentang
bilangan dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah
bahasa numeric, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika
adalah metode berfikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan,
pola, bentuk dan struktur.
Karakteristik matematika yang dimaksud
adalah obyek matematika bersifat abstrak, materi matematika disusun secara
hirarkis, dan cara penalaran matematika adalah deduktif. Obyek matematika
bersifat abstrak, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi.
Demikian pula dalam mengajar matematika guru harus mampu mengabstraksikan
obyek-obyek matematika dengan baik sehingga siswa dapat memahami obyek
matematika yang diajarkan.
Hudoyo (1988:3) menyatakan bahwa belajar
matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi. Sehingga dalam mengajar
matematika guru harus mampu memberikan penjelasan dengan baik sehingga
konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dipahami siswa.
Materi matematika disusun secara
hierarkis artinya suatu topik matematika merupakan prasyarat bagi topik
berikutnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu topik matematika yang
baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi proses
belajar mengajar matematika tersebut. Hudoyo (1988:4) mengungkapkan bahwa
karena kehirarkisan matematika itu, maka belajar matematika yang terputus-putus
akan mengganggu terjadinya proses belajar. Ini berarti proses belajar
matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara
kontinu. Karena dalam belajar matematika memerlukan materi prasyarat untuk
memahami materi berikutnya, maka dalam mengajar matematika guru harus
mengidentifikasikan materi-materi yang menjadi prasyarat suatu topik mata
pelajaran matematika.
Matematika secara umum ditegaskan sebagai
penelitian pola dari stuktur, perubahan, dan ruang lingkup, tak lebih resmi, seorang
mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam pandangan
formalis, matematika adalah pemeriksaan
aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika. Pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika. Matematika
selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain untuk pengembangan
keilmuan, terutama di bidang sains dan teknologi.
Bagi guru, dengan memahami hakekat definisi
dan deskripsi matematika sebagaimana tersebut diatas tentunya memiliki
kontribusi yang besar untuk menyelenggarakan proses pembelajaran matematika
secara bermakna. Diharapkan matematika tidak lagi dipandang secara parsial oleh
siswa, guru, masyarakat, atau pihak lain. Melainkan mereka dapat memandang
matematika secara utuh yang pada akhirnya dapat memacu dan berpartisipasi untuk
membangun peradaban dunia demi kemajuan sains dan teknologi yang dapat
memberikan manfaat bagi umat manusia.
No comments:
Write komentar