Thursday, 17 October 2019

Hakikat Matematika

Untuk dapat memahami bagaimana hakikat matematika itu , kita dapat memperhatikan pengertian istilah matematika dan beberapa deskripsi yang diuraikan.

Kata matematika berasal dari bahasa latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Matematikan lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil ekperimen atau hasil observasi. Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan  ide,proses, dan penalaran. Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.



Matematika merupakan salah satu bidang studi yang perlu diajarkan. Seorang guru yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah  mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Untuk menjawab pertanyaan “ Apakah Matematika itu?”tidak dapat menjawab dengan mudah. Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian matematika karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematikah adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa numeric, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah metode berfikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan, pola, bentuk dan struktur.

Karakteristik matematika yang dimaksud adalah obyek matematika bersifat abstrak, materi matematika disusun secara hirarkis, dan cara penalaran matematika adalah deduktif. Obyek matematika bersifat abstrak, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi. Demikian pula dalam mengajar matematika guru harus mampu mengabstraksikan obyek-obyek matematika dengan baik sehingga siswa dapat memahami obyek matematika yang diajarkan.

Hudoyo (1988:3) menyatakan bahwa belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi. Sehingga dalam mengajar matematika guru harus mampu memberikan penjelasan dengan baik sehingga konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dipahami siswa.

Materi matematika disusun secara hierarkis artinya suatu topik matematika merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu topik matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi proses belajar mengajar matematika tersebut. Hudoyo (1988:4) mengungkapkan bahwa karena kehirarkisan matematika itu, maka belajar matematika yang terputus-putus akan mengganggu terjadinya proses belajar. Ini berarti proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinu. Karena dalam belajar matematika memerlukan materi prasyarat untuk memahami materi berikutnya, maka dalam mengajar matematika guru harus mengidentifikasikan materi-materi yang menjadi prasyarat suatu topik mata pelajaran matematika.

Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari stuktur, perubahan, dan ruang lingkup, tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah  pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika. Pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika. Matematika selalu memiliki hubungan dengan disiplin ilmu yang lain untuk pengembangan keilmuan, terutama di bidang sains dan teknologi.

Bagi guru, dengan memahami hakekat definisi dan deskripsi matematika sebagaimana tersebut diatas tentunya memiliki kontribusi yang besar untuk menyelenggarakan proses pembelajaran matematika secara bermakna. Diharapkan matematika tidak lagi dipandang secara parsial oleh siswa, guru, masyarakat, atau pihak lain. Melainkan mereka dapat memandang matematika secara utuh yang pada akhirnya dapat memacu dan berpartisipasi untuk membangun peradaban dunia demi kemajuan sains dan teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi umat manusia.

No comments:
Write komentar