Sunday, 1 December 2019

Model Pembelajaran Advance Organizer : Fungsi dan Struktur Pengajaran

A. Fungsi-Fungsi Pembelajaran Advance Organizer
Ada beberapa fungsi model Advance Organizer terhadap proses pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
1. Menjelaskan, mengintegrasikan dan mengaitkan pengetahuan yang sedang dipelajari, dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa.
2. Menyusun rangkaian atau arah kurikulum dan melatih siswa secara sistematis dalam suatu gagasan kunci bidang tertentu
3. Meningkatkan efektifitas dan mengevaluasi pemerolehan siswa pada materi.
4. Melukiskan dengan jelas, tepat dan eksplisit persamaan dan perbedaan prinsip antara ide-ide yang ada dalam sebuah hal baru yang sedang dipelajari, di satu pihak dan konsep-konsep terkait yang sudah ada dalam struktur kongnitif di lain pihak.
5. Menyediakan ideational scaffolding, yaitu tempat mengaitkan pengetahuan baru yang lebih rinci agar dapat dipahami dan diingat dengan lebih baik
6. Dapat menunjukkan perbedaan serta persamaan antara konsep dalam materi baru dengan konsep yang berhubungan dalam struktur kognitif.
7. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru karena merupakan kerangka dalam bentuk abstraksi atau ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari dan hubungannya dengan materi yang telah ada dalam struktur kognitif siswa.


B. Struktur Pengajaran Advance Organizer
Model Advance Organizer terbagi dalam tiga tahap Struktur Pengajaran, yakni : 
Tahap Pertama : Presentasi Advance Organizer
Ѻ Mengklarifikasi tujuan-tujuan pelajaran
Ѻ Mengidentifikasi sifat-sifat yang jelas atau konklusif
Ѻ Memberikan contoh atau ilustrasi yang sesuai
Ѻ Mengulang
Ѻ Mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman pembelajar
Tahap kedua : Presentasi tugas atau Materi Pembelajaran
Ѻ Menyajikan Materi
Ѻ Membuat urutan materi pembelajaran yang logis dan jelas
Ѻ Menghubungkan materi dengan organizer
Tahap ketiga : Memperkuat susunan kognitif
Ѻ Menggunakan prinsip-prinsip integratif
Ѻ Membangkitkan pendekatan kritis pada mata pelajaran
Ѻ Mengklarifikasi gagasan-gagasan
Ѻ Menerapkan gagasan-gagasan secara aktif (misalnya dengan menguji gagasan tersebut).

Pada tahap pertama, mengklarifikasikan tujuan pelajaran adalah salah satu cara untuk memperoleh perhatian siswa dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan pembelajaran, keduanya penting untuk memfasilitasi pembelajaran yang bermakna. Menyampaikan Advance organizer adalah gagasan dalam dirinya sendiri dan, seperti materi pelajaran, harus dieksplorasi secara terampil. Ia juga harus dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan, yang hanya berguna untuk pelajaran tetapi tidak untuk advance organizer.
Selanjutnya Hidayat (2008) mengemukakan ada dua jenis advance organizer:
1). Expository organizer menjadi konsep dasar pada tingkat abstraksi tertinggi. Organizer ini mempresentasikan perancah intelektual tentang bagaimana siswa akan menggantungkan informasi baru yang mereka temui. Organizer ekspositori khususnya berguna karena ia menyediakan perancah ideasional untuk materi-materi yang asing/tidak biasa.
2). Comparative organizer biasanya diterapkan pada materi yang biasa. Organizer ini dirancang untuk membedakan antara konsep baru dan kosep lama untuk menghindari kebingungan yang disebabkan oleh kesamaan antar keduanya.

Organizer harus dibangun berdasarkan konsep-konsep penting atau rancangan-rancangan suatu disiplin atau bidang kajian Pertama, organizer harus dibangun sehingga pembelajar dapat menghayati kegunaannya. Fitur utama suatu organizer dengan demikian adalah, bahwa ia berada dalam tingkat abstraksi dan generalisasi yang paling tinggi daripada tugas pembelajaran itu sendiri.

Tingkat abstraksi tertinggi adalah apa yang membedakan organizer dengan overview (pengenalan), yang ditulis (atau diucapkan) pada tingkat abstraksi yang sama sebagaimana materi pembelajaran. Hal ini disebabkan karena organizer tersebut, sebenarnya, merupakan preview (tampilan awal) dari materi pembelajaran. Kedua, apakah organizer itu ekspositori atau komparatif, fitur penting dari suatu konsep atau rancangan harus ditunjukkan dan dijelaskan secara seksama.

Aunurrahman (2009:160) mengemukakan beberapa tugas yang harus diselesaikan pada tahap dua yaitu: Membuat organisasi secara tegas, membuat urutan bahan pelajaran secara logis dan eksplisit, memelihara suasana agar penuh perhatian, dan menyajikan bahan. Dalam membuat organisasi secara tegas dan membuat urutan bahan pelajaran secara logis dan eksplisit, model pembelajaran advance organizer dapat menggunakan media peta konsep dalam aplikasinya dan untuk mempertahankan perhatian dapat dilakukan dengan berbagai rangsangan (gerakan, sikap, nada suara) atau menggunakan media lain untuk melengkapi presentasi. Fase kedua dapat dikembangkan dalam bentuk diskusi, melakukan percobaan, ceramah, siswa memperhatikan gambar-gambar, membaca teks, yang masing-masing diarahkan pada tujuan pengajaran yang ditunjukan pada langkah pertama.

Dalam melaksanakan ini, Arends menjadikannya empat fase, yakni :
1. Mengklarifikasikan tujuan pelajaran dan menyiapkan siswa untuk belajar
2. Mempersentasikan Advance Organizer nya
3. Mempersentasikan informasi baru yang dimaksud
4. Mamantau dan memeriksa pemahaman siswa serta memperluas dan memperkuat ketrampilan berpikir mereka.

Ausubel mendeskripsikan pikiran sebagai sistem pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dapat dibandingkan dengan struktur konseptual suatu disiplin akademik. Pikiran ini secara hirarkis merupakan seperangkat gagasan yang telah diolah dan menjadi gudang penyimpanan untuk beragam informasi dan gagasan. Saat sistem memproses informasi ini memperoleh informasi dan gagasan baru, ia akan mengolah kembali dirinya sendiri untuk mengakomodir gagasan-gagasan tadi. Untuk itulah sistem tersebut berada dalam keadaan yang selalu berubah terus menerus.
Ausubel menegaskan bahwa gagasan-gagasan baru dapat dipelajari dan dipertahankan secara fungsional hanya pada jangkauan bahwa gagasan tersebut dapat dihubungkan dengan konsep dan rancangan yang sudah ada yang menyediakan jangkar-jangkar ideasional. Jika materi baru terlalu berlawanan dengan struktur kognitif yang sudah ada atau tidak berhubungan sama sekali dengan konsepsi apapun, pembelajar harus secara aktif merenungkan materi baru itu, berpikir melalui koneksi-koneksi ini, menyatukan perbedaan atau ketidak sesuaian dan mencatat kesamaan-kesamaan dengan informasi yang ada.

Pedoman berikut merangkum metode yang direkomendasikan untuk mempresentasikan pelajaran berdasarkan Advance Organizer.
Tahap
Komponen
Pertimbangan
1
Mempresentasikan Advance Organizer
·   Mengidentifikasi atribut-atribut pendefinisi
·   Memberi contoh
·   Memberi konteks
·   Mengulangi
·     Mengulas fitur-fitur penting dari Advance Organizer dan konten pelajaran
·      Mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan
2
Mempresentasikan konten belajar
·   Mempersentasikan materi
·   Menggunakan diferensiasi progresif
·   Mempertahankan perhatian
·   Mengeksplisitkan organisasi
·   Mengeksplisitkan urutan logis dari materi belajar
·      Mengerjakan apa yang dideskripsikan Ausubel sebagai ‘memberi scaffolding ideasional bagi penyesuaian dan retensi materi yang lebih detail dan terdiferensiasi selanjutnya’ yakni mengelompokkan dan mengaitkan hal-hal secara bersama-sama sehingga masuk akal bagi siswa anda.
·      Memecah konsep dari atas ke bawah. Jika sesuai.
·      Melibatkan siswa
·      Menunjukkan bagaimana materi berkaitan dengan Advance Organizer
·      Menunjukkan pada siswa bagaimana materi sesuai dengan struktur kognitif mereka
3
Memperkuat organisasi kognitif
·     Mengaitkan materi belajar baru di dalam struktur kognitif siswa yang telah ada
·     Menggunakan rekonsiliasi integrative
·     Mendorong belajar penerimaan aktif
·     Mengumpulkan pendekatan kritis terhadap materi
·     Mengklarifikasi
·      Mengaitkan ide-ide baru dengan gambaran yang lebih besar
·      Mengingatkan siswa mengenai ide-ide (gambaran besar)
·      Meminta rangkuman atribut utama dari materi belajar baru. Mengulangi difinisi tepat. Menanyakan perbedaan antara aspek-aspek materi. Meminta siswa untuk mendeskripsikan bagaimana materi belajar mendukung konsep atau proposisi yang sedang digunakan sebagai organizer
·      Meminta siswa untuk mendeskripsikan bagaimana materi baru berkaitan dengan organizer. Meminta contoh-contoh lain dari konsep atau proposisi di dalam materi belajar. Meminta siswa untuk memverbalkan esensi dari materi dengan menggunakan terminologi dan kerangka acuan mereka sendiri. Meminta siswa untuk melihat materi dari sudut pandang alternatif
·      Meminta siswa untuk mengenali asumsi atau kesimpulan yang mungkin telah dibuat di dalam materi belajar, untuk menilai asumsi dan kesimpulan tersebut dan untuk mendamaikan kontradiksi diantara mereka
·      Memastikan bahwa kaitan-kaitan telah dibentuk didalam struktur kognitif siswa

No comments:
Write komentar