Tak akan kita mengerti apa yang mereka rasakan. Kita sering menyebutnya mereka tidak punya harga diri, padahal dalam kehidupan ini semua dihargai, hanya kita yang tak pernah mau berfikir apa sebenarnya harga diri.
Dalam perjalananya semua yang tergantung adalah harga dirinya, ketika kita duduk sambil terdiam kemudian seorang menawarkan sesuatu dan kita bersedia, maka itulah harga diri kita saat itu juga, karena secara otomatis kita ada dalam genggamanya lantaran keterimaan kita terhadap tawarannya, bandingkan dengan mereka yang berada dibawah lampu kelap-kelip malam yang bisa dibeli dengan uang untuk bercinta kasih bersama, bukankah itu juga harga dirinya, jadi dalam hidup ini tak perlu ada rasa meninggi untuk yang unggul dari yang lain, semua sama, karena kita akan selalu terlibat dalam sebuah harga diri, kita harus ingat bahwa bukan berarti mereka yang menjual dirinya dalam semalam itu tidak punya harga diri. Tingkatan harga diri itu terukur dengan waktu layaknya sebuah dagangan. Kadang hari ini murah dan hari kemaren mahal, jadi bukan berarti mereka yang dibeli dimalam itu harga dirinya selalu rendah atau murah tapi dalam hal lain mereka akan lebih mahal dari pada kita, pernakah kita rasakan bagimana mereka harus berjuang dengan hebatnya untuk menghidupi keluarganya sedangkan kita hanya duduk dan mengatai mereka tak punya harga diri, coba bayangkan siapa yang lebih bisa menghargai dan patut dihargai antara kita atau mereka, tentu semua akan tahu jawabannya.
Harga diri yang tinggi itu diukur atas
dasar kemanfaatan atau keperluan. Justru mereka yang berjuang demi kemanfaatan
dan keperluannya dan keluarganya, sedang kita hanya menjual diri untuk
bergadang bersama-sama teman tanpa ada kemanfaatan atau keperluan, mana yang
lebih dapat diterima kita atau mereka. Mari kita bersama-sama menjaga fikiran
tentang keburukan yang lain meskipun saat itu kita lihat ia rendah tapi suatu
saat bisa jadi kita akan melihatnya dengan sangat mahal. (Azharies.).
Terima kasih atas penjelasannya.
ReplyDeletePaket Bundling