A. Pengertian Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Pembelajaran aktif
(active learning) adalah suatu proses pembelajaran dengan maksud untuk
memberdayakan peserta didik agar belajar dengan menggunakan berbagai cara/
strategi secara aktif. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan
untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran
aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/
anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Beberapa penelitian
membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang bersamaan dengan berlalunya
waktu. Penelitian Pollio (1984) menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya
memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia.
Sementara penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit
pertama perthatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai menjadi 20%
pada waktu 20 menit terakhir.
Otak manusia selalu mempertanyakan
setiap informasi yang masuk ke dalamnya, dan otak juga memproses setiap
informasi yang ia terima, sehingga perhatian tidak dapat tertuju pada stimulus
secara menyeluruh. Hal ini menyebabkan tidak semua yang dipelajari dapat
diingat dengan baik.
Secara bahasa active
knowledge sharing berarti saling tukar pengetahuan. Strategi active
knowledge sharing merupakan sebuah strategi pembelajaran dengan memberikan
penekanan kepada siswa untuk saling membantu menjawab pertanyaan yang tidak
diketahui teman lainnya. Artinya bahwa siswa yang tidak dapat menjawab
pertanyaan disilahkan untuk mencari jawaban dari teman yang mengetahui jawaban
tersebut dan siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman
yang kesulitan.
Konsep strategi active
knowledge sharing ini hampir sama dengan strategi every one is teacher. Bahwa
ilmu pengetahuan yang didapat tidak selamanya hanya berasal dari seorang guru
saja akan tetapi setiap siswa juga bisa memberikan ilmu atau informasi kepada
teman-teman yang lainnya. Strategi pembelajan
active knowledge sharing merupakan salah satu bagian dari strategi
pembelajaran aktif yang biasa dikenal dengan istilah active learning.
Konsep active
learning dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah kepada
pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam proses
pembelajaran dengan pelibatan fisik apabila diperlukan. Pelibatan
emosional-intelektual / fisik siswa serta optimalisasi dalam pembelajaran,
diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses
perolehan belajarnya tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.
Anak didik perlu
belajar aktif karena otak tidak hanya akan menerima informasi tetapi juga
meresponnya. Dalam banyak cara, otak seperti komputer. Otak kita perlu
mempertanyakan informasi, merumuskan atau menjelaskannya pada orang lain agar
dapat menyimpannya dalam memori. Ketika belajar pasif, otak tidak menyimpan apa
yang dipresentasikan.
Belajar aktif
merupakan variasi gaya mengajar untuk mengatasi kelesuan otak dan kebosanan
siswa. Selain itu proses belajar mengajar juga merupakan proses bersosialisasi
dan belajar aktif adalah salah satu sisi sosial belajar.
Keterlibatan peserta
didik secara aktif dalam proses pengajaran yang diharapkan adalah kererlibatkan
secara mental (intelektual dan emosional) yang dalam beberapa hal diikuti
dengan sebuah keaktifan fisik. Sehingga peserta didik benar-benar berperan
serta dan berpartisipasi aktif dalam proses pengajaran dengan menempatkan
kedudukan peserta didik sebagai subyek dan sebagai pihak yang penting dan
merupakan inti dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada hakikatnya,
konsep ini adalah untuk mengembangkan keaktifan proses belajar mengajar baik
dilakukan guru atau siswa. Dalam strategi ini tampak jelas adanya guru aktif
mengajar di satu pihak dan siswa aktif di pihak yang lain. Konsep berasal dari
teori kurikulum yang berpusat pada anak (Child Centered Curiculum).
Dalam kurikulum yang
berpusat pada anak, siswa mempunyai peran sangat penting dalam proses
pembelajaran. Sehingga siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara
belajar mandiri, siswa berperan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
proses belajar, pengalaman siswa lebih ditutamakan dalam memutuskan titik tolak
kegiatan.
Pengaruh active
learning sendiri berdasarkan pada teori Gestalt yang menekankan pentingnya
belajar melalui proses untuk memperoleh pemahaman. Belajar yang terpenting
bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari akan tetapi mengerti atau
memperoleh insight.
Belajar tidak hanya
semata-mata sebagai suatu upaya dalam merespon suatu stimulus akan tetapi lebih
dari itu, belajar dilakukan melalui kegiatan seperti mengalami, mengerjakan dan
memahami belajar melalui proses. Oleh karena itu hasil belajar akan dapat diperoleh
dengan baik bila siswa aktif. Inilah yang diharapkan dari proses belajar
mengajar dengan menggunakan strategi active knowledge sharing.
Adapun kegunaan
yang dapat diperoleh dari strategi pembelajaran active knowledge sharing
antara lain adalah untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi
pelajaran dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan para peserta
didik.
1. Menarik peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran
Dalam banyak cara,
otak seperti komputer dan kita sebagai penggunanya. Sebuah komputer tentu saja
perlu dihidupkan agar supaya dapat bekerja. Otak kita juga perlu dihidupkan.
Otak kita perlu dihubungkan dengan apa yang diajarkan pada kita dengan apa yang
telah kita ketahui dan bagaimana kita berfikir.
Apa yang terjadi
ketika guru menumpahkan pada peserta didik dengan pikiran mereka sendiri atau
ketika guru terlalu sering mencurahkan fakta dan konsep pada kepala peserta
didik dan menguasai penampilan dan prosedur yang sebenarnya adalah terkait
dengan belajar. Presentasi barangkali dapat membuat kesan langsung pada otak,
namun tanpa memori fotografik, peserta didik tidak dapat mengingat terlalu
banyak untuk jangka waktu tertentu.
Strategi active
knowledge sharing dirancang untuk melibatkan peserta didik secara langsung
ke dalam mata pelajaran untuk membangun perhatian dan minat mereka, membangun
keingin tahuan mereka dan merangsang berfikir.
Para peserta didik
tidak dapat melakukan sesuatu jika otak-otak mereka tidak hidup. Banyak guru
membuat kesalahan mengajar terlalu awal sebelum para peserta didik diajak dan
secara mental siap. Dengan menggunakan strategi ini akan membetulkan
kecenderungan ini.
2. Mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik
Selain hal yang
telah penulis kemukakan sebelumnya, strategi active knowledge sharing juga
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan para
peserta didik. Artinya bahwa strategi ini selain sebagai sebuah proses dalam
pembelajaran juga bisa digunakan sekaligus sebagai alat evaluasi. Dapat
digunakan untuk melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dapat diserap
oleh peserta didik.
Adalah sebuah realita
yang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua peserta didik dapat berkembang
sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam program pembelajaran.
Ada siswa yang
pengetahuannya lebih tinggi daripada teman-teman lainnya begitu pula ada siswa
yang tingkat pengetahuannya masih rendah dibanding rata-rata. Oleh karena itu
pengamatan selalu perlu dilakukan oleh seorang guru guna memberikan perhatian
lebih kepada peserta didik yang tingkat pengetahuannya rendah.
B. Langkah-langkah strategi pembelajaran active
knowledge sharing
Hisyam
(2007: 22) mengemukakan adapun langkah-langkah strategi pembelajaran active
knowledge sharing terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Guru membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar, yang mana pertanyaan itu dapat berupa:
a. Definisi suatu istilah
b. Pertanyaan dalam bentuk multiple choice
c. Mengidentifikasi seseorang
d. Menanyakan sikap atau tindakan yang mungkin di lakukan.
e. Melengkapi kalimat
f. Dll.
2. Guru meminta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
3. Meminta siswa untuk saling membantu
(teman sebangku), jika teman sebangku tidak bisa menjawab, bisa mencari teman lain yang mungkin bisa membantu menemukan jawabannya
dengan syarat siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk
membantu teman yang kesulitan.
4. Meminta siswa kembali ke tempat masing-masing lalu mengecek jawaban-jawaban mereka, kemudian jawaban-jawaban
itu digunakan sebagai jembatan untuk memahami topik penting yang ada pada mata
pelajaran itu.
C. Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran active knowledge sharing
Kelebihan strategi
pembelajaran active knowledge sharing sebagai
berikut:
1. Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalismenya akan semakin berkurang.
2. Siswa lebih mendalami ilmu yang di pelajari dengan pertimbangan dari berbagai sumber.
3. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individu atau kelompok.
4. Memperluwas wawasan tentang suatu ilmu pengetahuan.
5. Menumbuhkan sikap sosial, dan solidaritas serta system belajar yang komunikatif.
Kelemahan strategi pembelajaran active knowledge sharing sebagai
berikut:
1. Siswa sulit di kondisikan kecuali pada pembahasan yang mereka suka dan kuasai saja.
2. Pengetahuan siswa yang masih minim sehingga proses sharing kadang berjalan pasif.
3. Butuh persiapan yang matang bagi siswa untuk materi yang belumdi ketahui siswa sama sekali.
D. Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dalam Pembelajaran Matematika.
Strategi pembelajaran active
knowledge sharing merupakan strategi untuk mendidik anak agar terbiasa
saling bertukar pendapat baik sesama teman atau yang lain dan lebih cerdas
dalam pembelajaran. Agar pembelajaran tersebut lebih aktif maka guru harus
memperhatikan langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing, yaitu:
1. Kegiatan awal
a. Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran
siswa
b. Guru mengatur tempat duduk siswa berdasarkan
kemampuan
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa
d. Guru memberikan apersepsi kepada siswa
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.
b. Guru membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar.
c. Guru meminta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
d. Meminta siswa untuk saling membantu
(teman sebangku), jika teman sebangku tidak bisa menjawab, bisa mencari teman lain yang mungkin bisa membantu menemukan jawabannya
dengan syarat siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk
membantu teman yang kesulitan.
e. Meminta siswa kembali ketempat masing-masing lalu mengecek jawaban-jawaban mereka, kemudian jawaban-jawaban
itu digunakan sebagai jembatan untuk memahami topik penting yang ada pada mata
pelajaran itu.
1. Kegiatan akhir
a. Guru membantu siswa membuat rangkuman dari
materi ajar.
b. Guru memberikan PR.
c. Guru menyampaikan topik untuk pertemuan selanjutnya
serta menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.