A. Penelitian Tindakan (PTK)
Penelitian
tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang
berfokus pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Biasanya
didesain serta dilakukan oleh praktisi yang menganalisa data untuk mengingkakan
mutu praktek mereka. Penelitian tindakan dapat dilakukan dalam suatu tim atau
oleh perorangan. Pendekatan penelitian dengan tim disebut sebagai Penelitian
Kolaborativ.
Penelitian
tindakan memiliki potensi untuk menciptakan peningkatan yang relatif stabil
disekolah. Hal ini memberikan kemungkinan baru kepada pendidik untuk melakukan
refleksi terhadap cara mengajar mereka, mencari dan menguji ide, metoda,
material baru, serta melihat seberapa efektifnya suatu pendekatan baru, berbagi
upan balik dengan anggota tim lainnya, membuat keputusan mengenai pendekatan
yang akan digunakan dalam satu tim mengenai evaluasi terhadap kurikulum,
instruksi serta sistem evaluasi.
Penelitian
tindakan kelas pada umumnya dilakukan beberapa kali siklus, karena dalam
penelitian tindakan fokus pada sisi perbaikan. Artinya, penelitian tindakan ini
memberikan beberapa kali perlakuan sampai ditemukan hasil yang maksimal. Jika
dalam satu kali perlakuan sudah didapatkan hasil yang optimal, maka penelitian
tindakan hanya cukup pada satu siklus saja, namun hal ini ini jarang terjadi.
B. Penelitian Eksperimen
Penelitian
eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis,
dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian
eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect
relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental
dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Oleh karenanya, penelitian
eksperimen bertujuan untuk pengajuan hipotesis penelitian, memprediksi kejadian
atau peristiwa di alam latar eksperimental, untuk menarik generalisasi
hubungan-hubungan antar variabel.
Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan desain atau uji coba dengan mengajukan
stimuli baru atau perlakuan pada sampel penelitian. Selanjutnya peneliti
menganalisis hasil penelitian dengan menguji hipotesis yang diajukan sebagai
simpulan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti juga dituntut untuk
kritis dalam memahami faktor-faktor pengaruh yang mungkin mendasari obyek
eksperimen. Dengan demikian, maka hasil penelitian benar-benar diperoleh dari
stimuli atau perlakuan yang dieksperimenkan.
C. Kesimpulan
Dari
wacana di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai perbedaan penelitian tindakan
dengan penelitian eksperimen seperti di bawah ini:
Penelitian
eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, karena dalam penelitian eksperimen
hanya sekedar menguji hipotesis. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK)
dilakukan beberapa kali siklus, karena penelitian berahir jika hasil yang
diperoleh sudah maksimal atau sesuai dengan ukuran yang diberikan.
Penelitian
eksperimen menekankan hasil, karena hasil pengujian hipotesis yang diperoleh
pasti diterima meskipun nihil. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK)
menekankan pada proses, karena selama hasil belum dicapai dimungkinkan terjadi
kekurang tepatan proses yang dilakukan.
Penelitian
eksperimen dapat digunakan dalam prosedur penelitian tindakan, misalnya dengan
bereksperimen berbagai metode sampai hasilnya sesuai. Sedangkan penelitian
tindakan tidak termasuk dalam prosedur penelitian eksperimen.
No comments:
Write komentar