Friday, 25 October 2019

KOMBINASI

A. Pengertian Kombinasi
Pada beberapa peristiwa, urutan memegang peranan penting, misalnya membuka pintu garasi dan memasukkan mobil, atau memakai kaos kaki dan memakai sepatu. Urutan peristiwa ini sangat penting dan tidak dapat dipertukarkan urutannya. Peristiwa semacam ini merupakan suatu permutasi.

Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi urutan kemunculan diabaikan. Misalnya urutan abc, bca dan acb dianggap sama dan dihitung sekali. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa kombinasi anggota suatu himpunan adalah pemilihan dari satu atau lebih anggota himpunan itu tanpa memperhatikan urutannya.

Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk k n Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan,
Bukti:





Misalkan r bilangan bulat taknegatif.kombinasi r unsur dari sebuah himpunan S dengan n unsur kita memahaminya sebagai jumlah pemilihan yang tak berurut r unsur yang diambil dari n unsur di S.Dengan kata lain,kombinasi r unsur dari sebuah himpunan S dengan n unsur,sama dengan menghitung banyanknya himpunan  bagian S yang terdiri dari r unsur yang dapat dibentuk  dari himpunan n unsur.Beberapa himpunan bagian dengan unsurnya yang sama dianggap sebagai himpunan yang sama,meskipun urutan unsur – unsurnya berbeda.Jika S={a,b,c,d}, maka {a,b,c}, {a,b,d}, {a,c,d}, {b,c,d} merupakan empat buah kombinasi dengan 3 unsur di S.






Perhatikan bahwa jika r > n,definisikan C(n,r) = 0.Jika  n = 0 dan r bilangan bulat positif,maka C(0,r) = 0.



Fakta berikutnya adalah untuk bilangan bulat tak negatif  n berlaku C(n,0) = 1,C(n,1) = n, dan C(n,n) = 1


Menghitung Banyaknya Kombinasi Yang Mungkin Terjadi
Sebagai contoh, misalkan terdapat suatu kumpulan buah: apel, jeruk, mangga, pisang. Maka {apel, jeruk} dan {jeruk, mangga, pisang} adalah merupakan kombinasi dari kumpulan tersebut. Seluruh himpunan bagian yang mungkin dibentuk dari kumpulan buah tersebut adalah:
tidak ada buah apa pun
  • satu buah:
    • apel
    • jeruk
    • mangga
    • pisang
  • dua buah:
    • apel, jeruk
    • apel, mangga
    • apel, pisang
    • jeruk, mangga
    • jeruk, pisang
    • mangga, pisang
  • tiga buah:
    • apel, jeruk, mangga
    • apel, jeruk, pisang
    • apel, mangga, pisang
    • jeruk, mangga, pisang
  • empat buah:
    • apel, jeruk, mangga, pisang
Kombinasi r dari sebuah himpunan S, berarti dari himpunan S diambil elemen sebanyak r untuk dijadikan sebuah himpunan baru. Dalam hal kumpulan buah di atas, himpunan {apel, jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 3 dari S, sedangkan {jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 2 dari S.
Banyaknya kombinasi r dari sebuah himpunan berisi n elemen dapat dihitung tanpa harus memperhatikan isi dari himpunan tersebut. Besarnya dinyatakan dengan fungsi:
Sebagai contoh, tanpa harus mengetahui elemen himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang}, banyaknya kombinasi 3 dari himpunan tersebut dapat dihitung:

B. Jenis – jenis Kombinasi
1. Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika urutan tidak diperhatikan akan tetapi setiap objek yang ada hanya bisa dipilih sekali maka jumlah kombinasi yang ada adalah:
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan  r adalah jumlah yang harus dipilih.
Contoh:
Kamu mempunyai 5 pensil warna dengan warna yang berbeda yaitu; merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Kamu ingin membawanya ke sekolah. Tapi kamu hanya boleh membawa dua pensil warna. Ada berapa banyak cara untuk mengkombinasikan pensil warna yang ada? Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh,








Jadi,ada 10 kombinasi pensil yang dapat dibawa ke sekolah

2. Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali, maka jumlah kombinasi yang ada adalah:



Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang harus dipilih.
Contoh:
Jika kamu pergi ke sebuah toko donat. Toko donut itu menyediakan 10 jenis donat berbeda. Kamu ingin membeli tiga donat. Maka kombinasi yang dihasilkan adalah



Jadi,ada 220 kombinasi yang dapat dibeli di toko donat tersebut.

C. Menyelesaikan contoh soal Kombinasi
Contoh 1:
Suatu tim bola basket terdiri dari 5 orang yang akan dipilih dari 12 pemain.Dengan berapa macam cara susunan itu dapat dipilih?
Jawab:
Susunan tersebut adalah kombinasi 5 objek dari 12 objek,sebab urutannya tidak diperhatikan.

Jadi,banyaknya cara susunan itu ada 792 cara.

Contoh 2 :
Seorang petani memiliki 4 sapi, 3 kuda, dan 2 kambing dari sesorang yang memiliki 6 sapi, 7 kuda , dan 10 kambing.Berapa cara g dapat digunakan oleh petani itu untuk memilih hewan tersebut?
Jawab:
Petani dapat memilih sapi itu dengan



kuda dengan



kambing dengan



Jadi dengan prinsip dasar pembilang, petani itu dapat memilih hewan dengan 15 × 35 × 45 = 23625 cara.

Contoh 3 :
Sebuah kantong berisi 6 kelereng putih dan 4 kelereng merah.Dari kantong itu diambil  3 kelereng sekaligus secara acak.Ada berapa cara pengambilan,jika kelereng yang diambil adalah:
a. Ketiganya berwarna putih?
b. 2 kelereng berwarna putih dan 1 kelereng merah?
c. Satu kelereng berwarna putih dan 2 kelereng merah?
d. Ketiganya bebas warnanya?
Jawab:
a. Banyaknya cara pengambilan 3 kelereng putih adalah C(6 , 3)







Jadi, banyaknya cara pengambilan adalah 20 cara.

b. Banyaknya cara pengambilan 2 kelereng putih adalah C(6,2) dan banyak cara pengambilan 1 kelereng merah adalah C(4,1).Maka banyak cara pengambilan seluruhnya adalah C(6,2) × C(4,1)














C(6,2) × C(4,1) = 15 × 4 = 60
Jadi,banyak cara pengambilan adalah 60 cara.

c. Banyak cara pengambilan 1 kelereng putih adalah (6,1) dan banyaknya cara pengambilan 2 kelereng merah adalah C(4,2) ,maka cara pengambilan seluruhnya adalah sebanyak C(6,1) × C(4,2)

C(6,1) × C(4,2) = 6 × 6 = 36

Jadi,banyaknya cara pengambilan adalah 36 cara

d. Banyaknya cara  penambilan 3 dengan warna bebas adalah (10 , 3)



Jadi,banyaknya cara pengambilan ada 120 cara

PERMUTASI

A. Definisi permutasi
Permutasi adalah penyusunan kembali suatu kumpulan objek dalam urutan yang berbeda dari urutan yang semula.
Jika terdapat suatu susunan abjad abcd, maka susunan itu dapat dituliskan kembali dengan urutan yang berbeda: acbd, dacb, dan seterusnya. Selengkapnya ada 24 cara menuliskan keempat huruf tersebut dalam urutan yang berbeda satu sama lain.
abcd  abdc  acbd  acdb  adbc  adcb
bacd  badc  bcad  bcda  bdac  bdca
cabd  cadb  cbad  cbda  cdab  cdba
dabc  dacb  dbac  dbca  dcab  dcba

Setiap susunan baru yang tertulis mengandung unsur-unsur yang sama dengan susunan semula abcd, hanya saja ditulis dengan urutan yang berbeda. Maka setiap susunan baru yang memiliki urutan berbeda dari susunan semula ini disebut dengan permutasi dari abcd.


B. Menghitung Banyaknya Permutasi yang Mungkin
Untuk membuat permutasi dari abcd, dapat diandaikan bahwa terdapat empat kartu bertuliskan masing-masing huruf, yang hendak kita susun kembali. Juga terdapat 4 kotak kosong yang hendak kita isi dengan masing-masing kartu:

Maka kita dapat mengisi setiap kotak dengan kartu. Tentunya setiap kartu yang telah dipakai tidak dapat dipakai di dua tempat sekaligus. Prosesnya digambarkan sebagai berikut:
1. Di kotak pertama, kita memiliki 4 pilihan kartu untuk dimasukkan.
2. Sekarang, kondisi kartunya tinggal 3, maka kita tinggal memiliki 3 pilihan kartu untuk dimasukkan di kotak kedua.

3. Karena dua kartu telah dipakai, maka untuk kotak ketiga, kita tinggal memiliki dua pilihan.

4. Kotak terakhir, kita hanya memiliki sebuah pilihan.

5. Kondisi terakhir semua kotak sudah terisi.

Di setiap langkah, kita memiliki sejumlah pilihan yang semakin berkurang. Maka banyaknya semua kemungkinan permutasi adalah 4×3×2×1 = 24 buah. Jika banyaknya kartu 5, dengan cara yang sama dapat diperoleh ada 5×4×3×2×1 = 120 kemungkinan. Maka jika digeneralisasikan, banyaknya permutasi dari n unsur adalah sebanyak n!.

C. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Perhatikan susunan angka-angka yang terdiri atas 4, 5, dan 6 berikut
456    465    546    564    645    654
Letak angka dalam susunan tersebut mempengaruhi nilai bilangan yang terbentuk. Bilangan-bilangan 456  465. Demikian juga untuk susunan yang lain. Banyak susunan angka ratusan yang dapat dibuat dari 3 buah angka, yaitu 4, 5, dan 6 sebanyak 6 buah. Bagaimana susunanya jika angka-angka yang tersedia 4,5,6,dan 7? Susunan angka ratusan yang mungkin dari 4 angka, yaitu 4,5,6 dan 7 adalah sebagai berikut:
456    465    546    564    645    654
457    475    547    574    745    754
467    476    647    674    746    764
567    576    657    675    756    765
Ternyata ada 24 cara
Susunan obyek-obyek yang memerhatikan susunan seperti ini dinamakan permutasi
Dari permasalahan di atas diperoleh
1. Jika angka-angka disusun terdiri atas 3 angka dari 3 angka yang tersedia, banyak susunannya
2. Jika angka-angka disusun terdiri atas 3 angka dari 4 angka yang tersedia, banyak susunanya
3. Jika kalian teruskan, angka-angka disusun terdiri atas k angka dari n angka yang tersedia, banyak susunanya adalah 
Jadi diperoleh kesimpulan sebagai berikut

Contoh:
Di dalam sebuah kelas, akan dibentuk kepengurusan yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. Berapa banyak cara 6 calon yang akan memperebutkan ketiga posisi tersebut?
Penyelesaian:
Karena posisi yang diperebutkan masing-masing berbeda, kasus ini dapat dikerjakan dengan permutasi 3 unsur dari 6 unsur yang tersedia

D. Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama
Pada pembahasan sebelumnya, permutasi memuat unsur yang berbeda. Sekarang, perhatikan unsur  penyusun “APA”  yaitu A, P, A.
Huruf A pada urutan pertama dan ketiga meskipun dibalik akan mempunyai makna yang sama. Misalkan A1  dan  A3 masing-masing adalah huruf A yang pertama dan ketiga.
1. Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1, P, A3 (A1  dan A3  diandaikan berbeda) adalah
3P3 = 3! = 3 x 2 x 1= 6
Dengan demikian, diperoleh susunan dalam 3 kelompok berikut
a)    A1PA3
A3PA1
b)   A1A3P
A3A1P
c)    PA1A3
PA3A1
2. Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1PA3 (A1 dan A3 diandaikan sama) susunanya adalah
APA   AAP   PAA
Jadi hanya terdapat 3 cara. Hal ini terjadi karena pada setiap kelompok terdapat 2! = permutasi pada penyusunan 2 huruf A yang sama, yaitu A1 dan A3.
Dengan demikian, permutasi 3 unsur, dengan 2 unsur yang sama dari 3 unsur adalah
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut.



Aturan ini dapat diperluas sebagai berikut.



Contoh :

1. Tentukan banyak susunan huruf yang dibentuk dari unsur-unsur huruf pembentuk kata PENDIDIKAN
2. Misalnya terdapat 6 bendera dengan rincian 2 bendera berwarna merah, 3 bendera berwarna putih, dan 1 berwarna biru.
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat untuk menyusun bendera itu secara berjajar?
Penyelesaian:
1. PENDIDIKAN
Unsur yang tersedia ada 10
Unsur yang sama adalah
1). k1 = 2, yaitu huruf N ada 2;
2). k2 = 2, yaitu huruf D ada 2;
3). k3  = 2, yaitu huruf I ada 2.
Jadi


2. Banyak susunan yang dapat dibuat adalah

D. Permutasi siklis
Perhatikan gambar berikut 

Perhatikan susunan melingkar pada gambar I. Susunan tersebut dapat dikatakan sebagai susunan dari  ABC, BCA, CAB. Dengan demikian, susunan ABC, BCA, dan CAB pada dasarnya merupakan satu susunan yang sama. Kemudian, jika kita memerhatikan gambar 2, kita menjumpai susunan ACB, CBA, BAC adalah suatu susunan yang sama. Secara keseluruhan susunan itu ada 2 macam, yaitu
Susunan 1 : ABC, BCA, CAB
Susunan 2 : ACB, CBA, BAC
Penenpatan pada unsur-unsur dalam permutasi seperti inilah yang disebut permutasi siklis. Jadi permutasi siklis adalah permutasi yang disusun secara melingkar.
Untuk menentukan bentuk susunan n objek yang disusun secara melingkar  maka tentukan sebuah titik yang dianggap sebagai titik tetap. Kemudian, sisanya dianggap sebagai penyusunan (n - 1) unsur dari (n-1) unsur yang berbeda.
Dengan demikian dapat dikatakan sebagai berikut.
Jika terdapat 3 objek disusun secara melingkar, banyak susunan yang mugkin yaitu 2! = (3- 1)!

Jika terdapat 4 unsur disusun secara melingkar , banyak susunan yang mugkin adalah 3!= (4 – 1)! Dan seterusnya. Misalkan terdapat n unsur yang berbeda disusun secara melingkar. Banyak susunan dapat ditentukan dengan permutasi siklis dengan aturan 
Contoh:
Sebanyak 6 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapakah banyak cara mereka menempati kursi yang disusun melingkar itu?
Penyelesaian:
Banyak cara mereka menempati kursi adalah
Psiklis = (6 - 1)! = 5! = 120 cara.

Wednesday, 23 October 2019

Prinsip Dasar Perhitungan dan Kaidah Pencacahan

A. Prinsip Dasar Perhitungan
Ada dua prinsip dasar yang digunakan dalam menghitung yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.   
1. Prinsip dasar perhitungan
Jika suatu himpunan A terbagi dalam himpunan bagian A1, A2,...An, maka jumlah unsur pada himpunan A akan sama dengan jumlah semua unsur yang ada pada setiap himpunan bagian A1, A2,...An.
Secara tidak langsung, pada prinsip penjumlahan, setiap himpunan bagian  A1, A2,...An, tidak saling tumpang tindih ( saling lepas ). Untuk himpunan yang saling tumpang tindih tidak berlaku lagi prinsip penjumlahan, dan ini harus diselasaikan dengan prinsip inklusi-ekslusi yang akan dibahas kemudian.
Contoh :
a. Seorang guru SD di daerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Jika jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang, maka jumlah murid yang diajar guru tersebut adalah 25+27+20= 72 murid
b. Seseorang mahasiswa ingin memebeli sebuah motor. Ia dihadapkan untuk memilih pada setu jenis dari tiga merek motor, honda 3 pilihan, susuki 2 pilihan, dan yamaha 2 pilihan. Dengan demikian, mahasiswa tersebut mempunyai pilihan sebanyak 3+2+2=7 pilihan

2. Prinsip perkalian
Misalkan sebuah prosedur dapat dipecah dalam dua penugasan. Penugasan pertama dapat dilakukan dalam n1 cara, dan tugas ke dua dapat dilakukan dalam n2 cara setelah tugas pertama dilakukan. Dengan demikian, dalam mengerjakan prosedur tersebut pada (n1 x n2) cara. Secara tidak langsung, pada perinsip perkalian, bisa terjadi saling tumpang tindih (tidak saling lepas).
Contoh :
Seorang guru SD didaerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Jika jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang, jika guru tersebut ingin memilih tiga orang murid dari anak didiknya, dimana seorang murid dari setiap kelas, maka guru tersebut mempungai 25x27x20=13500 cara dalam memilih susunan 3 murid tersebut

B. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan atau Counting Slots  adalah suatu aidah yang digunakan untuk menentukan atau menghitung berapa  banyak cara yang terjadi darisuatu peristiwa.
Kaidah pencacahan terdiri atas:
1. Pengisian tempat yang tersedia (Filling Slots),
2. Permutasi,
3. Kombinasi.
Pengisian Tempat yang Tersedia (Filling Slots)
Jika suatu peristiwa dapat dikerjakan dengan K1 cara yang berbeda, peritiwa kedua dapat dikerjakan dengan K2 yang berbeda dan seterusnya sampai peristiwa ke-n, maka banyaknya cara yang berbeda dari semua peristiwa tersebut adalah K, dimana K = K1 x K2 x ... ... x Kn.
K disebut dengan istilah banyaknya tempat tempat yang tersedia dengan aturan perkalian atau kaidah perkalian.
Untuk menentukan banyaknya tempat yang gtersedia dapat mengunkanan tabel siang, diagram pohon, dan pasangan berurutan.
Contoh :
Misalkan ada 2 celana berwarna hitam dan biru serta 4 baju berwarna kuning, merah, purih, dan ungu. Ada berapa banyak pasangan warna celana dan baju yang dapat dibentuk ?
Dari contoh kasus di atas, dapat diselesaikan dengan kaidah pencacaha. Banyaknya cara yang mungkin terjadi dari peristiwa tersebut, dapat diketahui dengan meggunakan metode berikut.

1. Diagram Pohon
Diagram pohon merupakan suatu metode yang ditempuh dalam menentukan banyak cara yang terjadi dalam sebuah peristiwa yang biasanya berbentukpohon karena bercabang.
Contoh kasus di atas.


2. Tabel Silang
Metode tabel silang adalah metode yang digunakan dalam menentukan suatu cara dalam sebuah peristiwa yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel.
Misalkan dari contoh kasusu di atas, maka penyelesaian dengan metode tabel silang adalah sebagai berikut.

Celana
Baju
Kuning (K)
Merah (M)
Putih (P)
Ungu (U)
Hitam (H)
HK
HM
HP
HU
Biru (B)
BK
BM
BP
BU

3. Pasangan Berurutan
Pasangan berurutan merupakan suatu cara menuliskan anggota dua himpunan yang dipasangkan, anggota pertama pasangna itu berasal dari himpunan yang pertama dan anggota kedua berasal dari himpunan yang kedua.
Misalkan A = {Bolpoin, Pensil} dan B = {Merah, Biru, Hitam}. Pasangan berurut A dan B dapat dinyatakan sebagai diagram panah seprti pada gambar


Pada diagram panah diatas dapat disusun pasangan berurutan antara pilihan barang dan pilihan warna sebagai berikut.
( Balpoin, Merah )                         ( Pensil, Merah )
( Balpoin, Biru )                            ( Pensil, Biru )    
( Balpoin, Hitam )                         ( Pensil, Hitam )
Jadi, diperoleh 6 pasang pilihan yang dapat kalian lakukan.