Model Pembelajaran Advance Organizer : Tujuan dan Prinsip serta Penerapannya
A. Tujuan Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Advance Organizer
Adapun
tujuan dari pengajaran model Advance Organizer, yaitu sebagai berikut:
1). Membantu
guru mengelola dan mentransfer beragam informasi sebermanfaat dan seefisien
mungkin karena pemerolehan informasi juga merupakan tujuan pendidikan
2). Guru
bertanggung jawab dalam mengelola dan memprersentasikan apa yang akan
dipelajari dan pembelajar menguasai gagasan dan informasi
3). Menuntun
siswa menemukan atau menemukan kembali konsep-konsep
4). Siswa
menjadi konstruktor pengetahuan yang aktif, arah tujuannya adalah mengajarkan
mereka metalevel disiplin dan metakognisi untuk merespon pengajaran secara
produktif
5). Untuk
memperkuat struktur kognitif siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana
mengelola, memperjelas dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik
6). Untuk
mengorganisasikan pengetahuan awal dan pengetahuan baru dan tersimpan dalam
sistem penyimpanan memori jangka pendek dan jangka panjang untuk bisa dipanggil
lagi kemudian, apabila ingin digunakan.
Selain memiliki tujuan, pengajaran
model pengajaran advance organizer juga memiliki prinsip-prisip. Sebagaimana
dikemukan oleh Hidayat (2008) bahwa, ada dua prinsip dalam pengembangan sistem
hirarki dalam PBM dapat dilaksanakan dengan cara:
1). Diferensiasi
progesif yaitu suatu proses mengarahkan masalah
pokok menjadi bagian-bagian yang lebh rinci dan khusus. Guru dalam mengajarkan
konsep-konsep dari yang paling ingklusif kemudian konsep yang kurang ingklusif
setelah itu baru yang khusus seperti contoh-contoh.
2). Rekonsiliasi
integrative yaitu pengetahuan baru yang harus
dihubungkan dengan isi materi pelajaran sebelumnya. Penyusunan ini berguna
untuk mengatasi atau mengurangi pertentangan kognitif.
Pada tahap ketiga, Joyce mengemukakan
beberapa cara untuk memfasilitasi rekonsiliasi integratif yaitu (1)
mengingatkan siswa tentang gagasan-gagasan (gambaran yang lebih besar); (2)
meminta ringkasan tentang sifat-sifat penting materi pembelajaran baru; (3)
mengulangi definisi-definisi yang tepat; (4) meminta perbedaan-perbedaan di
antara aspek-aspek materi.
Pembelajaran aktif
dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa untuk memasok tambahan contoh
konsep dalam materi pembelajaran baru; (2) meminta siswa untuk menggambarkan
bagaimana cara pembelajaran baru dihubungkan dengan aspek pengetahuan mereka
atau pengalaman pribadi mereka; (3) meminta siswa untuk memberikan materi
secara lisan dan menerjemahkannya ke dalam istilah mereka sendiri dan kerangka
acuan sendiri.
Pendekatan kritis terhadap pengetahuan
dapat dilatih dengan meminta siswa mengenali asumsi-asumsi atau
kesimpulan-kesimpulan yang mungkin dibuat dalam materi pembelajaran,
mempertimbangkan atau menantang asumsi-asumsi dan kesimpulan- kesimpulan ini,
dan mendamaikan kotradiksi antar keduanya.
Adalah tidak mungkin atau tidak menarik
menggunakan seluruh teknik-teknik ini dalam satu pelajaran. Kendala-kendala
seperti waktu, topik, dan relevansi dengan situasi pembelajaran tertentu akan menuntun
penggunaan teknik ini. Bagaimanapun, guru harus merespon kebutuhan siswa untuk
kepentingan klarifikasi beberapa wilayah topik dan untuk integrasi materi baru
dengan pengetahuan yang ada.
Sistem Sosial
Pada model pembelajaran Advance
Organizer guru memegang kontrol terhadap struktur pembelajaran. Hal ini
diperlukan dalam upaya menghubungkan materi pembelajaran dengan AdvanceOrganizer
dan membantu siswa untuk membedakan antara materi baru dengan materi
terdahulu. Keberhasilan penguasaan materi ini bergantung pada kekritisan dan
keinginan siswa untuk memadukan atau mengintegrasikan materi serta bagaimana
guru menyajikan Advance Organizer. Sistem sosial ini terlihat sangat
mencolok dalam tahap ketiga dengan situasi belajar yang lebih ideal karena lebih
bersifat interaktif dengan banyaknya siswa yang berinisiatif untuk bertanya.
Prinsip Reaksi
Pada model pembelajaran Advance
Organizer guru memperlihatkan responnya terhadap reaksi siswa yang
diarahkan melalui pencapaian tujuan untuk mengklasifikasikan makna materi baru,
mendiferensiasikan dan menyelaraskan dengan pengetahuan yang ada, lalu secara
pribadi dikaitkan dengan pengetahuan siswa untuk meningkatkan pendekatan kritis
terhadap pengetahuan. Idealnya siswa akan memulai pertanyaan mereka sendiri sebagai
respon terhadap informasi yang mereka peroleh.
Sistem Pendukung
Sarana pendukung yang diperlukan Advance
Organizer adalah materi yang terorganisasi dengan baik yaitu materi yang
saling berhubungan dengan materi terdahulu. Keefektifan Advance Organizer
tergantung pada suatu hubungan integral yang tepat antara konsep-konsep yang
diorganisasikan dan isi. Model ini memberikan petunjuk untuk mere-organisasikan
materi pembelajaran.
Dampak Instruksional
Dampak instruksional dari model ini
yaitu ide/gagasan yang pernah dipelajari digunakan sebagai organizer dan
dipresentasikan secara jelas seperti halnya dalam mempresentasikan materi
pelajaran. Sehingga siswa mampu menggunakan struktur kognitif mereka untuk
menunjang materi baru.
Dampak Pengiring
Dampak model ini
secara tidak langsung siswa memperoleh kemampuan untuk belajar dari membaca,
dan media lain yang digunakan dalam penyajian pembelajaran. Hal ini akan
membangkitkan kesadaran akan pengetahuan yang relevan dan sikap kritis dalam
belajar.
F. Penerapan Advance
Organizer dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran matematika,
kemampuan penalaran adalah proses lebih cermat. Indikator kemampuan penalaran
matematik adalah menyimpulkan, menjelaskan, memperkirakan proses dan solusi,
menggunakan pola, menyusun argumen dan membuktikan suatu pernyataan.
Untuk menyelesaikan suatu permasalahan
materi matematik siswa sangat dituntut untuk memiliki daya nalar yang baik.
Kemampuan penalaran siswa harus ditingkatkan dengan model pembelajaran yang
dapat memacu siswa untuk menyimpulkan dan membuktikan pernyataan.
Model pembelajaran sangat banyak
macamnya, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran. Namun
kenyataannya banyak guru yang masih menerapkan pembelajaran secara
konvensional.
Kemampuan penalaran akan terbangun
dengan memiliki struktur kognitif pada masing-masing siswa. Struktur kognitif
tersebut adalah indikator pada salah satu model pembelajaran Advance
Organizer.
Pada model pembelajaran Advance
Organizer siswa akan mempelajari materi baru dengan mengkaitkan materi
sebelumnya, dan menyimpulkan materi baru tersebut. Sehingga siswa tersebut
secara langsung dilatih kemampuan penalarannya untuk menyimpulkan suatu
pernyataan yang telah siswa ketahui.
Berdasarkan pernyataan diatas, kemampuan
penalaran sangat erat hubungannya dengan model pembelajaran Advance
Organizer. Dalam model pembelajaran Advance Organizer, siswa
membedakan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama.