Friday 6 September 2019

Hati (Hepar) : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Hati


Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan dan dibawah tulang rusuk. Hati merupakan organ yang memiliki berat sekitar 1,5 – 2 kg, merupakan Organ dalam terbesar dalam tubuh manusia, hati memiliki warna merah tua.
Hati dapat memperbaharui sel-sel yang sudah rusak karena luka atau penyakit. Sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
A. Fungsi Hati
Hati mempunyai beberapa peranan penting dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi hati:

1. Hati merupakan tempat untuk menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi hati mengubah glukosa menjadi glikogen, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
2. Hati berperan sebagai pembersih (detoksifikasi) zat-zat racun dan bibit penyakit.
Zat-zat racun yang masuk ke tubuh seperti obat-obatan dan alkohol serta organisme asing atau bibit penyakit akan dibersihkan dari aliran darah, hati akan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan menetralkannya menggunakan cairan empedu.
3. Hati membentuk beberapa jenis protein dan zat tertentu
Beberapa protein dan zat-zat penting yang berguna bagi tubuh dihasilkan oleh hati. Beberapa protein itu antara lain.
a). Globin : merupakan bahan utama pembentuk hemoglobin yang berperan membawa oksigen dalam sel darah merah.
b). Globulin : merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
c). Albumin : berfungsi membantu ketersediaan unsur-unsur penting dalam darah seperti kalsium.
Selain itu hati juga memproduksi zat kimia seperti fibrinogen dan prothrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka.
4. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, B, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diambil dari aliran darah yang dibawa ke hati oleh pembuluh portal hepatik.
5. Hati dapat memproduksi cairan empedu
Dalam sistem pencernaan hati menghasilkan cairan empedu secara terus-menerus, empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan zat warna empedu(bilirubin dan biliverdin). Empedu berperan dalam mencerna serta mengabsorpsi lemak dalam usus, mengaktifkan enzim lipase, serta membentuk urea dan amoniak.
Hati menghasilkan empedu dari penghancuran hemoglobin dan eritrosit yang telah tua, eritrosit akan dipecah menjadi hemin, zat besi(Fe), dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan dan dikirim ke sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin dan antibodi yang baru. Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.

B. Struktur Hati
Hati terdiri dari dua lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri dengan posisi yang sedikit saling menindih. Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus yang merupakan unit terkecil yang menyusun hati, lobulus memiliki panjang sekitar 1 mm dan berbentuk persegi enam. Bagian luar hati diselaputi dengan kapsula hepatika.
Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepatika. Darah mengalir dari percabangan aorta menuju ke arteri hepatika dan menuju ke vena portal hepatika lalu keluar dari hati melalui vena hepatika. Pertemuan antara arteri hepatika dan vena portal hepatika membentuk sinusoid, pada sinusoid terjadi spesialisasi sel membentuk sel kupffer yang bertugas memfagositosis organisme asing dan zat-zat berbahaya, dari aktivitas fagositosis ini dihasilkan cairan bilirubin yang diekskresikan kanalikuli menjadi empedu.
Jaringan hati tersusun atas sel-sel hepatosit yang disetiap lapisnya dipisahkan oleh lakuna, sedang kanalikuli membatasi setiap satu sel hepatosit dengan sel hepatosit lainnya.

C. Gangguan dan Penyakit pada Hati
1. Hepatitis(Radang Hati)
Penyakit hepatitis menyebabkan komplikasi yang parah pada organ hati, penyakit hepatitis seringkali disebabkan oleh kebiasaan komsumsi alkohol dan sering menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi atau karena infeksi virus hepatitis. Penyakit hepatitis yang sering diwaspadai adalah hepatitis A, B, dan hepatitis C.
a). Hepatitis A :
Disebabkan oleh virus hepatitis A, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan hati secara tiba-tiba,hal ini sering disebabkan lingkungan yang kotor dimana virus hepatitis A biasanya berada di air yang kotor.
b). Hepatitis B:
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, umumnya menyerang orang dewasa atau sebagai akibat dari kekebalan tubuh yang menurun.
c). Hepatitis C:
Terjadi karena virus hepatitis C yang merusakan jaringan hati. Hepatitis C ditularkan melalui darah, jarum suntik, atau ditularkan ibu hamil kepada janinnya.

2. Sirosis Hati
Penyakit ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengkomsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan.
3. Jaundice (Penyakit Kuning)
Penyakit kuning memiliki gejala antara lain mata dan kulit yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin dalam tubuh yang meningkat.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa dan menunjukan adanya gangguan pda hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan pada metabolisme bilirubin.

D. Cara Mengatasi kelainan pada hati
Cara mengatasi kelainan atau penyakit pada hati diantaranya dengan :
1. Pemberian Vaksinasi
2. Mengkomsumsi makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obat terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya disterilisasi dahulu.

No comments:
Write komentar