Friday, 6 September 2019

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Manusia memiliki organ-organ atau alat ekskresi yang berfungsi membuang zat-zat sisa hasil metabolisme. Organ-organ ekskresi pada manusia yaitu ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.

1. Letak dan Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ eksresi yang paling utama, berjumlah sepasang yang terletak disebelah kiri dan kanan di dalam rongga perut, letak ginjal kiri lebih tinggi karena diatas ginjal kanan terdapat hati.
Ginjal memiliki fungsi penting sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia, fungsi ginjal antara lain :
a. Membuang sisa-sisa metabolisme seperti urea, asam urat, serta zat lain yang bersifat merugikan tubuh atau bersifat racun.
b. Sebagai organ homeostatis seperti menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan mengatur volume plasma darah dan air.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa cairan darah dengan mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan urine yang bersifat asam atau basa.
d. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu serta menjaga tekanan osmosis.
e. Menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh seperti Eritropoietin (EPO), Renin, dan Kalsitriol.

2.   Struktur Ginjal
Ginjal tersusun atas 3 (tiga) bagian yaitu korteks (kulit) yang merupakan bagian terluar ginjal, medula (sumsum ginjal), kemudian pelvis renalis yang merupakan ruang ginjal.

3. Kelainan dan penyakit pada ginjal
Sebagai organ Ekskresi ginjal juga rentan mengalami gangguan dan penyakit berikut beberapa penyakit yang menyerang ginjal:

1). Diabetes Mellitus (kencing manis)
Diabetes mellitus ditandai dengan sering buang air kecil, rasa haus yang terus menerus serta mudah lapar. Diabetes mellitus menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah), diabetes mellitus disebabkan kurangnya produksi insulin atau kurangnya sensitifitas jaringan tubuh terhadap insulin.
Diabetes menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, jika kadar gula darah sampai 160 – 180 mg/dl maka glukosa akan dikeluarkan bersama urine

2). Gagal Ginjal
Gagal ginjal disebabkan kerusakan ginjal secara permanen yang menyebabkan ginjal gagal melaksanakan fungsinya, gagal ginjal ditandai dengan edema (pembengkakan) tubuh serta hipertensi.

3). Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan massa keras seperti batu yang terbentuk di saluran kemih atau di ginjal. proses pembentukan batu tersebut disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh terhadap garam-garam. Batu ginjal terdiri dari sekitar 80% kalsium sedangkan sisanya berupa asam urat, dan sistin.

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan dan dibawah tulang rusuk. Hati merupakan organ yang memiliki berat sekitar 1,5 – 2 kg, merupakan Organ dalam terbesar dalam tubuh manusia, hati memiliki warna merah tua.
Hati dapat memperbaharui sel-sel yang sudah rusak karena luka atau penyakit. Sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
1. Fungsi Hati
Hati mempunyai beberapa peranan penting dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi hati:

a). Hati merupakan tempat untuk menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi hati mengubah glukosa menjadi glikogen, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
b). Hati berperan sebagai pembersih (detoksifikasi) zat-zat racun dan bibit penyakit.
Zat-zat racun yang masuk ke tubuh seperti obat-obatan dan alkohol serta organisme asing atau bibit penyakit akan dibersihkan dari aliran darah, hati akan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan menetralkannya menggunakan cairan empedu.
c). Hati membentuk beberapa jenis protein dan zat tertentu
Beberapa protein dan zat-zat penting yang berguna bagi tubuh dihasilkan oleh hati. Beberapa protein itu antara lain.
1). Globin : merupakan bahan utama pembentuk hemoglobin yang berperan membawa oksigen dalam sel darah merah.
2). Globulin : merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
3). Albumin : berfungsi membantu ketersediaan unsur-unsur penting dalam darah seperti kalsium.
Selain itu hati juga memproduksi zat kimia seperti fibrinogen dan prothrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka.
d). Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, B, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diambil dari aliran darah yang dibawa ke hati oleh pembuluh portal hepatik.
e). Hati dapat memproduksi cairan empedu
Dalam sistem pencernaan hati menghasilkan cairan empedu secara terus-menerus, empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan zat warna empedu(bilirubin dan biliverdin). Empedu berperan dalam mencerna serta mengabsorpsi lemak dalam usus, mengaktifkan enzim lipase, serta membentuk urea dan amoniak.

3. Gangguan dan Penyakit pada Hati
a). Hepatitis(Radang Hati)
Penyakit hepatitis menyebabkan komplikasi yang parah pada organ hati, penyakit hepatitis seringkali disebabkan oleh kebiasaan komsumsi alkohol dan sering menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi atau karena infeksi virus hepatitis. Penyakit hepatitis yang sering diwaspadai adalah hepatitis A, B, dan hepatitis C.
1). Hepatitis A :
Disebabkan oleh virus hepatitis A, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan hati secara tiba-tiba,hal ini sering disebabkan lingkungan yang kotor dimana virus hepatitis A biasanya berada di air yang kotor.
2). Hepatitis B:
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, umumnya menyerang orang dewasa atau sebagai akibat dari kekebalan tubuh yang menurun.
3). Hepatitis C:
Terjadi karena virus hepatitis C yang merusakan jaringan hati. Hepatitis C ditularkan melalui darah, jarum suntik, atau ditularkan ibu hamil kepada janinnya.
b). Sirosis Hati
Penyakit ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengkomsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan.
c). Jaundice (Penyakit Kuning)
Penyakit kuning memiliki gejala antara lain mata dan kulit yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin dalam tubuh yang meningkat.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa dan menunjukan adanya gangguan pda hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan pada metabolisme bilirubin.

4. Cara Mengatasi kelainan pada hati
Cara mengatasi kelainan atau penyakit pada hati diantaranya dengan :
a). Pemberian Vaksinasi
b). Mengkomsumsi makanan yang sehat
c). Menghindari penggunaan obat-obat terlarang
d). Berolahraga dengan teratur
e). Penggunaan jarum suntik sebaiknya disterilisasi dahulu.

Kulit merupakan lapisan pelindung terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia.
1.   Fungsi Kulit
Kulit memiliki fungsi yang penting bagi manusia, beberapa fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
a). Sebagai Pelindung Tubuh
Kulit berfungsi melindungi tubuh dari kontak mekanis, serta panas, kuman, zat-zat kimia dan segala pengaruh dari luar yang bisa merusak organ di bawah kulit. Sel melanosit di bawah kulit mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

b). Sebagai Organ Sensoris
Adanya jaringan saraf di lapisan dermis kulit memungkinkan kulit menerima rangsang dari luar seperti sentuhan.

c). Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit mengeluarkan keringat dengan mengkontraksikan pembuluh darah dalam kulit. Keringat yang keluar turut membawa panas dalam tubuh keluar.

d). Dapat membentuk Vitamin D dan Penentu warna kulit
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang dibantu penyinaran sinar matahari, sedangkan warna kulit diatur oleh kandungan pigmen melanosit. Kulit juga merupakan tempat untuk menyimpan kelebihan lemak.

e). Sebagai Organ Ekskresi
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat(glandula sodorifera) yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari dalam darah di pembuluh kapiler di bawah kulit. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-poriakan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, atau bahkan emosi. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan dapat menimbulkan hilangnya melanosit garam-garam mineral sehingga menyebabkan kejang otot dan pingsan.

2. Struktur Kulit
Kulit adalah organ terluas di tubuh, memiliki tebal berbeda-beda mulai dari 0,5 – 5 mm. Berdasarkan strukturnya kulit dibagi menjadi 3 (tiga) lapisan yaitu epidermis(lapisan luar), dermis(kulit jangat), dan hipodermis(jaringan ikat dibawah kulit).
a). Epidermis
b). Dermis
c). Hipodermis

3. Kelainan dan Gangguan pada Kulit
a). Kanker Kulit
Merupakan penyakit kulit yang bersifat ganas, kanker kulit biasa disebabkan akibat terpaparnya kulit oleh bahan-bahan tertentu, atau menurunya daya tahan kulit.
b). Lepra(Kusta)
Merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, penyakit ini menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
c). Lentigo
Yaitu bercak-bercak berwana cokelat kehitaman yang muncul pada kulit akibat hiperpigmentasi pada kulit
d). Eksim
Yaitu iritasi pada kulit, biasanya eksim terjadi di bagian tangan dan kaki, eksim menimbulkan rasa gatal dan dapat menimbulkan infeksi.
e). Jerawat
Yaitu kondisi kulit dimana terjadi produksi kelenjar minyak yang berlebih dan menyebabkan saluran folikel rambut dan pori-pori tersumbat, ini menyebabkan kulit meradang.

1. Letak Paru-Paru
Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri yang memiliki dua gelambir.

2.   Fungsi Paru-Paru
Fungsi paru-paru yang utama adalah sebagai organ pernapasan, tapi paru-paru juga merupakan organ ekskresi karena berfungsi mengeluarkan karbon dioksida (CO¬2) dan uap air (H2O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.

3. Kelainan dan Penyakit pada Paru paru
a. Pneumonia
Penyakit yang bisa diistilahkan dengan radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru manusia. Bahkan bisa dibilang, penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan menular. Pneumonia bisa diidap anak-anak dan orang dewasa. Penyebabnya adalah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.
b. Pneumotoraks
Penyakit ini mirip dengan penyakit efusi pleura, karena sama-sama mengganggu pleura. Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini membuat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu penyakit ini.
c. Emfisema
Penyakit ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah para perokok.
d. Silikosis
Penyakit ini muncul dari pengaruh lingkungan kerja, khusus pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi. Bahan silika disebut-sebut sebagai biang kerok atas munculnya penyakitnya. Walaupun bentuk silika tidak berbahaya, tetapi debu-debu silika yang terhirup akan menempel di bagian paru-paru, dari situlah penyakit ini muncul.
e. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, dan sering menjangkiti masyarakat. Dalam kasus kronis, penyakit ini sangat berbahaya (menyebabkan kematian) dan menular. Bisa menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, dengan catatan sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.Karena bakteri Mycrobacterium tuberculosissebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia.
f. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang juga sering menjangkiti manusia. Bisa dibilang, asma termasuk radang paru-paru yang memicu sesak napas bagi pengidapnya. Ciri khas orang yang mengidap asma adalah napas yang berbunyi,jika sedang kambuh. Asma dapat diturunkan secara genetik.
g. Bronkitis Kronis
Penyakit ini merupakan penyakit radang di saluran udara paru-paru. Zat-zat yang terkandung didalam rokok ditengarai sebagai penyebabnya. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya batuk berdahak yang takkunjung sembuh.

No comments:
Write komentar