Wednesday 18 September 2019

Sistem Koordinasi pada Manusia

A. Sel saraf
Sel saraf terdiri atas tiga bagian utama, yaitu badan sel, neurit, dan dendrit.
1. Badan sel, mempunyai plasma bergranula berasal dari retikum endoplasma yang disebut Badan Niesel. Di dalam badan sel terdapat inti sel (nucleus) yang besar dan berwarna pucat.
2. Neurit, sering disebut sebagai akson, yaitu berupa penjuluran yang panjang dari badan sel. Neurit berfungsi membawa rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
3. Dendrit, yaitu penjuluran yang keluar dari badan sel. Penjuluran ini berupa serabut-serabut halus yang lebih pendek dari neurit. Dendrit berfungsi menerima dan menghantarkan rangsang ke badan sel saraf.

Selain tiga bagian utama tersebut, pada sel saraf juga dijumpai seperti berikut:
1. Selubung mielin, yaitu selubung yang menyelubungi akson.
2. Nodus ranvier, yaitu lekukan yang terdapat pada selubung myelin.
3. Sel Schwann, yaitu sel-sel yang terdapat pada tiap-tiap selubung myelin.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, neuron konektor, dan neuron adjustor.
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik (neuron afferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan rangsang (impuls) dari penerima rangsang (reseptor) menuju ke pusat susunan saraf. Neuron sensorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan reseptor, sedangkan neurit (akson) berhubungan dengan neuron yang lain.
2. Neuron motorik
Neuron motorik (neuron efferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan tanggapan terhadap rangsang dari pusat susunan saraf ke efektor. Neuron motorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan neuron yang lain, sedangkan neuritnya dihubungkan dengan otot atau kelenjar (efektor).
3. Neuron konektor (penghubung)
Neuron konektor adalah neuron yang berfungsi sebagai penghubung antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada neuron konektor, baik dendrite atau neuritnya mempunyai hubungan dengan neuron yang lain.
4. Neuron ajustor
Neuron ajustor adalah neuron yang berfungsi menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik. Neuron adjustor terdapat di otak dan di sumsum tulang belakang. Adapun hubungan antara neuron yang satu dengan yang lain disebut sinapsis.


B. Organ penyusunan sistem saraf pada manusia
1. Otak
Otak merupakan pusat koordinasi tubuh terletak di dalam rongga tengkorak. Pertumbuhan otak lebih baik daripada pertumbuhan sumsum tulang belakang. Perbandingan berat antara otak dan sumsum tulang belakang berkaitan dengan kecerdasan. Semakin besar nilai perbandingannya, maka semakin tinggi tingkat kecerdasannya.

Otak dilapisi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapisan, seperti berikut ini.
a. Lapisan durameter yaitu lapisan paling luar yang sering disebut selaput keras dan melekat pada tulang.
b. Lapisan piameter, yaitu lapisan paling dalam yang disebut juga lapisan lunak dan melekat di otak.
c. Lapisan arachnoid, yaitu lapisan tengah yang terletak antara lapisan durameter dan piameter.

Otak manusia terdiri atas otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum).
a. Otak besar
1). Otak besar (serebrum) mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung ratusan juta sel saraf. Bagian luar (korteks) otak besar yang berwarna kelabu disebut substansia grisea dan bagian dalamnya (medulla) yang berwarna putih disebut substansia alba. Bagian medulla banyak mengandung akson dan dendrit.
2). Otak besar terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, seperti berikut ini.
3). Bagian belakang, adalah pusat penglihatan. Kerusakan pada bagian ini akan menimbulkan gangguan penglihatan.
4). Bagian samping, adalah pusat pendengaran. Kerusakan di bagian kanan dan kiri akan mengakibatkan tuli. Akan tetapi, jika kerusakan di bagian kiri saja atau kanan saja, atau kanan saja, pendengaran akan berkurang.
5). Bagian tengah, adalah pusat pengaturan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap. Kerusakan pada bagian ini akan mengakibatkan hilangnya daya ingat dan hilangnya sebagian kemampuan bicara (afasia).

b. Otak kecil
Otak kecil (serebelum) merupakan pusat keseimbangan. Gangguan atau kerusakan pada otak kecil akan menyebabkan semua gerak otot tidak dapat terkoordinasi.

Otak kecil terdiri dari dua belahan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Jembatan ini berfungsi untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian tersebut. Dengan demikian, jembatan varol merupakan penghantar impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

2. Sumsum lanjutan
Di dalam sumsum lanjutan (medulla oblongata) banyak terdapat ganglion otak yang merupakan pusat pengaturan gerak reflex fisiologis, seperti denyut jantung, pernapasan, serta pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.

3. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) terdapat di dalam rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls dari dan ke otak serta memberi kemungkinan gerak reflex.

Seperti halnya otak, sumsum tulang belakang juga dilapisi oleh selaput meninges terdiri dari durameter yang melekat pada tulang, piameter yang melekat pada permukaan sumsum tulang, dan arachnoid yang terletak antara durameter dan piameter.

Berbeda dengan otak, lapisan luar sumsum tulang belakang berwarna putih serta banyak mengandung dendrite dan neurit (akson). Bagian dalam sumsum tulang belakang berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel saraf. Di bagian dalamnya juga terdapat bagian berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal dan ventral.

Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan dendritnya berhubungan dengan reseptor. Sedangkan akar ventral mengandung badan neuron motorik dan aksonnya menuju ke otot dan efektor.

4. Sistem saraf tepi
Antara sistem saraf pusat dan organ tubuh dihubungkan dengan sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi terdiri atas berikut ini.
a. Dua belas pasang serabut saraf otak yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat-alat indra, otot, dan kelenjar.
b. Serabut saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 pasang. Serabut saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik yang masuk ke akar dorsal dan neuron motorik yang keluar melalui akar ventral.

5. Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar (otonom) merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik. Sistem saraf ini dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

a. Saraf simpatis
Saraf simpatis berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah leher dan di daerah pinggang, sehingga disebut juga saraf torakolumbar. Adapun fungsi saraf simpatis adalah untuk mengaktifkan alat-alat tubuh supaya bekerja secara otomatis. Serabut saraf simpatis ini menuju ke otot polos, alat transport, alat pencernaan, dan alat pernapasan. Saraf ini mempunyai sifat meningkatkan aktivitas.

b. Saraf parasimpatis
Saraf parasimpatis berpangkal pada sumsum lanjutan dan ada yang berpangkal pada sakrum. Kerja saraf ini berlawanan dengan kerja saraf simpatis, yaitu sifatnya menghambat atau menurunkan aktivitas. Jika saraf parasimpatis menghambat kerja organ tertentu, maka saraf simpatis yang akan menggiatkannya.

6. Gerak reflex
Sering terjadi rangsang tidak sampai diolah otak, tetapi melalui jalan terpendek dan segera timbuul jawaban atau respon oleh efektor. Hal inilah yang disebut gerak reflex. Jarak terpendek untuk gerak reflex disebut lengkung reflex. Jalannya rangsang gerak reflex sebagai berikut.

Rangsang (impuls) → reseptor → neuron sensorik → konektor (sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor

No comments:
Write komentar