Hidup ini memang hampa, aku rasakan bagaimana hati menjerit tanpa nyawa, tapi kenapa itu tak pernah dapat merubah mataku menjadi mata yang benar-benar menangis
, mungkin hati ini tertutup oleh asap kehidupan yang mematikan rohku. Dalam kehidupan yang ada hanya aku temui jejak sang hamba tanpa aku tahu dimanakah penciptanya. Siapakah Dia sebenarnya, adakah Dia, kenapa aku masih kosong dalam hal ini. Mengapa sang hamba bertekuk lutut kepada-Nya tanpa aku tahu kebenarannya, sampai kapan harus aku rasakan kehampaan ini, apa harus aku tunggu sampai pada ahirnya roh dan jasadku benar-benar terpisah, aku bosan dengan kekosongan ini, mengapa tak sekalipun aku rasakan cahaya yang Esa menampakkan keindahannya. Mengapa harus aku yang merasakan hal ini, mengapa aku tak bisa percaya seperti halnya hamba yang lain. Mungkinkah aku tercipta denga tulisan kosong atau inikah yang akan menjadi jalan bagaimana akan aku temui siapa sebenarnya sang Esa dalam istana kehidupan ini, apakah benar sang Esa itu ada. Aku rela jika harus hidup tanpa cahaya untuk berjalan asal aku dapat temui siapakah sang Esaku.Siapalah aku, aku bukanlah hal yang
pantas bila dijadikan topik dalam sebuah bahasan namun apa yang aku rasakan
benar-benar seakan membuatku hidup dalam episode drama yang dikarang oleh para
sutradara dan aku hanya berjalan dengan apa yang tidak aku sebenarnya, itulah
kenapa aku menanyakan siapa yang Esa karena aku rasakan belum ada yang abadi
dalam pandanganku sampai saat ini, aku percaya Dia ada dan aku bisa merasakan
ketidak mungkinan bila hidup ini hanya ada apa adanya dan begitu saja, namun
dimana Dia..?, suatu ketika aku temui sang tokoh yang punya perawakan shahih
dan aku pertanyakan siapa yang Esa tunjukkan kebenarannya padaku, namun apa
jawabannya, bukanlah aku adalah manusia yang masuk syurga katanya, lalu aku
balik jawab aku bukan menanyakan aku dimana nanti, tapi dimana yang Esaku itu,
tak jauh berbeda aku adalah seorang yang musyrik katanya lagi, yang dengan
keingkaranku menantang pada perwujudan tuhan.
Saat itulah hal yang aku rasakan didunia
ini seakan kabur, aku selalu berfikir apa aku salah bila menanyakan hal itu,
apa aku bukanlah manusia bila menanyakan hal itu, tapi aku berfikir jikalau aku
bukan manusia tak mungkin kata-kata itu akan terucap dalam bibirku ini, maha
suci engkau yang Esa, sampai kapan harus aku tunggu kehidupanku kembali, karena
kehidupan yang aku bawa saat ini hanya bawaan dari orang yang engkau warisi untuk
menjadikanku punya wujud didunia ini.
By : Anonim
ReplyDeletemari gabung bersama kami di Aj0QQ*com x-)
BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup. ;-)