Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Sunday, 19 January 2025

10 Universitas Terbaik di Indonesia untuk SNBP 2025

Saat ini, calon mahasiswa sedang sibuk memilih kampus idaman untuk SNBP 2025. Mencari universitas itu ibarat cari jodoh—harus cocok visi-misi, penuh potensi, dan kalau bisa, punya reputasi yang gemilang. Nah, buat kamu yang lagi galau memilih, berikut daftar 10 universitas terbaik di Indonesia berdasarkan peringkat QS WUR: Sustainability 2025. Simak, ya!


1. Universitas Gadjah Mada (UGM)



Kalau UGM ini seperti primadona di pesta kampus. Dengan peringkat dunia ke-383 dan skor 67,2, UGM punya reputasi sebagai kampus riset papan atas. Fokus utamanya? Perubahan iklim, ketahanan pangan, dan semua hal "berbau penting." Plus, lokasinya di Jogja bikin mahasiswa betah hidup irit (katanya, sih!).


2. Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Mau jadi ahli pertanian atau pecinta lingkungan sejati? IPB adalah tempatnya! Peringkat 440 dunia, skor 64,5, dan kampus yang hijau banget, IPB nggak cuma mengajarkan cara bercocok tanam, tapi juga mengubah dunia. Kalau kamu suka pertanian dan riset masa depan, IPB wajib masuk daftar.


3. Universitas Indonesia (UI)

Dengan peringkat 492 dunia (skor 62,3), UI adalah kampus yang ngasih kamu kesempatan untuk jadi intelektual sejati. Lokasinya di Depok dan Jakarta bikin kamu dekat sama gedung-gedung penting, dari pusat pemerintahan sampai mall terbesar. Jangan lupa mampir ke Perpustakaan UI, surga para kutu buku!


4. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Unpad itu seperti sahabat yang peduli lingkungan. Dengan peringkat 515 dunia dan skor 61,2, kampus ini nggak cuma ngajar soal teori, tapi juga praktik lewat riset konservasi alam. Lokasinya di Bandung, bikin kamu bisa menikmati udara sejuk dan kuliner enak sambil belajar.


5. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Siapa yang nggak kenal ITB? Dengan skor 60,7 dan peringkat dunia ke-524, ITB ini tempatnya inovasi teknologi. Mahasiswa ITB terkenal serius, tapi tenang, mereka tetap tahu cara ngopi cantik di Dago. Mau jadi ahli teknologi ramah lingkungan? ITB adalah jawabannya.


6. Universitas Airlangga (Unair)

Unair, dengan peringkat 580 dunia dan skor 58,2, adalah kampus yang fokus di kesehatan dan lingkungan. Mau jadi dokter atau ilmuwan yang menyelamatkan bumi? Unair punya jawabannya. Plus, Surabaya itu kota yang seru, apalagi kalau suka kuliner pedas.


7. Universitas Brawijaya (UB)

Di Malang, UB jadi primadona. Dengan skor 55 dan peringkat 653 dunia, UB berfokus pada pertanian dan teknologi. Malang yang adem bikin belajar jadi lebih nyaman (dan tidur siang lebih nyenyak!). Kampus ini pas buat kamu yang ingin dekat dengan alam dan kuliner bakso.


8. Universitas Hasanuddin (Unhas)

Unhas, dengan peringkat 683 dunia dan skor 54,7, adalah kampus yang memperjuangkan lingkungan Indonesia Timur. Dari laut sampai hutan, semuanya jadi fokus riset Unhas. Lokasinya di Makassar bikin kamu bisa eksplor keindahan Sulawesi sambil belajar.


9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

ITS ini kampus teknologi yang nggak main-main. Dengan skor 54,2 dan peringkat 675 dunia, ITS fokus pada energi terbarukan dan pengelolaan limbah. Kalau kamu mau jadi ilmuwan yang ramah lingkungan, ITS bisa jadi pilihan. Surabaya yang panas? Itu cuma tantangan kecil!


10. Universitas Diponegoro (Undip)

Undip, dengan skor 52,8 dan peringkat dunia ke-706, punya kampus hijau dan berbagai riset menarik. Dari transportasi hingga pengelolaan sumber daya, Undip serius soal keberlanjutan. Plus, kamu bisa jalan-jalan ke Semarang yang terkenal dengan Lumpia dan Lawang Sewunya.


Jadi, mana yang paling cocok buat kamu? Ingat, memilih universitas itu nggak cuma soal nama besar, tapi juga apakah tempat itu bisa bantu kamu mencapai mimpi. Jadi, jangan asal pilih ya, apalagi cuma karena “kampus ini hits banget di Instagram.”

Semangat SNBP 2025! Kampus idaman menanti kamu.

Tuesday, 23 February 2021

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

A. Apa Itu Pembelajaran Berbasis Kompetensi?

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.



B. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:

 

1. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

2. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.

3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.

4. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan.

6. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

7. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber.

Saturday, 28 September 2019

10 DASAR KEMAMPUAN GURU


MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila
3. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersayaratkan bagi jabatan guru

MENGUASAI LANDASAN PENDIDIKAN
1. Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional
2. Mengenal sekolah dalam masyarakat
3. Mengenal prinsip-prinsip psikologi Pendidikan yang dapat dimanfaatkan pendidkan dalam PBM

MENGUASAI BAHAN PENGAJARAN
1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum
2. Menguasai bahan pengajaran

MENYUSUN PROGRAM PENGAJARAN
1. Menetapkan tujuan pembelajaran kurikulum
2. Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran
3. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
4. Memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai
5. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

MELAKSANAKAN PROGRAM PENGAJARAN
1. Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat
2. Mengatur ruang beajar
3. Mengelola interaksi belajar mengajar
4. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

MENILAI HASIL DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG TELAH DILAKSANAKAN
1. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
2. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

MENYELENGGARAKAN PROGRAM BIMBINGAN
1. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
2. Membimbing siswa yang kelainan dan berbakat khusus
3. Membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan di masyarakat

MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI SEKOLAH
1. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
2. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

BERINTERAKSI DENGAN SEJAWAT DAN MASYARAKAT
1. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesioanal
2. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi sekolah

MENYELENGGARAKAN PENELITIAN SEDERHANA UNTUK KEPERLUAN PENGAJARAN

1. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
2. Melaksanakan Penelitian sederhana

Monday, 19 November 2018

PENYELENGGARA PENDIDIKAN



Pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah bersama masyarakat tidak bisa diletakkan. karena pendidikan dapat mencakup satuan pendidikan jalur sekolah dan jalur luar sekolah. pendidikan jalur sekolah meliputi pendidikan berbasis madrasah dan pendidikan umum sampai jenjang pendidikan tinggi dengan penjenjangannya. sedangkan jalur luar sekolah meliputi kursus keterampilan,pendidikan kemasyarakatan,bimbingan belajar.

1. Pendidikan Dasar dan Pendidikan yang Menengah

Pendidikan pada jenjang Dasardan menengah adalah pendidikan jalur sekolah dengan sistem perjenjangan. pendidikan dasar diselenggarakan bertujuann untuk membelaki peserta didik pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan dalam keluarga dan masyarakat serta untuk mengetahui pendidikan tingkat menengah.

2. Kurikulum dan Proses Pembelajaran

Penyelenggaraan pendidikan diarahkan pada sistem pendidikan terbuka di mana pesetra didik dapat mengambil program pendidikan pada satuan pendidikan lainnya sebagai bagian dari program pendidikan yang utuh.untuk menjamin proses pembelajaran maka penyelenggaraan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah minimal terselenggarakan selama 40 jam per minggu dari pukul 7.30 hingga pukul 15.30 seperti jam kerja kantor.

3. Manajemen dan Pembiayaan

Dalam kerangka peningkatan peran serta masyarakat maka dalam bidang pembiayaan pendidikan harus ditanggung bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pembiayaan dari pemerintah diarahkan pada kegiatan strategis misalnya,beasiswa,pelayanan pendidikan pedesaan atau kelompok masyarakat yang tidak mampu.Dengan demikian maka pembiayaan pendidikan akan mengikuti pola perdanaan berkeadilan.

4. Pendidikan Tinggi

Khusus untuk perguruan tinggi, jenis pendidikan tinggi dapat berbentuk Universitas,sekolah tinggi,akademi,dan politeknik,sedangkan perjenjangannya meliputi;pendidikan diploma (SO)¸sarjana (S1),magister(S3).pendidikan tinggi diselenggarakan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesionalyang mampu menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni.

5. Kurikulum dan Proses Pembelajaran

Tuntutan otonom yang menghendaki adanya pemindahan kewenangan kepada daerah perlu sekali ditetapkan standar yang bersifat nasional dalam kemampuan akademik dan profesional yang dijadikan acuan untuk penyusunan kurikulum sesuai dengan kepentingan pembangunan.

6. Manajemen dan Pembiayaan

Pendidikan tinggi merupakan badan hukum negara atau masyarakat yang berdasarkan asas nirlaba dan corporate governance. Karenanya manajemennya harus bertumpu pada prinsip otonomi, akuntabilitas dan jaminan mutu. Wujud dari prinsip manajemen tersebut harus dibentuk komite perguruan tinggi dengan anggota perwakilan dari masyarakat.

7. Pendidikan Berbasis Masyarakat

Pendidikan dapat berlangsung di dalam sekolah dan di luar sekolah, namun dalam hal tertentu pendidikan dapat dilaksanakan oleh masyarakat yang merupakan bentuk pertisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dalam hal kurikulum dan proses pembelajaran sebaiknya dikembangkan sepenuhnya berbagai upaya yang mengarah kepada perwujudan misi,visi, dan tujuan khusus dari masyarakat yang mendukung lembaga pendidikan yang berbasis masyarakat tersebut dengan didukung proses belajar, kurikulum dan tenaga kependidikan yang kualifaid.

Thursday, 15 November 2018

VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


1. Visi Pendidikan Nasional

Visi pendidikan nasional dimunculkan sebagai perekat ketika pengembangan pendidikan nasional dikembangkan. Disamping itu visi penting untuk memperkuat komitmen bangsa indonesiadalam membangun pendidikan.adapun visi pendidikan nasional adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya system pendidikan nasional sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa dan memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga mampu dan mau menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.”

Visi tersebut diharapkan bermanfaat bagi penyelenggaraan pendidikan nasional sehingga diharapkan:

a. Dapat membangun komitmen dan menggerakkan segenap komponen bangsa untuk menjadikan pendidikan sebagai salah satu pranata sosial yang kuat dan berwibawa serta memberdayakan warga Negara Indonesia.

b. Dapat menciptakan masukan pendidikan bagi kehidupan bangsa dan dapat menjadi sarana untuk menjembatani keadaan sekarang dan masa yang akan datang.

c. Dapat mendorong bangsa untuk mampu melakukan pembudayaan dan pemberdayaan system,iklim dan proses pendidikan yang demokratis dan mengutamakan mutu dalam lingkup nasional dan internasional.

d. Visi pendidikan nasional Indonesia dirumuskan berdasarkan keyakinan bahwa pendidikan merupakan prinsip pemberdayaan peserta didik sebagai subyek pendidikan  serta seluruh pranata yang dapat dijadikan sarana pencerahan sekaligus memberdayaan bagi kelangsungan hidup individu dan dapat untuk menjawab tantangan pembangunan.

2. Misi  Pendidikan Nasional

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi pendidikan dalam dimensi lebih operasional fungsional. Atas dasar visi diatas maka misi pendidikan nasional Indonesia adalah:

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.

c. Meningkatkan kesiapan inpit dan kualitas prpses pendidikan untuk menuju pembentukan kepribadian yang bermoral agama, penguasaan ilmu pembentukan keterampilan hidup.

d. Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai lembaga pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan dikembangkan bedasarkan standar nasional dan global.

e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyalenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Repoblik Indonesia.

3. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional dirumuskan dengan dasar misi dan visi pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan falsafah pancasila, menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa, berakhlaq mulia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rochani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan bangsaan agar mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas.

Tuesday, 13 November 2018

Landasan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional sebagai wahana dan sarana pembangunannegara dan bangsa di tuntut mampu mengantisipasi proyeksi kebutuhan masa depan. Tuntutan tersebut sangat bergayut dengan aspek-aspek penataan pendidikan nasional yang bertumpupada basis kehidupan masyarakat indonesia secara komprehensif.


1. Landasan Fiosofis

Filsafat pendidikan nasional indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada pancasila.nilai pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pedidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Nilai- nilai tersebut bukan hanya mewarnai muatan pelajaran dalam kurikulum tetapi juga dalam corak pelaksanaan. Dua pandangan yang dipertimbangkan dalam menentukan landasan filosofis dalam pendidikan nasional indonesia. Pertama, adalah pandangan tentang manusia indonesia. Kedua,pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dengan dua pandangan tentang pendidikan nasional ini menjadikan tugas penyelenggaraan pendidikan menjadi urusan dan kewajiban semua pihak sehingga pendidikan dibangun dengan komitmen yang kuat oleh semua unsur bangsa.dalam perpestif pandangan filosofis, peserta didik indonesia dipandangan sebagai makhluk yang berharkat dan bermartabat yang berkembang dengan dukungan pendidikan.

2. Landasan sosiologis

Lembaga pendidikan harus diberdayakan bersama dengan lembaga sosial lainnya. Dalam hal ini pendidikan disejajarkan dengan lembaga ekonomi,politik, sebagai pranatan kemasyarakatan,pembudayaan masyarakat belajar harus dijadikan sarana ekonstuksi sosial. Pendidikan nasional yang berlandaskan sosiologis dalam penyelenggaraannya harus memperhatikan aspek yang berhubungan dengan sosial baik proklemannya maupun demografis. Masalah yang kini sedang dihadapi bangsa adalah masalah disparitas sosial ekonomi sehngga pendidikan dirancang untuk mengurangi beban disparitas tersebut. Aspek sosial lainnya seperti ketidaksamaan mengakses informasi yang konsekuensinya akan mempertajang kesenjangan sosial dapat dieliminir melalui pendidikan.

3. Landasan yuridis

Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional yang utama,perlu pelaksanaan berdasar pada perundangan sehngga bangunan pendidikan nasional yang sah menurut undang-undang. Hal ini sangan penting karna hakekatnya pendidikan nasional adalah perwujudan dari kehendak UUD 1945. Landasan yuridis bukan semata dijadikan landasan bagi penyelenggaraan pendidikan namun sekaligus dijadikan alat untuk mengatur sehingga bagi penyelenggaraan pendidikan yang menimpah, maka dengan landasan yuridis tersebut dikenakan sanksi. Dalam praktek penyelenggaraan pendidikan tidak sedikit penyimpangan. Memang sering kali penyimpangan tersebut tidak begitu langsung di rasakan sebaga kerugian, namun dalam jangkau panjang bahkan dalam skala nasonal dapat menimbulkan kerugian besar bukan hanya material tetapi juga mental spiritual. Itulah sebabnya disamping dasar regulasi sangat penting juga harus pula dilandasi dengan dasar yuridis untuk sanksi.