Showing posts with label Sistem Pernapasan. Show all posts
Showing posts with label Sistem Pernapasan. Show all posts

Saturday 28 September 2019

Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja dan Penyakit pada Hidung

A. Pengertian Hidung
Hidung adalah salah satu alat indera manusia yang berfungsi sebagai alat indera penciuman juga bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Di dalam hidung terdapat rambut – rambut halus dan reseptor yang peka terhadap rangsangan dalam bentuk gas atau uap. Saat bernapas, kita menghirup zat gas di sekitar kita sehingga dapat merasakan aromanya. Ukuran dan bentuk hidung bervariasi, ada yang ukurannya besar atau kecil, bentuknya bisa pesek atau mancung. Biasanya ukuran dan bentuk ini tergantung kepada ras manusia tersebut dan pengaruh genetiknya.

Bagian-Bagian Hidug

1. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan dilalui oleh tubuh, pada hidung terdapat struktur berupa rambut halus, lendir, dinding tulang, dll yang akan berperan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan selanjutnya. Pada dinding hidung juga terdapat banyak pembuluh darah dan lendir yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembapan dan suhu udara yang masuk, selain itu dinding hidung dapat menyeimbangkan tekanan udara yang masuk dengan cara membelokkan udara ketika mengenainya.

2. Sebagai indera penciuman
Hidung memiliki saraf olfaktori (saraf pembau) yang merupakan bagian dari saraf kranial (berhubungan langsung dengan otak) dan berfungsi untuk menanggapi rangsangan zat gas atau uap. Rangsangan yang datang akan diterima oleh saraf ini, kemudian diteruskan dalam bentuk impuls ke otak sehingga kita dapat mencium sesuatu.

3. Pemberi rasa pada makanan
Hidung memiliki pengaruh terhadap indera pengecapan yang kita miliki, kombinasi dari hidung dan lidah yang baik dapat memberikan rasa yang optimal pada makanan yang kita makan. Pengaruh tersebut ada karena hidung berperan daram penerimaan pantulan rasa oleh lidah. Oleh karena itu ketika kita sakit (flu) dan mengalami sumbatan hidung, maka rasa makanan akan bereda.

4. Ikut berperan dalam pengaturan suara
Rongga hidung dapat mempengaruhi resonansi suara dan proses bicara yang kita lakukan, mungkin karena pengaruh tekanan udara yang masuk melalui hidung. Ketika kita menutup hidung, maka kualitas suara akan berkurang dibandingkan saat berbicara dalam keadaan normal.

5. Pembersihan saluran napas
Pada bagian hidung terdapat lendir dan enzim yang akan membersihkan saluran napas dari bakteri serta kotoran yang masuk. Selain itu ketika terjadinya refleks bersin, maka kotoran dari dalam sistem pernapasan akan keluar melalui hidung dan mulut.
C. Struktur Dan Bagian – Bagian Hidung
1. Lubang Hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari berbagai ancaman dari luar. Juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Terdapat 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum (pemisah) hidung.

2. Bulu Hidung
Bulu hidung merupakan rambut – rambut halus pada hidung yang berfungsi untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak dapat masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.

3. Septum (Pemisah) Hidung
Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum nasi dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum nasi dibentuk oleh tulang dan tulang rawan hidung.

4. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokkan. Rongga hidung juga dapat menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini dibantuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping)

5. Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)
Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial 1 yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup kemudian mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi dari saraf olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang kita konsumsi.
6. Sinus Hidung
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung. Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini juga sering disebut sinus paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melebabkan dan menyaring udara.
Adapun 4 Sinus yang dimiliki manusia adalah :
a. Sinus maksilaris (di tulang pipi)
b. Sinus Frontalis (di tengah dahi)
c. Sinus ethmoidalis (diantara mata)
d. Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)
Sinus Pada Hidug

7. Tulang Rawan Hidung
Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat yang juga elastis pembentuk bagian ujung hidung. Bentuk dari tulang rawan yang menyusun hidung menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi transpasan, kuat dan fleksibel. Walaupun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga dapat rusak apabila terjadi benturan yang sangat keras.

8. Silia
Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utamanya adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.

9. Selaput Lendir
Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagi macam kotoran dan bakteri.

10. Saluran Hidung – Tenggorokkan (Nasofaring)
Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan tenggorokkan. Pada Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal). Nasofaring ini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid.



C. Cara Kerja Dan Kepekaan Hidung
Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain, termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung, kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung. Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.

D. Kelainan yang dapat Mengganggu Kinerja Hidung
Apapun kondisi udara yang telah kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian suhu yang disesuaikan dengan keadaan suhu tubuh dan memiliki cara memelihara kesehatan rangka tubuh. Apapun kondisi udara yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyaringan  terlebih dahulu oleh bulu bulu hidung atau selaput lendir. Apapun kondisi udara yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian kelembaban sesuai dengan tubuh kita sesuai dengan kondisi fisik kita, sehingga sering dapat menyebabkan kelainan pada hidung yang dapat mengganggu kinerja hidung.
Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan yang dapat mengganggu kinerja hidung :
1. Papiloma juvenil
Papiloma juvenil adalah Tumor jinak pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak, tidak jelas terdengar dan gatal . Papiloma yang disebabkan oleh virus ini sering menyerang anak anak yang berusia antara 1 sampai 3 tahun.
2. Rhinitis Allergica
Alergi bisa menyebabkan hidung menderita peradangan. Ini dikarenakan ada reaksi pada hidung  ketika dimasuki oleh benda benda asing kedalam saluran tenggorokan.
3. Angio Fibroma juvenil
Angio Fibroma Juvenil adalah Tumor jinak yang menyerang tengkorak bagian atas yang banyak memiliki pembuluh darah. Tumor Angio sering menyerang anak laki laki yang sedang memasuki masa remaja.
4. Sinusitis
Rongga rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung bisa terjadi peradangan yang bersifat kronis dan tidak mudah disembuhkan dalam waktu singkat.
5. Salesma influenza
Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit yang ditimbulkan adalah batuk, pilek, nyeri dan pegal diseputar leher serta menyebakan nyeri pada sendi.
6. Anosmia
Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera penciuman yaang menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang atau hilang.Ini disebabkan oleh sel rambut yang mengalami kerusakan karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori. penyaki tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.
7. Tidur mendengkur (mengorok)
Tidur mendengur adalah kualitas tidur yang tidak baik karena dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan mengganggu kenyaman tidur orang lain. Menndengkur dapat dikarenakan rongga hidup mengalami penyumbatan yang dikarenakan adanya polip atau karena pembengkakan dan peradangan diseputar tulang hidung.



8. Terjadinya Mimisan atau Epistakis
Mimisan adalah kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja pada kondisi tubuh yang tidak seimbang. Mimisan adalah proses keluarnya darah melalui rongga hidung. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh mengalami  panas dalam dan kurang minum, terlalu banyak bergerak tetapi tidak mau berhenti walaupun tubuhnya sudah keletihan.
9. Karena menangis terus menerus
Mengangis yang terlalu lama tidak baik bagi kesehatan karena tubuh akan dehidrasi dan otot otot sekitar wajah akan menderita ketegangan dan kelelahan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kinerja rongga hidung, selaput lendir dan sebagainya.
10. Karena terserang Cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit sinus yang dapat mengganggu kesehatan jaringan paru paru dan saluran pencernaan pada sistem ekskresi. Penyakit ini bisa terjadi ketika kondisi rongga hidung sedang terganggu kesehatannya.
11. Penyakit polip
Polip adalah suatu kondisi penyakit dimana terjadi peradangan yang bisa mengakibatkan benjolan seperti daging yang memiliki cabang cabang seperti akar yang menetap didalam rongga hidung yang umumnya menghambat sirkulasi udara yang masuk.