Friday, 27 September 2019

Telinga : Pengertian, Fungsi, Bagian-bagian dan Penyakit pada Telinga

 A. Pengertian Telinga
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.

1. Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.
2. Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.

C. Bagian – Bagian Telinga Dan Fungsinya
Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah, dan Telinga dalam. Masing - masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap tugasnya masing - masing. Berikut penjelasan untuk bagian - bagian telinga tersebut :

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.

Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu:
a. Menangkap getaran gelombang bunyi atau suara
Ketika sebuah getaran gelombang suara datang mendekati telinga, daun telinga merupakan yang pertama menerima suara tersebut selain menangkap, daun telinga juga dapat mengumpulkan suara tersebut.
Supaya dapat masuk dan tersalur menuju lobang telinga, daun telinga terbentuk dari tulang rawan yang mempunyai kelenturan, sehingga memberikan kemudahan untuk menangkap gelombang suara yang mendekatinya.
b. Mangatur arah gelombang yang diterima.
Daun telinga juga berfungsi untuk dapat mengarahkan getaran gelombang suara yang ia dapat agar bisa tersalur menuju lobang telinga, ketika kamu berada di keramaian atau sedang berada diatas motor yang melaju kencang.
Kalian semua pasti sulit mendengar suara orang yang sedang berbicara denganmu, hal tersebut dikarenakan karena banyaknya getaran gelombang yang terus berbunyi secara bergantian sehingga gelombang suara tidak dapat tersalur dengan baik menuju lobang telingamu.

c. Memberikan tekanan udara di sekitar gendang telinga.
Pernahkah kalian merasakan sakit telinga atau merasa tuli ketika sedang berada di atas pesawat, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara tekanan udara yang berada di luar dengan tekanan udara disekitar gendang telinga.
Ketika tekanan udara di luar telinga lebih tinggi dari pada tekanan udara di dalam telinga, hal ini dapat menyebabkan gendang telinga terasa sakit atau terasa tertekan oleh sesuatu.
Ketika hal tersebut terjadi, daun telinga akan dapat mengatur dan menyeimbangkan tekanan udara yang berada di sekitar gendang telinga, sehingga telinga tidak akan lagi terasa sakit.
Terjadinya tekanan udara yang lebih tinggi di sekitar gendang telinga dapat menyebabkan gendang telinga bekerja lebih maksimal dari sebelumnya, hal ini berfungsi agar telinga tetap mampu untuk mempertahankan jumlah frekuensi yang telah diterima yaitu kisaran 20-20.000 hz.

d. Memberikan perlindungan terhadap gendang telinga.
Yang memberikan perlindungan terhadap gendang telinga bukan hanya bulu-bulu halus yang berada di dalam lubang telinga (folikel), namun daun telinga juga mempunyai fungsi untuk melindungi gendang telinga, struktur dan pola yang rumit pada daun telinga juga mempunyai fungsi untuk mencegah masuknya serangga-serangga kedalam lobang telinga kita.

e. Mangatur volume suara yang diterima.
Daun telinga mempunyai fungsi untuk mengatur keras lemahnya volume suara yang akan diterima, Bentuk bagian dalam daun telinga yang terlihat rumit dan juga bergelombang ini mempunyai fungsi untuk dapat  membatasi getaran gelombang suara yang telah diterima oleh telinga, sehingga mampu menerima getaran suara yang kuat, namun masih dalam rentang frekuensi yang dapat diterima oleh manusia.

f. Mendeteksi arah datangnya getaran gelombang.
Saat getaran suara datang dan menyentuh pada daun telinga, sayaraf-syaraf yang terdapat pada daun telinga akan melakukan proses penyaringan informasi, agar dapat mengetahui darimana datangnya sumber suara tersebut, hal ini yang dapat menyebabkan kita bisa mengetahui arah datangnya suara meskipun dengan mata tertutup.

g. Fungsi saluran telinga luar atau Analis Auditoris Eksternal.
Saluran telinga luar atau lobang telinga hampir mempunyai fungsi yang sama dengan daun telinga, setelah menerima getaran suara dari daun telinga lobang telinga kemudian mengarahkannya kepada gendang telinga.
Pada lobang telinga terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya getaran yang telinga terima sebelum sampai di gendang telinga, selain itu bulu-bulu halus ini juga berfungsi untuk mencegah serangga masuk kedalam lobang telinga kalian semua.

h. Fungsi gendang telinga Atau Membran Timpani.
Dalam istialh medis gendang telinga disebut dengan membran timpani, gendang telinga ini mempunyai  mentuk seperti lembaran bulat, ia pemisah antara telinga luar dan telinga tengah, masing-masing telinga memiliki satu gendang telinga.
Gendang telinga mempunyai ketebalan 0.1 milimeter dan berdiameter 8 – 10 milimeter, meskipun ukurannya kecil dan tipis gendang telinga cukup kuat serta mempunyai kelenturan, sehingga tidak mudak rusak dan robek.
Gendang telinga mempunyai 3 lapisan yakni: lapisan luar yang terhubung dengan kulit telinga luar, kemudian lapisan dalam disebut dengan membran mukosa yang terhubung dengan telinga bagian tengah, dan lapisan tengah yang tersusun oleh serat radial dan sirkulasi.

Lapisan tengah mempunyai fungsi untuk memberikan tegangan dan kelenturan pada gendang  telinga, gendang telinga memiliki pembuluh darah dan saraf-saraf yang sensitif terhadap rasa nyeri.

Gendang telinga mempunyai fungsi memberikan bantuan berupa proses mendengar, yakni proses menghantarkan getaran gelombang suara, saat getaran gelombang suara masuk telinga dan juga menyentuh gendang telinga, maka akan terjadi sebuah getaran pada gendang telinga, getaran tersebut akan berlanjut menuju telinga bagian tengah, dan kemudian  ke telinga bagian dalam.

Pada saluran telinga luar terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.


3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea)merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.


Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)
2. Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
3. Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan) 
1. Koklea (Rumah Siput)
Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh membran basilaris.

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebutmacula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)
Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.  3 Saluran tersebut adalah :
a. Kanalis Semisirkularis Horizontal
b. Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
c. Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)



D. Proses Terjadinya Pendengaran
Gelombang Suara masuk melalui telinga luar → Masuk ke membran timpani → Membran Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran → Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput) → Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak → Pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) → Sel rambut akan bergetar → Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara

E. Kelainan atau Penyakit pada Telinga Manusia
1. Earache (nyeri telinga)
Earache merupakan Rasa sakit pada telinga juga dapat memiliki banyak penyebab. Beberapa di antaranya ada yang serius, ada juga yang tidak serius.

2. Otitis media (radang telinga tengah)
Otitis media merupakan Peradangan atau infeksi telinga tengah (di belakang gendang telinga). Biasanya juga, hal ini disebabkan oleh infeksi\virus.

3. Telinga perenang (Otitis externa)
Peradangan atau infeksi telinga bagian luar (pinna dan saluran telinga). Kasus tiba-tiba juga biasanya disebabkan oleh infeksi; otitis kronis juga sering merupakan kondisi kulit.

4. Penyakit Meniere
Merupakan Sebuah kondisi yang di mana telinga bagian dalam di satu sisi malfungsi. Vertigo, tinnitus, gangguan pendengaran, ataupun rasa sakit merupakan gejala yang umum.

5. Tinnitus
Bunyi dering di salah satu ataupun kedua telinga. Biasanya hal ini akan disebabkan kerusakan dari paparan kebisingan, ataupun dari penuaan.

6. Serumen impaksi (kotoran telinga)
Kotoran telinga juga dapat menghalangi saluran telinga maupun menutupi gendang telinga.akan Mengurangi getaran gendang telinga yang mengganggu pendengaran.
7. Gendang telinga yang pecah
Suara yang amat sangat keras, perubahan mendadak dalam tekanan udara, infeksi, ataupun benda asing dapat merobek gendang telinga. Lubang kecil juga biasanya sembuh dalam beberapa minggu.

8. Neuroma akustik
Sebuah tumor non-kanker yang dapat tumbuh pada saraf-saraf dari telinga ke otak. Gangguan pendengaran, vertigo,maupun tinnitus dapat gejala.

9. Mastoiditis
Infeksi tulang mastoid, di belakang telinga. Mastoiditis dapat juga dapat dihasilkan dari infeksi telinga tengah yang tidak akan diobati.

10. Vertigo paroksismal positional Jinak (BPPV)
Sebuah gangguan fungsi di telinga bagian dalam, yang akan menyebabkan vertigo berulang. Meskipun tidak secara medis serius,yang gejalanya bisa menyakitkan.

11. Kolesteatoma
Ini merupakan kondisi jinak. Ini adalah penumpukan jaringan fibrosa yang berada di dalam telinga tengah atau tulang di sekitarnya. Seringkali ada cairan berbau busuk yang akan berhubungan dengan gangguan pendengaran tersebut.

No comments:
Write komentar