Kebanyakan hewan berkembangbiak secara
generatif (ovipar,vivipar,dan ovovivipar). Akan tetapi, ada juga hewan yang
berkembangbiak secara vegetatif. Contohnya adalah Hydra, Paramecium, Amoeba,
Cacing, Planaria, dll.
Berikut cara perkembangbiakan hewan secara vegetatif:
Sebelum membahas poin satu ini pahami
terlebih dahulu perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis. Cara yang pertama
adalah dengan membelah diri. Pada umumnya, hewan yang dapat berkembang biak
dengan cara ini yaitu hewan bersel satu.
Hewan bersel satu adalah hewan
mikroskopis karena hewan ini sangatlah kecil sehingga untuk melihatnya kita
membutuhkan alat pembesar misalnya mikroskop. Amoeba adalah contoh hewan bersel
satu sehingga mengalami perkembangbiakan dengan cara ini.
Baca
Juga : Bagian-bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
Jika seekor bunglon selalu merubah warna tubuhnya, maka berbeda dengan hewan ini. Yang selalu berubah dari amoeba adalah bentuk tubuhnya. Species hewan ini berada di tempat yang berair, misalnya sungai, danau dan juga tanah yang basah.
Jika seekor bunglon selalu merubah warna tubuhnya, maka berbeda dengan hewan ini. Yang selalu berubah dari amoeba adalah bentuk tubuhnya. Species hewan ini berada di tempat yang berair, misalnya sungai, danau dan juga tanah yang basah.
Hewan bersel satu lainnya yang
berkembang biak dengan cara membelah diri selain amoeba, yaitu paramecium.
Tubuh dari hewan ini tertutupi oleh silia atau rambut-rambut halus, bentuk
tubuhnya pun menyerupai sandal. Paramecium juga hidup di tempat berair seperti
amoeba.
Berkembang biak dengan membelah diri
adalah membagi tubuh menjadi dua sama besar. Pada tubuh amoeba, kaki semu yang
ada padanya ditarik ke dalam sehinggan bentuk tubuhnya menjadi bulat. Seketika
itu, amoeba membelah dirinya menjadi dua karena inti sel mulai terbelah dua.
Perkembangbiakan hewan
secara vegetatif selanjutnya yaitu dengan cara pertunasan. Pertunasan adalah
cara perkembangbiakan pada hewan pada saat organisme baru tumbuh pada hewan
tersebut. Organisme baru
adalah klon dan secara genetik identik dengan organisme induk. Organisme baru
terjadi ketika tunas baru menempel selama pertumbuhan. Hewan yang berkembang
biak dengan cara ini contohnya adalah hydra, porifera dan coelenterata.
a. Hydra
Hydra adalah hewan pemangsa yang hidup di air tawar bersuhu tropis dan tidak tercemar. Sama halnya seperti amoeba, hydra ini juga hanya dapat dilihat dengan bantuan alat mikroskop karena tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Hewan ini memiliki tubuh yang panjangnya kira-kira 10 milimeter dan bentuk tubuhnya seperti tabung.
Hydra dapat melindungi diri ketika dia
merasakan ada gangguan mengintainya, yaitu dengan cara melakukan kontraksi pada
tubuhnya menjadi gumpalan kecil.
Ketika hydra berkembang biak,
perkembangbiakannya dimulai dengan munculnya tunas kecil pada hydra yang sudah
dewasa. Kemudian tunas kecil tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi tunas
baru yang menempel pada hydra dewasa sebagai induknya.
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Struktur dan Ganguan Pada Mulut
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Struktur dan Ganguan Pada Mulut
Jika tunas kecil tersebut sudah bisa
menangkap makanan sendiri maka dia sudah dianggap dewasa sehingga tunas akan
melepaskan diri dan membentuk organisme yang baru. Dibawah ini akan kita bahas
bagaimana cara perkembangbiakan hydra dengan bertunas.
Tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup.
Kemudian, tenticles dan mulut pada hydra mulai berkembang. Setelah terlihat
perkembangan tenticles dan mulut hydra, dimulai proses pemisahan tunas dari
hydra dewasa. Umumnya tunas atau organisme baru lebih kecil dari pada hydra
dewasa. Selanjutnya pada langkah terakhir tunas terputus dari induknya atau
hydra dewasa yang umumnya berukuran 3/5 dari ukuran induknya.
b. Porifera
Porifera atau spons adalah hewan
multiseluler seperti hydra. klasifikasi filum porifera ini pada umumnya
merupakan species hewan air yang hidup di laut dengan kedalaman 8000 meter dan
tidak pernah berpindah-pindah. Hewan ini disebut porifera karena memiliki
banyak pori pada tubuhnya sehingga dapat dilewati oleh air.
Baca Juga : Pengertian Ekosistem dan Komponen
Ekosistem
Air yang masuk ke dalam tubuhnya akan dikeluarkan bersama limbah melalui oskulum yang ada pada bagian tubuh atas hewan yang bentuk tubuhnya menyerupai cerobong asap ini. Hanya saja mereka tidak memiliki jaringan, organ serta tidak memiliki kesimetrisan tubuh.
Air yang masuk ke dalam tubuhnya akan dikeluarkan bersama limbah melalui oskulum yang ada pada bagian tubuh atas hewan yang bentuk tubuhnya menyerupai cerobong asap ini. Hanya saja mereka tidak memiliki jaringan, organ serta tidak memiliki kesimetrisan tubuh.
Perkembangbiakan pada porifera dilakukan
dengan membentuk sebuah kuncup dalam koloni. Kuncup tersebut akan muncul dari
pangkal kaki hewan ini. Kuncup akan semakin membesar sehingga jika terjadi
beberapa kuncup, maka akan terbentuklah sebuah koloni. Tidak hanya itu,
potongan tubuhnya yang telah lepas akan sangat mudah tumbuh dan berkembang
menjadi porifera yang baru.
c. Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata coelom
dan enteron. Kata coelom mempunyai arti berongga dan enteron yang berarti
perut. Hewan ini juga dapat diartikan sebagai hewan perut berongga, dan rongga
tersebut disebut sebagai rongga gastrovasculer.
Baca
Juga : Ikan Gabus : Kandungan dan Manfaat Ikan Gabus bagi Kesehatan
Pada dasarnya, cara berkembang biak coelenterata hampir sama saja dengan porifera secara aseksual dengan membentuk tunas atau kuncup yang melekat pada hewan induknya yaitu pada kakinya dan akan tumbuh lebih besar sehingga terbentuk menjadi individu yang baru. Selanjutnya untuk lebih memahami bisa anda pahami lebih dalam mengenai klasifikasi coelenterata agar bisa lebih baik lagi dalam hal pemahaman.
Pada dasarnya, cara berkembang biak coelenterata hampir sama saja dengan porifera secara aseksual dengan membentuk tunas atau kuncup yang melekat pada hewan induknya yaitu pada kakinya dan akan tumbuh lebih besar sehingga terbentuk menjadi individu yang baru. Selanjutnya untuk lebih memahami bisa anda pahami lebih dalam mengenai klasifikasi coelenterata agar bisa lebih baik lagi dalam hal pemahaman.
3. Fragmentasi
Dan yang terakhir, jenis
perkembangbiakan secara vegetatif adalah fragmentasi. Fragmentasi adalah cara
berkembang biak pada hewan dengan cara memutuskan bagian tubuhnya atau memotong
tubuhnya untuk membentuk organisme baru. Di bawah ini akan kita bahas beberapa
contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi.
a. Cacing pita
Cacing pita merupakan hewan yang sangat
kecil bahkan dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Ketika manusia mengkonsumsi
makanan atau minuman yang mengandung telur cacing Taenia solium (cacing pita
babi) maka dapat menyebabkan cacing pita masuk ke dalam tubuhnya dan cacing
tersebut akan tumbuh dalam tubuhnya tersebut. Nah disitulah daur hidup cacing
pita berlangsung secara berkelanjutan.
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif
yang terdapat dalam tubuh manusia ini adalah cacing pita dewasa merupakan induk
semang definitif. Bagian dari tubuh cacing yang sudah mulai matang dan juga
terdapat kandungan telur, secara perlahan akan keluar secara pasif bersamaan
dengan fases manusia atau bisa secara aktif keluar langsung dari bagian anus
manusia.
b. Cacing pipih
Cacing pipih hidup di laut, danau dan
sungai bahkan bisa menjadi parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing ini
termasuk ke dalam golongan hewan platyhelminthes sehingga sangat sensitif
terhadap cahaya.
Hewan ini dapat berkembang biak dengan
cara aseksual dan seksual. Dengan cara aseksual, cacing pipih berkembang biak
dengan cara pembelahan tubuh. Namun, setiap hasil dari pembelahan akan
meregenerasi bagian yang telah hilang. Sedangkan secara seksual baru bisa
dilakukan dengan cara kawin silang meskipun hewan ini bersifat hermafrodit.
Baca Juga : 5 Alat Indera pada Manusia, Bagian-Bagian, Beserta Fungsinya
Baca Juga : 5 Alat Indera pada Manusia, Bagian-Bagian, Beserta Fungsinya
No comments:
Write komentar