Friday, 20 March 2020

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN PADA TUMBUHAN

Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah cara perkembangbiakan tumbuhan tanpa melalui proses penyerbukan dengan bantuan atau campur tangan manusia. Tumbuhan yang dikembangbiakan dengan vegetatif buatan merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat bagi manusia, baik secara ekonomi maupun sosial. Sebelumnya telah dibahas perkembangbiakan vegetatif alami disini.
Beberapa tumbuhan dapat dilakukan perkembangbiakan vegetatif dengan beberapa cara. Misalnya pada tumbuhan mangga dapat dengan cara mencangkok, menyambung, ataupun okulasi.
Cara Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
1. Mencangkok
Mencangkok adalah cara melakukan perkembangbiakan dengan mengupas kulit batang dan membungkusnya dengan tanah agar tumbuh akar pada bagian tersebut.
Agar dapat memperoleh hasil, tumbuhan yang akan dicangkok harus memiliki batang kayu. Seperti pohon mangga, rambutan, nangka. Tidak dapat dilakukan pada pohon pisang, maupun pohon bambu.
Kelebihan perkembangbiakan dengan cara mencangkok yaitu kemampuan untuk berbuahnya lebih cepat dan memiliki sifat yang sama dengan tumbuhan induknya. Sedangkan kekurangan perkembangbiakan dengan cangkok yaitu akar tanaman kurang kuat dan umur tanaman yang pendek.

Contoh Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.
Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara  mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah – langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
a. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
b. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
c. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
d. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
e. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
f. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
g. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.



2. Stek
Stek adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara memotong bagian tumbuhan kemudian ditanam langsung ke tanah. Agar dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka bagian tumbuhan yang di stek harus memiliki mata tunas dan ditanam pada tanah yang berhumus dengan mendapatkan suplay air dan nutrisi yang cukup.
Tanaman yang biasanya di stek antara lain singkong, dan mawar. Kelebihan cara stek ini adalah cepat menghasilkan tumbuhan baru, sedangkan kelemahannya yaitu kemungkinan untuk gagal atau tumbuhan mati cukup besar.
Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
Langkah-langkah stek batang :
a. Potong bagian batang atau dahan yang ingin dijadikan tanaman baru
b. Tanam dahan yang dipotong tadi kedalam pot atau tanah yang subur
c. Siram tanaman secara berkala dan jangan terlalu banyak, cukup 1 kali pada pagi hari
d. Tempatkan tanaman baru pada tempat yang tidak penuh hari terkena cahaya matahari
3. Menyambung
Menyambung adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggabungkan dua batang tanaman yang sejenis. Menyambung dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sifat-sifat yang unggul dari kedua tanaman.
Seperti pada bagian batang bawah untuk memperoleh akar dan batang yang kokoh, sedangkan pada sambungan batang atas untuk memperoleh hasil buah yang manis dan lebat. Perkembangbiakan dengan cara menyambung umum dilakukan pada pohon melinjo, mangga dan rambutan.

Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)

Cara menyambung tanaman :


a. Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. b. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
c. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
d. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
e. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
f. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
g. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. H. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
4. Okulasi
Menempel atau okulasi adalah Okulasi adalah cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar.
Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.

Baca Juga : Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja dan Penyakit pada Hidung

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman:
Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, dua jenis tumbuhan (batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah mengokulasi tanaman:



a. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
b. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
c. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
d. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. e. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
f. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
g. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
h. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
5. Merunduk
Merunduk adalah cara perkembangbiakan dengan cara membenamkan bagian batang tumbuhan kedalam tanah dan mempertahankan posisi ini sampai tumbuh akar pada bagian batang tumbuhan tersebut.
Untuk dapat melakukan perkembangbiakan ini, tumbuhan yang akan dikembangbiakan harus memiliki batang yang mudah diatur dan lentur.
Contoh Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :



a. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
b. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
c. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
d. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
e. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
f. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
g. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

No comments:
Write komentar