A.
Nilai Sosial
Nilai sosial adalah bagian abstraksi
yang tidak bisa di ukur dengan nalar dengan lebel baik atau buruk seseorang
akan terdorong tindakan berdasarkan pada nilai yang dilakukannya. Oleh karena
itulah nilai sering kali dihubungna dengan wujud penghargaan.
Penghargaan akan berbeda, bergantung
pada besar atau kecilnya fungsi nilai sosial seseorang, misalnya presiden
mendapat nilai sosial yang lebih luas jikalau dibandingkan dengan bupati karena
fungsi presiden mengatur dan mengurus wilayah secara luas, sedangkan bupati
yang bertugas sebagai pemiliki kebijakan di daerahnya.
Pengertian nilai sosial secara khusus
dan umum, dapat diambil dari serangkaian pendapat para ahli, antara lain;
1.
Woods
Pengertian nilai sosial adalah petunjuk
umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan
seseorang untuk melakukan rutinitas di dalam menjalankan proses kehidupan
sehari-harinya.
2.
Simanjuntak
Definisi nilai sosial adalah serangkian
konsep masyarakat berdasarkan sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap
individu di dalam keseharinnya. Arti ini mengidentifikasikan bahwa nilai sosial
dihasilkan dari proses belajar terhadap kegiatan-kegiatan yang pada umumnya
terjadi.
3.
Robert Lawang
Arti nilai sosial adalah gambaran
abstrak terhadap keteraturan sosial yang dilakukan oleh masyarakat dalam
menjaga kesetabilan, ketentraman, dan dijadikan sebagai pedoman hidup untuk
menciptakan kehidupan yang baik.
4.
Hendropuspito
Makna nilai sosial ialah berbagai bentuk
kegiatan manusia yang dapat diberikan pandangan baik dan buruk. Sehingga dengan
hal ini masyarakat bisa menentukan arah perkembangan dan faktor yang
mempengaruhi kehidupannya.
5.
Karel J. Veeger
Pengertian nilai sosial menurut
sosiologi adalah kriteria-kriteria pandangan dalam masyarakat yang dijadikan
sebagai pedoman hidup. Pandangan ini dihasilkan dari hubungan sosial yang
terjadi secara rutunitas dan ritualitas dalam masyarakat.
Baca Juga : Pengertian dan Unsur Identitas Nasional
Baca Juga : Pengertian dan Unsur Identitas Nasional
C.
Fungsi Nilai Sosial
Fungsionalisasi dalam menentukan nilai
sosial masyarakat, antara lain sebagai berikut;
1.
Idiologi
Yang paling utama dalam pembentukan
nilai sosial akan berdampak pada pembentuk ideologi. Idiologi ini sama dengan
kepercyaan yang dijadikan sebagai pedoman hidup secara bersama-sama. Faungsi
ini juga terlihat secara nyata, misalnya untuk Indonesia yang menganut tentang
Idiologi Pancasila.
Pancasila dijadikan sebagai Idiologi
secara langsung berdasarkan pada nilai sosial yang ada. Pancasila dianggap
sakral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa adanya Pancasila yang
menjadi garis besar penentuan nilai sangat yakni jika Indonesia akan mengelami
disintegrasi.
2.
Motivasi Tindakan Sosial
Peranan yang lainnya, terdapat dalam
nilai sosial adalah berfungsi sebagai prilaku motivasi seseorang dalam melakukan
kegiatan-kegiatan. Motivasi ini didasari pada dorongan akan anggap baik atau
buruknya orang lain dalam masyarakat.
Contoh mengenai prilaku ini misalnya
saja terlihat pada ciri khas pencurian yang mengakibatkan masalah sosial di
Indonesia, seperti kemiskinan. Dengan tindakan pencurian maka setiap orang akan
menganggap bahwa kondisi tersebut adalah bagian daripada nilai sosial buruk
sehingga harus dihindari.
3.
Nilai Sosial sebagai Tolak Ukur
Peran nilai sosial selanjutnya ialah
menjadi tolak ukur masyarakat di dalam menentukan tindakan tersebut baik atau
buruk. Setiap masyarakat akan menilai seseorang berdasarkan pada kegiatan
keseharian yang dilakukan oleh seseorang.
Contohnya saja prihal pertikaian yang
sering dilakukan remaja, dengan melihat dapak yang terjadi maka total ukur
masyarakat menyimpulkan bahwa tidankan tersebut adalah tidak yang buruk
sehingga secara bersama-sama akan mengupayakan penyelesaiannya.
Baca Juga : Hakikat dan Unsur-Unsur Identitas Nasional
Baca Juga : Hakikat dan Unsur-Unsur Identitas Nasional
1. Nilai di Hasilkan dari Interaksi Sosial
Ciri nilai sosial yang pertama berkaitan
dari awal mula terbentuknya, yaitu dari proses interaksi sosial yang panjang
antara masyarakat satu dengan yang lainnya. Pengertian interaksi sosial ini adalah
hubungan antar individu dengan individu lainnya untuk saling mempengaruhi satu
sama lain. Selengkapnya, baca; Interaksi Sosial Individu dengan Individu:
Pengertian+ Contohnya
2.
Proses Pembelajaran
Karakteristik nilai yang ada di dalam
masyarakat sebanarnya berasal dari upaya pembelajaran yang dilakukan antar
masyarakat satu dengan lainnya. Pembelajaran ini sendiri sendiri dihasilkan
dari proses sosialisasi, baik dalam keluarga, ataupun masyarakat.
3.
Beranekaragam
Ciri nilai sosial yang selanjutnya ialah
tentang keanekaragaman yang dimiliki setiap masyarakat. Keanekaragaman ini
terbentuk sebagai akbat banyaknya pranata sosial dan kebudayaan yang
berbeda-beda, misalnya saja dalam kasus ini adalah nilai sosial yang dilakukan
masyarakat jawa berbeda dengan nilai sosial yang di jalankan oleh masyarakat
Lampung.
4.
Pengaruh Sikap Masyarakat
Percaya ataupun tidak dalam penerapan
nilai sosial selalu memberikan pengaruh pada setiap individu yang ada di dalam
masyarakat. Pengaruh ini dihasilkan dari adanya bentuk penghargaan dan cacian,
sesuai dengan lebel baik atau buruknya.
Contoh yang bisa diberikan dalam nilai
sosial ini sendiri misalnya saja tentang adanya dorongan sikap masyarakat untuk
saling menolong, membantu, dan melakukan kewajiban dalam masyarakat seperti
ronda. Sikap ini dihasilkan dari penelitian masyarakat yang menganggap kondisi
tersebut adalah baik.
Sebaliknya, masyarakat akan enggan
melakukan tindakan kriminal, misalnya saja pertikaian, perkelahaian,
memperkosa, dan lain sebaginya. Yang sangat di pengaruhi bahwa tindakan yang
disebutkan adalah tindakan yang tidak baik (buruk) dan akan senantiasa
mendapatkan cacian bagi para pelakuknya.
Setelah memberikan penjelasan mengenai
ciri nilai sosial dan contohnya di atas. Penting bagi tulisan ini untuk
memberikan gambaran secara lengkap mengenai macam-macam nilai sosial yang
seringkali diterapkan dalam kehidupan.
Baca Juga : Pengertian Nilai Moral dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Baca Juga : Pengertian Nilai Moral dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
E.
Macam Nilai Sosial
Anekaragam bentuk nilai sosial dalam
masyarakat, menurut Waluya, Bagja (2007), dalam bukunya dengan judul “Sosiologi
Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat”, antara lain sebagai berikut;
1.
Nilai Dominan
Pengertian nilai dominan adalah sebuah
nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan keberadaan nilai-nilai
yang lainnya. Nilai ini seringkali dijadikan sebagai pedoman dalam masyarakat
untuk melakukan ritual kegiatannya. Bahkan nilai seperti ini juga kerap kali
dijadikan sebagai kaidah sosial.
2.
Nilai Mendarah Daging
Pengertian nilai mendarah daging yang
dalam Bahasa Inggris disebut dengan “internalized value” adalah sebuah nilai
yang dijalankan oleh seseorang sejak kecil. Proses internalisasi nilai ini
biasanya dilakukan kedua orangtua yang menjadi bagian daripada sosialisasi
primer. Selengkapnya, baca; 9 Fungsi Nilai Sosial dan Contohnya di Masyarakat
F.
Contoh Nilai Sosial
Contoh fenomana sosial mengenai
penerapan nilai sosial dalam masyarakat ini, antara lain;
1.
Berbohong Nilai Sosial Buruk
Bohong merupakan salah satu contoh nilai
sosial yang dianggap tidak baik. Dalam kajian ini misalnya saja ada seseorang
yang pernah merasa dibohongi teman maka seketika orang tersebut akan menggap
bahwa prilaku temannya adalah prilaku yang tidak patut di contoh.
2.
Masyarakat
Contoh lainnya mengenai nilai sosial
dalam masyarakat misalnya saja daam pristiwa mengenai adanya pelaku pencurian
motor yang tertanggap. Maka dengan demikian masyarakat menggap pencurian adalah
tindakan yang dilanggar dan memiliki nilai yang tidak patut untuk dijadikan
teladan. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, dan
Bentuknya
Baca Juga : Bagian-Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
Baca Juga : Bagian-Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
3.
Lingkungan Sekolah
Contoh nilai sosial yang kerap kalian
berada di lingkungan sekolah adanya mencontok, anggap tindakan menggabil jawaban
orang lain ini bagian daripada nilai sosial yang buruk. Lantaran akan membentuk
kemalasan setiap siswa yang melakukannya.
4.
Budaya
Contoh lainnya, yang berkaitan erat
dengan budaya misalnya saja adanya masyarakat yang berada di Banten. Yaitu Suku
Baduy, dilarang keras untuk mempergunakan Henphone atau alat untuk melakukan
pemotretan. Keadaan aturan seperti ini bagian daripada nilai yang harus ditaati
oleh masyarakat itu sendiri ataupun oleh setiap penggunjung.
No comments:
Write komentar