Showing posts with label Sistem Ekskresi. Show all posts
Showing posts with label Sistem Ekskresi. Show all posts

Friday 6 September 2019

Paru-Paru : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Paru paru


A. Letak Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ ekskresi. Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri yang memiliki dua gelambir.

B. Fungsi Paru-paru
1. Alat Respirasi
Organ paru-paru memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida.
2. Pengendali PH Darah
Memiliki fungsi untuk mengubah tekanan  CO2 dan mengendalikan pH darah setiap permenitnya.
3. Sebagai Siliaris Eskalator
Memiliki tugas untuk menjaga paru-paru dari infesksi yang disebabkan oleh udara yang masuk seperti debu dan bakteri akan terperangkan pada lapisan lendir yang berbeda di permukaan mukosa pada saluran pernapasan.
4. Reservoir
Reservoir adalah salah satu fungsi dari paru paru yang memiliki manusia dimana volume total paru paru kurang lebih sekitar 450 ml atau 4.500 cc.
5. Lapisan Pelindung
Fungsi ini adalah sebagai pelindung dan menjaga hati dari guncangan karena letak hati yang berada di bawah antara paru paru.
6. Mencegah Polutan Masuk
Partikel kecil yang ikut masuk pada saat menghirup udara akan berhenti di lapisan sputum, mucus dan juga phlegm, karena lapisan ini memiliki tugas untuk membatasi bagian dalam dari kantong pernapasan pada manusia.
7. Penghasil Suara Vokal
Fungsi paru paru juga bisa digunakan untuk menciptakan suara dari pita suara yang disebut dengan suara vokal.
8. Paru-paru merupakan salah satu organ dalam manusia yangsangatberperan penting dalam sistem pernapasan. Disinilah respirasi terjadi. Respirasi adalah proses pergantian antara oksigen dari luar tubuh dengan karbondioksida dari dalam darah. Jika paru-paru terganggu, maka sistem pernapasan manusia bisa dipastikan akan terganggu juga.

C. Struktur Paru-Paru
Berikut ini adalah struktur yang terdapat pada paru-paru
1. Trakea
Trakea merupakan saluran pernapasa bawah lanjutan yang berasal dari laring yang menghantarkan udara menuju ke pulmo untuk mengalami proses difusi. Letaknya berada di mediastinum atau daerah kompartemen yang letaknya di tangah antara dua rongga paru di region thoraks. Pada bagian superior ini terdiri dari tracheal ring yang dibentuk oleh kartilago atau tulang rawan, serta menampati bagian tengah leher.
2. Bronkus
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea yang merupakan saluran konduksi udara dan merupakan tempat difusi oksigen-karbon dioksida di ujung terminal pada bagian yang berkaitan langsung dengan alveolus. Bronkus principalis atau bronkus primer ini terdiri dari bronkus principalis dekstra yang nantinya akan menuju ke pulmo dekstra dan juga bronkus principalis.
Berikut ini adalah perbedaan dari bronkus principalis dekstra dan bronkus principalis sinistra:
Bronkus principalis dekstra memiliki diameter yang lebih lebar dengan ukuran pendek dan berjalan dengan lebih vertical.

Bronkus principalis sinistra memiliki diameter yang lebih kecil dengan ukuran panjang dan berjalan dengan cara lebih horizontal.
3. Alveolus
Unit fungsional paru paru ini merupakan kantung udara kecil yang muncul dari bronkilis dan disebut dengan alveoli, sekitar 400 ribu alveoli di dalam paru paru orang dewasa dan rata-rata diameter dari alveolus adalah sekitar 200 hingga 300 mikron. Fungsi dasar dari alveoli ini adalah sebagai pertukaran gas, sementara struktur alveoli merupakan tempat pertukaran gas respirasi berlangsung. Struktur ini dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah, pertukaran karbon dioksida yang ada di dalam kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus. Akveoli ini mulai berfungsi ketika manusia mulai menghirup udara melalui lubang hidung.

D. Bagian-bagian Paru-Paru
1. Bronkus
Bronkus merupakan batang bercabang yang menghubungkan paru paru kiri dan paru paru kanan serta ke trakea. Bronkial tersusun oleh tulang rawan dan juga lapisan mukosa serta otot polos, cartilage berguna sebagai kerangka bronchial lapisan mukosa ini menghasilkan lendir yang digunakan untuk menjebak partikel asing yang tak sengaja atau pun sengaja masuk ke dalam paru-paru. Sementara otot polos memiliki fungsi untuk membuat kita bernapas secara otomatis tanpa disadari.

2. Bronkiolus
Merupakan cabang bronkus yang bermuara di alveoli, struktur dari bronkus ini sendiri tak memiliki tulang rawan, silia dan akhirnya terdiri dari bersila yang memiliki bentuk kubus jaringan epitel.

3. Alveolus
Alveoli merupakan pertukaran oksigen dan juga karbon dioksida yang memiliki difusi dan struktur alveolar ini sendiri terdiri dari sebuah membran tipis dan juga banyak kapiler darah. Di dalam alveolar rilis darah karbon dioksida ke udara serta untuk mengambil oksigen dari udara.

4. Pleura
Pleura adalah selaput yang melapisi paru-paru dan memiliki struktur kantong yang halus dan juga licin, fungsinya sendiri adalah untuk mengurangi gesekan pada saat paru paru mengembang atau pun mengempis.

5. Diafragma
Diafragma adalah serat otot yang membentuk perbatasan di antara rongga dada dan rongga perut. Diafragma juga memiliki peran penting di dalam proses pernapasan perut, diafragma ini sendiri terdiri dari otot dan juga pembuluh darah serta saraf yang biasa disebut dengan saraft frenikus.

6. Trakea (Tenggorokan)
Trakea adalah tabung dengan panjang sekitar 5 inci yang dihubungkan laring ke bronkus, trakea sendiri terdiri atas tulang rawan hialin berbentuk seperti huruf C dan juga dilapisi dengan epitel bersilia, fungsi lainnya adalah sebagai saluran pernapasan.


D. Kelainan dan Penyakit pada Hati
Ada beberapa penyakit kronis yang membuat paru-paru manusia terganggu. Penyakit-penyakit ini adalah Pneumonia, Efusi Pleura, Pneumotoraks, Obstruktif Kronis, Emfisema, Silikosis, Legionnaries, Tuberkulosis (TBC), Asma, Bronkitis, Asbestosis, dan Penyakit Paru karena Kondisi Lingkungan Kerja.

1. Pneumonia
Penyakit yang bisa diistilahkan dengan radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru manusia. Bahkan bisa dibilang, penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan menular. Pneumonia bisa diidap anak-anak dan orang dewasa. Penyebabnya adalah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.

2. Efusi Pleura
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paru-paru yang sangat mengganggu. Karena akan merendam dua membran (pleura) yang mengelilingi paru-paru kanan dan kiri. Pleura bertugas melumasi paru-paru agar dapat mengembang dan berkontraksi di dalam dada. Orang yang mengidap TBC dan jantung juga berpotensi mengidap efusi pleura.

3. Pneumotoraks
Penyakit ini mirip dengan penyakit efusi pleura, karena sama-sama mengganggu pleura. Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini membuat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu penyakit ini.

4. Obstruktif Kronis
Penyakit ini masuk dalam kategori bronkitis kronis dan emfisema. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, akan membuat rusaknya jaringan di dalam paru-paru. Ciri-ciri penyakit ini mirip benar dengan asma. Orang yang mengidapnya akan mengalami sesak napas yang makin lama makin berat.

5. Emfisema
Penyakit ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah para perokok.

6. Silikosis
Penyakit ini muncul dari pengaruh lingkungan kerja, khusus pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi. Bahan silika disebut-sebut sebagai biang kerok atas munculnya penyakitnya. Walaupun bentuk silika tidak berbahaya, tetapi debu-debu silika yang terhirup akan menempel di bagian paru-paru, dari situlah penyakit ini muncul.

7. Legionnaries
Penyakit ini disebabkan bakteri Legionella pneumophilia. Cara bakteri menginfeksi pada penyakit ini mirip dengan penyakit pneumonia.

8. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, dan sering menjangkiti masyarakat. Dalam kasus kronis, penyakit ini sangat berbahaya (menyebabkan kematian) dan menular. Bisa menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, dengan catatan sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.Karena bakteri Mycrobacterium tuberculosissebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia.

9. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang juga sering menjangkiti manusia. Bisa dibilang, asma termasuk radang paru-paru yang memicu sesak napas bagi pengidapnya. Ciri khas orang yang mengidap asma adalah napas yang berbunyi,jika sedang kambuh. Asma dapat diturunkan secara genetik.

10. Bronkitis Kronis
Penyakit ini merupakan penyakit radang di saluran udara paru-paru. Zat-zat yang terkandung didalam rokok ditengarai sebagai penyebabnya. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya batuk berdahak yang takkunjung sembuh.

11. Asbestosis
Penyakit ini merupakan penyakit rusaknya paru-paru akibat paparan zat asbes. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa mengganas ketika berubah menjadi kanker. Jelas, penyakit ini tidak hanya mengganggu,tetapi juga berbahaya karena mengakibatkan kematian.

12. Penyakit Paru-paru Akibat Kondisi Kerja
Selain disebabkan oleh zat-zat berbahaya, faktor lingkungan kerja juga memiliki peran besar terhadap sehat atau sakitnya paru-paru. Beberapa penyakit paru-paru, seperti asbestosis, silicosis, dan pneunoma, bisa muncul setiap saat. Penyebabnya adalah partikel-partikel kimia di lingkungan kerja yang taksengaja terhirup, dan membuat radang di paru-paru.

Kulit : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Kulit


Kulit merupakan lapisan pelindung terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia. 
A. Fungsi Kulit
Kulit memiliki fungsi yang penting bagi manusia, beberapa fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Pelindung Tubuh
Kulit berfungsi melindungi tubuh dari kontak mekanis, serta panas, kuman, zat-zat kimia dan segala pengaruh dari luar yang bisa merusak organ di bawah kulit. Sel melanosit di bawah kulit mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

2. Sebagai Organ Sensoris atau alat Indera/Panca indera
Adanya jaringan saraf di lapisan dermis kulit memungkinkan kulit menerima rangsang dari luar seperti sentuhan. Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin.

3. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit mengeluarkan keringat dengan mengkontraksikan pembuluh darah dalam kulit. Keringat yang keluar turut membawa panas dalam tubuh keluar.



4. Dapat membentuk Vitamin D dan Penentu warna kulit
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang dibantu penyinaran sinar matahari, sedangkan warna kulit diatur oleh kandungan pigmen melanosit. Kulit juga merupakan tempat untuk menyimpan kelebihan lemak.

Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat(glandula sodorifera) yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari dalam darah di pembuluh kapiler di bawah kulit. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-poriakan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, atau bahkan emosi. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan dapat menimbulkan hilangnya melanosit garam-garam mineral sehingga menyebabkan kejang otot dan pingsan.
B. Struktur Kulit
Kulit adalah organ terluas di tubuh, memiliki tebal berbeda-beda mulai dari 0,5 – 5 mm. Berdasarkan strukturnya kulit dibagi menjadi 3 (tiga) lapisan yaitu epidermis(lapisan luar), dermis(kulit jangat), dan hipodermis(jaringan ikat dibawah kulit).
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
a). Stratum Korneum(Lapisan Tanduk).
Stratum korneum merupakan lapisan kulit epiermis yang paling  luar yang tersusun atas sel-sel mati yang bersifat keras dan tahan terhadap air. Lapisan ini selalu mengelupas.
b). Stratum Lusidum
Tersusun atas sel-sel tidak berinti yang berfungsi mengganti stratum korneum
c). Stratum Granulosum
Tersusun atas sel-sel berinti yang mengandung pigmen melanin.
d). Stratum Germinativum
Tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru kearah luar.
2. Dermis
Pada lapisan ini terdapat akar rambut, pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar minyak(glandula sebasea) dan kelenjar keringat(glandula sodorifera). Di kantong rambut terdapat akar rambut dan kelenjar minyak yang berfungsi untuk menghasilkan minyak untuk rambut.
3. Hipodermis
Lapisan ini terletak dibawah dermis,lapisan ini banyak mengandung lemak, tubuh menyimpan kelebihan lemak di lapisan ini.



C. Kelainan dan Gangguan pada Kulit
1. Kanker Kulit
Merupakan penyakit kulit yang bersifat ganas, kanker kulit biasa disebabkan akibat terpaparnya kulit oleh bahan-bahan tertentu, atau menurunya daya tahan kulit.
2. Lepra(Kusta)
Merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, penyakit ini menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
3. Lentigo
Yaitu bercak-bercak berwana cokelat kehitaman yang muncul pada kulit akibat hiperpigmentasi pada kulit
4. Eksim
Yaitu iritasi pada kulit, biasanya eksim terjadi di bagian tangan dan kaki, eksim menimbulkan rasa gatal dan dapat menimbulkan infeksi.
5. Jerawat
Yaitu kondisi kulit dimana terjadi produksi kelenjar minyak yang berlebih dan menyebabkan saluran folikel rambut dan pori-pori tersumbat, ini menyebabkan kulit meradang.

Hati (Hepar) : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Hati


Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan dan dibawah tulang rusuk. Hati merupakan organ yang memiliki berat sekitar 1,5 – 2 kg, merupakan Organ dalam terbesar dalam tubuh manusia, hati memiliki warna merah tua.
Hati dapat memperbaharui sel-sel yang sudah rusak karena luka atau penyakit. Sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
A. Fungsi Hati
Hati mempunyai beberapa peranan penting dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi hati:

1. Hati merupakan tempat untuk menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi hati mengubah glukosa menjadi glikogen, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
2. Hati berperan sebagai pembersih (detoksifikasi) zat-zat racun dan bibit penyakit.
Zat-zat racun yang masuk ke tubuh seperti obat-obatan dan alkohol serta organisme asing atau bibit penyakit akan dibersihkan dari aliran darah, hati akan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan menetralkannya menggunakan cairan empedu.
3. Hati membentuk beberapa jenis protein dan zat tertentu
Beberapa protein dan zat-zat penting yang berguna bagi tubuh dihasilkan oleh hati. Beberapa protein itu antara lain.
a). Globin : merupakan bahan utama pembentuk hemoglobin yang berperan membawa oksigen dalam sel darah merah.
b). Globulin : merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
c). Albumin : berfungsi membantu ketersediaan unsur-unsur penting dalam darah seperti kalsium.
Selain itu hati juga memproduksi zat kimia seperti fibrinogen dan prothrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka.
4. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, B, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diambil dari aliran darah yang dibawa ke hati oleh pembuluh portal hepatik.
5. Hati dapat memproduksi cairan empedu
Dalam sistem pencernaan hati menghasilkan cairan empedu secara terus-menerus, empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan zat warna empedu(bilirubin dan biliverdin). Empedu berperan dalam mencerna serta mengabsorpsi lemak dalam usus, mengaktifkan enzim lipase, serta membentuk urea dan amoniak.
Hati menghasilkan empedu dari penghancuran hemoglobin dan eritrosit yang telah tua, eritrosit akan dipecah menjadi hemin, zat besi(Fe), dan globin. Zat besi dan globin akan disimpan dan dikirim ke sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin dan antibodi yang baru. Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.

B. Struktur Hati
Hati terdiri dari dua lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri dengan posisi yang sedikit saling menindih. Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus yang merupakan unit terkecil yang menyusun hati, lobulus memiliki panjang sekitar 1 mm dan berbentuk persegi enam. Bagian luar hati diselaputi dengan kapsula hepatika.
Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah yaitu arteri hepatika dan vena portal hepatika. Darah mengalir dari percabangan aorta menuju ke arteri hepatika dan menuju ke vena portal hepatika lalu keluar dari hati melalui vena hepatika. Pertemuan antara arteri hepatika dan vena portal hepatika membentuk sinusoid, pada sinusoid terjadi spesialisasi sel membentuk sel kupffer yang bertugas memfagositosis organisme asing dan zat-zat berbahaya, dari aktivitas fagositosis ini dihasilkan cairan bilirubin yang diekskresikan kanalikuli menjadi empedu.
Jaringan hati tersusun atas sel-sel hepatosit yang disetiap lapisnya dipisahkan oleh lakuna, sedang kanalikuli membatasi setiap satu sel hepatosit dengan sel hepatosit lainnya.

C. Gangguan dan Penyakit pada Hati
1. Hepatitis(Radang Hati)
Penyakit hepatitis menyebabkan komplikasi yang parah pada organ hati, penyakit hepatitis seringkali disebabkan oleh kebiasaan komsumsi alkohol dan sering menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi atau karena infeksi virus hepatitis. Penyakit hepatitis yang sering diwaspadai adalah hepatitis A, B, dan hepatitis C.
a). Hepatitis A :
Disebabkan oleh virus hepatitis A, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan hati secara tiba-tiba,hal ini sering disebabkan lingkungan yang kotor dimana virus hepatitis A biasanya berada di air yang kotor.
b). Hepatitis B:
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, umumnya menyerang orang dewasa atau sebagai akibat dari kekebalan tubuh yang menurun.
c). Hepatitis C:
Terjadi karena virus hepatitis C yang merusakan jaringan hati. Hepatitis C ditularkan melalui darah, jarum suntik, atau ditularkan ibu hamil kepada janinnya.

2. Sirosis Hati
Penyakit ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengkomsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan.
3. Jaundice (Penyakit Kuning)
Penyakit kuning memiliki gejala antara lain mata dan kulit yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin dalam tubuh yang meningkat.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa dan menunjukan adanya gangguan pda hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan pada metabolisme bilirubin.

D. Cara Mengatasi kelainan pada hati
Cara mengatasi kelainan atau penyakit pada hati diantaranya dengan :
1. Pemberian Vaksinasi
2. Mengkomsumsi makanan yang sehat
3. Menghindari penggunaan obat-obat terlarang
4. Berolahraga dengan teratur
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya disterilisasi dahulu.

Ginjal : Fungsi, Struktur Ginjal dan Penyakit Ginjal

1. Letak dan Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ eksresi yang paling utama, berjumlah sepasang yang terletak disebelah kiri dan kanan di dalam rongga perut, letak ginjal kiri lebih tinggi karena diatas ginjal kanan terdapat hati.
Dalam dunia kedokteran ginjal biasa disebut dengan ‘ren’ (renal/kidney), berbentuk seperti kacang merah dengan berat kira-kira 120 - 170 gram, setiap menit 20 – 25 % darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal.
Ginjal memiliki fungsi penting sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia, fungsi ginjal antara lain :
a. Membuang sisa-sisa metabolisme seperti urea, asam urat, serta zat lain yang bersifat merugikan tubuh atau bersifat racun.
b. Sebagai organ homeostatis seperti menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan mengatur volume plasma darah dan air.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa cairan darah dengan mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan urine yang bersifat asam atau basa.
d. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu serta menjaga tekanan osmosis.
e. Menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh seperti Eritropoietin (EPO), Renin, dan Kalsitriol. Eritropoitin merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah.

2.   Struktur Ginjal
Ginjal tersusun atas 3 (tiga) bagian yaitu korteks (kulit) yang merupakan bagian terluar ginjal, medula (sumsum ginjal), kemudian pelvis renalis yang merupakan ruang ginjal.
a. Bagian-bagian pada Ginjal
Pada bagian korteks terdapat banyak sekali nefron, nefron adalah unit fungsional dan struktural terkecil pada ginjal, pada manusia terdapat kurang lebih satu juta nefron.
Nefron merupakan alat penyaring yang terdiri dari beberapa bagian antara lain :
1). Badan Malpighi yang terdiri atas:
a). Glomerulus
b). Kapsula Bowman (menyelubungi glomerulus)
2). Saluran Nefron (tubulus kontortus) yang terdiri atas :
a). Tubulus kontortus proksimal
b). Tubulus kontortus distal
c). Tubulus kontortus kolektifus
d). Lengkung Henle

b. Proses Filtrasi pada Ginjal
Glomerulus berfungsi sebagai penyaring cairan darah. Pada medula(sumsum ginjal) terdapat piramida dan piala ginjal yang mengandung pembuluh-pembuluh yang berfungsi untuk menampung hasil ekskresi, pembuluh-pembuluh ini terhubung dengan ureter yang bermuara pada kantong kemih. Kantong kemih merupakan tempat penampungan urine sementara dan jika telah penuh urine akan dikeluarkan melalui saluran uretra.
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang melewati beberapa proses yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat-zat sisa).

1). Filtrasi
Pembentukan urine diawali melalui proses filtrasi yang terjadi di glomerulus yang diawali dari darah yang dipompa masuk melalui arteriola aferen, arteriola aferen memiliki diameter lebih besar dan lebih pendek dari arteriola eferen yang berdiameter lebih kecil dan lebih panjang, kondisi ini yang menyebabkan tekanan darah di arteriola aferen lebih tinggi daripada arteriola eferen sehingga filtrasi dapat memungkinkan terjadi. Pada proses ini berliter-liter darah didorong masuk ke dalam glomerulus yang berukuran kecil.
Di glomerulus terdapat suatu struktur sel-sel kapiler endotelium yang berpori, membran basiler dan epitel kapsula bowman yang mempermudah proses filtrasi, faktor-faktor lain yang mempermudah dan mendorong filtrasi adalah tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.
Pada proses filtrasi, sel-sel darah, trombosit, serta sebagian protein plasma disaring serta diikat agar tidak turut dikeluarkan, sedangkan zat-zat lain seperti urea, glukosa, asam amino, natrium, kalium, serta garam-garam lain dapat melewati saringan dan dapat diendapkan. Hal ini terjadi karena ukuran zat-zat ini lebih kecil sehingga dapat melewati membran.
Hasil dari filtrasi adalah urine primer yang komposisinya masih serupa dengan darah hanya tidak mengandung beberapa elemen selular seperti sel darah merah, selanjutnya cairan filtrasi dari glomerulus akan menuju tubulus dan mengalami reabsorpsi.

2). Reabsorpsi
Pada prosesnya reabsorpsi terjadi penyerapan kembali zat-zat berikut.
a). Reabsorpsi Air.
Air yang dapat menebus membran filtrasi akan diabsorpsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi air terjadi di tubulus kontortus proksimal dan di tubulus kontortus distal. Di tubulus kontortus proksimal terjadi proses reabsorpsi pasif melalui proses osmosis dan di tubulus kontortus distal terjadi proses reabsorpsi aktif yang disebut reabsorpsi fakultatif yang berlangsung sesuai kebutuhan. Reabsorpsi di tubulus kontortus distal dipengaruhi oleh hormon Antidiuretik (ADH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis.

b).Reabsorpsi zat-zat yang penting bagi tubuh.
Beberapa zat-zat penting bagi tubuh seperti protein, asam amino, glukosa, asam asetat dan vitamin akan direabsorpsi secara aktif di tubulus proksimal sehingga tidak ditemukan lagi di lengkung Henle.

c). Reabsorpsi zat-zat tertentu
Reabsorpsi zat-zat tertentu dapat terjadi secara transpor aktif dan difusi, zat-zat itu antara lain Na+, K+, PO4-, NO-3. Ion-ion khususnya ion Na+ mengalami difusi dari sel tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi dapat terjadi karena perbedaan konsentrasi ion di dalam dan diluar sel tubulus.

Setelah proses reabsorpsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder, dimana zat-zat yang masih diperlukan tidak ditemukan lagi, sedangkan konsentrasi zat-zat yang merugikan tubuh atau bersifat racun akan bertambah.

d). Augmentasi
Augmentasi merupakan proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal, peristiwa ini disebut seksresi tubular. Sel-sel tubulus mensekresikan ion hidrogen (NH3-¬) dan ion kalium (K+) ke dalam tubulus dengan proses difusi, penambahan ion hidrogen dimaksudkan untuk menjaga pH.

Selanjutnya setelah proses-proses diatas terjadi, urine dikeluarkan dari dalam tubuh (mikturasi), biasanya ketika urine di kantong kemih mencapau 200 – 300 ml maka akan timbul refleks rasa ingin buang air kecil.

3. Penyakit pada Ginjal
Sebagai organ Ekskresi ginjal juga rentan mengalami gangguan dan penyakit berikut beberapa penyakit yang menyerang ginjal:

1). Diabetes Mellitus (kencing manis)
Diabetes mellitus ditandai dengan sering buang air kecil, rasa haus yang terus menerus serta mudah lapar. Diabetes mellitus menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah), diabetes mellitus disebabkan kurangnya produksi insulin atau kurangnya sensitifitas jaringan tubuh terhadap insulin.
Diabetes menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, jika kadar gula darah sampai 160 – 180 mg/dl maka glukosa akan dikeluarkan bersama urine

2). Gagal Ginjal
Gagal ginjal disebabkan kerusakan ginjal secara permanen yang menyebabkan ginjal gagal melaksanakan fungsinya, gagal ginjal ditandai dengan edema (pembengkakan) tubuh serta hipertensi.
Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan memungkinkan fungsi ginjal digantikan, pengantian fungsi ginjal tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Penganti Ginjal (TPG).

3). Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan massa keras seperti batu yang terbentuk di saluran kemih atau di ginjal. proses pembentukan batu tersebut disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh terhadap garam-garam. Batu ginjal terdiri dari sekitar 80% kalsium sedangkan sisanya berupa asam urat, dan sistin.

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Manusia memiliki organ-organ atau alat ekskresi yang berfungsi membuang zat-zat sisa hasil metabolisme. Organ-organ ekskresi pada manusia yaitu ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.

1. Letak dan Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ eksresi yang paling utama, berjumlah sepasang yang terletak disebelah kiri dan kanan di dalam rongga perut, letak ginjal kiri lebih tinggi karena diatas ginjal kanan terdapat hati.
Ginjal memiliki fungsi penting sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia, fungsi ginjal antara lain :
a. Membuang sisa-sisa metabolisme seperti urea, asam urat, serta zat lain yang bersifat merugikan tubuh atau bersifat racun.
b. Sebagai organ homeostatis seperti menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan mengatur volume plasma darah dan air.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa cairan darah dengan mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan urine yang bersifat asam atau basa.
d. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu serta menjaga tekanan osmosis.
e. Menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh seperti Eritropoietin (EPO), Renin, dan Kalsitriol.

2.   Struktur Ginjal
Ginjal tersusun atas 3 (tiga) bagian yaitu korteks (kulit) yang merupakan bagian terluar ginjal, medula (sumsum ginjal), kemudian pelvis renalis yang merupakan ruang ginjal.

3. Kelainan dan penyakit pada ginjal
Sebagai organ Ekskresi ginjal juga rentan mengalami gangguan dan penyakit berikut beberapa penyakit yang menyerang ginjal:

1). Diabetes Mellitus (kencing manis)
Diabetes mellitus ditandai dengan sering buang air kecil, rasa haus yang terus menerus serta mudah lapar. Diabetes mellitus menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah), diabetes mellitus disebabkan kurangnya produksi insulin atau kurangnya sensitifitas jaringan tubuh terhadap insulin.
Diabetes menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, jika kadar gula darah sampai 160 – 180 mg/dl maka glukosa akan dikeluarkan bersama urine

2). Gagal Ginjal
Gagal ginjal disebabkan kerusakan ginjal secara permanen yang menyebabkan ginjal gagal melaksanakan fungsinya, gagal ginjal ditandai dengan edema (pembengkakan) tubuh serta hipertensi.

3). Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan massa keras seperti batu yang terbentuk di saluran kemih atau di ginjal. proses pembentukan batu tersebut disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh terhadap garam-garam. Batu ginjal terdiri dari sekitar 80% kalsium sedangkan sisanya berupa asam urat, dan sistin.

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan dan dibawah tulang rusuk. Hati merupakan organ yang memiliki berat sekitar 1,5 – 2 kg, merupakan Organ dalam terbesar dalam tubuh manusia, hati memiliki warna merah tua.
Hati dapat memperbaharui sel-sel yang sudah rusak karena luka atau penyakit. Sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
1. Fungsi Hati
Hati mempunyai beberapa peranan penting dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi hati:

a). Hati merupakan tempat untuk menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi hati mengubah glukosa menjadi glikogen, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
b). Hati berperan sebagai pembersih (detoksifikasi) zat-zat racun dan bibit penyakit.
Zat-zat racun yang masuk ke tubuh seperti obat-obatan dan alkohol serta organisme asing atau bibit penyakit akan dibersihkan dari aliran darah, hati akan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan menetralkannya menggunakan cairan empedu.
c). Hati membentuk beberapa jenis protein dan zat tertentu
Beberapa protein dan zat-zat penting yang berguna bagi tubuh dihasilkan oleh hati. Beberapa protein itu antara lain.
1). Globin : merupakan bahan utama pembentuk hemoglobin yang berperan membawa oksigen dalam sel darah merah.
2). Globulin : merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
3). Albumin : berfungsi membantu ketersediaan unsur-unsur penting dalam darah seperti kalsium.
Selain itu hati juga memproduksi zat kimia seperti fibrinogen dan prothrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka.
d). Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, B, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diambil dari aliran darah yang dibawa ke hati oleh pembuluh portal hepatik.
e). Hati dapat memproduksi cairan empedu
Dalam sistem pencernaan hati menghasilkan cairan empedu secara terus-menerus, empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan zat warna empedu(bilirubin dan biliverdin). Empedu berperan dalam mencerna serta mengabsorpsi lemak dalam usus, mengaktifkan enzim lipase, serta membentuk urea dan amoniak.

3. Gangguan dan Penyakit pada Hati
a). Hepatitis(Radang Hati)
Penyakit hepatitis menyebabkan komplikasi yang parah pada organ hati, penyakit hepatitis seringkali disebabkan oleh kebiasaan komsumsi alkohol dan sering menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi atau karena infeksi virus hepatitis. Penyakit hepatitis yang sering diwaspadai adalah hepatitis A, B, dan hepatitis C.
1). Hepatitis A :
Disebabkan oleh virus hepatitis A, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan hati secara tiba-tiba,hal ini sering disebabkan lingkungan yang kotor dimana virus hepatitis A biasanya berada di air yang kotor.
2). Hepatitis B:
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, umumnya menyerang orang dewasa atau sebagai akibat dari kekebalan tubuh yang menurun.
3). Hepatitis C:
Terjadi karena virus hepatitis C yang merusakan jaringan hati. Hepatitis C ditularkan melalui darah, jarum suntik, atau ditularkan ibu hamil kepada janinnya.
b). Sirosis Hati
Penyakit ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengkomsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan.
c). Jaundice (Penyakit Kuning)
Penyakit kuning memiliki gejala antara lain mata dan kulit yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin dalam tubuh yang meningkat.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa dan menunjukan adanya gangguan pda hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan pada metabolisme bilirubin.

4. Cara Mengatasi kelainan pada hati
Cara mengatasi kelainan atau penyakit pada hati diantaranya dengan :
a). Pemberian Vaksinasi
b). Mengkomsumsi makanan yang sehat
c). Menghindari penggunaan obat-obat terlarang
d). Berolahraga dengan teratur
e). Penggunaan jarum suntik sebaiknya disterilisasi dahulu.

Kulit merupakan lapisan pelindung terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia.
1.   Fungsi Kulit
Kulit memiliki fungsi yang penting bagi manusia, beberapa fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
a). Sebagai Pelindung Tubuh
Kulit berfungsi melindungi tubuh dari kontak mekanis, serta panas, kuman, zat-zat kimia dan segala pengaruh dari luar yang bisa merusak organ di bawah kulit. Sel melanosit di bawah kulit mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

b). Sebagai Organ Sensoris
Adanya jaringan saraf di lapisan dermis kulit memungkinkan kulit menerima rangsang dari luar seperti sentuhan.

c). Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit mengeluarkan keringat dengan mengkontraksikan pembuluh darah dalam kulit. Keringat yang keluar turut membawa panas dalam tubuh keluar.

d). Dapat membentuk Vitamin D dan Penentu warna kulit
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang dibantu penyinaran sinar matahari, sedangkan warna kulit diatur oleh kandungan pigmen melanosit. Kulit juga merupakan tempat untuk menyimpan kelebihan lemak.

e). Sebagai Organ Ekskresi
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat(glandula sodorifera) yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari dalam darah di pembuluh kapiler di bawah kulit. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-poriakan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, atau bahkan emosi. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan dapat menimbulkan hilangnya melanosit garam-garam mineral sehingga menyebabkan kejang otot dan pingsan.

2. Struktur Kulit
Kulit adalah organ terluas di tubuh, memiliki tebal berbeda-beda mulai dari 0,5 – 5 mm. Berdasarkan strukturnya kulit dibagi menjadi 3 (tiga) lapisan yaitu epidermis(lapisan luar), dermis(kulit jangat), dan hipodermis(jaringan ikat dibawah kulit).
a). Epidermis
b). Dermis
c). Hipodermis

3. Kelainan dan Gangguan pada Kulit
a). Kanker Kulit
Merupakan penyakit kulit yang bersifat ganas, kanker kulit biasa disebabkan akibat terpaparnya kulit oleh bahan-bahan tertentu, atau menurunya daya tahan kulit.
b). Lepra(Kusta)
Merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, penyakit ini menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
c). Lentigo
Yaitu bercak-bercak berwana cokelat kehitaman yang muncul pada kulit akibat hiperpigmentasi pada kulit
d). Eksim
Yaitu iritasi pada kulit, biasanya eksim terjadi di bagian tangan dan kaki, eksim menimbulkan rasa gatal dan dapat menimbulkan infeksi.
e). Jerawat
Yaitu kondisi kulit dimana terjadi produksi kelenjar minyak yang berlebih dan menyebabkan saluran folikel rambut dan pori-pori tersumbat, ini menyebabkan kulit meradang.

1. Letak Paru-Paru
Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri yang memiliki dua gelambir.

2.   Fungsi Paru-Paru
Fungsi paru-paru yang utama adalah sebagai organ pernapasan, tapi paru-paru juga merupakan organ ekskresi karena berfungsi mengeluarkan karbon dioksida (CO¬2) dan uap air (H2O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.

3. Kelainan dan Penyakit pada Paru paru
a. Pneumonia
Penyakit yang bisa diistilahkan dengan radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru manusia. Bahkan bisa dibilang, penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan menular. Pneumonia bisa diidap anak-anak dan orang dewasa. Penyebabnya adalah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.
b. Pneumotoraks
Penyakit ini mirip dengan penyakit efusi pleura, karena sama-sama mengganggu pleura. Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini membuat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu penyakit ini.
c. Emfisema
Penyakit ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah para perokok.
d. Silikosis
Penyakit ini muncul dari pengaruh lingkungan kerja, khusus pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi. Bahan silika disebut-sebut sebagai biang kerok atas munculnya penyakitnya. Walaupun bentuk silika tidak berbahaya, tetapi debu-debu silika yang terhirup akan menempel di bagian paru-paru, dari situlah penyakit ini muncul.
e. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, dan sering menjangkiti masyarakat. Dalam kasus kronis, penyakit ini sangat berbahaya (menyebabkan kematian) dan menular. Bisa menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, dengan catatan sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.Karena bakteri Mycrobacterium tuberculosissebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia.
f. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang juga sering menjangkiti manusia. Bisa dibilang, asma termasuk radang paru-paru yang memicu sesak napas bagi pengidapnya. Ciri khas orang yang mengidap asma adalah napas yang berbunyi,jika sedang kambuh. Asma dapat diturunkan secara genetik.
g. Bronkitis Kronis
Penyakit ini merupakan penyakit radang di saluran udara paru-paru. Zat-zat yang terkandung didalam rokok ditengarai sebagai penyebabnya. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya batuk berdahak yang takkunjung sembuh.