Thursday, 19 September 2019

Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur variabel yang diteliti. Setelah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan insterumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya.Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan reabilitas dan validitas.  Instrumen penelitian hendaknya dibuat sendiri oleh peneliti.


Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian terdiri dari:
1. Tes (test)
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
2. Kuisioner (angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden. Di samping cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar, dan tersebar di wilayah yang luas.
3. Wawancara (interview)
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit.
4. Observasi (Pengamatan)
Sutrisno Hadi (Suardika, 2010)  mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.
5. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat peneliti, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan film dokumenter dan data lain yang relevan.
6. Rating scale (skala bertingkat)
Rating scale adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berisi skala yang bertingkat yang harus dipilih dengan cara melingkari (0). Pada rating scale, data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Wednesday, 18 September 2019

Media Visual

A. Pengertian Media Visual
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan- pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan.kemudian media dapat di bagi dalam berbagai macam,saah satuny adalah media visual.
Menurut Prabowo, Agung (2011), media visual merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran.
Chandra, Ceva menjelaskan bahwa apabila dikaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan menarik, efektif dan efesien apabila menggunakan media visual sebagai sebagai media pembelajarannya.
Dipilih media visual karena kita harus ingat bahwa peserta didik khususya nak-anak terutama siswa sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudian media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang di buat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar,teks,gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa media visual adalah penyampaian pesan yang dilakukan dengan menampilkan gambar untuk membuat peserta didik tertarik dalam belajar.


B. Macam-Macam Media Visual
Menurut Juliantara macam-macam media visual yaitu:
1. Media Yang Tidak Diproyeksikan
a. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1). Gambar / foto: paling umum digunakan.
2). Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3). Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4). Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5). Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media Proyeksi
a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
1). Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu.
2). Membuat sendiri secara manual.
b. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

C. Karakteristik Media Visual
Karakteristik media visual adalah sebagai berikut:
1. Sifatnya konkret, murah, dapat diakses oleh kalangan luas. Tidakmemerlukan peralatan, bersifat fleksibel, mudah di bawa ke mana-mana. Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajara. Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja.
2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Dapat mengatasi batasan pengamatan.
4. Dapat menperjelas suatu masalah.
5. Menekankan persepsi indera mata
6. Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
7. Ukurannya sangat terbatas
8. Kurang bisa membantu daya ingat
9. Apabila penyajiannya(font,warna,ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Seperti kita ketahui, media merupakan alat yang menhubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya yaitu media visual. Kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. Kelebihan Media Visual:
a. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.
b. Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

2. Kekurangan Media Visual:
a. Lambat, dan kurang praktis.
b. Tidak adanya udio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
c. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
d. Produksi, biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

E. Penggunaan Media Visual Dalam Proses Belajar Mengajar
Kehidupan seorang siswa di lingkungan sekolah, maupun kehidupan seorng mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi. Disatu sisi tampak nya merupakan salah satu bagian suatu kehidupan yang sangat menyenangkan, tapi mungkin pula menjadi hal yang sangat mencemaskan.setiap hari merek dapat belajar dengan bebas, mengikuti kegiatan belajar dikelas,belajar diperpustakaan ,dan lain- lain yang semuanya merupakan masukan bagi perkembangan pengetahuannya.
Di lain sisi siswa atau mahasiswa juga dituntut menyelesaikan seluruh tugas sekolah maupaun kuliah, yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar.hal yang menjdi kendala bagi mereka apabila pelajaran yang diterimanya itu sulit untuk dipahami, mungkin karena dalam proses beljar mengajar tersebut kurang menarik,membosankan, materi yang diberikan bersifat monoton, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius untuk membuka jalan penyelesaian ,baik bagi guru dilingkungn sekolah maupun di perguruan tinggi.
Hal ini jelas dirasakan siswa/murid karena kenyataan sekarang adalah sangat langka guru yang menggunakan media pembelajaran didala melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar, padahal salah satu konsep kunci operasional pembelajaran yang harus di hayati oleh seorang guru atau pendidik adalah bagaimana cara mendesain pembelajaran agar dapat berjalan seefektif dan seefesien mungkin untuk mencapai tujuan (porwanto, 1989: 15).persoalan ini tampak kelihatan mudah, tapi sesungguhnya merupakan kegiatan yang sulit. Sebab membutuhkan profesionalisme dan penghayatan yng seksama menyangkut aspek- aspek kompetensi belajar dan mengajar.
Guru dituntut bersikap profesionalisme dan kompetensi dalam pembelajaran, sebab gurulah yang menjadi kunci yang menentukan arah, proses dan aktivitas pembeljaran itu (slameto, 1997: 25).sementara itu kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan bahan perbincangan sebagai pencerminan dari kondisi pendidikan kita saat ini yang fenomenal dan problematic. Keduanya merupakan sasaran usaha pembaharuan atau reformasi pendidikan nasional. Betapa tidak, kedua masalh tersebut sulit di tangani secara tuntas, sebab terkait dengan variable lain sebagaimana yang di sebutkan diatas.disamping itu terjadinya krisis dimensional yang melanda kehidupan berbangsa, yang sedikit bermuara pada penurunan kualitas pendidikan. Karena itu tidak heran kalau masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, bahkan dinegara-negara maju sekalipun.
Diantara komponen pembelajaran yang sering berbenturan dengan persoalan–persoalan pendidikan adalah guru dalam kaitannya dengan tugas,mengola interaksi dalam proses belajar mengajar termasuk segala system yang mengikat untuk bagaimana proses belajar mengajar dapat membawa hasil maksimal sebagai mana yang di inginkan.
Salah satu jalan yang di tempuh alah dengan menggunakan berbagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, baik media audio maupun media visual dan lain-lain yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran yang baik.

Sistem Koordinasi pada Manusia

A. Sel saraf
Sel saraf terdiri atas tiga bagian utama, yaitu badan sel, neurit, dan dendrit.
1. Badan sel, mempunyai plasma bergranula berasal dari retikum endoplasma yang disebut Badan Niesel. Di dalam badan sel terdapat inti sel (nucleus) yang besar dan berwarna pucat.
2. Neurit, sering disebut sebagai akson, yaitu berupa penjuluran yang panjang dari badan sel. Neurit berfungsi membawa rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
3. Dendrit, yaitu penjuluran yang keluar dari badan sel. Penjuluran ini berupa serabut-serabut halus yang lebih pendek dari neurit. Dendrit berfungsi menerima dan menghantarkan rangsang ke badan sel saraf.

Selain tiga bagian utama tersebut, pada sel saraf juga dijumpai seperti berikut:
1. Selubung mielin, yaitu selubung yang menyelubungi akson.
2. Nodus ranvier, yaitu lekukan yang terdapat pada selubung myelin.
3. Sel Schwann, yaitu sel-sel yang terdapat pada tiap-tiap selubung myelin.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, neuron konektor, dan neuron adjustor.
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik (neuron afferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan rangsang (impuls) dari penerima rangsang (reseptor) menuju ke pusat susunan saraf. Neuron sensorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan reseptor, sedangkan neurit (akson) berhubungan dengan neuron yang lain.
2. Neuron motorik
Neuron motorik (neuron efferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan tanggapan terhadap rangsang dari pusat susunan saraf ke efektor. Neuron motorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan neuron yang lain, sedangkan neuritnya dihubungkan dengan otot atau kelenjar (efektor).
3. Neuron konektor (penghubung)
Neuron konektor adalah neuron yang berfungsi sebagai penghubung antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada neuron konektor, baik dendrite atau neuritnya mempunyai hubungan dengan neuron yang lain.
4. Neuron ajustor
Neuron ajustor adalah neuron yang berfungsi menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik. Neuron adjustor terdapat di otak dan di sumsum tulang belakang. Adapun hubungan antara neuron yang satu dengan yang lain disebut sinapsis.


B. Organ penyusunan sistem saraf pada manusia
1. Otak
Otak merupakan pusat koordinasi tubuh terletak di dalam rongga tengkorak. Pertumbuhan otak lebih baik daripada pertumbuhan sumsum tulang belakang. Perbandingan berat antara otak dan sumsum tulang belakang berkaitan dengan kecerdasan. Semakin besar nilai perbandingannya, maka semakin tinggi tingkat kecerdasannya.

Otak dilapisi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapisan, seperti berikut ini.
a. Lapisan durameter yaitu lapisan paling luar yang sering disebut selaput keras dan melekat pada tulang.
b. Lapisan piameter, yaitu lapisan paling dalam yang disebut juga lapisan lunak dan melekat di otak.
c. Lapisan arachnoid, yaitu lapisan tengah yang terletak antara lapisan durameter dan piameter.

Otak manusia terdiri atas otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum).
a. Otak besar
1). Otak besar (serebrum) mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung ratusan juta sel saraf. Bagian luar (korteks) otak besar yang berwarna kelabu disebut substansia grisea dan bagian dalamnya (medulla) yang berwarna putih disebut substansia alba. Bagian medulla banyak mengandung akson dan dendrit.
2). Otak besar terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, seperti berikut ini.
3). Bagian belakang, adalah pusat penglihatan. Kerusakan pada bagian ini akan menimbulkan gangguan penglihatan.
4). Bagian samping, adalah pusat pendengaran. Kerusakan di bagian kanan dan kiri akan mengakibatkan tuli. Akan tetapi, jika kerusakan di bagian kiri saja atau kanan saja, atau kanan saja, pendengaran akan berkurang.
5). Bagian tengah, adalah pusat pengaturan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap. Kerusakan pada bagian ini akan mengakibatkan hilangnya daya ingat dan hilangnya sebagian kemampuan bicara (afasia).

b. Otak kecil
Otak kecil (serebelum) merupakan pusat keseimbangan. Gangguan atau kerusakan pada otak kecil akan menyebabkan semua gerak otot tidak dapat terkoordinasi.

Otak kecil terdiri dari dua belahan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Jembatan ini berfungsi untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian tersebut. Dengan demikian, jembatan varol merupakan penghantar impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

2. Sumsum lanjutan
Di dalam sumsum lanjutan (medulla oblongata) banyak terdapat ganglion otak yang merupakan pusat pengaturan gerak reflex fisiologis, seperti denyut jantung, pernapasan, serta pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.

3. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) terdapat di dalam rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls dari dan ke otak serta memberi kemungkinan gerak reflex.

Seperti halnya otak, sumsum tulang belakang juga dilapisi oleh selaput meninges terdiri dari durameter yang melekat pada tulang, piameter yang melekat pada permukaan sumsum tulang, dan arachnoid yang terletak antara durameter dan piameter.

Berbeda dengan otak, lapisan luar sumsum tulang belakang berwarna putih serta banyak mengandung dendrite dan neurit (akson). Bagian dalam sumsum tulang belakang berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel saraf. Di bagian dalamnya juga terdapat bagian berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal dan ventral.

Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan dendritnya berhubungan dengan reseptor. Sedangkan akar ventral mengandung badan neuron motorik dan aksonnya menuju ke otot dan efektor.

4. Sistem saraf tepi
Antara sistem saraf pusat dan organ tubuh dihubungkan dengan sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi terdiri atas berikut ini.
a. Dua belas pasang serabut saraf otak yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat-alat indra, otot, dan kelenjar.
b. Serabut saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 pasang. Serabut saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik yang masuk ke akar dorsal dan neuron motorik yang keluar melalui akar ventral.

5. Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar (otonom) merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik. Sistem saraf ini dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

a. Saraf simpatis
Saraf simpatis berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah leher dan di daerah pinggang, sehingga disebut juga saraf torakolumbar. Adapun fungsi saraf simpatis adalah untuk mengaktifkan alat-alat tubuh supaya bekerja secara otomatis. Serabut saraf simpatis ini menuju ke otot polos, alat transport, alat pencernaan, dan alat pernapasan. Saraf ini mempunyai sifat meningkatkan aktivitas.

b. Saraf parasimpatis
Saraf parasimpatis berpangkal pada sumsum lanjutan dan ada yang berpangkal pada sakrum. Kerja saraf ini berlawanan dengan kerja saraf simpatis, yaitu sifatnya menghambat atau menurunkan aktivitas. Jika saraf parasimpatis menghambat kerja organ tertentu, maka saraf simpatis yang akan menggiatkannya.

6. Gerak reflex
Sering terjadi rangsang tidak sampai diolah otak, tetapi melalui jalan terpendek dan segera timbuul jawaban atau respon oleh efektor. Hal inilah yang disebut gerak reflex. Jarak terpendek untuk gerak reflex disebut lengkung reflex. Jalannya rangsang gerak reflex sebagai berikut.

Rangsang (impuls) → reseptor → neuron sensorik → konektor (sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor

Friday, 6 September 2019

Paru-Paru : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Paru paru


A. Letak Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ ekskresi. Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri yang memiliki dua gelambir.

B. Fungsi Paru-paru
1. Alat Respirasi
Organ paru-paru memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida.
2. Pengendali PH Darah
Memiliki fungsi untuk mengubah tekanan  CO2 dan mengendalikan pH darah setiap permenitnya.
3. Sebagai Siliaris Eskalator
Memiliki tugas untuk menjaga paru-paru dari infesksi yang disebabkan oleh udara yang masuk seperti debu dan bakteri akan terperangkan pada lapisan lendir yang berbeda di permukaan mukosa pada saluran pernapasan.
4. Reservoir
Reservoir adalah salah satu fungsi dari paru paru yang memiliki manusia dimana volume total paru paru kurang lebih sekitar 450 ml atau 4.500 cc.
5. Lapisan Pelindung
Fungsi ini adalah sebagai pelindung dan menjaga hati dari guncangan karena letak hati yang berada di bawah antara paru paru.
6. Mencegah Polutan Masuk
Partikel kecil yang ikut masuk pada saat menghirup udara akan berhenti di lapisan sputum, mucus dan juga phlegm, karena lapisan ini memiliki tugas untuk membatasi bagian dalam dari kantong pernapasan pada manusia.
7. Penghasil Suara Vokal
Fungsi paru paru juga bisa digunakan untuk menciptakan suara dari pita suara yang disebut dengan suara vokal.
8. Paru-paru merupakan salah satu organ dalam manusia yangsangatberperan penting dalam sistem pernapasan. Disinilah respirasi terjadi. Respirasi adalah proses pergantian antara oksigen dari luar tubuh dengan karbondioksida dari dalam darah. Jika paru-paru terganggu, maka sistem pernapasan manusia bisa dipastikan akan terganggu juga.

C. Struktur Paru-Paru
Berikut ini adalah struktur yang terdapat pada paru-paru
1. Trakea
Trakea merupakan saluran pernapasa bawah lanjutan yang berasal dari laring yang menghantarkan udara menuju ke pulmo untuk mengalami proses difusi. Letaknya berada di mediastinum atau daerah kompartemen yang letaknya di tangah antara dua rongga paru di region thoraks. Pada bagian superior ini terdiri dari tracheal ring yang dibentuk oleh kartilago atau tulang rawan, serta menampati bagian tengah leher.
2. Bronkus
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea yang merupakan saluran konduksi udara dan merupakan tempat difusi oksigen-karbon dioksida di ujung terminal pada bagian yang berkaitan langsung dengan alveolus. Bronkus principalis atau bronkus primer ini terdiri dari bronkus principalis dekstra yang nantinya akan menuju ke pulmo dekstra dan juga bronkus principalis.
Berikut ini adalah perbedaan dari bronkus principalis dekstra dan bronkus principalis sinistra:
Bronkus principalis dekstra memiliki diameter yang lebih lebar dengan ukuran pendek dan berjalan dengan lebih vertical.

Bronkus principalis sinistra memiliki diameter yang lebih kecil dengan ukuran panjang dan berjalan dengan cara lebih horizontal.
3. Alveolus
Unit fungsional paru paru ini merupakan kantung udara kecil yang muncul dari bronkilis dan disebut dengan alveoli, sekitar 400 ribu alveoli di dalam paru paru orang dewasa dan rata-rata diameter dari alveolus adalah sekitar 200 hingga 300 mikron. Fungsi dasar dari alveoli ini adalah sebagai pertukaran gas, sementara struktur alveoli merupakan tempat pertukaran gas respirasi berlangsung. Struktur ini dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah, pertukaran karbon dioksida yang ada di dalam kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus. Akveoli ini mulai berfungsi ketika manusia mulai menghirup udara melalui lubang hidung.

D. Bagian-bagian Paru-Paru
1. Bronkus
Bronkus merupakan batang bercabang yang menghubungkan paru paru kiri dan paru paru kanan serta ke trakea. Bronkial tersusun oleh tulang rawan dan juga lapisan mukosa serta otot polos, cartilage berguna sebagai kerangka bronchial lapisan mukosa ini menghasilkan lendir yang digunakan untuk menjebak partikel asing yang tak sengaja atau pun sengaja masuk ke dalam paru-paru. Sementara otot polos memiliki fungsi untuk membuat kita bernapas secara otomatis tanpa disadari.

2. Bronkiolus
Merupakan cabang bronkus yang bermuara di alveoli, struktur dari bronkus ini sendiri tak memiliki tulang rawan, silia dan akhirnya terdiri dari bersila yang memiliki bentuk kubus jaringan epitel.

3. Alveolus
Alveoli merupakan pertukaran oksigen dan juga karbon dioksida yang memiliki difusi dan struktur alveolar ini sendiri terdiri dari sebuah membran tipis dan juga banyak kapiler darah. Di dalam alveolar rilis darah karbon dioksida ke udara serta untuk mengambil oksigen dari udara.

4. Pleura
Pleura adalah selaput yang melapisi paru-paru dan memiliki struktur kantong yang halus dan juga licin, fungsinya sendiri adalah untuk mengurangi gesekan pada saat paru paru mengembang atau pun mengempis.

5. Diafragma
Diafragma adalah serat otot yang membentuk perbatasan di antara rongga dada dan rongga perut. Diafragma juga memiliki peran penting di dalam proses pernapasan perut, diafragma ini sendiri terdiri dari otot dan juga pembuluh darah serta saraf yang biasa disebut dengan saraft frenikus.

6. Trakea (Tenggorokan)
Trakea adalah tabung dengan panjang sekitar 5 inci yang dihubungkan laring ke bronkus, trakea sendiri terdiri atas tulang rawan hialin berbentuk seperti huruf C dan juga dilapisi dengan epitel bersilia, fungsi lainnya adalah sebagai saluran pernapasan.


D. Kelainan dan Penyakit pada Hati
Ada beberapa penyakit kronis yang membuat paru-paru manusia terganggu. Penyakit-penyakit ini adalah Pneumonia, Efusi Pleura, Pneumotoraks, Obstruktif Kronis, Emfisema, Silikosis, Legionnaries, Tuberkulosis (TBC), Asma, Bronkitis, Asbestosis, dan Penyakit Paru karena Kondisi Lingkungan Kerja.

1. Pneumonia
Penyakit yang bisa diistilahkan dengan radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru manusia. Bahkan bisa dibilang, penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan menular. Pneumonia bisa diidap anak-anak dan orang dewasa. Penyebabnya adalah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.

2. Efusi Pleura
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paru-paru yang sangat mengganggu. Karena akan merendam dua membran (pleura) yang mengelilingi paru-paru kanan dan kiri. Pleura bertugas melumasi paru-paru agar dapat mengembang dan berkontraksi di dalam dada. Orang yang mengidap TBC dan jantung juga berpotensi mengidap efusi pleura.

3. Pneumotoraks
Penyakit ini mirip dengan penyakit efusi pleura, karena sama-sama mengganggu pleura. Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini membuat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu penyakit ini.

4. Obstruktif Kronis
Penyakit ini masuk dalam kategori bronkitis kronis dan emfisema. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, akan membuat rusaknya jaringan di dalam paru-paru. Ciri-ciri penyakit ini mirip benar dengan asma. Orang yang mengidapnya akan mengalami sesak napas yang makin lama makin berat.

5. Emfisema
Penyakit ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah para perokok.

6. Silikosis
Penyakit ini muncul dari pengaruh lingkungan kerja, khusus pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi. Bahan silika disebut-sebut sebagai biang kerok atas munculnya penyakitnya. Walaupun bentuk silika tidak berbahaya, tetapi debu-debu silika yang terhirup akan menempel di bagian paru-paru, dari situlah penyakit ini muncul.

7. Legionnaries
Penyakit ini disebabkan bakteri Legionella pneumophilia. Cara bakteri menginfeksi pada penyakit ini mirip dengan penyakit pneumonia.

8. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, dan sering menjangkiti masyarakat. Dalam kasus kronis, penyakit ini sangat berbahaya (menyebabkan kematian) dan menular. Bisa menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, dengan catatan sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.Karena bakteri Mycrobacterium tuberculosissebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia.

9. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang juga sering menjangkiti manusia. Bisa dibilang, asma termasuk radang paru-paru yang memicu sesak napas bagi pengidapnya. Ciri khas orang yang mengidap asma adalah napas yang berbunyi,jika sedang kambuh. Asma dapat diturunkan secara genetik.

10. Bronkitis Kronis
Penyakit ini merupakan penyakit radang di saluran udara paru-paru. Zat-zat yang terkandung didalam rokok ditengarai sebagai penyebabnya. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya batuk berdahak yang takkunjung sembuh.

11. Asbestosis
Penyakit ini merupakan penyakit rusaknya paru-paru akibat paparan zat asbes. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa mengganas ketika berubah menjadi kanker. Jelas, penyakit ini tidak hanya mengganggu,tetapi juga berbahaya karena mengakibatkan kematian.

12. Penyakit Paru-paru Akibat Kondisi Kerja
Selain disebabkan oleh zat-zat berbahaya, faktor lingkungan kerja juga memiliki peran besar terhadap sehat atau sakitnya paru-paru. Beberapa penyakit paru-paru, seperti asbestosis, silicosis, dan pneunoma, bisa muncul setiap saat. Penyebabnya adalah partikel-partikel kimia di lingkungan kerja yang taksengaja terhirup, dan membuat radang di paru-paru.

Kulit : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Kulit


Kulit merupakan lapisan pelindung terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia. 
A. Fungsi Kulit
Kulit memiliki fungsi yang penting bagi manusia, beberapa fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Pelindung Tubuh
Kulit berfungsi melindungi tubuh dari kontak mekanis, serta panas, kuman, zat-zat kimia dan segala pengaruh dari luar yang bisa merusak organ di bawah kulit. Sel melanosit di bawah kulit mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

2. Sebagai Organ Sensoris atau alat Indera/Panca indera
Adanya jaringan saraf di lapisan dermis kulit memungkinkan kulit menerima rangsang dari luar seperti sentuhan. Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau dingin apabila sesuatu menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita terdiri atas berbagai penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan, panas, dan dingin.

3. Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit mengeluarkan keringat dengan mengkontraksikan pembuluh darah dalam kulit. Keringat yang keluar turut membawa panas dalam tubuh keluar.



4. Dapat membentuk Vitamin D dan Penentu warna kulit
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang dibantu penyinaran sinar matahari, sedangkan warna kulit diatur oleh kandungan pigmen melanosit. Kulit juga merupakan tempat untuk menyimpan kelebihan lemak.

Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat(glandula sodorifera) yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari dalam darah di pembuluh kapiler di bawah kulit. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-poriakan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, atau bahkan emosi. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan dapat menimbulkan hilangnya melanosit garam-garam mineral sehingga menyebabkan kejang otot dan pingsan.
B. Struktur Kulit
Kulit adalah organ terluas di tubuh, memiliki tebal berbeda-beda mulai dari 0,5 – 5 mm. Berdasarkan strukturnya kulit dibagi menjadi 3 (tiga) lapisan yaitu epidermis(lapisan luar), dermis(kulit jangat), dan hipodermis(jaringan ikat dibawah kulit).
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
a). Stratum Korneum(Lapisan Tanduk).
Stratum korneum merupakan lapisan kulit epiermis yang paling  luar yang tersusun atas sel-sel mati yang bersifat keras dan tahan terhadap air. Lapisan ini selalu mengelupas.
b). Stratum Lusidum
Tersusun atas sel-sel tidak berinti yang berfungsi mengganti stratum korneum
c). Stratum Granulosum
Tersusun atas sel-sel berinti yang mengandung pigmen melanin.
d). Stratum Germinativum
Tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru kearah luar.
2. Dermis
Pada lapisan ini terdapat akar rambut, pembuluh darah, serabut saraf, kelenjar minyak(glandula sebasea) dan kelenjar keringat(glandula sodorifera). Di kantong rambut terdapat akar rambut dan kelenjar minyak yang berfungsi untuk menghasilkan minyak untuk rambut.
3. Hipodermis
Lapisan ini terletak dibawah dermis,lapisan ini banyak mengandung lemak, tubuh menyimpan kelebihan lemak di lapisan ini.



C. Kelainan dan Gangguan pada Kulit
1. Kanker Kulit
Merupakan penyakit kulit yang bersifat ganas, kanker kulit biasa disebabkan akibat terpaparnya kulit oleh bahan-bahan tertentu, atau menurunya daya tahan kulit.
2. Lepra(Kusta)
Merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, penyakit ini menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
3. Lentigo
Yaitu bercak-bercak berwana cokelat kehitaman yang muncul pada kulit akibat hiperpigmentasi pada kulit
4. Eksim
Yaitu iritasi pada kulit, biasanya eksim terjadi di bagian tangan dan kaki, eksim menimbulkan rasa gatal dan dapat menimbulkan infeksi.
5. Jerawat
Yaitu kondisi kulit dimana terjadi produksi kelenjar minyak yang berlebih dan menyebabkan saluran folikel rambut dan pori-pori tersumbat, ini menyebabkan kulit meradang.