Showing posts with label Sistem Koordinasi dan Alat Indera. Show all posts
Showing posts with label Sistem Koordinasi dan Alat Indera. Show all posts

Sunday 5 January 2020

Pengertian, Struktur, Fungsi, dan Penyakit pada Lidah

A. Pengertian Lidah
Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah juga sering disebut lingual (bahasa Latin) atau glossal (bahasa Yunani). Lidah merupakan jaringan otot lurik (otot rangka) yang dilapisi oleh membran mukosa.
Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga ikutserta membantu dalam berbicara juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
Lidah adalah organ yang termasuk ke dalam panca indera dan juga organ yang menunjang sistem pencernaan. Lidah berfungsi sebagai indera pengecapan untuk memberikan rasa pada setiap objek yang masuk ke dalam mulut. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai penunjang proses mengunyah dan menelan.

B. Bagian-Bagian Lidah
Sama halnya dengan organ tubuh yang lainnya. Lidah memiliki bagian-bagian penyusunnya, bagian-bagian penyusun lidah itulah yang tidak diketahui oleh manusia. Setiap bagian lidah memiliki fungsi yang berbeda-beda.



Berikut adalah penjelasan dari bagian-bagian lidah :
1. Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior
Bagian atas lidah ini memiliki bentuk seperti huruf V, huruf V pada lidah disebut dengan sulkus terminal. Bagian ini akan membagi lidah dengan bagian permukaan anterior dan juga permukaan posterior. Permukaan anterior itu juga terdiri dari beberapa bagian yaitu puncak ujung lidah sampai ke bagian tubuh lidah. Permukaan posterior lidah bawah terdiri dari tubuh lidah dan puncak lidah. Fungsi dari bagian atas lidah adalah untuk mengecap rasa sebab permukaan atas lidah akan bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut manusia.

2. Akar Lidah
Akar lidah letaknya di antara tulang hyoid dan juga di bagian rahang bawah lidah. Punggung pada bagian akar memiliki posisi duduk di bagian orofaring. Akar lidah berfungsi sebagai penggerak lidah sebab tanpa akar, lidah tidak bisa bergerak ke sana dan kemari.

3. Tubuh Lidah
Bagian besar lidah dua pertiganya adalah tubuh lidah. Di dalam tubuh lidah akan ada permukaan kasar dengan nama papilla lingual. Tubuh lidah akan dikelilingi oleh gigi lateral dan permukaan anterior. Papila di bagian tubuh lidah memiliki fungsi sebagai pembantu pengidentifikasian rasa yang berbeda dari makanan. Papila yang ada di bagian tubuh lidah ini memiliki 4 jenis utama, yaitu adalah sebagai berikut ini:
a. Papila filiform – Papila ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di lidah. Letak papilla ini diatur di dalam barisan yang teratur dan bisa berjalan dengan sejajar.
b. Papila poliate –  Ciri dari papilla ini berkerumun dan menjadi dua kelompok. Papila ini ada di setiap sisi lidah.
c. Papila fungiform – Papila ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa makanan dan minuman, papilla tersebut juga memiliki selera yang tertancap di setiap permukaan mereka. Rasa yang ditanggapi oleh bagian papilla ini adalah rasa asam maupun rasa manis.
d. Papila sirkumvalata – Papila ini akan terdapat pada bagian lidah manusia, manusia akan memiliki papilla sirkumvalata sebanyak 7 sampai dengan 12. Pada masing-masing papilla sirkumvalata terdapat beberapa ribu selera rasa. Bentuk dari papilla sirkumvalata ini adalah bulat, terangkat dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Papila ini diatur dalam bentuk V di bagian belakang lidah.

4. Tonsil Atau Amandel
Tonsil atau amandel yang ada di dalam mulut manusia juga termasuk dalam bagian lidah. Ketika anda membuka lebar mulut anda, anda akan melihat tonjolan di sebelah kanan dan kiri rongga mulut anda. Itulah yang disebut dengan amandel. Amandel bisa membesar seiring berjalannya waktu. Jika amandel terus membesar akibatnya adalah manuisa akan kesulitan dalam menelan makanan. Fungsi utama amandel itu adalah sebagai benteng pertama dalam pertahanan tubuh manusia, sehingga amandel itu berhubungan langsung dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Oleh sebab itu anak yang memiliki penyakit amandel, dokter anak akan melarang untuk mengangkat amandel tersebut sebab anak akan mudah sakit-sakitan jika amandel tersebut diangkat.

5. Adenoid
Adenoid merupakan bagian dari lidah yang memiliki fungsi untuk memerangi infeksi, sehingga jika ada kuman dan bakteri dicap oleh lidah, adenoid inilah yang bertugas untuk memerangi kuman dan bakteri tersebut.

6. Kuncup lidah
Merupakan struktur yang ada di bagian permukaan lidah. Tugas kuncup lidah adalah sebagai pencipta resep untuk rasa. Di dalam kuncup lidah ada 300 selera terutama pada lidah orang dewasa. Kuncup lidah bisa mengecap rasa manis, asam, pahit dan asin.

7. Frenulum
Frenulum merupakan bagian lidah yang berbentuk berupa lapisan tipis jaringan yang berguna untuk penghubung antara lidah dengan dasar mulut.

8. Otot Lidah
Bagian lidah yang tidak kalah penting adalah bagian otot lidah. Tanpa otot, lidah tidak bisa digerakkan. Lidah merupakan massa yang terdiri dari beberapa otot dan otot satu dengan otot lainnya yang ada di dalam lidah saling terhubung atau saling berhubungan. Otot di dalam lidah terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok lidah intrinsik dan juga kelompok lidah ekstrinsik.
Lidah bisa bergerak ke segala arah karena adanya otot-otot tersebut. Saraf yang bertanggung jawab pada lidah yaitu Nervus Hypoglossus. Otot intrinsik lidah berperan mengubah ukuran lidah seperti untuk memanjangkan, memendekan atau melebarkan lidah. Sedangkan otot ekstrinsik lidah berperan mengatur pergerakan lidah dalam rongga mulut.
1. Otot-Otot Intrinsik Lidah
Berikut ini otot-otot intrinsik lidah diantaranya yaitu:
a. Musculus Longitudinal Superior, yaitu otot yang berfungsi untuk retraksi, melebarkan lidah, juga mengangkat dan menurunkan ujung lidah.
b. Musculus Longitudinal Inferior, yaitu otot yang berfungsi untuk retraksi, melebarkan lidah, juga mengangkat dan menurunkan ujung lidah.
c. Musculus Tranversus Linguae, yaitu otot yang berfungsi untuk memanjangkan dan melebarkan lidah bersama dengan musculus verticalis Linguae.
d. Musculus Verticalis Linguae, yaitu otot yang berfungsi untuk melebarkan lidah bersama dengan musculus tranversus linguae.
2. Otot-Otot Ekstrinsik Lidah
Berikut ini otot-otot ekstrinsik lidah diantaranya yaitu:
a. Musculus Genioglosus, yaitu otot yang berfungsi untuk menjulurkan lidah. Otot ini juga disebut sebagai otot keselamatan (safety muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang dapat menggerakkan lidah ke depan.
b. Musculus Hypoglosus, yaitu otot yang berfungsi untuk menekan dan meretraksikan lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
c. Musculus Styloglosus, yaitu otot yang berfungsi untuk memanjangkan dan menarik lidah ke belakang. Otot ini membentuk cekungan lidah sehingga bisa menelan dengan mudah.
d. Musculus Palatoglosus, yaitu otot yang berfungsi untuk mengankat bagian posterior (belakang lidah) dan membantu proses inisiasi menelan.

C. Fungsi Lidah
Lidah memiliki banyak fungsi khusus terhadap kehidupan manusia. Yang manusia tahu lidah hanya sebagai pengecap rasa saja. Berikut ini adalah fungsi lidah yang harus kita ketahui :
1. Mengecap Rasa – Fungsi lidah yang pertama adalah untuk mengecap rasa, sensor atau syaraf pada lidah akan mendeteksi rasa makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut.
2. Mencerna Makanan – Lidah memiliki fungsi penting dalam mencerna makanan hal itu dikarenakan di dalam lidah terdapat enzim yang bisa digunakan untuk membantu dalam pencernaan makanan. Enzim lipase adalah enzim yang diciptakan oleh lidah. Enzim lipase merupakan senyawa protein yang memiliki fungsi enzim lipase untuk membantu pemecahan makanan yang ditelan oleh mulut.
3. Sebagai Alat Untuk Berbicara – Tanpa lidah, manusia tidak bisa berbicara secara sempurna.  Hal itu dikarenakan pengucapan huruf-huruf tertentu membutuhkan lidah untuk pengucapannya. Lidah juga sebagai pengatur bagi pita suara untuk bisa menghasilkan suara sesuai dengan yang diharapkan oleh mulut.
4. Mengatur Letak Makanan – Lidah dalam sistem pencernaan juga berfungsi sebagai pengatur letak makanan. Saat dikunyah, lidah bisa mengubah posisi makanan yang dikunyahnya misal memindahkan makanan dari posisi mulut kiri berubah menjadi ke mulut kanan. Lidah yang fleksibel bisa membuat dirinya bisa mengubah letak posisi makanan yang sedang dikunyah.
5.  Membantu Menelan – Tanpa kita sadari, lidah juga memiliki fungsi dalam menelan makanan. Saat dikunyah, lidah mampu mendorong makanan yang dikunyah masuk ke dalam mulut. Jika tidak memiliki lidah, makanan itu akan tetap berada di rongga mulut tanpa bisa masuk ke dalam tenggorokan.

D. Cara Kerja Lidah Dalam Mengecap Rasa
Manusia tidak tahu bagaimana cara lidah bekerja dan mengecap rasa. Kurangnya pengetahuan masyaralat itu membuat mereka tidak tahu cara kerja lidah. Berikut ini adalah cara kerja lidah yang harus diketahui :
1. Rambut sensor yang tersembul di bagian pori-pori sentral lidah bisa mengecap rasa.
2. Bagian rambut sensor lidah ada zat kimia yang bisa larut dengan air ludah manusia.
3. Zat yang terlarut dalam ludah itu bisa dibedakan dengan deteksi sensor pada lidah sehingga bisa dibedakan mana itu manis, asin, asam dan juga rasa pahit.

E. Penyakit Pada Lidah
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti lalai merawat kebersihan lidah, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta kebiasaan merokok, dapat mengundang masalah pada lidah sehingga berbagai fungsi lidah bisa terganggu. Berikut beberapa kondisi yang bisa menimpa lidah, beserta langkah perawatan yang bisa dilakukan.
1. Leukoplakia
Leukoplakia adalah bercak putih yang dapat timbul di permukaan lidah, gusi maupun di dinding bagian dalam pipi. Penyakit lidah ini berkaitan dengan kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
Pada umumnya, leukoplakia akan sembuh dengan sendirinya tanpa terapi. Namun, jika bercak putih bertahan lebih dari dua minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Beberapa kasus leukopakia berisiko menjadi kanker lidah. Menghindari faktor pencetus, seperti merokok, merupakan hal penting untuk mencegah leukoplakia.
2. Kandidiasis
Kondisi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans ini biasanya lebih mungkin terjadi pada orang yang daya tahan tubuhnya sedang lemah atau sedang menjalani pengobatan dengan steroid. Kondisi ini juga lebih mungkin menimpa orang tua, anak kecil, atau bayi. Dokter mungkin akan memberikan terapi berupa anti jamur untuk mengobati kandidiasis.
3. Kanker Mulut
Waspadai bila terdapat benjolan yang terus tumbuh pada lidah karena dapat mengindikasikan tumbuhnya kanker mulut. Penyakit lidah ini lebih berisiko menimpa mereka yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dan perokok berat. Pada stadium awal biasanya benjolan tidak terasa sakit, namun disarankan untuk tidak mengabaikan kondisi ini.
4. Sindrom Lidah Perih
Lidah terasa seperti tersiram air panas merupakan masalah yang cukup umum. Sebagian wanita yang telah mengalami menopause juga dapat mengalami kondisi ini. Namun, jangan khawatir karena hal ini tidak berbahaya. Biasanya hanya karena masalah saraf ringan.
5. Lidah Hitam dan Berbulu
Lidah bisa mengalami penumpukan bakteri pada papila yang bertambah panjang seiring usia. Bakteri inilah yang membuat lidah menjadi kelihatan berbulu dan hitam. Pada umumnya, kondisi ini tidak tergolong serius. Meski begitu, Anda disarankan untuk lebih menjaga kebersihan mulut dan merawat lidah. Penderita diabetes, orang yang sedang menjalani kemoterapi, atau sering mengonsumsi antibiotik, lebih mungkin mengalami kondisi semacam ini.
6. Glositis Atrofi
Glositis atrofi atau bercak merah pada lidah yang licin dan halus bisa terjadi akibat kekurangan vitamin B12, asam folat. atau zat besi. Selain terlihat merah dan terasa datar, rasa perih dan pembengkakan juga bisa muncul. Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, serta mengonsumsi obat antibiotik seperlunya, glositis atrofi dapat ditangani dan dicegah.

Saturday 28 September 2019

Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja dan Penyakit pada Hidung

A. Pengertian Hidung
Hidung adalah salah satu alat indera manusia yang berfungsi sebagai alat indera penciuman juga bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Di dalam hidung terdapat rambut – rambut halus dan reseptor yang peka terhadap rangsangan dalam bentuk gas atau uap. Saat bernapas, kita menghirup zat gas di sekitar kita sehingga dapat merasakan aromanya. Ukuran dan bentuk hidung bervariasi, ada yang ukurannya besar atau kecil, bentuknya bisa pesek atau mancung. Biasanya ukuran dan bentuk ini tergantung kepada ras manusia tersebut dan pengaruh genetiknya.

Bagian-Bagian Hidug

1. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan dilalui oleh tubuh, pada hidung terdapat struktur berupa rambut halus, lendir, dinding tulang, dll yang akan berperan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan selanjutnya. Pada dinding hidung juga terdapat banyak pembuluh darah dan lendir yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembapan dan suhu udara yang masuk, selain itu dinding hidung dapat menyeimbangkan tekanan udara yang masuk dengan cara membelokkan udara ketika mengenainya.

2. Sebagai indera penciuman
Hidung memiliki saraf olfaktori (saraf pembau) yang merupakan bagian dari saraf kranial (berhubungan langsung dengan otak) dan berfungsi untuk menanggapi rangsangan zat gas atau uap. Rangsangan yang datang akan diterima oleh saraf ini, kemudian diteruskan dalam bentuk impuls ke otak sehingga kita dapat mencium sesuatu.

3. Pemberi rasa pada makanan
Hidung memiliki pengaruh terhadap indera pengecapan yang kita miliki, kombinasi dari hidung dan lidah yang baik dapat memberikan rasa yang optimal pada makanan yang kita makan. Pengaruh tersebut ada karena hidung berperan daram penerimaan pantulan rasa oleh lidah. Oleh karena itu ketika kita sakit (flu) dan mengalami sumbatan hidung, maka rasa makanan akan bereda.

4. Ikut berperan dalam pengaturan suara
Rongga hidung dapat mempengaruhi resonansi suara dan proses bicara yang kita lakukan, mungkin karena pengaruh tekanan udara yang masuk melalui hidung. Ketika kita menutup hidung, maka kualitas suara akan berkurang dibandingkan saat berbicara dalam keadaan normal.

5. Pembersihan saluran napas
Pada bagian hidung terdapat lendir dan enzim yang akan membersihkan saluran napas dari bakteri serta kotoran yang masuk. Selain itu ketika terjadinya refleks bersin, maka kotoran dari dalam sistem pernapasan akan keluar melalui hidung dan mulut.
C. Struktur Dan Bagian – Bagian Hidung
1. Lubang Hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari berbagai ancaman dari luar. Juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Terdapat 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum (pemisah) hidung.

2. Bulu Hidung
Bulu hidung merupakan rambut – rambut halus pada hidung yang berfungsi untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak dapat masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.

3. Septum (Pemisah) Hidung
Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum nasi dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum nasi dibentuk oleh tulang dan tulang rawan hidung.

4. Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokkan. Rongga hidung juga dapat menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini dibantuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping)

5. Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)
Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial 1 yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup kemudian mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi dari saraf olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang kita konsumsi.
6. Sinus Hidung
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung. Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini juga sering disebut sinus paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melebabkan dan menyaring udara.
Adapun 4 Sinus yang dimiliki manusia adalah :
a. Sinus maksilaris (di tulang pipi)
b. Sinus Frontalis (di tengah dahi)
c. Sinus ethmoidalis (diantara mata)
d. Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)
Sinus Pada Hidug

7. Tulang Rawan Hidung
Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat yang juga elastis pembentuk bagian ujung hidung. Bentuk dari tulang rawan yang menyusun hidung menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi transpasan, kuat dan fleksibel. Walaupun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga dapat rusak apabila terjadi benturan yang sangat keras.

8. Silia
Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utamanya adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.

9. Selaput Lendir
Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagi macam kotoran dan bakteri.

10. Saluran Hidung – Tenggorokkan (Nasofaring)
Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan tenggorokkan. Pada Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal). Nasofaring ini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid.



C. Cara Kerja Dan Kepekaan Hidung
Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain, termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung, kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung. Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.

D. Kelainan yang dapat Mengganggu Kinerja Hidung
Apapun kondisi udara yang telah kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian suhu yang disesuaikan dengan keadaan suhu tubuh dan memiliki cara memelihara kesehatan rangka tubuh. Apapun kondisi udara yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyaringan  terlebih dahulu oleh bulu bulu hidung atau selaput lendir. Apapun kondisi udara yang kita hirup melalui hidung akan mengalami proses penyesuaian kelembaban sesuai dengan tubuh kita sesuai dengan kondisi fisik kita, sehingga sering dapat menyebabkan kelainan pada hidung yang dapat mengganggu kinerja hidung.
Berikut adalah penjelasan mengenai kelainan yang dapat mengganggu kinerja hidung :
1. Papiloma juvenil
Papiloma juvenil adalah Tumor jinak pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak, tidak jelas terdengar dan gatal . Papiloma yang disebabkan oleh virus ini sering menyerang anak anak yang berusia antara 1 sampai 3 tahun.
2. Rhinitis Allergica
Alergi bisa menyebabkan hidung menderita peradangan. Ini dikarenakan ada reaksi pada hidung  ketika dimasuki oleh benda benda asing kedalam saluran tenggorokan.
3. Angio Fibroma juvenil
Angio Fibroma Juvenil adalah Tumor jinak yang menyerang tengkorak bagian atas yang banyak memiliki pembuluh darah. Tumor Angio sering menyerang anak laki laki yang sedang memasuki masa remaja.
4. Sinusitis
Rongga rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung bisa terjadi peradangan yang bersifat kronis dan tidak mudah disembuhkan dalam waktu singkat.
5. Salesma influenza
Salesma influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.Penyakit yang ditimbulkan adalah batuk, pilek, nyeri dan pegal diseputar leher serta menyebakan nyeri pada sendi.
6. Anosmia
Anosmia adalah adanya gangguan pada kesehatan indera penciuman yaang menyebabkan kepekaan mencium bau menjadi berkurang atau hilang.Ini disebabkan oleh sel rambut yang mengalami kerusakan karena infeksi serta dikarenakan adanya infeksi di Olfaktori. penyaki tersebut adalah adanya polip atau tumor dirongga hidung.
7. Tidur mendengkur (mengorok)
Tidur mendengur adalah kualitas tidur yang tidak baik karena dapat mengganggu kesehatan diri sendiri dan mengganggu kenyaman tidur orang lain. Menndengkur dapat dikarenakan rongga hidup mengalami penyumbatan yang dikarenakan adanya polip atau karena pembengkakan dan peradangan diseputar tulang hidung.



8. Terjadinya Mimisan atau Epistakis
Mimisan adalah kondisi yang bisa terjadi pada siapa saja pada kondisi tubuh yang tidak seimbang. Mimisan adalah proses keluarnya darah melalui rongga hidung. Kondisi ini biasanya terjadi karena tubuh mengalami  panas dalam dan kurang minum, terlalu banyak bergerak tetapi tidak mau berhenti walaupun tubuhnya sudah keletihan.
9. Karena menangis terus menerus
Mengangis yang terlalu lama tidak baik bagi kesehatan karena tubuh akan dehidrasi dan otot otot sekitar wajah akan menderita ketegangan dan kelelahan yang dapat mengakibatkan terhambatnya kinerja rongga hidung, selaput lendir dan sebagainya.
10. Karena terserang Cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit sinus yang dapat mengganggu kesehatan jaringan paru paru dan saluran pencernaan pada sistem ekskresi. Penyakit ini bisa terjadi ketika kondisi rongga hidung sedang terganggu kesehatannya.
11. Penyakit polip
Polip adalah suatu kondisi penyakit dimana terjadi peradangan yang bisa mengakibatkan benjolan seperti daging yang memiliki cabang cabang seperti akar yang menetap didalam rongga hidung yang umumnya menghambat sirkulasi udara yang masuk.

Friday 27 September 2019

Telinga : Pengertian, Fungsi, Bagian-bagian dan Penyakit pada Telinga

 A. Pengertian Telinga
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.

1. Telinga Sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.
2. Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran yang akan kami jelaskan dibawah.

C. Bagian – Bagian Telinga Dan Fungsinya
Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah, dan Telinga dalam. Masing - masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap tugasnya masing - masing. Berikut penjelasan untuk bagian - bagian telinga tersebut :

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telingan luar (analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.

Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu:
a. Menangkap getaran gelombang bunyi atau suara
Ketika sebuah getaran gelombang suara datang mendekati telinga, daun telinga merupakan yang pertama menerima suara tersebut selain menangkap, daun telinga juga dapat mengumpulkan suara tersebut.
Supaya dapat masuk dan tersalur menuju lobang telinga, daun telinga terbentuk dari tulang rawan yang mempunyai kelenturan, sehingga memberikan kemudahan untuk menangkap gelombang suara yang mendekatinya.
b. Mangatur arah gelombang yang diterima.
Daun telinga juga berfungsi untuk dapat mengarahkan getaran gelombang suara yang ia dapat agar bisa tersalur menuju lobang telinga, ketika kamu berada di keramaian atau sedang berada diatas motor yang melaju kencang.
Kalian semua pasti sulit mendengar suara orang yang sedang berbicara denganmu, hal tersebut dikarenakan karena banyaknya getaran gelombang yang terus berbunyi secara bergantian sehingga gelombang suara tidak dapat tersalur dengan baik menuju lobang telingamu.

c. Memberikan tekanan udara di sekitar gendang telinga.
Pernahkah kalian merasakan sakit telinga atau merasa tuli ketika sedang berada di atas pesawat, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara tekanan udara yang berada di luar dengan tekanan udara disekitar gendang telinga.
Ketika tekanan udara di luar telinga lebih tinggi dari pada tekanan udara di dalam telinga, hal ini dapat menyebabkan gendang telinga terasa sakit atau terasa tertekan oleh sesuatu.
Ketika hal tersebut terjadi, daun telinga akan dapat mengatur dan menyeimbangkan tekanan udara yang berada di sekitar gendang telinga, sehingga telinga tidak akan lagi terasa sakit.
Terjadinya tekanan udara yang lebih tinggi di sekitar gendang telinga dapat menyebabkan gendang telinga bekerja lebih maksimal dari sebelumnya, hal ini berfungsi agar telinga tetap mampu untuk mempertahankan jumlah frekuensi yang telah diterima yaitu kisaran 20-20.000 hz.

d. Memberikan perlindungan terhadap gendang telinga.
Yang memberikan perlindungan terhadap gendang telinga bukan hanya bulu-bulu halus yang berada di dalam lubang telinga (folikel), namun daun telinga juga mempunyai fungsi untuk melindungi gendang telinga, struktur dan pola yang rumit pada daun telinga juga mempunyai fungsi untuk mencegah masuknya serangga-serangga kedalam lobang telinga kita.

e. Mangatur volume suara yang diterima.
Daun telinga mempunyai fungsi untuk mengatur keras lemahnya volume suara yang akan diterima, Bentuk bagian dalam daun telinga yang terlihat rumit dan juga bergelombang ini mempunyai fungsi untuk dapat  membatasi getaran gelombang suara yang telah diterima oleh telinga, sehingga mampu menerima getaran suara yang kuat, namun masih dalam rentang frekuensi yang dapat diterima oleh manusia.

f. Mendeteksi arah datangnya getaran gelombang.
Saat getaran suara datang dan menyentuh pada daun telinga, sayaraf-syaraf yang terdapat pada daun telinga akan melakukan proses penyaringan informasi, agar dapat mengetahui darimana datangnya sumber suara tersebut, hal ini yang dapat menyebabkan kita bisa mengetahui arah datangnya suara meskipun dengan mata tertutup.

g. Fungsi saluran telinga luar atau Analis Auditoris Eksternal.
Saluran telinga luar atau lobang telinga hampir mempunyai fungsi yang sama dengan daun telinga, setelah menerima getaran suara dari daun telinga lobang telinga kemudian mengarahkannya kepada gendang telinga.
Pada lobang telinga terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya getaran yang telinga terima sebelum sampai di gendang telinga, selain itu bulu-bulu halus ini juga berfungsi untuk mencegah serangga masuk kedalam lobang telinga kalian semua.

h. Fungsi gendang telinga Atau Membran Timpani.
Dalam istialh medis gendang telinga disebut dengan membran timpani, gendang telinga ini mempunyai  mentuk seperti lembaran bulat, ia pemisah antara telinga luar dan telinga tengah, masing-masing telinga memiliki satu gendang telinga.
Gendang telinga mempunyai ketebalan 0.1 milimeter dan berdiameter 8 – 10 milimeter, meskipun ukurannya kecil dan tipis gendang telinga cukup kuat serta mempunyai kelenturan, sehingga tidak mudak rusak dan robek.
Gendang telinga mempunyai 3 lapisan yakni: lapisan luar yang terhubung dengan kulit telinga luar, kemudian lapisan dalam disebut dengan membran mukosa yang terhubung dengan telinga bagian tengah, dan lapisan tengah yang tersusun oleh serat radial dan sirkulasi.

Lapisan tengah mempunyai fungsi untuk memberikan tegangan dan kelenturan pada gendang  telinga, gendang telinga memiliki pembuluh darah dan saraf-saraf yang sensitif terhadap rasa nyeri.

Gendang telinga mempunyai fungsi memberikan bantuan berupa proses mendengar, yakni proses menghantarkan getaran gelombang suara, saat getaran gelombang suara masuk telinga dan juga menyentuh gendang telinga, maka akan terjadi sebuah getaran pada gendang telinga, getaran tersebut akan berlanjut menuju telinga bagian tengah, dan kemudian  ke telinga bagian dalam.

Pada saluran telinga luar terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.


3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea)merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.


Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran)
2. Vestibuli (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)
3. Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan) 
1. Koklea (Rumah Siput)
Koklea berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. Membran Basilaris berfungsi memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh membran basilaris.

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.

2. Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebutmacula acustika. Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yangs sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)
Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.  3 Saluran tersebut adalah :
a. Kanalis Semisirkularis Horizontal
b. Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
c. Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)



D. Proses Terjadinya Pendengaran
Gelombang Suara masuk melalui telinga luar → Masuk ke membran timpani → Membran Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran → Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput) → Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak → Pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput) → Sel rambut akan bergetar → Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara

E. Kelainan atau Penyakit pada Telinga Manusia
1. Earache (nyeri telinga)
Earache merupakan Rasa sakit pada telinga juga dapat memiliki banyak penyebab. Beberapa di antaranya ada yang serius, ada juga yang tidak serius.

2. Otitis media (radang telinga tengah)
Otitis media merupakan Peradangan atau infeksi telinga tengah (di belakang gendang telinga). Biasanya juga, hal ini disebabkan oleh infeksi\virus.

3. Telinga perenang (Otitis externa)
Peradangan atau infeksi telinga bagian luar (pinna dan saluran telinga). Kasus tiba-tiba juga biasanya disebabkan oleh infeksi; otitis kronis juga sering merupakan kondisi kulit.

4. Penyakit Meniere
Merupakan Sebuah kondisi yang di mana telinga bagian dalam di satu sisi malfungsi. Vertigo, tinnitus, gangguan pendengaran, ataupun rasa sakit merupakan gejala yang umum.

5. Tinnitus
Bunyi dering di salah satu ataupun kedua telinga. Biasanya hal ini akan disebabkan kerusakan dari paparan kebisingan, ataupun dari penuaan.

6. Serumen impaksi (kotoran telinga)
Kotoran telinga juga dapat menghalangi saluran telinga maupun menutupi gendang telinga.akan Mengurangi getaran gendang telinga yang mengganggu pendengaran.
7. Gendang telinga yang pecah
Suara yang amat sangat keras, perubahan mendadak dalam tekanan udara, infeksi, ataupun benda asing dapat merobek gendang telinga. Lubang kecil juga biasanya sembuh dalam beberapa minggu.

8. Neuroma akustik
Sebuah tumor non-kanker yang dapat tumbuh pada saraf-saraf dari telinga ke otak. Gangguan pendengaran, vertigo,maupun tinnitus dapat gejala.

9. Mastoiditis
Infeksi tulang mastoid, di belakang telinga. Mastoiditis dapat juga dapat dihasilkan dari infeksi telinga tengah yang tidak akan diobati.

10. Vertigo paroksismal positional Jinak (BPPV)
Sebuah gangguan fungsi di telinga bagian dalam, yang akan menyebabkan vertigo berulang. Meskipun tidak secara medis serius,yang gejalanya bisa menyakitkan.

11. Kolesteatoma
Ini merupakan kondisi jinak. Ini adalah penumpukan jaringan fibrosa yang berada di dalam telinga tengah atau tulang di sekitarnya. Seringkali ada cairan berbau busuk yang akan berhubungan dengan gangguan pendengaran tersebut.