Monday, 30 March 2020

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN



Sebelum mengenal apa saja perbedaan antara fase pertumbuhan maupun perkembangan ini, baiknya mengetahui dulu definisinya. Yakni mengetahui dulu apa pengertian dari kedua jenis fase tersebut yang juga membantu mengenal perbedaannya. Perkembangan sendiri memiliki definisi proses menuju kedewasaan yang dialami makhluk hidup. Namun lebih bersifat kualitatif. Artinya, perkembangan tidak bisa dijelaskan dengan memakai angka sehingga tidak bisa diukur maupun ditimbang. Berkebalikan dengan pertumbuhan yang diartikan sebagai proses menuju kedewasaan yang sifatnya kuantitatif. Sehingga pertumbuhan ini bisa dijelaskan dengan angka yang tentunya membuatnya bisa diukur dan ditimbang.

Secara lebih detail perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ada pada sifat pengukurannya. Apakah bisa dijelaskan dengan angka dan bisa dilihat fisiknya atau tidak. Jika perubahan suatu makhluk hidup bisa dilihat secara fisik. Maka termasuk pada pertumbuhan, misalnya tanaman bertambah tinggi ataupun seseorang yang lambat laun semakin tinggi.
Pertumbuhan memiliki batasan yang disebut usia, sehingga ketika mencapai usia tertentu maka pertumbuhan akan terhenti secara alami. Berlaku sebaliknya pada perkembangan yang tidak bisa dibatasi oleh usia. Misalnya saja seorang bayi yang usia berapapun bisa belajar berjalan, seseorang menjadi semakin pintar dan kaya pengalaman meski masih muda.

Perbedaan antara keduanya sudah tentu menjadi penting untuk diketahui supaya tidak lagi keliru. Sebab beberapa aspek bisa masuk ke pertumbuhan bisa pula malah ke perkembangan.
Agar lebih mudah memahami apa saja perbedaan antara dua aspek tersebut, maka berikut detail penjelasan perbedaan keduanya:
Mempelajari perbedaan pertumbuhan dan perkembangan secara lebih mendalam bisa dimulai dari cara pengukuran. Seperti penjelasan sekilas di atas, bahwa kedua aspek ini memiliki perbedaan dari cara pengukuran. Pada pertumbuhan bisa diukur sedangkan pada perkembangan malah sebaliknya.
Pertumbuhan ini punya sifat kuantitatif yang tentunya bisa dijelaskan atau disebutkan dengan bilangan. Yakni deretan angka, mulai dari pengukuran tinggi seseorang sampai kenaikan maupun penurunan berat badan. Jika bisa ditimbang dan diukur maka sudah bisa dipastikan akan masuk ke kategori pertumbuhan.
Kondisi sebaliknya ada pada perkembangan yang sifatnya kualitatif, dilihat dari segi kualitas seseorang atau makhluk hidup. Seorang anak biasanya memiliki masa perkembangan berbeda-beda. Mulai dari belajar berjalan, berbicara, dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan memakai bilangan atau angka.
2. Keterlihatan Secara Fisik
Pertumbuhan tidak hanya punya sifat kuantitatif yang bisa disampaikan dengan bilangan atau angka. Akan tetapi juga mudah dilihat karena terpengaruh oleh penampakan maupun perubahan fisik. Seseorang ketika bertambah gemuk tidak hanya dilihat dari angka timbangan namun juga perubahan bentuk tubuhnya.
Sebaliknya pada perkembangan, karena sifatnya yang kualitatif maka tidak bisa juga dilihat secara fisik. Salah satu contohnya adalah menilai perkembangan dalam diri seseorang seperti cara berpikirnya. Seseorang tidak harus menjadi tua dulu untuk bisa berpikir bijak dan mampu mengontrol emosi.
3. Keterbatasan Antara Keduanya
Perkembangan maupun pertumbuhan juga memiliki perbedaan dari segi keterbatasan atau yang membatasi pengukurannya. Pada pertumbuhan akan terbatas pada usia, sehingga seseorang akan berhenti bertambah tinggi manakala mencapai usia tertentu, namun tidak demikian dengan perkembangan.
Perkembangan tidak memiliki batasan usia sebab di usia berapapun seseorang tetap dapat berkembang. Ketika seseorang terus memacu otaknya untuk berpikir maka cara berpikirnya akan terus berkembang. Sekalipun masih di usia muda atau malah memasuki usia senja. Sehingga perkembangan tidak memiliki keterbatasan yang terukur seperti pada pertumbuhan.
4. Faktor Keterulangan
Point perbedaan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya adalah pada faktor keterulangan. Pada pertumbuhan sifatnya irreversible artinya tidak dapat terulang, dan berkebalikan dengan perkembangan. Sebab perkembangan sifatnya reversible sehingga bisa berulang kapan saja tanpa bisa ditebak.
Sebagai contoh ketika seseorang bertambah tinggi maka pertambahan tinggi ini tidak akan terulang. Pasalnya seseorang tidak mungkin mendadak menjadi pendek sebagaimana saat pertama kali dilahirkan ke dunia. Sehingga pertumbuhan ini sifatnya ajeg, dan sudah bisa diprediksi sebelumnya mengingat sifatnya yang kuantitatif.
Sedangkan pada perkembangan tentu terjadi sebaliknya, karena memang bisa berulang hingga beberapa kali. Seseorang bisa saja belajar mengemudikan mobil kemudian karena satu dan lain hal. Kemampuan ini berkurang atau hilang karena terlalu lama absen mengemudikan mobil. Ketika ingin mengemudikan mobil lagi, maka perlu mengulang proses belajarnya.
Sekalipun tidak butuh waktu dan usaha lebih lama dibanding proses belajar di awal. Namun proses perkembangan untuk bisa mengemudi kembali terulang. Kondisi ini juga bisa terjadi pada berbagai aspek yang melibatkan keahlian, kemampuan, dan lain sebagainya. Inilah alasan banyak orang yang ingin berkembang mencoba mencari banyak pengalaman dan terus belajar.
5. Dilihat Dari Segi Proses
Jika membahas mengenai masalah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan maka perlu melibatkan aspek proses. Pada pertumbuhan proses ini berlangsung dengan cepat dan hanya terjadi sekali waktu. Mengingat sifatnya yang tidak dapat terulang, dan dikatakan cepat karena tidak butuh waktu lama.
Contohnya pada pertambahan tinggi seorang remaja, biasanya anak-anak hingga remaja akan mengalami pertambahan dalam skala besar. Seorang anak bisa bertambah tinggi belasan sentimeter hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Hanya saja akan berhenti begitu saja ketika sudah sampai di usia tertentu, misalnya di usia 20 tahun.
Sedangkan proses pada perkembangan sendiri tidak memiliki batasan waktu dan berlangsung tanpa batasan durasi. Artinya perkembangan ini bisa lambat, sangat lambat, cepat, atau malah super cepat. Biasanya akan terus berproses selama seseorang atau makhluk tersebut hidup. Sebab perkembangan ini memang terjadi di setiap fase kehidupan pelakunya.

6. Faktor Yang Mempengaruhinya
Perbedaan berikutnya ada pada faktor yang mempengaruhi antara pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Pertumbuhan dipengaruhi oleh pembelahan sel yakni melalui proses mitosis dan meiosis. Selama sel di dalam tubuh terus berkembang maka pertumbuhan akan terus berjalan.
Pada perkembangan dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang dialami langsung oleh makhluk atau seseorang. Pengalaman apapun yang dialami akan memberikan perkembangan yang cukup signifikan. Tentunya terlihat dari segi psikis, mulai dari cara berpikir sampai mengontrol emosi maupun tindakan.
Semakin banyak pengalaman yang dialami oleh seseorang maka perkembangannya tentu menjadi lebih cepat. Seseorang bisa semakin pintar, semakin punya banyak keahlian, semakin pandai berbicara atau bergenosiasi, sampai ke detail terkecil sekalipun.
Memahami perbedaan antara istilah pertumbuhan dan perkembangan tentu penting agar tidak saling tertukar. Sebab keduanya memang memiliki perbedaan yang sangat jelas untuk kemudian bisa dipahami dan diaplikasikan pada kehidupan.
Memahami perbedaan keduanya dapat membantu menekan resiko kesalahan, sebab keduanya tidak bisa disamakan. Adapun detail mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tersebut bisa dilihat pada penjelasan di atas.

No comments:
Write komentar