Saturday, 14 March 2020

JENIS-JENIS JARINGAN TUMBUHAN

A. Pengertian Jaringan Tumbuhan
Pengertian jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk membentuk suatu energi pada tumbuhan. Berbeda dengan jaringan hewan, jaringan ini terdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan.
Dalam suatu jaringan terdapat tugas pada tiap-tiap jaringan bersamaan dengan sel-sel tersebut. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor.
Untuk tumbuhan lumut akan berbeda, lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan tetapi lumut belum memiliki jaringan pembuluh yang jelas.



B. Struktur Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
1. Jaringan meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi tiga, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan lateral. Sementara itu, berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan meristem dibagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
2. Jaringan Permanen
Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem), serta jaringan gabus.

C. Fungsi Jaringan
Fungsi jaringan berbeda-beda sesuai letak, posisi, usia, dan pengaruh faktor luar, yaitu, sebagai berikut.
1.  Jaringan Meristem
a. Merupakan jaringan yang aktif membelah.
b. Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
c. Terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium ikatan pembuluh.
d. Tumbuh secara vertikal dan horizontal

2. Jaringan Permanen/Dewasa
a. Jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis
1). Merupakan selapis sel pipih, tipis, dan rapat.
2). Terletak paling luar/tepi.
3). Memiliki lapisan kutikula/lilin.
4). Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.

b. Jaringan Stereon/Penguat, yaitu jaringan sklerenkim
1). Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fiber/serat dan sel batu/sklereid.
2). Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat lignin/zat kayu.
3). Bersifat kaku/mudah patah.
4). Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.

c. Jaringan Kolenkim
1). Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
2). Bersifat lentur/fleksibel.
3). Mengandung klorofil.
4). Terdapat pada batang, daun, buah, dan akar.
5). Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
d. Jaringan Parenkim
1). Disebut juga jaringan dasar.
2). Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
3). Bentuknya bermacam-macam seperti, tiang/palisade, spons/bunga karang, bintang, dan lipatan.
3). Selnya tipis dan terdapat ruang antarsel (r.a.s.).
4). Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara,fotosintesis, dan transportasi.

e. Jaringan Pengangkutan
1). Jaringan Xylem
a). Disebut jaringan kayu.
b). Terletak di bagian paling dalam.
c). Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
d). Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, dan unsur hara dari akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh
2). Jaringan Floem
a). Disebut juga jaringan tapis.
b). Terletak di sebelah luar jaringan xilem.
c). Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
d). Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
 

f. Jaringan Gabus/Periderm
1). Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
2). Mengandung zat suberin/zat gabus.
3). Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.

Friday, 13 March 2020

JENIS-JENIS JARINGAN HEWAN

A. Pengertian Jaringan Hewan
Pengertian jaringan hewan adalah sekumpulan sel yang sama, memiliki fungsi yang sama membentuk sebuah jaringan organ hewan. Bukan hanya satu sel tetapi beberapa sel yang sama dalam hal ini memiliki fungsi yang sama pada suatu organ tertentu pada hewan.
Struktur jaringan hewan dengan manusia pada dasarnya sama tetapi ada bagian-bagian yang membedakan. Dibawah ini kita akan membahasnya pada setruktur jaringan hewan.
Pada hewan terdapat empat jaringan yang membentuk suatu jaringan. Jaringan tersebut yaitu Jaringan epithelium, Jaringan ikat, Jaringan otot, dan jaringan saraf.

B. Struktur Jaringan Hewan
Setiap jaringan terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdiferensiasi. Misalnya sebagai berikut.
1. Epitel
a. Jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
b. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh, serta membentuk kulit yang membungkus tubuh.
c. Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan bakteri, melapisi seluruh kelenjar pencernaan pada tubuh, tabung air dan rongga paru-paru serta menghasilkan sel-sel kelamin yang akan dilepaskan dari tubuh.


2. Konektif/Penghubung
a. Jaringan konektif penunjang berfungsi memberi kekuatan, bantuan, dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contohnya tulang rawan.
b. Jaringan konektif pengikat berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh, contohnya tendon.
c. Jaringan konektif berserat berfungsi untuk (1) bahan pengemas dan pengikat bagi sebagian besar organ, dan (2) lintasan bagi pembuluh darah. Contohnya Selaput otot (fasia) merupakan jaringan konektif berserat yang mengikat otot-otot menjadi satu dan mengikat kulit pada struktur di bawahnya.
d. Jaringan hematopoietik/sumsum tulang belakang yang merupakan sumber semua sel yang ada dalam darah. Meliputi sel-sel darah merah (untuk mengangkut gas-gas), lima (5) macam sel darah putih (untuk antibodi), dan platelet (untuk penggumpalan darah).

Baca Juga : Aturan Dasar Sistem Bilangan Romawi

3. Otot
a. Otot halus melapisi dinding organ berongga pada tubuh. Misalnya usus dan pembuluh darah kontraksinya menciutkan ukuran organ-organ tubuh yang berongga.
b. Otot rangka, terdiri atas serat-serat panjang yang kontraksinya menimbulkan gerak pindah (locomotion) dan juga terjadinya macam-macam gerak tubuh lainnya.
c. Otot jantung merupakan otot yang membentuk jantung.

4. Saraf
Saraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel khusus yang menghantar implus saraf elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan nukleus dan memiliki sambungan seperti rambut. Sepanjang sambungan inilah berjalan impuls saraf (neurit/ akson) yang ujung-ujung sambungan ini (dendrit) bertemu dengan neuron-neuron lain atau jaringan-jaringan lain (misalnya otot).

Thursday, 12 March 2020

SOAL IPA KELAS 7 BAB 1 SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP



Wednesday, 11 March 2020

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.

Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama, suku ataupun ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.
Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah disebutkan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-sendiri dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya" Sehigga kita sebagai warga Negara sudah sewajarnya saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama.

Baca Juga : Jenis-Jenis Jaringan Hewan

A. Arti dan Makna Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi beragama dimana penganut Agama mayoritas dalam sebuah masyarakat mengizinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
Istilah toleransi juga dapat digunakan dengan menggunakan definisi "golongan / Kelompok" yang lebih luas, misalnya orientasi seksual, partai politik, dan lain-lain. Sampai sekarang masih banyak kontroversi serta kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum konservatif atau liberal.
Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.
Baca Juga : Bagian-Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya

B. Perwujutan Toleransi Beragama
Contoh Perwujutan Toleransi Beragama:
1. Memahami setiap perbedaan.
2. Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
3. Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.

C. Pelaksanaan Toleransi Beragama
Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
1. Memperbaiki tempat-tempat umum
2. Kerja bakti membersihkan jalan desa
3. Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
4. Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Baca Juga : Bagian Bagian Bunga Beserta Fungsinya

D. Toleransi Umat Beragama di Indonesia
Pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh semakin meruncingnya hubungan antar umat beragama di indonesia. Penyebab munculnya ketegangan antar umat beragama tersebut antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain.
2. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat.
3. Sifat dari setiap agama, yang mengandung misi dakwah dan tugas dakwah.
4. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat.
5. Para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang randah agama lain.
6. Kecurigaan terhadap pihak lain, baik antar umat beragama, intern umat beragama, atau antara umat beragama dengan pemerintah.

Pluralitas agama hanya dapat dicapai seandainya masing-masing kelompok bersikap lapang dada satu sama lain. Sikap lapang dada dalam kehidupan beragama akan memiliki makna bagi kemajuan dan kehidupan masyarakat plural, apabila ia diwujudkan dalam:
1. Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.
2. Sikap saling menghormati hak orang lain yang menganut ajaran agamanya.
3. Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasan kelompok agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan kebiasaan sendiri.
Baca Juga : Akar Tunggang dan Akar Serabut

E. Contoh Toleransi Umat Beragama dalam Kehidupan Nyata
Toleransi antarumat beragama antara pemeluk Agama Islam dan Kristen di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah, Serengan, Kota Solo, Jateng. yang tercipta sejak dahulu.
"Dua bangunan tersebut berdampingan serta memiliki alamat yang sama, yaitu di Jalan Gatot Subroto Nomor 222, Solo,"
Namun Perbedaan keyakinan tidak menyurutkan semangat pemeluk Kristen dan Islam setempat untuk saling menjaga kerukunan, menghormati dan mengembangkan sikap toleransi. Bangunan Masjid Al Hikmah didirikan pada tahun 1947 sedangkan GKJ Joyodingratan didirikan 10 tahun sebelumnya atau sekitar 1937. namun Toleransi antarumat beragama telah tercipta sejak lama disini.
Misalnya saat pelaksanaan Idul Fitri yang jatuh pada Minggu. Pengelola gereja langsung menelepon pengurus masjid untuk menanyakan soal kepastian perayaan Idul Fitri. Kemudian pengurus gereja merubah jadwal ibadah paginya pada Minggu menjadi siang hari, agar tidak mengganggu umat Islam yang sedang menjalankan shalat Idul Fitri.
Contoh lainnya adalah pengurus masjid selalu membolehkan halaman Masjid untuk parkir kendaraan bagi umat kristiani GKJ Joyoningratan saat ibadah Paskah maupun Natal.
hal tersebut merupakan contoh kecil toleransi antarumat beragama yang hingga saat ini terus dipelihara. Baik pihak gereja maupun Pihak masjid, saling menghargai dan memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lancar bagi masih-masing pemeluknya. seandainya terdapat oknum tertentu yang akan mengusik kerukunan antar umat beragama di tempat tersebut, baik pihak masjid maupaun gereja akan bergabung untuk mencegahnya.

ATURAN DASAR SISTEM BILANGAN ROMAWI

Salah satu konsep matematika yang harus dikuasai seorang anak SD, SMP dan SMA adalah bilangan romawi. Selama ini, ada saja anak yang mengalami kerepotan ketika harus berurusan dengan huruf-huruf yang melambangkan bilangan ini. Padahal ada cara mudah yang dapat dilakukan, yaitu dengan memahami aturan dasar yang berlaku di bilangan romawi.

Untuk mengajarkan seorang anak tentang bilangan romawi, mintalah dia untuk terlebih dahulu mengingat 7 huruf yang melambangkannya. Ketujuh huruf tersebut adalah :
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
D = 500
M = 1000

Baca Juga : Himpunan
Adapun aturan dasarnya seperti ini :
1. Pengulangan hanya bisa dilakukan pada bilangan 1, 10, 100 dan 1000 (minta anak memperhatikan pola yang terlihat). Jadi tak ada pengulangan untuk 5, 50 dan 500.
Contoh : II = 2 atau CCC = 300
Tapi tidak boleh VV untuk menyatakan 10 (10 dilambangkan dengan X).

2. Pengulangan hanya bisa dilakukan paling banyak tiga kali.
Contoh : III = 3 dan MMM = 3000.

3. Jika lambang bilangan yang lebih kecil berada di depan berarti kurang. Dan jika berada di belakang lambang bilangan yang lebih besar berarti tambah.
Contoh : IV= 4 karena 5 – 1 (minta anak memperhatikan bahwa 4 tidak ditulis sebagai IIII seperti yang ditegaskan aturan kedua)
VIII = 8 karena 5+3

Baca Juga : Bilangan Bulat 

4. Aturan nomor 3 hanya berlaku bagi lambang bilangan yang berdekatan atau selang 1.
Contoh : XL = 40 karena 50-10
XC = 90 karena 100-10
Tapi tak bisa XD melambangkan 490 (500-10) karena penulisan yang tepat untuk 490 adalah CDXC (CD = 400 dan XC=90).

5. Untuk bilangan lebih dari 5000 terjadi pengulangan dengan menambah garis pada bagian atas lambang bilangan romawi tersebut. Contoh 5000 = (dengan tambahan satu garis di atas V)
Penambahan garis menandakan bahwa bilangan dimaksud dikali 1000.

Baca Juga : Bagian-Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya
Setelah itu hendaknya orangtua atau pengajar memberikan banyak contoh soal dan soal-soal untuk memperlancar anak. Berikan soal bolak-balik, yaitu mengubah bentuk sistem bilangan romawi menjadi bentuk arab-hindu yang lazim digunakan dan lakukan hal sebaliknya.

Thursday, 27 February 2020

PENGERTIAN NILAI SOSIAL DAN CONTOHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah bagian abstraksi yang tidak bisa di ukur dengan nalar dengan lebel baik atau buruk seseorang akan terdorong tindakan berdasarkan pada nilai yang dilakukannya. Oleh karena itulah nilai sering kali dihubungna dengan wujud penghargaan.

Penghargaan akan berbeda, bergantung pada besar atau kecilnya fungsi nilai sosial seseorang, misalnya presiden mendapat nilai sosial yang lebih luas jikalau dibandingkan dengan bupati karena fungsi presiden mengatur dan mengurus wilayah secara luas, sedangkan bupati yang bertugas sebagai pemiliki kebijakan di daerahnya.
Pengertian nilai sosial secara khusus dan umum, dapat diambil dari serangkaian pendapat para ahli, antara lain;

1. Woods
Pengertian nilai sosial adalah petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan seseorang untuk melakukan rutinitas di dalam menjalankan proses kehidupan sehari-harinya.

2. Simanjuntak
Definisi nilai sosial adalah serangkian konsep masyarakat berdasarkan sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap individu di dalam keseharinnya. Arti ini mengidentifikasikan bahwa nilai sosial dihasilkan dari proses belajar terhadap kegiatan-kegiatan yang pada umumnya terjadi.

3. Robert Lawang
Arti nilai sosial adalah gambaran abstrak terhadap keteraturan sosial yang dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga kesetabilan, ketentraman, dan dijadikan sebagai pedoman hidup untuk menciptakan kehidupan yang baik.

4. Hendropuspito
Makna nilai sosial ialah berbagai bentuk kegiatan manusia yang dapat diberikan pandangan baik dan buruk. Sehingga dengan hal ini masyarakat bisa menentukan arah perkembangan dan faktor yang mempengaruhi kehidupannya.

5. Karel J. Veeger
Pengertian nilai sosial menurut sosiologi adalah kriteria-kriteria pandangan dalam masyarakat yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Pandangan ini dihasilkan dari hubungan sosial yang terjadi secara rutunitas dan ritualitas dalam masyarakat.

Baca Juga : Pengertian dan Unsur Identitas Nasional

C. Fungsi Nilai Sosial
Fungsionalisasi dalam menentukan nilai sosial masyarakat, antara lain sebagai berikut;

1. Idiologi
Yang paling utama dalam pembentukan nilai sosial akan berdampak pada pembentuk ideologi. Idiologi ini sama dengan kepercyaan yang dijadikan sebagai pedoman hidup secara bersama-sama. Faungsi ini juga terlihat secara nyata, misalnya untuk Indonesia yang menganut tentang Idiologi Pancasila.

Pancasila dijadikan sebagai Idiologi secara langsung berdasarkan pada nilai sosial yang ada. Pancasila dianggap sakral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa adanya Pancasila yang menjadi garis besar penentuan nilai sangat yakni jika Indonesia akan mengelami disintegrasi.

2. Motivasi Tindakan Sosial
Peranan yang lainnya, terdapat dalam nilai sosial adalah berfungsi sebagai prilaku motivasi seseorang dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Motivasi ini didasari pada dorongan akan anggap baik atau buruknya orang lain dalam masyarakat.

Contoh mengenai prilaku ini misalnya saja terlihat pada ciri khas pencurian yang mengakibatkan masalah sosial di Indonesia, seperti kemiskinan. Dengan tindakan pencurian maka setiap orang akan menganggap bahwa kondisi tersebut adalah bagian daripada nilai sosial buruk sehingga harus dihindari.

3. Nilai Sosial sebagai Tolak Ukur
Peran nilai sosial selanjutnya ialah menjadi tolak ukur masyarakat di dalam menentukan tindakan tersebut baik atau buruk. Setiap masyarakat akan menilai seseorang berdasarkan pada kegiatan keseharian yang dilakukan oleh seseorang.

Contohnya saja prihal pertikaian yang sering dilakukan remaja, dengan melihat dapak yang terjadi maka total ukur masyarakat menyimpulkan bahwa tidankan tersebut adalah tidak yang buruk sehingga secara bersama-sama akan mengupayakan penyelesaiannya.

Baca Juga : Hakikat dan Unsur-Unsur Identitas Nasional

1. Nilai di Hasilkan dari Interaksi Sosial
Ciri nilai sosial yang pertama berkaitan dari awal mula terbentuknya, yaitu dari proses interaksi sosial yang panjang antara masyarakat satu dengan yang lainnya. Pengertian interaksi sosial ini adalah hubungan antar individu dengan individu lainnya untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Selengkapnya, baca; Interaksi Sosial Individu dengan Individu: Pengertian+ Contohnya

2. Proses Pembelajaran
Karakteristik nilai yang ada di dalam masyarakat sebanarnya berasal dari upaya pembelajaran yang dilakukan antar masyarakat satu dengan lainnya. Pembelajaran ini sendiri sendiri dihasilkan dari proses sosialisasi, baik dalam keluarga, ataupun masyarakat.

3. Beranekaragam
Ciri nilai sosial yang selanjutnya ialah tentang keanekaragaman yang dimiliki setiap masyarakat. Keanekaragaman ini terbentuk sebagai akbat banyaknya pranata sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda, misalnya saja dalam kasus ini adalah nilai sosial yang dilakukan masyarakat jawa berbeda dengan nilai sosial yang di jalankan oleh masyarakat Lampung.

4. Pengaruh Sikap Masyarakat
Percaya ataupun tidak dalam penerapan nilai sosial selalu memberikan pengaruh pada setiap individu yang ada di dalam masyarakat. Pengaruh ini dihasilkan dari adanya bentuk penghargaan dan cacian, sesuai dengan lebel baik atau buruknya.

Contoh yang bisa diberikan dalam nilai sosial ini sendiri misalnya saja tentang adanya dorongan sikap masyarakat untuk saling menolong, membantu, dan melakukan kewajiban dalam masyarakat seperti ronda. Sikap ini dihasilkan dari penelitian masyarakat yang menganggap kondisi tersebut adalah baik.

Sebaliknya, masyarakat akan enggan melakukan tindakan kriminal, misalnya saja pertikaian, perkelahaian, memperkosa, dan lain sebaginya. Yang sangat di pengaruhi bahwa tindakan yang disebutkan adalah tindakan yang tidak baik (buruk) dan akan senantiasa mendapatkan cacian bagi para pelakuknya.

Setelah memberikan penjelasan mengenai ciri nilai sosial dan contohnya di atas. Penting bagi tulisan ini untuk memberikan gambaran secara lengkap mengenai macam-macam nilai sosial yang seringkali diterapkan dalam kehidupan.

Baca Juga : Pengertian Nilai Moral dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

E. Macam Nilai Sosial
Anekaragam bentuk nilai sosial dalam masyarakat, menurut Waluya, Bagja (2007), dalam bukunya dengan judul “Sosiologi Menyelami Fenomenas Sosial di Masyarakat”, antara lain sebagai berikut;

1. Nilai Dominan
Pengertian nilai dominan adalah sebuah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan keberadaan nilai-nilai yang lainnya. Nilai ini seringkali dijadikan sebagai pedoman dalam masyarakat untuk melakukan ritual kegiatannya. Bahkan nilai seperti ini juga kerap kali dijadikan sebagai kaidah sosial.

2. Nilai Mendarah Daging
Pengertian nilai mendarah daging yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan “internalized value” adalah sebuah nilai yang dijalankan oleh seseorang sejak kecil. Proses internalisasi nilai ini biasanya dilakukan kedua orangtua yang menjadi bagian daripada sosialisasi primer. Selengkapnya, baca; 9 Fungsi Nilai Sosial dan Contohnya di Masyarakat

F. Contoh Nilai Sosial
Contoh fenomana sosial mengenai penerapan nilai sosial dalam masyarakat ini, antara lain;

1. Berbohong Nilai Sosial Buruk
Bohong merupakan salah satu contoh nilai sosial yang dianggap tidak baik. Dalam kajian ini misalnya saja ada seseorang yang pernah merasa dibohongi teman maka seketika orang tersebut akan menggap bahwa prilaku temannya adalah prilaku yang tidak patut di contoh.

2. Masyarakat
Contoh lainnya mengenai nilai sosial dalam masyarakat misalnya saja daam pristiwa mengenai adanya pelaku pencurian motor yang tertanggap. Maka dengan demikian masyarakat menggap pencurian adalah tindakan yang dilanggar dan memiliki nilai yang tidak patut untuk dijadikan teladan. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, dan Bentuknya

Baca Juga : Bagian-Bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya

3. Lingkungan Sekolah
Contoh nilai sosial yang kerap kalian berada di lingkungan sekolah adanya mencontok, anggap tindakan menggabil jawaban orang lain ini bagian daripada nilai sosial yang buruk. Lantaran akan membentuk kemalasan setiap siswa yang melakukannya.

4. Budaya
Contoh lainnya, yang berkaitan erat dengan budaya misalnya saja adanya masyarakat yang berada di Banten. Yaitu Suku Baduy, dilarang keras untuk mempergunakan Henphone atau alat untuk melakukan pemotretan. Keadaan aturan seperti ini bagian daripada nilai yang harus ditaati oleh masyarakat itu sendiri ataupun oleh setiap penggunjung.

PENGERTIAN NILAI MORAL DAN CONTOHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. Moral
Moral adalah adat atau kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang kepada lingkungannya. Arti ini diambil dari etimologis moral itu sendiri, yang berasal dari kata “mos”. Sedangkan secara umum moral adalah etika-etika kehidupan yang dijalankan untuk menjaga keteraturan sosial dalam masyarakat. Baca juga; “Keteraturan Sosial” Pengertian dan Bentuknya

B. Pengertian Nilai Moral
Pengertian nilai moral adalah bentuk gambaran objektif atas sisi kebenaran yang dijalanakn oleh seseorang di dalam lingkungan bermasyarakat. Definisi ini sejalan dari berbagai bahasa terhadap penjelasan suku kata moral, seperti dalam Bahasa Yunani “Etika”, Bahasa Arab “Akhlak”, dan Bahasa Indonesia “Kesuliaan”.

Baca Juga : Pengertian Nilai Moral dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

C. Jenis-Jenis Nilai Moral
Dilihat dari macamnya, nilai moral secara umum terbagi dalam berbagai karakteristik atau ciri nilai tersebut. Antara lain;

1. Nilai Moral Baik
Nilai moral baik adalah nilai yang dikaitkan dengan kesesuaian antara harapan dan tujuan hidup manusia dalam menjalankannya bisa ditinjaun dari kaidah sosial masyarakat. Sangat nyata, mana yang salah dan yang baik. Contohnya saja dengan monolong semasama yang membutuhkan satu sama lainnya.

2. Nilai Moral Buruk
Jenis nilai moral selanjutnya adalah tentang keburukan, yang artinya lawan kata dengan istilah kebaikan. Nilai ini dianggap menyimpang terhadap keteratan sosial, selain itu dampak yang ditimbulkan akan menciptakan masalah-masalah sosial yang akan terjadi. Misalnya saja nilai ini seperti mencuri, korupsi, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Hakikat dan Unsur-Unsur Identitas Nasional

D. Contoh Nilai Moral
Contoh nilai moral yang berhubungan dengan masyarakat, dan lingkungan. Antara lain;

1. Berbicara Pelan di Hadapan Orang Tua
Tindakan inilah sebagai rujuakan penjelas mengenai rasa penghormatan yang selalu di munculkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki kebudayaan bangsa timur, seperti Indonesia. Kemunculan berbicara di depan sebagai ilustrasi nyata prilaku moral yang baik.

2. Menunduk Ketika Berjalan
Contoh lainnya mengenai nilai moral ini seperti tindakan menunduk sesaat setelah melwati orang-rang disekeliling. Berajalan yang menunduk sudah diajarkan oleh nenek moyang dan juga sebagai harapan mendapatkan rasa penghormatan kepada orang yang lebih tua.

3. Membuang Sampah
Kasus yang dapat di contohkan dalam penjelasan nilai moral ini seperti membuang sampah. Tindakan yang baik (moral baik) membuang sampah pada tempatnya) sedangkan yang buruk membuang sampah di sembarang tempat dengan merusak lingkungan sekitar.

4. Tidak Membuat Keributan
Fenomena sosial dalam kehidupan masyarakat seringkali dikaitakan dengan ribut saat jam belajar. Anak yang melakukan keributan tersebut secara langsung bertindakan dengan moral yang buruk (tidak baik) sehingga tidak pantas sama sekali untuk di contoh.

5. Korupsi
Masalah sosial di Indonesia saat ini yang sedang marak terjadi adalah kasus korupsi. Tindakan seperti ini banyak merugikan masyarakat, bahkan secara nyata akan membuat masyarakat hidup dalam kemikisnan, oleh karenannya dalam upaya menciptakan kesetabilan negara korupsi haruslah diperangi oleh masyarakat, mahasiswa, ataupun oleh pelajar itu sendiri.