Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah
cara perkembangbiakan tumbuhan tanpa melalui proses penyerbukan dengan bantuan
atau campur tangan manusia. Tumbuhan yang dikembangbiakan dengan vegetatif
buatan merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat bagi manusia, baik secara
ekonomi maupun sosial. Sebelumnya telah dibahas perkembangbiakan vegetatif
alami disini.
Beberapa tumbuhan dapat dilakukan
perkembangbiakan vegetatif dengan beberapa cara. Misalnya pada tumbuhan mangga
dapat dengan cara mencangkok, menyambung, ataupun okulasi.
Cara Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
1.
Mencangkok
Mencangkok adalah cara melakukan
perkembangbiakan dengan mengupas kulit batang dan membungkusnya dengan tanah
agar tumbuh akar pada bagian tersebut.
Agar dapat memperoleh hasil, tumbuhan
yang akan dicangkok harus memiliki batang kayu. Seperti pohon mangga, rambutan,
nangka. Tidak dapat dilakukan pada pohon pisang, maupun pohon bambu.
Kelebihan perkembangbiakan dengan cara
mencangkok yaitu kemampuan untuk berbuahnya lebih cepat dan memiliki sifat yang
sama dengan tumbuhan induknya. Sedangkan kekurangan perkembangbiakan dengan
cangkok yaitu akar tanaman kurang kuat dan umur tanaman yang pendek.
Contoh Tanaman yang dapat dicangkok
adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu,
rambutan, dan mangga.
Namun tanaman hasil cangkokan memiliki
beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut,
sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan
tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan
dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut
kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita
cangkok.
Langkah – langkah mencangkok adalah
sebagai berikut berikut :
a. Pilih cabang atau ranting yang tidak
terlalu tua ataupun terlalu muda.
b. Kuliti hingga bersih cabang atau
ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
c. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan
angin-anginkan.
d. Tutup dengan tanah, kemudian
dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
e. Ikat pada kedua ujungnya seperti
membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu
agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
f. Jaga kelembaban tanah dengan cara
menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
g. Setelah banyak akar yang tumbuh,
potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh
dengan baik baru ditanam di tanah.
2.
Stek
Stek adalah cara perkembangbiakan
vegetatif buatan dengan cara memotong bagian tumbuhan kemudian ditanam langsung
ke tanah. Agar dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka bagian tumbuhan yang di
stek harus memiliki mata tunas dan ditanam pada tanah yang berhumus dengan
mendapatkan suplay air dan nutrisi yang cukup.
Tanaman yang biasanya di stek antara
lain singkong, dan mawar. Kelebihan cara stek ini adalah cepat menghasilkan
tumbuhan baru, sedangkan kelemahannya yaitu kemungkinan untuk gagal atau
tumbuhan mati cukup besar.
Contoh tanaman yang dikembangbiakan
dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
Langkah-langkah stek batang :
a. Potong bagian batang atau dahan yang
ingin dijadikan tanaman baru
b. Tanam dahan yang dipotong tadi
kedalam pot atau tanah yang subur
c. Siram tanaman secara berkala dan
jangan terlalu banyak, cukup 1 kali pada pagi hari
d. Tempatkan tanaman baru pada tempat
yang tidak penuh hari terkena cahaya matahari
3.
Menyambung
Menyambung adalah cara perkembangbiakan
tanaman dengan menggabungkan dua batang tanaman yang sejenis. Menyambung
dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sifat-sifat yang unggul dari kedua
tanaman.
Seperti pada bagian batang bawah untuk
memperoleh akar dan batang yang kokoh, sedangkan pada sambungan batang atas
untuk memperoleh hasil buah yang manis dan lebat. Perkembangbiakan dengan cara
menyambung umum dilakukan pada pohon melinjo, mangga dan rambutan.
Contoh tumbuhan yang bisa disambung
adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Berikut ini adalah cara mengenten
tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang
steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)
Cara menyambung tanaman :
a. Pilih tanaman untuk batang bawah dan
batang atas yang sehat. b. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang
atas.
c. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk
memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan
bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
d. Masukkan batang atas tersebut ke
dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau
potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan
tidak terkena air.
e. Untuk mengurangi penguapan dan
mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong
daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
f. Bungkus batang yang disambung tadi
dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
g. Dalam kurun waktu itu akan terlihat
munculnya tunas daun. H. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
4.
Okulasi
Menempel atau okulasi adalah Okulasi
adalah cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menempelkan tunas pada batang
tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus
yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda
sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau
bunga yang berbeda sifat.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan
menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat
lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah
memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar.
Berikut ini adalah cara mengokulasi
tanaman:
Alat dan bahan : tali rafia,
pisau/cutter, dua jenis tumbuhan (batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah mengokulasi tanaman:
a. Siapkan batang bawah, umur tanaman
tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
b. Siapkan batang atas berupa kulit kayu
dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat
unggul.
c. Iris dan sayat batang bawah dengan
panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
d. Sisipkan mata tunas ke irisan yang
telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka
sayatan kering. e. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata
tunas.
f. Ikat tempelan menggunakan tali rafia,
arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting
dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
g. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas.
Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika
warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi
berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3
minggu.
h. Bila telah ada kepastian bahwa mata
tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan,
tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak,
tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata
tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
5.
Merunduk
Merunduk adalah cara perkembangbiakan
dengan cara membenamkan bagian batang tumbuhan kedalam tanah dan mempertahankan
posisi ini sampai tumbuh akar pada bagian batang tumbuhan tersebut.
Untuk dapat melakukan perkembangbiakan
ini, tumbuhan yang akan dikembangbiakan harus memiliki batang yang mudah diatur
dan lentur.
Contoh Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan
melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan
dengan merunduk :
a. Pilih cabang tanaman yang sudah tua,
kuat dan panjang;
b. Bersihkan cabang tanaman bagian
tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
c. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah
hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
d. Kubur cabang tanaman tadi dengan
menggunakan tanah;
e. Biarkan selama beberapa hari sambil
menyiram gundukan tanah tersebut;
f. Setelah akar dari bagian tengah
cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong
cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
g. Tanaman baru siap dipindahkan ke
media tanam.