Saturday 6 July 2019

Luas Permukaan dan Volume Prisma

A. Luas Permukaan Prisma
Mencari luas permukaan bangun ruang prisma adalah menghitung tiap-tiap luas alas, luas tutup, dan luas sisi-sisi tegak pada prisma segi-n.
1.     Prisma Segitiga
Prisma segitiga di bawah memiliki ukuran-ukuran sebagai berikut.


Keterangan:
a = alas segitiga pada sisi alas dan tutup
ts = tinggi segitiga
t = tinggi prisma
c = sisi miring pada alas segitiga
Luas permukaan prisma segitiga adalah jumlahan luas tiap-tiap sisi alas, sisi tutup, dan sisi tegak, yang dirumuskan dengan:
Luas Permukaan = L alas + Luas tutup + Luas sisi tegak
Luas Permukaan = ( ½ × a × ts  ) + ( ½ × a × ts  ) + (a × t ) + ( ts × t ) + ( c × t )
Luas Permukaan = (a × ts ) + (a × t ) + ( ts × t ) + ( c × t ) 
Luas Permukaan = (a × ts ) + (a × t ) + ( ts × t ) + ( c × t )
Jadi Luas Permukaan Prisma Segitiga adalah sebagai berikut:


Atau,



2.     Prisma Segi Empat
Prima segi empat disebut juga balok. Jadi, mencari luas permukaan prisma segi empat sama dengan mencari luas permukaan pada balok.
3.     Prisma Segi Lima
Prisma segi lima terdiri atas dua buah sisi segi lima dan lima buah sisi tegak. Sementara itu luas sisi-sisi tegak pada prisma adalah:


Luas sisi tegak = 5 × a × t


Luas segi lima = 5 × luas segitiga APB

Luas segi lima = 5 × ½ × a × ts

Jadi, luas permukaan prisma segitiga diberikan sebagai berikut.
Luas permukaan = Luas sisi alas + Luas sisi tutup + Luas sisi tegak








Jadi, luas permukaan prisma segi lima diberikan sebagai berikut.


Contoh:
Diketahui prisma tegak ABC.DEF dengan ABC merupakan segitiga sikusiku, siku-siku di A, dengan AB = 6 cm, AC = 8 cm, dan BC = 10 cm. Jika tinggi prisma 12 cm, hitunglah luas permukaan prisma.
Penyelesaian:
Luas Permukaan = ( AB × AC ) + ( AB + AC + BC ) × t
= ( 6 × 8 ) + ( 6 + 8 + 10 ) × 12
= ( 48 ) + ( 24  ) × 12
= 48 + 288
= 336 cm2

B. Volume Prisma
Volume prisma dirumuskan sebagai berikut.
VP = Lalas × t
Keterangan:
VP = Volume Prisma
Lalas = Luas alas Prisma
t = Tinggi Prisma

Contoh
Diketahui prisma segitiga ABC.DEF mempunyai alas berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang AB = AC = 10 cm dan BC = 12 cm dengan tinggi prisma 12 cm. Hitunglah volume prisma tersebut!
Penyelesaian

Tinggi Alas Prisma
AD2 = AC2 + CD2
AD2 = 102 + 62
AD2 = 100 + 36
AD2 = 64
AD = 8 cm
Luas Alas Prisma

Sehingga Volume Prisma segitiga adalah


Wednesday 3 July 2019

Perjanjian Renville: Tokoh, Latar Belakang dan Dampaknya Bagi Indonesia


Perjanjian Renville ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948, perjanjian ini merupakan perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang bertempat di atas  kapal perang Amerika Serikat USS Renville,  di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan dimoderasi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), “Committee of Good Offices for Indonesia”, yaitu perwakilan dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.



Perjanjian ini bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian Linggarjati tahun 1946. Perjanjian ini berisi kesepakatan batas antara wilayah Indonesia dengan Belanda yang dikenal dengan nama Garis Van Mook.

A. Latar Belakang Perjanjian Renville
Dewan Keamanan PBB memerintahkan resolusi gencatan senjata antara Belanda dan Indonesia pada tanggal 1 Agustus 1947. Gubernur Jendral Van Mook dari Belanda melakukan gencatan senjata pada tanggal 5 Agustus.

Pada 25 Agustus, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi yang diusulkan Amerika Serikat bahwa Dewan Keamanan akan menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda secara damai dengan membentuk Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Belgia yang dipilih oleh Belanda, Australia yang dipilih  Indonesia, dan Amerika Serikat sebagai negara yang dipilih oleh kedua pihak.

Kemudian pada 29 Agustus 1947, Belanda mencanangkan garis Van Mook yang membatasi wilayah Indonesia dan Belanda. Republik Indonesia menjadi hanya tersisa sepertiga Pulau Jawa dan kebanyakan pulau di Sumatra, tetapi Indonesia tidak mendapat wilayah utama penghasil makanan. Blokade oleh Belanda juga mencegah masuknya persenjataan, makanan dan pakaian menuju ke wilayah Indonesia.

B.  Tokoh Yang Hadir Di Perjanjian Renville
Delegasi Indonesia di wakili oleh Amir syarifudin (ketua), Ali Sastroamijoyo, H. Agus Salim, Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun.
Delegasi Belanda di wakili oleh R.Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H..A.L. Van Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr.Dr.Chr.Soumokil.
PBB sebagai mediator di wakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland, dan Richard Kirby

C. Isi Perjanjian Renville
1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur.

D. Dampak Perjanjian Renville Bagi Indonesia
1. Indonesia terpaksa menyetujui RIS
Salah satu dampak perjanjian Renville bagi Indonesia adalah perubahan bentuk negara Indonesia. Pada awal pembentukan negara Indonesia, Indonesia memproklamirkan diri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Akan tetapi, dalam perundingan Renville ini, Indonesia harus mengubah bentuk negaranya menjadi Republik Indonesia Serikat yang merupakan negara persemakmuran Belanda. Perubahan bentuk negara ini merupakan syarat yang diajukan Belanda untuk dapat mengakui kedaulatan Indonesia. akan tetapi, dengan Perbedaan Bentuk Negara Kesatuan Dengan Negara Serikat tersebut berarti Indonesia tidak sepenuhnya berdaulat karena masih memiliki keterkaitan kekuasaan dengan pemerintah Belanda.

2. Terbentuk kabinet Amir Syarifudin II
Setelah perjanjian Renville ditandatangani, tidak hanya bentuk negara Indonesia yang berubah. Indonesia juga harus mengubah sistem pemerintahan dan konstitusi negara. Perubahan sistem pemerintahan tersebut berubah dari sistem presidensial ke sistem parlementer. Dengan kata lain presiden hanya akan menjadi kepala negara, bukan lagi kepala pemerintahan. Untuk kepala pemerintahan akan dipimpin oleh seorang perdana menteri. itulah yang menjadi Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial Dengan Parlementer. Oleh karena itu, maka dilakukan pemilihan untuk presiden dan perdana menteri. Presiden yang terpilih tetap Ir. Soekarno. Sedangkan untuk kepala pemerintahan, terpilihlah Mr. Amir Syarifudin sebagai perdana menteri. Setelah itu, dibentuklah kabinet baru yang merupakan bentukan Amir Syarifuddin. Sebelumnya Amir Syarifuddin juga telah mendapat mandate untuk memimpin kabinet peralihan setelah gagalnya kabinet syahrir sebagai dampak runtuhnya perjanjian linggarjati. Dan dengan ditandatanganinya perjanjian Renville ini menandai dibentuknya kabinet Amir Syarifuddin II.

3. Timbul reaksi keras pada kabinet
Kabinet yang baru dianggap memiliki kebijakan yang memberatkan rakyat dan pro Belanda. Banyak partai politik yang melancarkan aksi protes terhadap kebijakan – kebijakan pemerintah baru tersebut. Lebih jauh lagi, partai politik bahkan menarik wakilnya dari dalam kabinet. Rakyat menganggap Amir Syarifuddin menjual Indonesia kepada Belanda. Pada akhirnya, kabinet ini tidak bertahan lama dan bubar pada akhir Januari 1948. Pada tnggal 23 Januari 1948 Amir Syarifuddin menyerahkan kembali mandatnya ke Presiden. Reaksi terhadap kabinet ini juga mencerminkan Terjadinya Disintegrasi Nasional Bangsa.

4. Wilayah kekuasaan Republik Indonesia berkurang
Wilayah Indonesia berdasar perjanjian Renville lebih kecil dari yang ditetapkan pada perjanjian sebelumnya yaitu perjanjian Linggarjati. Menurut perjanjian Linggarjati, wilayah Indonesia meliputi Jawa, Sumatera, dan Madura. Sedangkan menurut perjanjian Renville, Indonesia meliputi sebagian Sumatera, Jawa Tengah, dan Madura. Dengan disetujuinya perjanjian Renville, maka Indonesia juga menyetujui wilayah Indonesia yang dibatasi oleh garis Van Mook. Garis Van Mook adalah garis yang ditetapkan sebagai batas wilayah yang dimiliki Belanda dan Indonesia. wilayah yang pada agresi militer Belanda I telah dikuasai oleh Belanda kemudian harus diakui sebagai daerah dudukan Belanda dan lepas dari wilayah Indonesia.

5. Perekonomian Indonesia diblokade oleh Belanda
Setelah mencengkeram keadaan politik Indonesia, Belanda juga mengekang perekonomian Indonesia. Pengurangan wilayah Indonesia membuat wilayah yang diduduki oleh Belanda juga bertambah. Bermukimnya belanda di beberapa wilayah seperti Jawa Barat sayangnya juga berdampak bagi kegiatan perekonomian di Indonesia. Dengan perjanjian Renville, bentuk pemerintahan negara Indonesia berubah. Dan selama masa peralihan menjadi Republik Indonesia Serikat, Belanda masih berkuasa atas Indonesia. oleh karena itu, Belanda memblokade pergerakan ekonomi Indonesia dengan tujuan pejuang Indonesia akan semakin menderita dan menyerah kepada Belanda. selain itu, beberapa asset milik Indonesia berada dibawah kekuasaan Belanda, yang tentu saja memberikan keuntungan bagi perekonomian Belanda. dampak perjanjian Renville bagi Indonesia tidak hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi.

6. Pihak Indonesia harus menarik pasukan
Melemahnya kekuatan militer Indonesia merupakan salah satu dampak perjanjian Renville bagi Indonesia. Dengan perjanjian yang terkait mengenai wilayah tersebut, maka Indonesia terpaksa menarik pasukannya dari wilayah Indonesia yang menurut perjanjian Renville menjadi daerah dudukan Belanda. hal ini juga bisa dikatakan melemahkan militer Indonesia. Pasukan Indonesia harus ditarik dari daerah penduduk sipil. Akan tetapi pasukan Indonesia secara diam-diam tetap melakukan perang gerilya.

7. Meletus agresi militer II
Setelah perjanjian Renville, ditetapkanlah garis Van Mook sebagai batas wilayah yang diduduki Belanda dan wilayah yang dimiliki Indonesia. Pada masa itulah terjadi gencatan senjata antara Indonesia dengan Belanda. Akan tetapi, pada akhir tahun 1948, pasukan Indonesia menyusupkan pasukan gerulya ke daurah yang diduduki Belanda. Hal itu berarti bahwa Indonesia telah melanggar perjanjian. Sebagai akibatnya, meletuslah agresi militer Belanda II yang dilancarkan oleh Belanda pada 19 Desember 1948.

8. Terpecah belahnya bangsa Indonesia
Contoh lain dari dampak perjanjian Renville bagi Indonesia adalah terpecah belahnya bangsa Indonesia. Pencaplokan wilayah Indonesia oleh belanda membuat wilayah Indonesia semakin kecil dan justru menguntungkan pihak Belanda. Dengan perubahan wilayah dan peralihan bentuk pemerintahan, Belanda membentuk negara persemakmuran yang justru lebih seperti negara boneka Belanda yang ada di Indonesia. negara- negara tersebut tergabung dalam BFO atau Bijeenkomst voor Federaal Overlag. Beberapa anggota perserikatan tersebut antara lain Negara Madura, Negara Borneo Barat, Negara Sumatera Timur, dan Negara Jawa Timur. Negara – negara tersebut juga lebih memihak urusan Belanda daripada Indonesia.

Sunday 30 June 2019

Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

A.  Pengertian Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing
Pembelajaran aktif (active learning) adalah suatu proses pembelajaran dengan maksud untuk memberdayakan peserta didik agar belajar dengan menggunakan berbagai cara/ strategi secara aktif. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/ anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio (1984) menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perthatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.

Otak manusia selalu mempertanyakan setiap informasi yang masuk ke dalamnya, dan otak juga memproses setiap informasi yang ia terima, sehingga perhatian tidak dapat tertuju pada stimulus secara menyeluruh. Hal ini menyebabkan tidak semua yang dipelajari dapat diingat dengan baik.
Secara bahasa active knowledge sharing berarti saling tukar pengetahuan. Strategi active knowledge sharing merupakan sebuah strategi pembelajaran dengan memberikan penekanan kepada siswa untuk saling membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui teman lainnya. Artinya bahwa siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan disilahkan untuk mencari jawaban dari teman yang mengetahui jawaban tersebut dan siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang kesulitan.
Konsep strategi active knowledge sharing ini hampir sama dengan strategi every one is teacher. Bahwa ilmu pengetahuan yang didapat tidak selamanya hanya berasal dari seorang guru saja akan tetapi setiap siswa juga bisa memberikan ilmu atau informasi kepada teman-teman yang lainnya. Strategi pembelajan active knowledge sharing merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran aktif yang biasa dikenal dengan istilah active learning.
Konsep active learning dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan pelibatan fisik apabila diperlukan. Pelibatan emosional-intelektual / fisik siswa serta optimalisasi dalam pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.
Anak didik perlu belajar aktif karena otak tidak hanya akan menerima informasi tetapi juga meresponnya. Dalam banyak cara, otak seperti komputer. Otak kita perlu mempertanyakan informasi, merumuskan atau menjelaskannya pada orang lain agar dapat menyimpannya dalam memori. Ketika belajar pasif, otak tidak menyimpan apa yang dipresentasikan.
Belajar aktif merupakan variasi gaya mengajar untuk mengatasi kelesuan otak dan kebosanan siswa. Selain itu proses belajar mengajar juga merupakan proses bersosialisasi dan belajar aktif adalah salah satu sisi sosial belajar.
Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pengajaran yang diharapkan adalah kererlibatkan secara mental (intelektual dan emosional) yang dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik. Sehingga peserta didik benar-benar berperan serta dan berpartisipasi aktif dalam proses pengajaran dengan menempatkan kedudukan peserta didik sebagai subyek dan sebagai pihak yang penting dan merupakan inti dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada hakikatnya, konsep ini adalah untuk mengembangkan keaktifan proses belajar mengajar baik dilakukan guru atau siswa. Dalam strategi ini tampak jelas adanya guru aktif mengajar di satu pihak dan siswa aktif di pihak yang lain. Konsep berasal dari teori kurikulum yang berpusat pada anak (Child Centered Curiculum).
Dalam kurikulum yang berpusat pada anak, siswa mempunyai peran sangat penting dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar, pengalaman siswa lebih ditutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan.
Pengaruh active learning sendiri berdasarkan pada teori Gestalt yang menekankan pentingnya belajar melalui proses untuk memperoleh pemahaman. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari akan tetapi mengerti atau memperoleh insight.
Belajar tidak hanya semata-mata sebagai suatu upaya dalam merespon suatu stimulus akan tetapi lebih dari itu, belajar dilakukan melalui kegiatan seperti mengalami, mengerjakan dan memahami belajar melalui proses. Oleh karena itu hasil belajar akan dapat diperoleh dengan baik bila siswa aktif. Inilah yang diharapkan dari proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi active knowledge sharing.
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh dari strategi pembelajaran active knowledge sharing antara lain adalah untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik.

1.  Menarik peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran
Dalam banyak cara, otak seperti komputer dan kita sebagai penggunanya. Sebuah komputer tentu saja perlu dihidupkan agar supaya dapat bekerja. Otak kita juga perlu dihidupkan. Otak kita perlu dihubungkan dengan apa yang diajarkan pada kita dengan apa yang telah kita ketahui dan bagaimana kita berfikir.
Apa yang terjadi ketika guru menumpahkan pada peserta didik dengan pikiran mereka sendiri atau ketika guru terlalu sering mencurahkan fakta dan konsep pada kepala peserta didik dan menguasai penampilan dan prosedur yang sebenarnya adalah terkait dengan belajar. Presentasi barangkali dapat membuat kesan langsung pada otak, namun tanpa memori fotografik, peserta didik tidak dapat mengingat terlalu banyak untuk jangka waktu tertentu.
Strategi active knowledge sharing dirancang untuk melibatkan peserta didik secara langsung ke dalam mata pelajaran untuk membangun perhatian dan minat mereka, membangun keingin tahuan mereka dan merangsang berfikir.
Para peserta didik tidak dapat melakukan sesuatu jika otak-otak mereka tidak hidup. Banyak guru membuat kesalahan mengajar terlalu awal sebelum para peserta didik diajak dan secara mental siap. Dengan menggunakan strategi ini akan membetulkan kecenderungan ini.

2.  Mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik
Selain hal yang telah penulis kemukakan sebelumnya, strategi active knowledge sharing juga berfungsi sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan para peserta didik. Artinya bahwa strategi ini selain sebagai sebuah proses dalam pembelajaran juga bisa digunakan sekaligus sebagai alat evaluasi. Dapat digunakan untuk melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dapat diserap oleh peserta didik.
Adalah sebuah realita yang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua peserta didik dapat berkembang sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam program pembelajaran.
Ada siswa yang pengetahuannya lebih tinggi daripada teman-teman lainnya begitu pula ada siswa yang tingkat pengetahuannya masih rendah dibanding rata-rata. Oleh karena itu pengamatan selalu perlu dilakukan oleh seorang guru guna memberikan perhatian lebih kepada peserta didik yang tingkat pengetahuannya rendah.

B.  Langkah-langkah strategi pembelajaran active knowledge sharing
Hisyam (2007: 22) mengemukakan adapun langkah-langkah strategi pembelajaran active knowledge sharing terdiri dari empat tahap yaitu:
1.  Guru membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar, yang mana pertanyaan itu dapat berupa:
a. Definisi suatu istilah
b. Pertanyaan dalam bentuk multiple choice
c. Mengidentifikasi seseorang
d. Menanyakan sikap atau tindakan yang mungkin di lakukan.
e. Melengkapi kalimat
f. Dll.

2.  Guru meminta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
3.  Meminta siswa untuk saling membantu (teman sebangku), jika teman sebangku tidak bisa menjawab, bisa mencari teman lain yang mungkin bisa membantu menemukan jawabannya dengan syarat siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang kesulitan.
4.  Meminta siswa kembali ke tempat masing-masing lalu mengecek jawaban-jawaban mereka, kemudian jawaban-jawaban itu digunakan sebagai jembatan untuk memahami topik penting yang ada pada mata pelajaran itu.

C.  Kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran active knowledge sharing
Kelebihan strategi pembelajaran active knowledge sharing sebagai berikut:
1.  Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalismenya akan semakin berkurang.
2.  Siswa lebih mendalami ilmu yang di pelajari dengan pertimbangan dari berbagai sumber.
3.  Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individu atau kelompok.
4.  Memperluwas wawasan tentang suatu ilmu pengetahuan.
5.  Menumbuhkan sikap sosial, dan solidaritas serta system belajar yang komunikatif.

Kelemahan strategi pembelajaran active knowledge sharing sebagai berikut:
1.  Siswa sulit di kondisikan kecuali pada pembahasan yang mereka suka dan kuasai saja.
2.  Pengetahuan siswa yang masih minim sehingga proses sharing kadang berjalan pasif.
3.  Butuh persiapan yang matang bagi siswa untuk materi yang belumdi ketahui siswa sama sekali.

D.  Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dalam Pembelajaran Matematika.
Strategi pembelajaran active knowledge sharing merupakan strategi untuk mendidik anak agar terbiasa saling bertukar pendapat baik sesama teman atau yang lain dan lebih cerdas dalam pembelajaran. Agar pembelajaran tersebut lebih aktif maka guru harus memperhatikan langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing, yaitu:
1. Kegiatan awal
a. Guru memberi salam dan mengabsen kehadiran siswa
b. Guru mengatur tempat duduk siswa berdasarkan kemampuan
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa
d. Guru memberikan apersepsi kepada siswa
2. Kegiatan inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.
b. Guru membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar.
c. Guru meminta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
d. Meminta siswa untuk saling membantu (teman sebangku),  jika teman sebangku tidak bisa menjawab, bisa mencari teman lain yang mungkin bisa membantu menemukan jawabannya dengan syarat siswa yang mengetahui jawabannya ditekankan untuk membantu teman yang kesulitan.
e. Meminta siswa kembali ketempat masing-masing lalu mengecek jawaban-jawaban mereka, kemudian jawaban-jawaban itu digunakan sebagai jembatan untuk memahami topik penting yang ada pada mata pelajaran itu.
1. Kegiatan akhir
a. Guru membantu siswa membuat rangkuman dari materi ajar.
b. Guru memberikan PR.
c. Guru menyampaikan topik untuk pertemuan selanjutnya serta menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.