Showing posts with label Statistika. Show all posts
Showing posts with label Statistika. Show all posts

Friday 25 October 2019

KOMBINASI

A. Pengertian Kombinasi
Pada beberapa peristiwa, urutan memegang peranan penting, misalnya membuka pintu garasi dan memasukkan mobil, atau memakai kaos kaki dan memakai sepatu. Urutan peristiwa ini sangat penting dan tidak dapat dipertukarkan urutannya. Peristiwa semacam ini merupakan suatu permutasi.

Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi urutan kemunculan diabaikan. Misalnya urutan abc, bca dan acb dianggap sama dan dihitung sekali. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa kombinasi anggota suatu himpunan adalah pemilihan dari satu atau lebih anggota himpunan itu tanpa memperhatikan urutannya.

Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk k n Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan,
Bukti:





Misalkan r bilangan bulat taknegatif.kombinasi r unsur dari sebuah himpunan S dengan n unsur kita memahaminya sebagai jumlah pemilihan yang tak berurut r unsur yang diambil dari n unsur di S.Dengan kata lain,kombinasi r unsur dari sebuah himpunan S dengan n unsur,sama dengan menghitung banyanknya himpunan  bagian S yang terdiri dari r unsur yang dapat dibentuk  dari himpunan n unsur.Beberapa himpunan bagian dengan unsurnya yang sama dianggap sebagai himpunan yang sama,meskipun urutan unsur – unsurnya berbeda.Jika S={a,b,c,d}, maka {a,b,c}, {a,b,d}, {a,c,d}, {b,c,d} merupakan empat buah kombinasi dengan 3 unsur di S.






Perhatikan bahwa jika r > n,definisikan C(n,r) = 0.Jika  n = 0 dan r bilangan bulat positif,maka C(0,r) = 0.



Fakta berikutnya adalah untuk bilangan bulat tak negatif  n berlaku C(n,0) = 1,C(n,1) = n, dan C(n,n) = 1


Menghitung Banyaknya Kombinasi Yang Mungkin Terjadi
Sebagai contoh, misalkan terdapat suatu kumpulan buah: apel, jeruk, mangga, pisang. Maka {apel, jeruk} dan {jeruk, mangga, pisang} adalah merupakan kombinasi dari kumpulan tersebut. Seluruh himpunan bagian yang mungkin dibentuk dari kumpulan buah tersebut adalah:
tidak ada buah apa pun
  • satu buah:
    • apel
    • jeruk
    • mangga
    • pisang
  • dua buah:
    • apel, jeruk
    • apel, mangga
    • apel, pisang
    • jeruk, mangga
    • jeruk, pisang
    • mangga, pisang
  • tiga buah:
    • apel, jeruk, mangga
    • apel, jeruk, pisang
    • apel, mangga, pisang
    • jeruk, mangga, pisang
  • empat buah:
    • apel, jeruk, mangga, pisang
Kombinasi r dari sebuah himpunan S, berarti dari himpunan S diambil elemen sebanyak r untuk dijadikan sebuah himpunan baru. Dalam hal kumpulan buah di atas, himpunan {apel, jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 3 dari S, sedangkan {jeruk, pisang} adalah sebuah kombinasi 2 dari S.
Banyaknya kombinasi r dari sebuah himpunan berisi n elemen dapat dihitung tanpa harus memperhatikan isi dari himpunan tersebut. Besarnya dinyatakan dengan fungsi:
Sebagai contoh, tanpa harus mengetahui elemen himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang}, banyaknya kombinasi 3 dari himpunan tersebut dapat dihitung:

B. Jenis – jenis Kombinasi
1. Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika urutan tidak diperhatikan akan tetapi setiap objek yang ada hanya bisa dipilih sekali maka jumlah kombinasi yang ada adalah:
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan  r adalah jumlah yang harus dipilih.
Contoh:
Kamu mempunyai 5 pensil warna dengan warna yang berbeda yaitu; merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Kamu ingin membawanya ke sekolah. Tapi kamu hanya boleh membawa dua pensil warna. Ada berapa banyak cara untuk mengkombinasikan pensil warna yang ada? Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh,








Jadi,ada 10 kombinasi pensil yang dapat dibawa ke sekolah

2. Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali, maka jumlah kombinasi yang ada adalah:



Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang harus dipilih.
Contoh:
Jika kamu pergi ke sebuah toko donat. Toko donut itu menyediakan 10 jenis donat berbeda. Kamu ingin membeli tiga donat. Maka kombinasi yang dihasilkan adalah



Jadi,ada 220 kombinasi yang dapat dibeli di toko donat tersebut.

C. Menyelesaikan contoh soal Kombinasi
Contoh 1:
Suatu tim bola basket terdiri dari 5 orang yang akan dipilih dari 12 pemain.Dengan berapa macam cara susunan itu dapat dipilih?
Jawab:
Susunan tersebut adalah kombinasi 5 objek dari 12 objek,sebab urutannya tidak diperhatikan.

Jadi,banyaknya cara susunan itu ada 792 cara.

Contoh 2 :
Seorang petani memiliki 4 sapi, 3 kuda, dan 2 kambing dari sesorang yang memiliki 6 sapi, 7 kuda , dan 10 kambing.Berapa cara g dapat digunakan oleh petani itu untuk memilih hewan tersebut?
Jawab:
Petani dapat memilih sapi itu dengan



kuda dengan



kambing dengan



Jadi dengan prinsip dasar pembilang, petani itu dapat memilih hewan dengan 15 × 35 × 45 = 23625 cara.

Contoh 3 :
Sebuah kantong berisi 6 kelereng putih dan 4 kelereng merah.Dari kantong itu diambil  3 kelereng sekaligus secara acak.Ada berapa cara pengambilan,jika kelereng yang diambil adalah:
a. Ketiganya berwarna putih?
b. 2 kelereng berwarna putih dan 1 kelereng merah?
c. Satu kelereng berwarna putih dan 2 kelereng merah?
d. Ketiganya bebas warnanya?
Jawab:
a. Banyaknya cara pengambilan 3 kelereng putih adalah C(6 , 3)







Jadi, banyaknya cara pengambilan adalah 20 cara.

b. Banyaknya cara pengambilan 2 kelereng putih adalah C(6,2) dan banyak cara pengambilan 1 kelereng merah adalah C(4,1).Maka banyak cara pengambilan seluruhnya adalah C(6,2) × C(4,1)














C(6,2) × C(4,1) = 15 × 4 = 60
Jadi,banyak cara pengambilan adalah 60 cara.

c. Banyak cara pengambilan 1 kelereng putih adalah (6,1) dan banyaknya cara pengambilan 2 kelereng merah adalah C(4,2) ,maka cara pengambilan seluruhnya adalah sebanyak C(6,1) × C(4,2)

C(6,1) × C(4,2) = 6 × 6 = 36

Jadi,banyaknya cara pengambilan adalah 36 cara

d. Banyaknya cara  penambilan 3 dengan warna bebas adalah (10 , 3)



Jadi,banyaknya cara pengambilan ada 120 cara

Wednesday 23 October 2019

Prinsip Dasar Perhitungan dan Kaidah Pencacahan

A. Prinsip Dasar Perhitungan
Ada dua prinsip dasar yang digunakan dalam menghitung yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.   
1. Prinsip dasar perhitungan
Jika suatu himpunan A terbagi dalam himpunan bagian A1, A2,...An, maka jumlah unsur pada himpunan A akan sama dengan jumlah semua unsur yang ada pada setiap himpunan bagian A1, A2,...An.
Secara tidak langsung, pada prinsip penjumlahan, setiap himpunan bagian  A1, A2,...An, tidak saling tumpang tindih ( saling lepas ). Untuk himpunan yang saling tumpang tindih tidak berlaku lagi prinsip penjumlahan, dan ini harus diselasaikan dengan prinsip inklusi-ekslusi yang akan dibahas kemudian.
Contoh :
a. Seorang guru SD di daerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Jika jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang, maka jumlah murid yang diajar guru tersebut adalah 25+27+20= 72 murid
b. Seseorang mahasiswa ingin memebeli sebuah motor. Ia dihadapkan untuk memilih pada setu jenis dari tiga merek motor, honda 3 pilihan, susuki 2 pilihan, dan yamaha 2 pilihan. Dengan demikian, mahasiswa tersebut mempunyai pilihan sebanyak 3+2+2=7 pilihan

2. Prinsip perkalian
Misalkan sebuah prosedur dapat dipecah dalam dua penugasan. Penugasan pertama dapat dilakukan dalam n1 cara, dan tugas ke dua dapat dilakukan dalam n2 cara setelah tugas pertama dilakukan. Dengan demikian, dalam mengerjakan prosedur tersebut pada (n1 x n2) cara. Secara tidak langsung, pada perinsip perkalian, bisa terjadi saling tumpang tindih (tidak saling lepas).
Contoh :
Seorang guru SD didaerah, mengajar murid kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Jika jumlah murid kelas 4 adalah 25 orang dan jumlah murid kelas 5 adalah 27 orang serta jumlah murid kelas 6 adalah 20 orang, jika guru tersebut ingin memilih tiga orang murid dari anak didiknya, dimana seorang murid dari setiap kelas, maka guru tersebut mempungai 25x27x20=13500 cara dalam memilih susunan 3 murid tersebut

B. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan atau Counting Slots  adalah suatu aidah yang digunakan untuk menentukan atau menghitung berapa  banyak cara yang terjadi darisuatu peristiwa.
Kaidah pencacahan terdiri atas:
1. Pengisian tempat yang tersedia (Filling Slots),
2. Permutasi,
3. Kombinasi.
Pengisian Tempat yang Tersedia (Filling Slots)
Jika suatu peristiwa dapat dikerjakan dengan K1 cara yang berbeda, peritiwa kedua dapat dikerjakan dengan K2 yang berbeda dan seterusnya sampai peristiwa ke-n, maka banyaknya cara yang berbeda dari semua peristiwa tersebut adalah K, dimana K = K1 x K2 x ... ... x Kn.
K disebut dengan istilah banyaknya tempat tempat yang tersedia dengan aturan perkalian atau kaidah perkalian.
Untuk menentukan banyaknya tempat yang gtersedia dapat mengunkanan tabel siang, diagram pohon, dan pasangan berurutan.
Contoh :
Misalkan ada 2 celana berwarna hitam dan biru serta 4 baju berwarna kuning, merah, purih, dan ungu. Ada berapa banyak pasangan warna celana dan baju yang dapat dibentuk ?
Dari contoh kasus di atas, dapat diselesaikan dengan kaidah pencacaha. Banyaknya cara yang mungkin terjadi dari peristiwa tersebut, dapat diketahui dengan meggunakan metode berikut.

1. Diagram Pohon
Diagram pohon merupakan suatu metode yang ditempuh dalam menentukan banyak cara yang terjadi dalam sebuah peristiwa yang biasanya berbentukpohon karena bercabang.
Contoh kasus di atas.


2. Tabel Silang
Metode tabel silang adalah metode yang digunakan dalam menentukan suatu cara dalam sebuah peristiwa yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel.
Misalkan dari contoh kasusu di atas, maka penyelesaian dengan metode tabel silang adalah sebagai berikut.

Celana
Baju
Kuning (K)
Merah (M)
Putih (P)
Ungu (U)
Hitam (H)
HK
HM
HP
HU
Biru (B)
BK
BM
BP
BU

3. Pasangan Berurutan
Pasangan berurutan merupakan suatu cara menuliskan anggota dua himpunan yang dipasangkan, anggota pertama pasangna itu berasal dari himpunan yang pertama dan anggota kedua berasal dari himpunan yang kedua.
Misalkan A = {Bolpoin, Pensil} dan B = {Merah, Biru, Hitam}. Pasangan berurut A dan B dapat dinyatakan sebagai diagram panah seprti pada gambar


Pada diagram panah diatas dapat disusun pasangan berurutan antara pilihan barang dan pilihan warna sebagai berikut.
( Balpoin, Merah )                         ( Pensil, Merah )
( Balpoin, Biru )                            ( Pensil, Biru )    
( Balpoin, Hitam )                         ( Pensil, Hitam )
Jadi, diperoleh 6 pasang pilihan yang dapat kalian lakukan. 

Saturday 5 October 2019

Pemanfaatan Statistika di Berbagai Bidang

1. Statistika di Bidang Ekonomi
Badan Pusat Statistik pasti melakukan suatu sensus yang dikenal sebagai sensus ekonomi setiap 10 tahun sekali, tepatnya pada tahun yang berakhiran 6. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekonomi di Indonesia ini. Data ekonomi yang telah diperoleh dapat memberitahukan apakah perekonomian negara kita mengalami peningkatan atau malah mengalami penurunan. Selain itu, data tersebut juga dapat digunakan sebagai tolok ukur perkembangan Negara Indonesia dengan negara – negara yang lain. Statitik memiliki peran penting dalam bidang ekonomi seperti pengumpulan data mengenai perkembangan harga, perkembangan permintaan dan lain sebagainya. Selain itu menghitung pertumbuhan ekonomi, inflamasi, jumlah uang yang beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran.

2. Statistika di Bidang Politik
a. Kampanye politik
Statistika sangat sangat berguna dalam ilmu politik. Dengan ilmu statistika kita bisa membaca kerakteristik pemilih partai dalam suatu wilayah. Hal ini digunakan sebagai pijakan pembuatan stategi komunikasi partai politik.
b. Mengestimasi pemenang pemilihan umum.
Quick Qount menggunakan ilmu statistika dalam mengestimasi pemenang pemilihan umum dengan waktu yang singkat dan efisien. Efisien disini berkat penggunaan metode sampling.  Metode sampling maksudnya adalah mendeskripsikan populasi dengan menggunaan sampel-sampel yang mewakili populasi.

3. Statistika di Bidang Sosial
Di bidang sosial, statistik biasanya digunakan untuk :
a. Sensus Penduduk
Untuk mengetahui jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur, tingkat kelahiran, tingkat kematian, tingkat perpindahan, sebaran penduduk, dan sebagainya.
b. Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
c. Survei Angkatan Kerja Nasional
Untuk mengetahui keadaan ketenagakerjaan di Indonesia.
d. Survei Angkatan Kerja Triwulanan
Untuk memperoleh indikator ketenegakerjaan di Indonesia dalam periodisasi triwulanan
e. Survei Upah (Triwulanan)
Untuk mengetahui tingkat upah buruh produksi berstatus lebih rendah dari mandor atau supervisor.
f. Survei Struktur Upah
Untuk mendapatkan data struktur dan sistem pengupahan di beberapa perusahaan berskala besar maupun sedang untuk jenis pekerjaan tertentu.
g. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
Mengumpulkan karakteristik pokok (Kor) kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
Menghitung estimasi berbagai fenomena kesejahteraan rakyat secara umum.  Mendorong masyarakat untuk menggunakan statistik sesuai dengan bidang kerja
h. Survei Konsumsi Garam Yodium
Sebagai dasar perhitungan tingkat konsumsi garam yodium, status gizi balita menurut berat badan, status gizi balita menurut tinggi badan, status gizi Wanita Usia Subur, peta tingkat konsumsi garam beryodium tingkat kabupaten/kota dan peta status gizi balita tingkat kabupaten/kota
i. Survei Pengembangan Analisa Data Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
j. Pencatatan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Menyusun direktori Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidiyah (MI) yang ada di Indonesia yang digunakan oleh departemen pendidikan.
k. Survei Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Menyediakan data tentang perkiraan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, khususnya data penduduk yang cacat, anak terlantar dan lanjut usia terlantar.
Menyediakan data mengenai ciri-ciri penduduk yang menyandang masalah kesejahteraan sosial
l. Survei Wisatawan Nusantara
Mengumpulkan berbagai informasi secara konkrit yang diharapakan dapat menggambarkan potensi dan dinamika penduduk yang melakukan perjalanan di wilayah geografis Indonesia
m. Pendataan Potensi Desa (PODES)
Menyediakan data yang dapat menggambarkan perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum di tingkat desa
Mendapatkan data untuk penentuan lokasi dan potensi usaha yang dapat dikembangkan secara optimal
n. Penyusunan Statistik Lingkungan Hidup
Menyediakan informasi yang menggambarkan keadaan lingkungan dan usaha-usaha penanggulangan kerusakan terhadap alam secara berkesinambungan
o. Penyusunan Statistik Politik dan Keamanan
Terpetakannya seluruh potensi sumber daya negara yang ada, sumber daya yang telah siap dipakai  bagi aktifitas pertahanan negara dan potensi sumber daya yang memungkinkan dapat dikelola menjadi sumber daya bagi pertahanan dan keamanan negara.
p. Penyusunan Statistik Pertahanan dan Keamanan
q. Survei Dampak Krisis di Seluruh Indonesia
Analisis tentang intensitas dampak krisis yang terjadi di seluruh provinsi dan kabupaten menurut beberapa kelompok permasalahan
r. Penentuan Kriteria Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Regional
Untuk mendapatkan suatu kriteria yang dapat digunakan secara operasional guna menentukan apakah rumah tangga itu miskin atau tidak
s. Penyempurnaan Konsep dan Definisi Desa Urban/Rural
Untuk menyempurnakan konsep desa urban/rural yang selami ini digunakan serta menetapkan status desa urban dan rural di seluruh Indonesia berdasarkan konsep yang baru tersebut.
t. Pemetaan
Untuk mendapatkan peta wilayah yang mutakhir, sebagai alat bantu petugas pencacah di lapangan dalam kegiatan sensus dan survei.

4. Statistika dalam Bidang Industri
Di bidang industri, statistik biasanya dipakai sebagai alat untuk membantu melakukan kontrol agar produk yang dihasilkan mempunyai / memenuhi standar kualitas yang diinginkan dengan tingkat biaya yang minimum. Aplikasi statistik di bidang sosial sudah lebih terkenal dan lebih dahulu dibandingkan aplikasi statistik di bidang industri. Aplikasi yang paling dikenal adalah aplikasi statistik untuk kegiatan survey dan quesioner. Aplikasi inilah yang paling dikenal oleh masyarakat karena banyak pihak yang memanfaatkan kegiatan survey dan quesioner untuk kepentingannya, seperti mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk.
Metode-metode statistika untuk keperluan penelitian ilmiah telah banyak dikembangkan dan diterapkan, namun penggunaan metode-metode statistika dalam bidang industri relatif baru dibandingkan dengan penggunaan dalam penelitian ilmiah. Metode-metode statistika yang digunakan dalam bidang industri lebih berfokus pada pengendalian sistem industri guna mempertahankan pengendalian ekonomis dari kualitas produk yang diproduksi secara massal.
Dengan demikian penggunaan metode statistika dalam industri bukan sekedar menerapkan alat-alat statistika (statistical tools), tetapi lebih diutamakan untuk mengendalikan proses industri guna meningkatkan kinerja sistem industri itu (statistical thinking). Dengan demikian pengendalian proses statistikal (statistical process control) lebih menekankan pada  pengendalian proses berdasarkan data penting yang memang perlu dianalisis menggunakan alat-alat statistika, bukan sekedar penerapan alat-alat statistika dalam proses industri.

5. Statistika di Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional
Penelitian dalam bidang Pertahanan dan Keamanan telah me­ngembangkan berbagai konsep dan metoda penanganan, pengem­bangan sistem senjata dan peningkatan pengetahuan tentang sumber daya manusia sebagai potensi ketahanan nasional.
Telah diadakan pengkajian dan penelitian tentang metoda penyebar luasan pengertian-pengertian yang termuat dalam Undang-undang No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia, dan tentang Doktrin HanKamNas yang memerlukan pengertian, dukungan semua pihak dan peran serta seluruh rakyat Indonesia. Dalam rangka inilah disusun antara lain konsep integrasi nasional yang menyangkut perumusan problematik dalam hubungan masyarakat dan kebudayaan masyarakat dan kebudayaan Indonesia dalam rangka pengembangan dan pengisian Wawasan Nusantara.

6. Statistika di Bidang Kesehatan
Statistik Kesehatan adalah salah satu pilar utama yang merupakan bagian sangat penting dan fundamental di bidang kesehatan masyarakat. Disebut biostatistika karena hal ini merupakan cabang statistika terapan tentang metoda statistika untuk menyelesaikan problem medis dan biologi. kesehatan Masyarakat mempelajari masyarakat dan statistik sebagai metode untuk mempelajari populasi. Pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat sangat ditentukan oleh penguasaan statistika. Selain itu metode statistika merupakan salah satu alat bantu dalam menelaah laporan-laporan ilmiah, mengadakan analisis data yang diperoleh dari catatan medis di rumah sakit, mengadakan penelitian dalam bidang kesehatan, dan lain-lain.
Penilaian atau assessment terhadap kesehatan individu didasarkan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan-pemeriksaan lain terhadap kesehatan orang yang bersangkutan. Sedangkan penilaian terhadap kesehatan masyarakat didasarkan pada kejadian-kejadian penting yang menimpa penduduk atau masyarakat, yang kemudian dijadikan sebagai indicator kesehatan masyarakat, yang kemudian dijadikan sebagai indikator kesehatan masyarakat, seperti  angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran, dan sebagainya. Semua kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan dalam penilaian kesehatan, baik individu maupun masyarakat ini disebut statistik kesehatan.
Statistika kesehatan secara administrative dapat digunakan untuk memberikan penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya informasi tentang pentingnya imunisasi pada bayi dan anak, imformasi tentang cara penularan penyakit AIDS, dan lain-lain.

Statistika deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan masyarakat berdasarkan hasil pengamatan yang nyata. Misalnya, jumlah kematian karena penyakit tertentu yang terjadi di suatu rumah sakit, banyaknya penderita yang membutuhkan rawat inap dalam satu tahun, atau jumlah tempat tidur yang tersedia di suatu rumah sakit, dan lain-lain. Informasi demikian bersifat administrative.
Statistika inferensial yang ditujukan untuk menarik kesimpulan cirri-ciri populasi yang dinayatakan dengan parameter populasi melalaui perhitungan-perhitungan statistik sampel. Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesis berdasarkan teori estimasi dan distribusi probabilitas atau untuk membandingkan khasiat obat, prosedur pengobatan, metode pengobatan, dan lain-lain.

7. Statistika dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan khususanya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.
a. Statistik sebagai bahan perencanaan
Statistik seperti telah dijelaskan adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan penganalisisan, penyajian dan penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan berdasarkan data dan kegiatan analisis yang dilakukan. Dengan kata lain, setiap data yang dibutuhkan adalah data yang dapat dipercaya dan tepat waktu. Melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan informasi  untuk mengambil suatu keputusan yang tepat. Kemungkinan-kemungkinan penyimpangan yang telah dicoba untuk dieliminasi sekecil mungkin melalui berbagai metode yang dikembangkan dalam statistik, akan sangat membantu dalam setiap kegiatan perencanaan program.

b. Statistik sebagai bahan monitoring
Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan berbentuk angka, maka hal ini sangat membantu di dalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena secara umum yang dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut berbagai variable yang berbentuk data ringkasan. Misalnya: jumlah bayi yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah peserta KB, jumlah balita yang diimunisasi, dan  lain sebagainya.

c. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya kita dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Selain itu melalui berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan selanjutnya membuat suatu generalisasi dari sampel yang kecil kepada populasi.

Contoh Pemanfaatan Statistik di bidang kesehatan
a. Mengukur derajat kesehatan masyarakat
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat, akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat, terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang profesional, dan lain sebagainya.
b. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar. Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD merupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di posyandu.
c. Mengevaluasi program kesehatan
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program
d. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yangdiperoleh
e. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-red) untuk menyelesaikan masalah kesehatan
Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.
f. Menentukan prioritas masalah kesehatan
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan yang mendesak untuk diatasi.

8. Statistika di Bidang Keperawatan
a). Penyelesaian masalah kesehatan
b). Menentukan penyebab timbulnya penyakit baru yang belum diketahui
c). Perencanaan program pelayanan kesehatan
d). Analisis berbagai penyakit selama periode waktu tertentu
e). Menguji manfaat obat bagi penyembuhan penyakit
f). Menyederhanakan penelitian agar mudah dipahami oleh pembaca
g). Uji statistik dapat membuktikan hubungan, perbedaan atau pengaruh hasil yang di peroleh pada variabel-variabel yang diteliti