Showing posts with label Sistem Koordinasi dan Alat Indera. Show all posts
Showing posts with label Sistem Koordinasi dan Alat Indera. Show all posts

Thursday 26 September 2019

Mata : Pengertian, Fungsi dan Bagian-bagian Mata

A. PENGERTIAN MATA
Mata adalah salah satu organ tubuh yang termasuk ke dalam Panca Indera dan memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi utama mata adalah sebagai indera penglihatan. Kita dapat melihat semua benda disekitar karena fungsi mata berjalan dengan baik. Organ ini merupakan organ yang sistem kerjanya berhubungan dengan cahaya (gelap terang). Organ mata memiliki struktur dan fungsi yang kompleks. Manusia telah memanfaatkan ilmu pengetahuan tentang mata untuk menciptakan sebuah alat yang kita sebut dengan kamera. Walaupun demikian, kamera tetap tidak lebih baik daripada mata manusia. Ciptaan tuhan tentunya merupakan yang paling sempurna.


B. STRUKTUR BAGIAN BAGIAN MATA DAN FUNGSINYA
Bagian – bagian mata dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu organ dalam dan organ luar.



1. Bagian Luar Mata
Bagian luar mata secara umum tidak berhubungan dengan fungsi penglihatan secara langsung. Bagian-bagian ini lebih tepatnya berfungsi untuk melindungi dan mendukung fungsi bagian dalam mata. Beberapa bagian luar mata adalah:
a. Bulu Mata
Bulu mata adalah bagian berupa rambut halus yang terletak pada atas dan bawah kelopak mata. Bulu mata berfungsi sebagai pelindung dari kotoran yang hendak masuk. Kotoran ataupun benda asing lainnya yang masuk ke dalam mata dapat mengganggu fungsi utama mata sebagai organ penglihatan.

b. Kelopak Mata
Kelopak mata adalah lipatan kulit lunak di atas mata dan di bawah mata yang memiliki fungsi utama untuk melindungi bola mata. Kelopak mata yang normal dapat menutup dan membuka dengan baik. Kelopak mata dapat bergerak dengan sengaja, tetapi dapat juga bergerak secara refleks. Gerakan sengaja terjadi sesuai dengan keinginan kita, namun gerakan refleks terjadi tanpa dapat kita kontrol, contohnya ketika ada benda asing yang masuk ke mata, maka kelopak mata akan tertutup secara otomatis.

c. Alis Mata
Alis mata adalah bagian yang terdapat di atas kelopak mata (atas) kiri dan kanan. Alis mata disusun oleh rambut-rambut halus. Ada orang yang memiliki alis mata yang tebal, adajuga yang memiliki alis mata yang tipis. Fungsi utama alis mata juga sama dengan bagian mata luar lainnya, yaitu untuk melindungi mata dari benda asing, terutama dari keringat yang menetes dari dahi.

d. Kelenjar mata (Kelenjar Lakrimalis)
Kelenjar lakrimalis adalah kelenjar yang berperan dalam produksi air mata. Kelenjar mata terletak pada bagian luar atas kelopak mata. Air mata yang diproduksi dialirkan melalui salurang (duktus) ke bagian samping (lateral) konjungtiva, kemudia akan dibawa ke seluruh bagian bola mata dengan refleks kedipan mata.


BAGIAN-BAGIAN LUAR MATA
a. Sklera (Selaput Putih)
Sklera merupakan lapisan luar bola mata yang konsistensinya lumayan keras karena disusun oleh zat tanduk. Kata sklera sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “skleros” yang artinya keras. Karena sifatnya yang keras, sklera berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari bola mata. Normalnya Sklera berwarna putih, elastis, tembus cahaya dan berserat kuat. Pada mata manusia keseluruhan sklera berwarna putih sehingga terlihat kontras dengan iris, namun pada mamalia lain skleranya kebanyakan berwarna gelap, sejenis dengan iris.

b. Koroid
Koroid merupakan bagian mata yang terletak diantara Sklera dan Retina. Koroid sering juga disebut sebagai lapisan pembuluh darah pada mata, fungsi koroid adalah untuk memberikan nutrisi dan oksigen kepada struktur di sekitarnya, terutama retina. Koroid normal berwarna coklat atau hitam, warna gelap ini dimiliki agar cahaya yang masuk tidak dipantulkan kembali. Bagian koroid yang terputus akan membentuk iris, kemudia pada iris terdapat pupil yaitu bagian yang berbentuk seperti lubang kecil. Koroid memiliki 4 lapisan, yaitu :
1). Lapisan Hallerm yaitu bagian terluar dari koroid dengan diameter pembuluh darah yang paling besar.
2). Lapisan Sattler yaitu lapisan dengan pembuluh darah ukuran sedang pada daerah koroid.
3). Koriokapilaris merupakan bagian koroid yang pembuluh darahnya berupa pembuluh kapiler.
4). Membran bruch yaitu bagian terdalam dari koroid dengan ukuran pembuluh darah yang paling kecil.

c. Iris (Selaput Pelangi)
Iris (selaput pelangi) merupakan bagian berwarna pada mata yang memiliki otot-otot kecil untuk mengatur pencahayaan yang diterima. Jaringan dalam iris berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata, sedangkan pigmen dalam iris bertanggung jawab untuk menentukan warna mata seseorang. Setiap manusia memiliki pola dan tekstur iris yang berbeda, oleh karena itu iris dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang, sama halnya dengan sidik jari. Warna iris pada orang Indonesia umumnya adalah coklat atau hitam, namun adapula orang yang memiliki iris berwarna biru, hijau, merah, dll.

d. Pupil
Pupil adalah bagian mata yang berbentuk seperti lingkaran dan terletak di tengah iris. Pupil berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara melebarkan atau menyempitkan lingkarannya. Bila cahaya yang diterima semakin banyak (bertambah terang) maka pupil akan menyempit, sedangkan bila cahaya yang diterima semakin sedikit (bertambah gelap) maka pupil akan melebar. Cahaya yang masuk melalui pupil kemudian akan diteruskan ke lensa mata dan memusatkan bayangan ke retina. Pengaturan masukan cahaya oleh pupil berfungsi untuk menjaga penglihatan kita tetap Normal.



e. Retina
Retina adalah lapisan tipis yang terletak pada bagian dalam bola mata. Retina berfungsi untuk menerima cahaya dan membentuk bayangan benda dan kemudian akan disalurkan ke saraf otak. Retina memiliki sel yang peka terhadap cahaya yang disebut fotoreseptor. Terdapat 2 jenis sel yang berperan untuk menangkap cahaya, yaitu :
1). Sel Batang (Basilus), merupakan sel yang berperan dalam menangkap cahaya lemah (pada malam hari atau dalam keadaan gelap).
2). Sel Kerucut (Konus), berperan untuk menerima cahaya saat keadaan terang (pada siang hari).
Kepekaan retina terhadap cahaya akan menentukan ketajaman penglihatan seseorang. Pada manusia struktur retina berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat suatu daerah yang tidak peka terhadap cahaya karena tidak memiliki fotoreseptor. Bagian ini disebut Blind Spot atau titik buta. Pada retina juga terdapat bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat berkumpulnya sel-sel saraf. Bintik kuning berfungsi untuk pusat penerimaan cahaya dan meneruskan sinyal tersebut ke otak.

f. Kornea
Kornea merupakan selaput bening mata yang transparan dan dapat ditembus oleh cahaya. Kornea merupakan bagian yang menutupi iris dan pupil, apabila kornea disentuh, maka akan terjadi refleks menutup mata. Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan struktur yang dilalui berkas cahaya untuk menuju ke retina. Struktur kornea dapat dikatakan halus seperti kaca, namun tetap kuat dan tahan lama. Kornea tidak memiliki pembuluh darah, sehingga sumber nutrisinya berasal dari aqueous humor dan dari air mata. Jaringan kornea terdiri atas 5 jaringan dasar, yaitu :
1). Epitel (5 lapis epitel yang saling tumpang tindih)
2). Lapisan Bowman (lapisan jaringan transparan yang disusun oleh serat protein kuat)
3). Stroma (90% ketebalan kornea, sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil lainnya merupakan kolagen)
4). Descement (membran aseluler yang bersifat elastis)
5). Endotel (lapisan tipis yang berfungsi menjaga keseimbangan kornea dengan pemompaan cairan)

g. Aqueous Humor
Merupakan cairan yang terdapat pada bilik depan mata. Aqueous Humor berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan di dalam bola mata dan memberikan nutrisi penting untuk mata, serta mempertahankan bentuk dari bila mata. Aqueous humor terletak diantara kornea dan lensa. Cairan dalam aqueous humor terus berganti untuk menjaga kondisinya agar ia dapat menjalankan fungsinya denngan baik.

h. Lensa Mata (Lensa Kristalin)
Lensa merupakan bagian mata yang terletak di belakang pupil dan iris mata. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar jatuh tepat ke retina. Lensa merupakan struktur yang trasparan. Lensa mata memiliki kemampuan khusus yang disebut daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk menebal atau menipis sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Untuk menjalankan kemampuan tersebut, lensa didukung oleh otot mata (otot siliaris), kontrasi atau relaksasi dari otot ini akan membuat perubahan ukuran lensa sehingga dapat terjadi akomodasi. Lensa akan semakin cembung apabila melihat benda yang dekat, dan semakin cekung ketika melihat benda yang jauh.

i. Vitreous Humor
Vitreous Humor merupakan cairan kental bening yang mengisi sebagian besar bola mata. Vitreous Humor terletak sebuah ruangan diantara lensa mata dan retina. 98% dari vitreous humor merupakan cairan, sebagian lainnya terdiri dari serat kolagen halus, garam, gula dan sel – sel fagosit. Vitrous humor berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata dan mengatur tekanan mata.

j. Saraf Optik (Saraf Kranial 2)
Saraf Optik merupakan susunan saraf yang berfungsi untuk menerima informasi dari retina dan kemudian meneruskan informasi tersebut ke otak.

BAGIAN-BAGIAN DALAM MATA

C. MEKANISME PENGLIHATAN
1. Benda-benda yang kita lihat memantulkan cahaya, kemudian cahaya tersebut ditangkap oleh mata.
2. Cahaya menembus kornea, kemudian diteruskan ke pupil.
3. Pupil melakukan pengaturan intensitas cahaya dengan cara melebar atau menyempitkan lingkarannya. Kemudian cahaya diteruskan ke lensa mata.
4. Lensa mata dengan kemampuan daya akomodasinya mengatur penerusan cahaya sehingga jatuh tepat di bintik kuning retina.
5. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel batang (cahaya lemah) atau sel kerucut (cahaya kuat) dan kemudian diteruskan ke otak dalam bentuk impuls melalui saraf optik.
6. Impuls akan diterima oleh otak dan informasi yang diberikan akan segera diterjemahkan sehingga kita dapat melihat benda dengan jelas.

MEKANISME PENGLIHATAN

Saturday 21 September 2019

5 Alat Indra pada Manusia, Bagian-Bagian, Beserta Fungsinya

Alat Indra pada manusia merupakan reseptor yang berfungsi menerima rangsang. Indra ada lima (pancaindra) yang fangsinya sangat penting bagi manusia yaitu kulit, lidah, hidung, telinga, dan mata.

Indra manusia terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi untuk menerima dan menjawab rangsang. Rangsang yang diterima oleh alat indra selanjutnya akan dibawa oleh saraf penghubung menuju ke pusat susunan saraf atau otak. Di otak rangsang tersebut akan diterjemahkan atau diolah dan akan diberi jawaban sesuai dengan rangsang yang diterima oleh indra tersebut.

Baca Juga : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja dan Penyakit pada Hidung

Penerima rangsang pada alat indra sangat spesifik terhadap macamnya rangsang. Penerima rangsang tersebut antara lain:
1. Eksteroseptor : penerima rangsang dari luar,
2. Interoseptor : penerima rangsang dari dalam tubuh,
3. Proprioseptor : penerima rangsang yang berada dalam otot.

Ada 5 alat Indra (panca Indra) pada manusia yang memiliki fungsi sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk merasakan bau dan lain sebagainya.




Berikut 5 panca Indera Manusia berserta bagian dan fungsinya :
1. Indra Penglihat (Mata)
Mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Ada 3 pasang otot yang menambatkannya pada dinsing rongga mata sebelah dalam sehingga memungkinkan biji mata dapat berputar.
a. Bagian-bagian mata
1). Kornea mata (selaput tanduk, selaput bening), yaitu selaput bening yang terdapat pada bagian depan bola mata, tembus cahaya, dan selalu dibasahi air mata. Pada bagian yang lain, selaput ini berwarna putih disebut selaput putih (sclera).
2). Iris (selaput pelangi), yaitu bagian mata yang berwarna (hitam, coklat, abu-abu, biru atau hijau). Iris merupakan selaput yang memberi warna pada mata karena mengandung pigmen. Iris dapat mengembang dan mengerut untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke bagian dalam mata.
3). Pupil (anak mata), merupakan bagian tengah dari selaput iris yang berlubang, berbentuk bulat, berwarna gelap, dapat membesar dan mengecil. Fungsinya mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke lensa mata.
4). Lensa mata juga merupakan bagian mata yang bening. Letaknya di belakang iris. Lensa mata dapat berkomodasi (mencembung dan memipih) untuk membentuk bayangan.
5). Retina (selaput mata), berupa selaput tipis membatasi bagian dalam mata. Fungsinya sebagai penangkap bayangan karena mengandung sel-sel pengkihat yang menerima rangsang cahaya.
6). Bintik kuning, merupakan tempat yang paling peka terhadap rangsangan cahaya karena paling banyak mengandung sel-sel penglihat. Bintik kuning merupakan cekungan yang terdapat pada retina. Suatu benda akan terlihat paling jelas bila bayangan benda tersebut jatuh pada bintik kuning.
7). Bintik buta, merupakan tempat masuk dan membeloknya berkas saraf menuju otak.



b. Mekanisme kerja mata
Mata mempunyai sel penerima rangsang cahaya yang disebut fotoreseptor. Ada dua macam reseptor yaitu bentuk batang (bacillus) untuk menerima rangsang cahaya yang tidak berwarna dan bentuk kerucut (konus) untuk menerima cahaya yang kuat dan berwarna.
Mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya. Cahaya menembus kornea mata dan diteruskan melalui pupil. Banyak sedikitnya cahaya tergantung dari besar kecilnya pupil yang diatur oleh iris. Pupil membesar jika gelap dan mengecil jika terang. Cahaya diteruskan oleh pupil menembus lensa mata terus ke retina. Lensa mata dapat mencembung dan memipih (daya akomodasi) untuk menempatkan bayangan di retina. Rangsang yang berupa cahaya diterima oleh sel indra dan diteruskan oleh urat saraf yang terdapat di selaput jala, menuju urat saraf mata kemudian dilanjutkan ke pusat penglihatan di otak sehingga terbentuk bayangan atau benda dapat terlihat. Bayangan yang dibentuk oleh mata kanan dan kiri berbeda. Namun, kedua bayangan diolah oleh pusat penglihatan sehingga menjadi satu.



2. Indra Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan alat atau Indera pendengar manusia yang fungsinya sangat penting bagi manusia agar dapat mendengar suara yang ada disekitarnya. Indra pendengar terdiri dari beberapa bagian. berikut penjelasannya:
a. Bagian-bagian telinga
Telinga terbagi menjadi tiga bagian.
1). Bagian luar, terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar, dan selaput gendang (membrane tympani). Berfungsi untuk menangkap suara.
2). Bagian tengah, merupakan bagian pengatur getaran. Terdiri atas tulang pukul (martil), tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut oleh pembuluh Eustachius.
3). Bagian dalam, menerima getaran dari bagian tengah. Terdiri atas tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, dan rumah siput (koklea). Di antara ketiga saluran dan rumah siput terdapat alat keseimbangan (ekuilibrium). Alat ini terdapat pada pangkal ketiga saluran setengah lingkaran yang mengembung disebut ampula. Di dalamnya terdapat sel-sel indra yang tersusun seperti sisir. Setiap perubahan sikap menyebabkan cairan limfe bergerak merangsang sel-sel indra. Rangsangan diteruskan ke otak sehingga seseorang sadar akan perubahan sikapnya tersebut.
b. Mekanisme kerja telinga
Suara yang dapat didengar oleh manusia ialah suara yang mempunyai bilangan getar atau frekuensi antara 20-20.000 Hz (getar/detik). Getaran suara masuk melalui liang (saluran) telinga dan diterima oleh selaput gendang sehingga selaput ini akan bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tulang-tulang pendengar (martil, landasan, dan sanggurdi) ke tingkap jorong yang selanjutnya diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput terdapat cairan yang akan bergetar jika ada getaran suara. Getaran ini menyebabkan rangsangan pada ujung-ujung saraf pendengar yang akan diteruskan ke pusat pendengar di otak, sehingga bunyi akan terdengar.

3. Indra Pembau (Hidung)
Ujung saraf yang merupakan indra pembau terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan pada permukaan atas dari kerang hidung yang tengah.
Indra pembau hanya dapat menangkap rangsang yang berupa gas saja. Sel-sel saraf pembau sangat peka terhadap zat kimia sehingga indra pembau disebut kemoreseptor.



4. Indra Pengecap (Lidah)
Lidah terletak di dalam mulut. Fungsi lidah selain sebagai pengecap yaitu:
a. Mengatur letak makanan pada waktu mengunyah,
b. Sebagai alat untuk berbicara,
c. Membantu menelan makanan.
Di permukaan lidah terdapat indra untuk merasakan panas, dingin, kasar, halus, dan nyeri. Sebagai pengecap, lidah terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Bagian ujung lidah, sebagai perasa manis;
b. Bagian pangkal lidah, sebagai perasa pahit;
c. Bagian pinggir lidah, sebagai perasa asam dan asin.

5. Indra Peraba (Kulit)
Indra peraba terdapat di seluruh permukaan kulit. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf yang peka terhadap sentuhan, tekanan, rasa panas, rasa dingin, dan rasa sakit (nyeri). Semua itu, kecuali rangsang nyeri, bergantung kepada adanya organ indra yang khusus di ujung serat-serat saraf. Serat saraf yang bertanggung jawab untuk rangsang nyeri tampak tidak memiliki struktur khusus pada titik-titik ujungnya di kulit. Reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan, suhu, dan dingin, masing-masing memberi tanggapan terhadap sebuah tipe stimulus saja. Ujung-ujung saraf yang mencatat rangsangan nyeri dapat bereaksi terhadap jenis-jenis rangsangan yang berbeda.
Berbagai jenis reseptor indra tersebut, penyebaran atau keberadaannya tidak merata pada seluruh permukaan kulit.daerah-daerah kulit tertentu jauh lebih peka daripada daerah-daerah lain terhadap suatu tipe rangsangan.

Wednesday 18 September 2019

Sistem Koordinasi pada Manusia

A. Sel saraf
Sel saraf terdiri atas tiga bagian utama, yaitu badan sel, neurit, dan dendrit.
1. Badan sel, mempunyai plasma bergranula berasal dari retikum endoplasma yang disebut Badan Niesel. Di dalam badan sel terdapat inti sel (nucleus) yang besar dan berwarna pucat.
2. Neurit, sering disebut sebagai akson, yaitu berupa penjuluran yang panjang dari badan sel. Neurit berfungsi membawa rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
3. Dendrit, yaitu penjuluran yang keluar dari badan sel. Penjuluran ini berupa serabut-serabut halus yang lebih pendek dari neurit. Dendrit berfungsi menerima dan menghantarkan rangsang ke badan sel saraf.

Selain tiga bagian utama tersebut, pada sel saraf juga dijumpai seperti berikut:
1. Selubung mielin, yaitu selubung yang menyelubungi akson.
2. Nodus ranvier, yaitu lekukan yang terdapat pada selubung myelin.
3. Sel Schwann, yaitu sel-sel yang terdapat pada tiap-tiap selubung myelin.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi neuron sensorik, neuron motorik, neuron konektor, dan neuron adjustor.
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik (neuron afferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan rangsang (impuls) dari penerima rangsang (reseptor) menuju ke pusat susunan saraf. Neuron sensorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan reseptor, sedangkan neurit (akson) berhubungan dengan neuron yang lain.
2. Neuron motorik
Neuron motorik (neuron efferen) adalah neuron yang berfungsi menghantarkan tanggapan terhadap rangsang dari pusat susunan saraf ke efektor. Neuron motorik mempunyai dendrite yang berhubungan dengan neuron yang lain, sedangkan neuritnya dihubungkan dengan otot atau kelenjar (efektor).
3. Neuron konektor (penghubung)
Neuron konektor adalah neuron yang berfungsi sebagai penghubung antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada neuron konektor, baik dendrite atau neuritnya mempunyai hubungan dengan neuron yang lain.
4. Neuron ajustor
Neuron ajustor adalah neuron yang berfungsi menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik. Neuron adjustor terdapat di otak dan di sumsum tulang belakang. Adapun hubungan antara neuron yang satu dengan yang lain disebut sinapsis.


B. Organ penyusunan sistem saraf pada manusia
1. Otak
Otak merupakan pusat koordinasi tubuh terletak di dalam rongga tengkorak. Pertumbuhan otak lebih baik daripada pertumbuhan sumsum tulang belakang. Perbandingan berat antara otak dan sumsum tulang belakang berkaitan dengan kecerdasan. Semakin besar nilai perbandingannya, maka semakin tinggi tingkat kecerdasannya.

Otak dilapisi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapisan, seperti berikut ini.
a. Lapisan durameter yaitu lapisan paling luar yang sering disebut selaput keras dan melekat pada tulang.
b. Lapisan piameter, yaitu lapisan paling dalam yang disebut juga lapisan lunak dan melekat di otak.
c. Lapisan arachnoid, yaitu lapisan tengah yang terletak antara lapisan durameter dan piameter.

Otak manusia terdiri atas otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum).
a. Otak besar
1). Otak besar (serebrum) mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung ratusan juta sel saraf. Bagian luar (korteks) otak besar yang berwarna kelabu disebut substansia grisea dan bagian dalamnya (medulla) yang berwarna putih disebut substansia alba. Bagian medulla banyak mengandung akson dan dendrit.
2). Otak besar terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, seperti berikut ini.
3). Bagian belakang, adalah pusat penglihatan. Kerusakan pada bagian ini akan menimbulkan gangguan penglihatan.
4). Bagian samping, adalah pusat pendengaran. Kerusakan di bagian kanan dan kiri akan mengakibatkan tuli. Akan tetapi, jika kerusakan di bagian kiri saja atau kanan saja, atau kanan saja, pendengaran akan berkurang.
5). Bagian tengah, adalah pusat pengaturan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap. Kerusakan pada bagian ini akan mengakibatkan hilangnya daya ingat dan hilangnya sebagian kemampuan bicara (afasia).

b. Otak kecil
Otak kecil (serebelum) merupakan pusat keseimbangan. Gangguan atau kerusakan pada otak kecil akan menyebabkan semua gerak otot tidak dapat terkoordinasi.

Otak kecil terdiri dari dua belahan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Jembatan ini berfungsi untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian tersebut. Dengan demikian, jembatan varol merupakan penghantar impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

2. Sumsum lanjutan
Di dalam sumsum lanjutan (medulla oblongata) banyak terdapat ganglion otak yang merupakan pusat pengaturan gerak reflex fisiologis, seperti denyut jantung, pernapasan, serta pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.

3. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) terdapat di dalam rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls dari dan ke otak serta memberi kemungkinan gerak reflex.

Seperti halnya otak, sumsum tulang belakang juga dilapisi oleh selaput meninges terdiri dari durameter yang melekat pada tulang, piameter yang melekat pada permukaan sumsum tulang, dan arachnoid yang terletak antara durameter dan piameter.

Berbeda dengan otak, lapisan luar sumsum tulang belakang berwarna putih serta banyak mengandung dendrite dan neurit (akson). Bagian dalam sumsum tulang belakang berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel saraf. Di bagian dalamnya juga terdapat bagian berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal dan ventral.

Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan dendritnya berhubungan dengan reseptor. Sedangkan akar ventral mengandung badan neuron motorik dan aksonnya menuju ke otot dan efektor.

4. Sistem saraf tepi
Antara sistem saraf pusat dan organ tubuh dihubungkan dengan sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi terdiri atas berikut ini.
a. Dua belas pasang serabut saraf otak yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat-alat indra, otot, dan kelenjar.
b. Serabut saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 pasang. Serabut saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik yang masuk ke akar dorsal dan neuron motorik yang keluar melalui akar ventral.

5. Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar (otonom) merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik. Sistem saraf ini dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

a. Saraf simpatis
Saraf simpatis berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah leher dan di daerah pinggang, sehingga disebut juga saraf torakolumbar. Adapun fungsi saraf simpatis adalah untuk mengaktifkan alat-alat tubuh supaya bekerja secara otomatis. Serabut saraf simpatis ini menuju ke otot polos, alat transport, alat pencernaan, dan alat pernapasan. Saraf ini mempunyai sifat meningkatkan aktivitas.

b. Saraf parasimpatis
Saraf parasimpatis berpangkal pada sumsum lanjutan dan ada yang berpangkal pada sakrum. Kerja saraf ini berlawanan dengan kerja saraf simpatis, yaitu sifatnya menghambat atau menurunkan aktivitas. Jika saraf parasimpatis menghambat kerja organ tertentu, maka saraf simpatis yang akan menggiatkannya.

6. Gerak reflex
Sering terjadi rangsang tidak sampai diolah otak, tetapi melalui jalan terpendek dan segera timbuul jawaban atau respon oleh efektor. Hal inilah yang disebut gerak reflex. Jarak terpendek untuk gerak reflex disebut lengkung reflex. Jalannya rangsang gerak reflex sebagai berikut.

Rangsang (impuls) → reseptor → neuron sensorik → konektor (sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor