Tuesday 27 April 2021

APA AKU SALAH ?


Hidup ini memang hampa, aku rasakan bagaimana hati menjerit tanpa nyawa, tapi kenapa itu tak pernah dapat merubah mataku menjadi mata yang benar-benar menangis

Sunday 18 April 2021

PENGERTIAN ZAKAT FITRAH, HUKUM DAN TATA CARA ZAKAT FITRAH

Apa Itu Zakat Fitrah ?

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum

Saturday 17 April 2021

DAFTAR NEGARA DENGAN WAKTU PUASA TERLAMA, ADA YANG LEBIH DARI 20 JAM

Di Indonesia, puasa dilakukan dengan durasi yang relatif seimbang dibanding total waktu sehari. Muslim di negara kita umumnya hanya menghabiskan waktu berpuasa selama kurang dari 13 jam.

Friday 16 April 2021

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Umat Islam selayaknya memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan. Menurut para ulama pemahaman terhadap keutamaan

Thursday 15 April 2021

PUASA RAMADAN

Puasa Ramadan merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadan yang jumlah harinya antara 29 dan 30 hari dalam puasa. Menurut ajaran Islam, puasa di bulan Ramadan dapat menghapus kesalahan atau terampuninya dosa yang telah diperbuat selama ini. Namun harus dengan kekuatan iman dan mengharapkan pahala dari ridha Allah SWT.



Puasa pada bulan Ramadan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam yang keempat dalam ajaran Islam. Menurut ajaran Islam puasa pada bulan Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan selama 1 bulan penuh rahmat. Sehingga jika dengan sengaja tidak melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan maka seseorang tersebut akan berdosa sesuai dengan Firman Allah dalam Qur'an Surah Al-Baqarah [2]:183 dan 184 yang berbunyi:

 

" Yaa ayyuhal ladzina ammanu kutiba 'alaikummussyiamu kamma kutiba 'allaladzhiina min qoblikum la'alakum tattaquun" (183) yang artinya Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sebagai orang yang bertaqwa.

 

Tafsir ayat ini adalah:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

 

Dikatan demikian karena dalam ibadah Puasa Ramadan mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan syaithan (Setan). Maksudnya agar umat islam terhidar dari setan  yang membisikan kepada manusia untuk berbuat maksiyat dan ingkar kepada perinatah Allah SWT

Melalui ayat ini Allah SWT, memerintahkan kepada orang mukmin dari kalangan umat ini (Umat Islam) dan memerintahkan kepada mereka (Umat Islam) untuk berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama di siang hari dengan niat ikhlash mengahrap ridho Allah SWT.

Banyak sekali hikmah yang terkadung dalam melaksnakan ibadah puasa ramadan, yakni memberisihkan jiwa, mensucikan harta (melaui zakat fitrah) serta membebaskan diri dari akhlak-akhlak yang rendah atau akhlak buruk,

Perintah Puasa juga di jelas kan dalam Al-Quran: Al-Baqarah [2:184] sebagai kelanjutan dari ayat 183 yang artinya:

 

184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

 

Puasa Ramadan merupakan rutinitas yang ibadah yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap tahunnya karena hukumnya yang wajib. Puasa Ramadan ialah puasa yang dilaksanakan dari mulai fajar hingga terbenam matahari. Di bulan Ramadan inilah seluruh umat Islam diwajibkan berpuasa jika tidak mampu maka diharuskan untuk mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain.

Dasar wajibnya puasa Ramadan dikemukakan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah. Allah berfirman, "Bulan Ramadan yang didalamnya diturunkannya (permulaan) Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-pejelasan mengenai petunjuk-petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil. karena itu barang siapa diantara kamu berada pada bulan itu, maka berpuasalah.

Sunday 4 April 2021

Biografi Ir. Soekarno : Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus tokoh proklamator negara ini. Soekarno akrab dipanggil dengan julukan Bung Karno. Bung Karno juga dikenal sebagai Putra Sang Fajar karena lahir saat fajar menyingsing.

Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Dikutip dari laman RRI, Soekarno awalnya diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit, namanya diganti menjadi Soekarno.

Soekarno merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ibunda Bung Karno merupakan bangsawan Bali. Kedua orang tua Soekarno bertemu saat sang ayah menjadi guru di Bali.

Soekarni hanya sebentar tinggal dengan kedua orang tuanya di Blitar. Kemudian beliau pindah ke Surabaya untuk menamatkan SD. Selama di Surabaya, Bung Karno tinggal di kediaman Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Setelah tamat, Bung karno melanjutkan pendidikan di HBS (Hoogere Burger School).

Lulus tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan di THS (Technische Hoogeschool) di Bandung. THS ini merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Soekarno lulus pada 25 Mei 1926 dan mendapat gelar "Ir".

Setelah lulus, Soekarno mendirikan Biro Insinyur bersama dengan Ir. Anwari tahun 1926. Selama di Bandung, Bung Karno aktif dalam banyak organisasi. Beliau juga mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927.

PNI adalah partai yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Karena tujuan inilah Soekarno di penjara pada 29 Desember 1929 di penjara Sukamiskin. Bung Karno kemudian berulang kali dipenjara karena beliau tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan Soekarno cukup panjang sebelum akhirnya mampu menyatakan kemerdekaan Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta dan beberapa tokoh lainnya, beliau menyatakan kemerdekaan bangsa.

Dilansir dari laman RRI, Soekarno sebelumnya sudah mengemukakan dasar negara, Pancasila, pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Dasar ini kemudian menjadi dasar negara Indonesia.

Kiprah Bung Karno tidak berhenti di lingkup negara Indonesia saja. Bung Karno tercatat berusaha menghimpun bangsa-bangsa untuk membuat Gerakan Non Blok. Gerakan ini beranggotakan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Gerakan ini merupakan hasil dari Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung.

Bersumber dari laman Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia, Bung Karno memiliki 3 orang istri selama hidupnya. Dari ketiga istrinya, Soekarno dikarunia 8 orang anak. Fatmawati, istri pertama Bung Karno, melahirkan Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Taufan dan Bayu adalah putra Soekarno dari Hartini. Ratna Sari Dewi, istri Soekarno berdarah Jepang, memiliki anak bernama Kartika.

Bung Karno menyerahkan jabatannya sebagai presiden Indonesia setelah terjadi gejolak politik. Gejolak ini disebabkan oleh pemberontakan G-30-S/PKI yang menewaskan banyak perwira TNI.

Soekarno wafat di RSPAD tanggal 21 Juni 1970 karena sakit yang terus memburuk. Beliau dimakamkan di Blitar, dekat dengan makam sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai.

Friday 26 March 2021

MASUKNYA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


A. Masuknya Islam di Indonesia


Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Proses Islamisasi yang terjadi di Indonesia beriringan dengan proses perdagangan yang terjadi antara bangsa Indonesia dengan bangsa asing. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa secara geografis, Indonesia merupakan sebuah wilayah kepulauan yang terbuka bagi terjadinya interaksi perdagangan. Salah satu dampak dari interaksi tersebut adalah masuknya Islam ke Indonesia.
Saat berada di sini, para pedagang itu mulai menjalin hubungan baik dengan penduduk asli yang pada saat itu sebagian besarnya memiliki kepercayaan Hindu. Pedagang-pedagang tersebut berbagi ilmu tentang Islam. Masyarakat asli pun merasa tertarik dengan Islam. Sebagian besar dari penduduk lokal mengubah keyakinan, lalu memeluk agama islam. Setelah itu, perwakilan antara pedagang dari negara Arab, dan penduduk lokal juga ikut berkontribusi dalam menyebarkan pengaruh Islam di Nusantara.
Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.

Berdasarkan bukti dan temuan sejarah, Islam masuk ke Indonesia dengan beberapa penjelasan waktu yang berbeda, yaitu:
1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi
Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7.
Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa.
Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kalingga di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.
2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi
Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.
3. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi
Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia.

Sedangkan menurut teori pembawanya, masuknya Islam ke Indonesia dibagi dalam:
1. Teori Gujarat
Menurut teori Gujarat, agama Islam datang ke Nusantara ketika abad ke tiga belas. Islam dikatakan datang dari para pedagang daerah Gujarat India. Teori ini dipertegas oleh adanya fakta bahwa ketika pada itu Nusantara menjalin ikatan perdangan yang baik dengan orang-orang Gujarat.
Kerajaan Sriwijaya juga saat pada itu menjadi jantung perdagangan dunia melewati jalur Nusantara – Gujarat – Timur tengah – Eropa. Selain itu juga adanya batu nisan sultan Samudra Pasai, Malik al Saleh yang memiliki ciri orang dari wilayah Gujarat.
2. Teori Mekkah
Teori Mekkah merupakan teori datangnya agama Islam yang baru-baru ada. Pendapat ini merupakan sanggahan dari teori Gujarat. Pada pendapat ini disebutkan Islam masuk ke Nusantara saat itu abad ke-7 (6 abad lebih awal jika dibandingkan dengan teori Gujarat).
Orang yang membawa Islam ke Nusantara adalah orang-orang dari Arab Saudi. Peristiwa ini dibuktikan oleh adanya perkampungan yang telah didiami oleh orang Islam di daerah pesisir barat Sumatera ketika itu abad itu. Lalu, madzhab yang populer kala itu khususnya di Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab dan Mesir. Dan yang ketiga, adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir.
3. Teori Persia
Teori Persia mempunyai anggapan yang sama tentang waktu hadirnya agama Islam ke Nusantara, pada saat abad ke-13. Namun, perbedaannya, teori Persia beranggapan Islam datang dari Persia. Hal itu disebabkan oleh adanya persamaan-persamaan budaya agama Islam di Nusantara dengan di Persia. Dengan masuknya Islam ke Nusantara yang sekarang namanya adalah Indonesia, membuat kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia berkembang. Kerajaan Islam yang ada di Indonesia pun sempat memiliki wilayah kekuasaan yang luas, hingga ke negara tetangga.

B. Cara Penyebaran Islam di Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai sehingga tidak menimbulkan ketegangan sosial. Cara penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia melalui berbagai saluran berikut ini.
1. Melalui perdagangan
Saluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina. Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim.
2. Melalui Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam.
3. Melalui tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soalsoal magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam. Bersamaan dengan perkembangan tasawuf, para ulama dalam mengajarkan agama Islam di Indonesia menyesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu dan Buddha sehingga mudah dimengerti. Itulah sebabnya, orang Jawa begitu mudah menerima agama Islam.
4. Melalui pendidikan
Pendidikan dalam Islam dilakukan dalam pondok-pondok pesantren yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Pesantren ini merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran agama Islam karena merupakan tempat pembinaan calon guru-guru agama, kyai-kyai, atau ulama-ulama. Setelah menamatkan pelajarannya di pesantren, murid-murid (para santri) akan kembali ke kampung halamannya untuk menyebarkan Islam secara luas.
5. Melalui seni budaya
Dalam menyebarkan agama Islam, sebagian wali menggunakan media seni budaya yang sudah ada dan disenangi masyarakat. Pada perayaan hari keagamaan seperti Maulid Nabi, misalnya, seni tari dan peralatan musik tradisional (gamelan) dipakai untuk meramaikan suasana. Sunan Kalijaga yang sangat mahir memainkan wayang memanfaatkan kesenian ini sebagai sarana untuk menyampaikan agama Islam kepada
6. Melalui dakwah
Penyebaran Islam di Nusantara, terutama di Jawa, sangat berkaitan dengan pengaruh para wali yang kita kenal dengan sebutan wali sanga. Mereka inilah yang berperan paling besar dalam penyebaran agama Islam melalui metode dakwah.

C. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Ketika Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan pelayaran di sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan penguasa lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik. Mereka berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan para pedagang muslim. Lebih-lebih setelah suasana politik di pusat Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan, raja-raja daerah dan para adipati di pesisir ingin melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama dengan pedagang-pedagang muslim makin erat. Dalam suasana demikian, banyak raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Hal itu ditambah dengan dukungan dari pedagang-pedagang Islam sehingga mampu melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Pada perkembangannya, kerajaan-kerajaan bercorak Islam pun muncul dan berkembang.

Berikut ini adalah Kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ada di Indonesia, yaitu antara lain:
1.         Kerajaan Samudera Pasai
2.         Kerajaan Aceh
3.         Kerajaan Demak
4.         Kerajaan Banten
5.         Kerajaan Mataram Islam
6.         Kerajaan Gowa
7.         Kerajaan Ternate dan Tidore