Showing posts with label Kelas 7. Show all posts
Showing posts with label Kelas 7. Show all posts

Tuesday, 17 November 2020

BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BAGIAN KEEMPAT

3. Tingkatan Takson Makhluk Hidup

Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelompokan berdasarkan ciri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifikasi. Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar, kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan ini disebut sebagai takson. Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan tingkatan dari tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut. emakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki  semakin sedikit. Begitupula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin mengerucut.


Baca Juga : Bab 1 Gerak Benda Dan Makhluk Hidup Di Lingkungan Sekitar Bagian 3


Berdasarkan sistem klasifikasi yang dikenalkan oleh R.H. Whittaker, makhluk hidup dibagi menjadi 5 kingdom yaitu, Kingdom Monera, Kingdom Protista, Kingdom Fungi (Jamur), Kingdom Plantae (Tumbuhan) dan Kingdom Animalia.


a.  Kingdom Monera

Banyak makhluk hidup yang bersifat mikroskopis yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai ciri-ciri seperti selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak dengan membelah diri. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Monera. Contoh kelompok Monera ialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosis paru). Bahkan ada beberapa kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa (mikroskop cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar : (a) Bakteri Mycobacterium tuberculosis dilihat dengan mikroskop cahaya dan (b) Bakteri Mycobacterium tuberculosis dilihat dengan mikroskop elektron.


Baca Juga : Bab 1 Gerak Benda Dan Makhluk Hidup Di Lingkungan Sekitar Bagian 2


Beberapa contoh anggota Monera dari ganggang biru dapat kamu perhatikan pada Gambar berikut.

Gambar : Macam-macam ganggang biru


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Ketiga


b. Kingdom Protista

Selain makhluk hidup seperti di atas, ada juga makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Selnya memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang mampu berkembang biak. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Protista. Beberapa contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum, Saprolegnia sp., Physarium polycephalum, Phytophtora infestans. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar : Contoh kelompok Protista


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Kedua


Selain kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protista yang bersifat makroskopis (dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop) seperti di Gambar berikut.

Gambar : (a) Alga merah: Eucheuma spinosum, (b) Gracillaria sp, (c) Alga hijau: Ulva sp, dan (d) Alga Cokelat; Fucus sp.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia Bagian Pertama


Protista juga ada yang menyerupai hewan. Kelompok Protista ini disebut Protozoa. Kelompok Protozoa di antaranya adalah Paramecium, Entamoeba histolytica yang terdapat pada usus besar yang dapat mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah merah yang mengakibatkan penyakit malaria.

Gambar. 2.23. (a) Paramecium, (b) Entamoeba histolytica, (c) Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah merah


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Pertama 


c. Kingdom Jamur (Fungi)

Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah  busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur kayu. Perhatikan Gambar berikut.

Gambar : Jamur Tempe dan Jamur Merang.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia


Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista mirip jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.

Gambar : Pembagian Kelompok Jamur.


Baca Juga : Bab 1 Objek Ipa Dan Pengamatannya


Friday, 30 October 2020

BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BAGIAN KETIGA

2. Kelompok Makhluk    Hidup yang Berukuran Kecil (Mikroskopis)

Tempat hidupnya di mana-mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada Gambar berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coli yang dilihat dengan mikroskop elektron (gambar a)  dan  dengan mikroskop cahaya menggunakan pewarnaan Gram (gambar b).



Baca Juga : Manfaat Rumput Bagi Kesehatan


Pada  pengamatan  makhluk  hidup  yang  berukuran    kecil,  kamu memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut. Perhatikan penjelasan di bawah ini!

Mengenal dan Menggunakan Mikroskop

a. Bagian-bagian Mikroskop

Pada Gambar dan Tabel di bawah kamu dapat mempelajari mikroskop cahaya beserta bagian-bagian dan fungsinya. Selain itu, kamu juga akan mengenal mikroskop elektron yang biasa digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya.

Bagian Mikroskop

Mekanik

Optik

Mekanik

Lensa okuler

 

Lensa yang berhubungan dengan mata langsung pengintai atau pengamat yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Ada 3 buah lensa, yaitu dengan perbesaran 5 x, 10 x, dan 15 x.

Lensa Objektif

 

Lensa yang berada di dekat objek/ benda berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Susunan lensa biasanya terdiri atas 3 atau 4 buah dengan perbesaran masingmasing 4 x, 10 x, 45 x, dan 100 x.

Diafragma

 

Untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif.

Cermin ada dua, yaitu cermin datar dan cekung

 

Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya pada objek. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya.

 

Tabung mikroskop (Tubus)

Untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.

 

Meja sediaan (meja preparat)

Sebagai tempat meletakkan objek atau preparat yang diamati. Bagian tengah meja terdapat lubang untuk melewatkan sinar.

 

Klip (penjepit objek)

Untuk menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang diamati.

 

Lengan mikroskop

Untuk pegangan pada saat memindahkan atau membawa mikroskop.

 

Pemutar halus (mikrometer)

Untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa objektif terhadap preparat secara pelan/halus.

 

Pemutar kasar (makrometer)

Untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke bawah secara cepat.

 

Kondensor

Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat diputar  dan dinaikturunkan.

 

Sekrup (engsel  inklinasi)

Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

 

Kaki mikroskop

Untuk menyangga atau menopang mikroskop.


Baca Juga : Bab 1 Objek Ipa Dan Pengamatannya


b. Langkah-langkah menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut.

1) Ambillah mikroskop dari kotak penyimpanannya. Tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup.

2) Putar revolver, sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada revolver.


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Kedua


3) Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar. Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara berikut.

• Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.

• Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke  diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah terang/ jelas?). Ingat bahwa: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu, sehingga tidak perlu mencari cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan  lurus dengan lensa okuler dan objektif.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia


4) Siapkan  preparat  yang  akan  diamati,  kemudian  letakkan  di meja.  Aturlah agar bagian yang akan diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit objek.

5) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara berikut.

• Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari  lensa okuler. Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi terdekat dengan meja preparat. Ingat: Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.

• Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk memperjelas bayangan objek.

• Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara langsung.


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Pertama


6) Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.

7) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat penyimpanan.

Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia Bagian Pertama

Friday, 23 October 2020

BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BAGIAN KEDUA

C. Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Klasifikasi  makhluk  hidup  adalah  suatu  cara  mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.

Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia Bagian Pertama


Tujuan  khusus/lain  dari  klasifikasi makhluk  hidup  adalah  seperti berikut.

1. Mengelompokkan  makhluk  hidup  berdasarkan  persamaan  dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.

2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.

3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.

4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.


Baca Juga : Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Bagian Pertama


Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup.

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan  yang dimilikinya.

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).

3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat  hidup, dan cara hidupnya.

1. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi

Pada  awalnya  dalam  klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggotanya di  dalam  tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini disebut takson.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia


Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (17071778) berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu. Perhatikan Tabel berikut.



Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.


Baca Juga : Bab 1 Objek Ipa Dan Pengamatannya


a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan

Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.

1) Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.

2) Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.

3) Bentuk dan ukuran daun.

4) Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).

b. Kriteria Klasifikasi Hewan

Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

1) Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.

2) Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).

3) Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.


Baca Juga : Manfaat Rumput Bagi Kesehatan


c. Kunci Determinasi

Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.

1) Kunci harus dikotomi.

2) Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh

• tumbuhan berumah satu …

• tumbuhan berumah dua …

3) Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak.

4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.

5) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.

6) Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.

7) Setiap kuplet diberi nomor.

8) Buat kalimat pertanyaan yang pendek.


Baca Juga : Dipercaya Mampu Tangkal Corona, Ini Manfaat Serai

Thursday, 15 October 2020

BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BAGIAN PERTAMA

A. Ciri-ciri Benda di Lingkungan Sekitar

Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Mobil, motor, sepeda, sepatu, pensil, udara, papan tulis merupakan bentuk benda. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lain.

Benda-benda di sekitar kita dapat dikenal, yaitu mempunyai ciri-ciri berikut ini.

1. Bentuk benda berbeda-beda.

2. Ukuran benda berbeda-beda.

3. Warna benda berbeda-beda.

4. Keadaan permukaan benda berbeda-beda.

5. Bahan penyusun benda berbeda-beda.


Baca Juga : Manfaat Naga Bagi Bayi


B. Cara Mengklasifikasikan Makhluk Hidup

Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup dan benda tak hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya ciri-ciri kehidupan antara lain bergerak, bernapas, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, memerlukan nutrisi, dan peka terhadap rangsang. Benda mati tidak memiliki ciri-ciri tersebut.

1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

a. Bernapas

Setiap saat kita bernapas, yaitu menghirup udara yang di antaranya mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan udara dengan kandungan karbondioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup. Kamu dapat merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kamu akan merasakan sesak sebagai tanda kekurangan oksigen.


Baca Juga : Manfaat Nanas Bagi Kesehatan


b. Memerlukan Makanan dan Minuman

Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman. Perhatikan Gambar berikut.



c. Bergerak

Kamu dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak. Tubuhmu dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Perhatikan Gambar berikut.


Baca Juga : Manfaat Nanas Bagi Ibu Hamil


d. Tumbuh dan Berkembang

Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan massa tubuhmu sekarang dengan tinggi dan massa tubuhmu waktu masih kecil? Tentu saja tidak sama. Tinggi dan massa tubuhmu akan bertambah seiring pertambahan usia. Proses inilah yang disebut dengan tumbuh. Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa. Perhatikan Gambar berikut.


Gambar Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia
Gambar Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Kupu Kupu

e. Berkembang Biak (Reproduksi)

Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut berkembang biak (reproduksi). Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kamu lahir dari ayah dan ibu. Ayah dan ibumu masing-masing juga mempunyai orangtua yang kamu panggil kakek dan nenek, dan seterusnya. Perhatikan Gambar berikut.


Baca Juga : Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia


f. Peka terhadap Rangsang

Bagaimanakah  reaksi  kamu  jika  tiba-tiba  ada  sorot  lampu  yang  sangat terang masuk ke mata? Tentu secara spontan kamu akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsangan disebut irritabilitas. Perhatikan Gambar berikut.


g.  Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan

Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi. Contohnya tumbuhan yang hidup di tempat kering (sedikit mengandung air) memiliki daun yang sempit dan tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat basah (banyak mengandung air) memiliki daun lebar dan tipis.


Baca Juga : Bab 1 Objek Ipa Dan Pengamatannya

Wednesday, 16 September 2020

BAB 1 OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

A. Objek IPA

Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi semua benda yang ada di alam mulai dari benda yang yang paling kecil (renik), partikel atom, makhluk hidup, hingga benda yang sangat besar seperti laut, bumi, matahari, dan sebagainya.

Untuk memudahkan mempelajari objek IPA, pengetahuan tentang IPA dibagi menjadi 4 yaitu :

Fisika : mempelajari energi, gaya, gerak, cahaya, dan gejala alam yang bersifat fisik lainnya.

Kimia : memperlajari materi, penyusun dan perubahan zat,

Biologi : mempelajari sistem kehidupan mulai dari yang berukuran renik hingga lingkungan yang luas.

Ilmu Bumi dan Antariksa : mempelajari asal mula bumi beserta perkembangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet, dan benda langit lainnya.

Baca Juga : Bagian Bagian Bunga Beserta Fungsinya


B. Besaran

Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan satuan. Besaran ada 4 macam yaitu Besaran Pokok, Besaran Turunan, Besaran Vektor dan Besaran Skalar.

1. Besaran Pokok adalah besaran asli yang satuannya didefinisikan tersendiri dan telah ditetapkan terlebih dahulu daripada besaran yang lain. Besaran Pokok meliputi : panjang (l : huruf L kecil), massa (m), waktu (t), suhu (T), kuat arus listrik (I) dan intensitas cahaya (J).

Panjang adalah jarak antara 2 titik, massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda, waktu adalah selang antara 2 kejadian atau 2 peristiwa, suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada kawat penghantar dalam rentang waktu tertentu .

2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran Turunan meliputi : luas (L), volume (V), massa jenis (r), kecepatan (v), berat (W), berat jenis (S) dan percepatan (a).

Baca Juga : Bagian-Bagian Akar Beserta Fungsinya

Besaran Turunan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :


3. Besaran Skalar adalah besaran yang memiliki nilai dan satuan. Besaran Skalar meliputi : panjang, massa, waktu, dan suhu.

4. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai, satuan dan arah. Besaran Vektor meliputi : gaya, kecepatan, percepatan dan berat.

Baca Juga : Bagian-bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya


C. Satuan

Satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Syarat satuan yang baik yaitu : mudah ditiru, bersifat tetap dan internasional. Sistem satuan yang berlaku yaitu sistem Satuan Internasional (SI). Contohnya : meter untuk panjang, kg untuk massa, sekon atau detik untuk waktu, kelvin untuk suhu, ampere untuk kuat arus listrik dan candela untuk intensitas cahaya.

Macam – macam satuan ada 2 yaitu :

1). Satuan Pokok yang merupakan satuan dari besaran pokok

2). Satuan Turunan yang merupakan satuan dari besaran turunan.

Satuan juga bisa dikonversikan menjadi satuan yang lain, misalnya : 1 meter = 100 cm, 1 km = 1000m, 1 kg = 1000 g, 1 ton = 1000 kg, 1 menit = 60 detik dan 1 jam = 60 menit. Seperti pada gambar dibawah ini.

Baca Juga : Gerak Pada Tumbuhan

Koversi Satuan Panjang (meter)


Konversi satuan massa (gram) 


Baca Juga : Gerak Tropisme


Konversi satuan luas (persegi)


Konversi satuan volume (kubik) 


Konversi satuan waktu (sekon)


Baca Juga : Ginjal : Fungsi, Struktur Ginjal dan Penyakit Ginjal


D. Pengukuran

Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran yang sejenis dengan besaran yang memiliki satuan.

Pengukuran dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1). Pengukuran satuan baku adalah pengukuran yang mempunyai nilai sama, contohnya : pengukuran panjang dengan menggunakan penggaris akan menghasilkan angka dengan satuan meter.

2). Pengukuran satuan tak baku adalah pengukuran yang mempunyai nilai berbeda, contohnya : mengukur panjang kursi menggunakan jengkal tangan ataupun mengukur panjang ruang kamar menggunakan langkah kaki. Hasil pengukuran satuan tak baku adalah berbeda dikarenakan setiap orang mempunyai jengkal tangan dan langkah kaki yang berbeda.

Pengukuran menggunakan alat ukur contohnya :

1). Penggaris dan meteran digunakan untuk mengukur benda yang bentuknya panjang dan lurus, jangka sorong untuk mengukur benda berbentuk lingkaran, sedangkan mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan plat, kertas, dan tissue.

2). Neraca atau timbangan untuk mengukur massa, jam atau stopwatch untuk mengukur waktu, amperemeter untuk mengukur kuat arus listrik.

Baca Juga : Hati (Hepar) : Fungsi, Struktur dan Penyakit pada Hati