Friday 6 September 2019

Sistem Ekskresi Pada Manusia

Manusia memiliki organ-organ atau alat ekskresi yang berfungsi membuang zat-zat sisa hasil metabolisme. Organ-organ ekskresi pada manusia yaitu ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.

1. Letak dan Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ eksresi yang paling utama, berjumlah sepasang yang terletak disebelah kiri dan kanan di dalam rongga perut, letak ginjal kiri lebih tinggi karena diatas ginjal kanan terdapat hati.
Ginjal memiliki fungsi penting sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia, fungsi ginjal antara lain :
a. Membuang sisa-sisa metabolisme seperti urea, asam urat, serta zat lain yang bersifat merugikan tubuh atau bersifat racun.
b. Sebagai organ homeostatis seperti menjaga keseimbangan air dalam tubuh dan mengatur volume plasma darah dan air.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa cairan darah dengan mengatur pH plasma dan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan urine yang bersifat asam atau basa.
d. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu serta menjaga tekanan osmosis.
e. Menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh seperti Eritropoietin (EPO), Renin, dan Kalsitriol.

2.   Struktur Ginjal
Ginjal tersusun atas 3 (tiga) bagian yaitu korteks (kulit) yang merupakan bagian terluar ginjal, medula (sumsum ginjal), kemudian pelvis renalis yang merupakan ruang ginjal.

3. Kelainan dan penyakit pada ginjal
Sebagai organ Ekskresi ginjal juga rentan mengalami gangguan dan penyakit berikut beberapa penyakit yang menyerang ginjal:

1). Diabetes Mellitus (kencing manis)
Diabetes mellitus ditandai dengan sering buang air kecil, rasa haus yang terus menerus serta mudah lapar. Diabetes mellitus menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah), diabetes mellitus disebabkan kurangnya produksi insulin atau kurangnya sensitifitas jaringan tubuh terhadap insulin.
Diabetes menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, jika kadar gula darah sampai 160 – 180 mg/dl maka glukosa akan dikeluarkan bersama urine

2). Gagal Ginjal
Gagal ginjal disebabkan kerusakan ginjal secara permanen yang menyebabkan ginjal gagal melaksanakan fungsinya, gagal ginjal ditandai dengan edema (pembengkakan) tubuh serta hipertensi.

3). Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan massa keras seperti batu yang terbentuk di saluran kemih atau di ginjal. proses pembentukan batu tersebut disebut urolitiasis. Batu ginjal dapat terbentuk apabila urine mengalami jenuh terhadap garam-garam. Batu ginjal terdiri dari sekitar 80% kalsium sedangkan sisanya berupa asam urat, dan sistin.

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan dan dibawah tulang rusuk. Hati merupakan organ yang memiliki berat sekitar 1,5 – 2 kg, merupakan Organ dalam terbesar dalam tubuh manusia, hati memiliki warna merah tua.
Hati dapat memperbaharui sel-sel yang sudah rusak karena luka atau penyakit. Sebagai organ ekskresi hati juga berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
1. Fungsi Hati
Hati mempunyai beberapa peranan penting dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi hati:

a). Hati merupakan tempat untuk menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi hati mengubah glukosa menjadi glikogen, sebaliknya bila kadar gula darah rendah maka hati akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
b). Hati berperan sebagai pembersih (detoksifikasi) zat-zat racun dan bibit penyakit.
Zat-zat racun yang masuk ke tubuh seperti obat-obatan dan alkohol serta organisme asing atau bibit penyakit akan dibersihkan dari aliran darah, hati akan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan menetralkannya menggunakan cairan empedu.
c). Hati membentuk beberapa jenis protein dan zat tertentu
Beberapa protein dan zat-zat penting yang berguna bagi tubuh dihasilkan oleh hati. Beberapa protein itu antara lain.
1). Globin : merupakan bahan utama pembentuk hemoglobin yang berperan membawa oksigen dalam sel darah merah.
2). Globulin : merupakan protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
3). Albumin : berfungsi membantu ketersediaan unsur-unsur penting dalam darah seperti kalsium.
Selain itu hati juga memproduksi zat kimia seperti fibrinogen dan prothrombin yang berperan dalam pembekuan darah dan penyembuhan luka.
d). Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, B, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini diambil dari aliran darah yang dibawa ke hati oleh pembuluh portal hepatik.
e). Hati dapat memproduksi cairan empedu
Dalam sistem pencernaan hati menghasilkan cairan empedu secara terus-menerus, empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan zat warna empedu(bilirubin dan biliverdin). Empedu berperan dalam mencerna serta mengabsorpsi lemak dalam usus, mengaktifkan enzim lipase, serta membentuk urea dan amoniak.

3. Gangguan dan Penyakit pada Hati
a). Hepatitis(Radang Hati)
Penyakit hepatitis menyebabkan komplikasi yang parah pada organ hati, penyakit hepatitis seringkali disebabkan oleh kebiasaan komsumsi alkohol dan sering menggunakan obat-obatan yang berdosis tinggi atau karena infeksi virus hepatitis. Penyakit hepatitis yang sering diwaspadai adalah hepatitis A, B, dan hepatitis C.
1). Hepatitis A :
Disebabkan oleh virus hepatitis A, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan hati secara tiba-tiba,hal ini sering disebabkan lingkungan yang kotor dimana virus hepatitis A biasanya berada di air yang kotor.
2). Hepatitis B:
Disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyebabkan kerusakan pada jaringan hati, umumnya menyerang orang dewasa atau sebagai akibat dari kekebalan tubuh yang menurun.
3). Hepatitis C:
Terjadi karena virus hepatitis C yang merusakan jaringan hati. Hepatitis C ditularkan melalui darah, jarum suntik, atau ditularkan ibu hamil kepada janinnya.
b). Sirosis Hati
Penyakit ini sering disebabkan oleh kebiasaan mengkomsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan.
c). Jaundice (Penyakit Kuning)
Penyakit kuning memiliki gejala antara lain mata dan kulit yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin dalam tubuh yang meningkat.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak hingga dewasa dan menunjukan adanya gangguan pda hati, penyumbatan saluran empedu, atau gangguan pada metabolisme bilirubin.

4. Cara Mengatasi kelainan pada hati
Cara mengatasi kelainan atau penyakit pada hati diantaranya dengan :
a). Pemberian Vaksinasi
b). Mengkomsumsi makanan yang sehat
c). Menghindari penggunaan obat-obat terlarang
d). Berolahraga dengan teratur
e). Penggunaan jarum suntik sebaiknya disterilisasi dahulu.

Kulit merupakan lapisan pelindung terluar yang membungkus seluruh permukaan tubuh manusia.
1.   Fungsi Kulit
Kulit memiliki fungsi yang penting bagi manusia, beberapa fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
a). Sebagai Pelindung Tubuh
Kulit berfungsi melindungi tubuh dari kontak mekanis, serta panas, kuman, zat-zat kimia dan segala pengaruh dari luar yang bisa merusak organ di bawah kulit. Sel melanosit di bawah kulit mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.

b). Sebagai Organ Sensoris
Adanya jaringan saraf di lapisan dermis kulit memungkinkan kulit menerima rangsang dari luar seperti sentuhan.

c). Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit mengeluarkan keringat dengan mengkontraksikan pembuluh darah dalam kulit. Keringat yang keluar turut membawa panas dalam tubuh keluar.

d). Dapat membentuk Vitamin D dan Penentu warna kulit
Vitamin D dibentuk dari provitamin D yang dibantu penyinaran sinar matahari, sedangkan warna kulit diatur oleh kandungan pigmen melanosit. Kulit juga merupakan tempat untuk menyimpan kelebihan lemak.

e). Sebagai Organ Ekskresi
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mempunyai kelenjar keringat(glandula sodorifera) yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari dalam darah di pembuluh kapiler di bawah kulit. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-poriakan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.
Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan, atau bahkan emosi. Keringat mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan dapat menimbulkan hilangnya melanosit garam-garam mineral sehingga menyebabkan kejang otot dan pingsan.

2. Struktur Kulit
Kulit adalah organ terluas di tubuh, memiliki tebal berbeda-beda mulai dari 0,5 – 5 mm. Berdasarkan strukturnya kulit dibagi menjadi 3 (tiga) lapisan yaitu epidermis(lapisan luar), dermis(kulit jangat), dan hipodermis(jaringan ikat dibawah kulit).
a). Epidermis
b). Dermis
c). Hipodermis

3. Kelainan dan Gangguan pada Kulit
a). Kanker Kulit
Merupakan penyakit kulit yang bersifat ganas, kanker kulit biasa disebabkan akibat terpaparnya kulit oleh bahan-bahan tertentu, atau menurunya daya tahan kulit.
b). Lepra(Kusta)
Merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae, penyakit ini menimbulkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.
c). Lentigo
Yaitu bercak-bercak berwana cokelat kehitaman yang muncul pada kulit akibat hiperpigmentasi pada kulit
d). Eksim
Yaitu iritasi pada kulit, biasanya eksim terjadi di bagian tangan dan kaki, eksim menimbulkan rasa gatal dan dapat menimbulkan infeksi.
e). Jerawat
Yaitu kondisi kulit dimana terjadi produksi kelenjar minyak yang berlebih dan menyebabkan saluran folikel rambut dan pori-pori tersumbat, ini menyebabkan kulit meradang.

1. Letak Paru-Paru
Paru-paru terletak di rongga dada sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri yang memiliki dua gelambir.

2.   Fungsi Paru-Paru
Fungsi paru-paru yang utama adalah sebagai organ pernapasan, tapi paru-paru juga merupakan organ ekskresi karena berfungsi mengeluarkan karbon dioksida (CO¬2) dan uap air (H2O). Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.

3. Kelainan dan Penyakit pada Paru paru
a. Pneumonia
Penyakit yang bisa diistilahkan dengan radang paru-paru/paru-paru basah ini sangat mengganggu paru-paru manusia. Bahkan bisa dibilang, penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dan menular. Pneumonia bisa diidap anak-anak dan orang dewasa. Penyebabnya adalah virus atau bakteri Streptococcus pneumonia.
b. Pneumotoraks
Penyakit ini mirip dengan penyakit efusi pleura, karena sama-sama mengganggu pleura. Disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah alveolus. Hal ini membuat pleura bisa menerima udara dari luar, tapi takbisa mengeluarkannya. Penyakit ini jelas sangat berbahaya. Asma dan patah tulang bagian rusuk juga bisa memicu penyakit ini.
c. Emfisema
Penyakit ini membuat alveoli pengidapnya menjadi rusak. Sehingga tubuhnya tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Pada umumnya, pengidap penyakit ini adalah para perokok.
d. Silikosis
Penyakit ini muncul dari pengaruh lingkungan kerja, khusus pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi. Bahan silika disebut-sebut sebagai biang kerok atas munculnya penyakitnya. Walaupun bentuk silika tidak berbahaya, tetapi debu-debu silika yang terhirup akan menempel di bagian paru-paru, dari situlah penyakit ini muncul.
e. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis, dan sering menjangkiti masyarakat. Dalam kasus kronis, penyakit ini sangat berbahaya (menyebabkan kematian) dan menular. Bisa menjangkiti orang dewasa dan anak-anak, dengan catatan sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.Karena bakteri Mycrobacterium tuberculosissebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia.
f. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit paru-paru yang juga sering menjangkiti manusia. Bisa dibilang, asma termasuk radang paru-paru yang memicu sesak napas bagi pengidapnya. Ciri khas orang yang mengidap asma adalah napas yang berbunyi,jika sedang kambuh. Asma dapat diturunkan secara genetik.
g. Bronkitis Kronis
Penyakit ini merupakan penyakit radang di saluran udara paru-paru. Zat-zat yang terkandung didalam rokok ditengarai sebagai penyebabnya. Gejala penyakit ini ditandai dengan munculnya batuk berdahak yang takkunjung sembuh.

Tuesday 3 September 2019

Model Pembelajaran Jigsaw

A. Pengertian Pembelajaran Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Menurut Arends (1997) model pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada kelompok yang lain. Pendapat tersebut dijelaskan kembali oleh Anita Lie (2004:69) mengatakan bahwa, Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning.

Sedangkan menurut Agus Suprijono( 2009: 89 ) Model pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif dimana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok lebih kecil.

Selain itu Yuzar dalam Isjoni (2010: 78) mengatakan, dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa belajar dengan kelompok kecil yang terdiri 4 sampai 6 orang, heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.

Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal.  Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggunga jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang biberikan.

B. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw
Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur seperti gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw, yaitu:

1. Awal Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Pembelajaran
1). Melakukan Pembelajaran Pendahuluan
Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan dipelajarinya topik tersebut.
2). Materi
Materi pembelajaran kooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.
3). Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Asal Dan Ahli
Kelompok dalam pembelajarn kooperatif model jigsaw beranggotakan 4-6 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosialnya
4). Menentukan Skor Awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya.

b. Rencana Kegiatan Pembelajaran
1). Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
2). Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.
3). Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan topik yang didiskusikannya.
4). Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik.
5). Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.

c. Sistem Evaluasi Pembelajaran
Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
1). Mengerjakan kuis individual yang mencaukup semua topik.
2). Membuat laporan mandiri atau kelompok.
3). Presentasi
Materi Evaluasi
1). Pengetahuan (materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh mahasiswa.
2. Proses belajar yang dilakukan oleh mahasiswa.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Jigsaw (Model Team Ahli)
1. Kelebihan
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya
b. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.
c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
d. Ruang lingkup dipenuhi ide – ide yang bermanfaat dan menarik untuk di diskusikan.
e. Meningkatkan rasa tanggung – jawab siswa terhadap pemahaman pembelajaran materi untuk dirinya sendiri dan orang lain.
f. Meningkatkan kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan.
g. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi untuk pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
h. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah yang di hadapi.
i. Melatih keberanian dan tanggung – jawab siswa untuk mengajarkan materi yang telah ia dapat kepada anggota kelompok lain.

2. Kelemahan
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
a. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.
b. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat.
c. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
d. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.
d. Kondisi kelas yang cenderung ramai karena perpindahan siswa dari kelompok satu ke kelompok lain.
e. Dirasa sulit meyakinkan untuk berdiskusi menyampaikan materi pada teman jika tidak punya rasa percaya diri.
e. Kurang partisipasi beberapa siswa yang mungkin masih bergantung pada teman lain, biasanya terjadi dalam kelompok asal.
f. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.
g. Awal penggunaan metode ini biasanya sulit di kendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang agar berjalan dengan baik.
h. Aplikasi model pembelajaran ini pada kelas yang besar (lebih dari 30 siswa) sangatlah sulit. Tapi bisa diatasi dengan model “team teaching”.

D. Faktor Keberhasilan Model Pembelajaran Jigsaw
Faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran jigsaw adalah:
1. Positive interdependence. Setiap anggota kelompok harus memiliki ketergantungan satu sama lain yang dapat menguntungkan dan merugikan anggota kelompok lainnya.
2. Individual accountability. Setiap anggota kelompok harus memiliki rasa tanggung jawab atas kemajuan proses belajar seluruh anggota termasuk dirinya sendiri.
3. Face-to-face promotive interaction. Anggota kelompok melakukan interaksi tatap muka yang mencakup diskusi dan elaborasi dari materi pembahasan.
d. Social skills. Setiap anggota kelompok harus memiliki kemampuan bersosialisasi dengan anggota lainnya sehingga pemahaman materi dapat diperoleh secara kolektif.
e. Groups processing and Reflection. Kelompok harus melakukan evaluasi terhadap proses belajar untuk meningkatkan kinerja kelompok

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project


A. Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Model pembelajaran MMP merupakan salah satu model pembelajaran efektif pada pembelajaran yang berorientasi pada Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang kegiatan awalnya membangkitkan motivasi peserta didik untuk mau belajar utamanya pelajaran matematika. MMP merupakan salah satu model pembelajaran yang terstruktur.

B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran MMP adalah sebagai berikut:

Langkah I : pendahuluan atau Review
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah meninjau ulang pelajaran yang lalu terutama yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas soal pada PR yang dianggap sulit oleh peserta didik serta membangkitkan motivasi peserta didik.

Langkah II : Pengembangan
Pendidik menyediakan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu. Peserta didik  diberi tahu tujuan pembelajaran yang memiliki antisipasi tentang sasaran pembelajaran. Penjelasan dan diskusi intraktif antara pendidik dan peserta didik harus disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya simbolik. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan contoh latihan untuk meyakinkan bahwa peserta didik mengikuti penyajian materi baru itu yang akan dipelajari.

Langkah III : Latihan Terkontrol
Peserta didik diminta merespon satu rangkaian soal sambil pendidik mengamati. Pada latihan terkontrol ini respon setiap peserta didik sangat menguntungkan bagi pendidik  dan peserta didik. Pendidik harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan gagasan individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari.
Langkah IV : Seat work/ kerja mandiri
Peserta didik bekerja dan mengambil inisiatif sendiri untuk mengerjakan latihan atau soal-soal yang diberikan tanpa bantuan dari orang lain.
Langkah V : Penutup
Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman dan pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).
Pada model pembelajaran MMP, disetiap tahapnya terjadi interaksi pendidik dan peserta didik. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail dalam tabel tahap-tahap MMP sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tahap-tahap Model Pembelajaran MMP
No.
Tahap
Aktivitas Pendidik
Aktivas Peserta Didik
1.
Review/ Pendahuluan
a.  Pendidik menyampaikan apersepsi

b.  Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran

c.   Pendidik meberikan motivasi
a.  Peserta didik memperhatikan penjelasan pendidik
b.  Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
c.   Peserta didik menyimak penjelasan Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik
2.
Pengembangan
a.  Pendidik menjelaskan materi pembelajaran


b.  Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan kembali materi yang tidak dimengerti
c.   Pendidik menjelaskan kembali materi yang tidak dimengerti oleh peserta didik
a.  Pesarta didik menyimak menyampaikan pendidik
b.  Peserta didik bertanya kepada pendidik tentang materi yang tidak dimengerti

c.   Peserta didik menyimak langka-langkah penyelesaian dari materi yang ditanyakan
3.
Latihan terkontrol
a.  Pendidik membentuk peserta didik dalam kelompok belajar

b.  Pendidik memberikan latihan kepada setiap kelompok untuk didiskusikan
c.   Pendidik membimbing setiap kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan yang diberikan
a.  Mengatur tempat duduk dan mengelompokkan diri sesuai dengan kelompok
b.  Peserta didik mengerjakan dan menyelesaikan latihan secara berkelompok
c.   Peserta didik menerima bantuan dari pendidik
4.
Seat work/ Kerja mandiri
Pendidik memberikan latihan soal kepada masing-masing peserta didik untuk dikerjakan secara individual
Peserta didik mengerjakan sendiri latihan soal yang diberikan tanpa bantuan dari teman maupun pendidik
5.
Penutup
Pendidik dan peserta didik membuat rangkuman materi yang telah dibahas
Pendidik memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Peserta didik dan pendidik membuat rangkuman materi yang telah dibahas
Peserta didik mencatat tugas yang harus diselesaikan di rumah

C. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project
Menurut Syahida (2012: 5) beberapa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran MMP sebagai berikut:
1. Kelebihan                                                            
a. Banyak materi yang biasa disampaikan kepada siswa karena tidak terlalu banyak waktu. Artinya, penggunaan waktu dapat diatur relative ketat.
b. Banyak memberikan latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal.

2. Kekurangan
a. Mungkin siswa cepat bosan karena lebih banyak mendengar.
b. Kurang menempatkan siswa pada posisi yang aktif.

Meskipun model pembelajaran MMP memiliki kekurangan, namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang ia anggap sulit atau tidak dipahami.
2. Memperbanyak latihan sehingga siswa mudah terampil mengerjakan beragam soal.
3. Memberikan bimbingan kepada siswa yang masih mengalami kesulitan.

Sunday 1 September 2019

Ciri-Ciri Filsafat


Bila dilihat dari aktivitasnya filsafat merupakan suatu cara berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu. Menurut  Sutan Takdir Alisjahbana syarat-syarat berfikir yang disebut berfilsafat yaitu : a) Berfikir dengan teliti, dan  b) Berfikir menurut aturan yang pasti. Dua ciri tersebut menandakan berfikir yang insaf, dan berfikir yang demikianlah yang disebut berfilsafat. Sementara itu Sidi Gazalba (1976) menyatakan bahwa ciri ber-Filsafat atau berfikir Filsafat adalah: radikal, sistematik, dan universal. Radikal bermakna berfikir sampai ke akar-akarnya (Radix artinya akar), tidak tanggung-tanggung sampai dengan berbagai konsekwensinya dengan tidak terbelenggu oleh berbagai pemikiran yang sudah diterima umum, Sistematik artinya berfikir secara teratur dan logis dengan urutan-urutan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, Universal artinya berfikir secara menyeluruh tidak pada bagian-bagian khusus yang sifatnya terbatas.
Sementara itu Sudarto (1996) menyatakan bahwa  ciri-ciri berfikir Filsafat adalah :
a. Metodis : menggunakan metode, cara, yang lazim digunakan oleh filsuf (akhli filsafat) dalam proses berfikir
b. Sistematis : berfikir dalam suatu keterkaitan antar unsur-unsur dalam suatu keseluruhan sehingga tersusun suatu pola pemikiran Filsufis.
c. Koheren : diantara unsur-unsur yang dipikirkan tidak terjadi sesuatu yang bertentangan dan tersusun secara logis
d. Rasional : mendasarkan pada kaidah berfikir yang benar dan logis (sesuai dengan kaidah logika)
e. Komprehensif : berfikir tentang sesuatu dari berbagai sudut (multidimensi).
f. Radikal : berfikir secara mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai pada tingkatan esensi yang sedalam-dalamnya
g. Universal : muatan kebenarannya bersifat universal, mengarah pada realitas kehidupan manusia secara keseluruhan
Dengan demikian berfilsafat atau berfikir filsafat bukanlah sembarang berfikir tapi berfikir dengan mengacu pada kaidah-kaidah tertentu secara disiplin dan mendalam. Pada dasarnya manusia adalah homo sapien, hal ini tidak serta merta semua manusia menjadi Filsuf, sebab berfikir filsafat memerlukan latihan dan pembiasaan yang terus menerus dalam kegiatan berfikir sehingga setiap masalah/substansi mendapat pencermatan yang mendalam untuk mencapai kebenaran jawaban dengan cara yang benar sebagai manifestasi kecintaan pada kebenaran.