Showing posts with label Biologi. Show all posts
Showing posts with label Biologi. Show all posts

Monday 30 March 2020

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA



A. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua proses ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.
Dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
B. Pubertas pada Remaja
Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.

Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1. Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
6) Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.

2. Pubertas Secara Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.

b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN



Sebelum mengenal apa saja perbedaan antara fase pertumbuhan maupun perkembangan ini, baiknya mengetahui dulu definisinya. Yakni mengetahui dulu apa pengertian dari kedua jenis fase tersebut yang juga membantu mengenal perbedaannya. Perkembangan sendiri memiliki definisi proses menuju kedewasaan yang dialami makhluk hidup. Namun lebih bersifat kualitatif. Artinya, perkembangan tidak bisa dijelaskan dengan memakai angka sehingga tidak bisa diukur maupun ditimbang. Berkebalikan dengan pertumbuhan yang diartikan sebagai proses menuju kedewasaan yang sifatnya kuantitatif. Sehingga pertumbuhan ini bisa dijelaskan dengan angka yang tentunya membuatnya bisa diukur dan ditimbang.

Secara lebih detail perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ada pada sifat pengukurannya. Apakah bisa dijelaskan dengan angka dan bisa dilihat fisiknya atau tidak. Jika perubahan suatu makhluk hidup bisa dilihat secara fisik. Maka termasuk pada pertumbuhan, misalnya tanaman bertambah tinggi ataupun seseorang yang lambat laun semakin tinggi.
Pertumbuhan memiliki batasan yang disebut usia, sehingga ketika mencapai usia tertentu maka pertumbuhan akan terhenti secara alami. Berlaku sebaliknya pada perkembangan yang tidak bisa dibatasi oleh usia. Misalnya saja seorang bayi yang usia berapapun bisa belajar berjalan, seseorang menjadi semakin pintar dan kaya pengalaman meski masih muda.

Perbedaan antara keduanya sudah tentu menjadi penting untuk diketahui supaya tidak lagi keliru. Sebab beberapa aspek bisa masuk ke pertumbuhan bisa pula malah ke perkembangan.
Agar lebih mudah memahami apa saja perbedaan antara dua aspek tersebut, maka berikut detail penjelasan perbedaan keduanya:
Mempelajari perbedaan pertumbuhan dan perkembangan secara lebih mendalam bisa dimulai dari cara pengukuran. Seperti penjelasan sekilas di atas, bahwa kedua aspek ini memiliki perbedaan dari cara pengukuran. Pada pertumbuhan bisa diukur sedangkan pada perkembangan malah sebaliknya.
Pertumbuhan ini punya sifat kuantitatif yang tentunya bisa dijelaskan atau disebutkan dengan bilangan. Yakni deretan angka, mulai dari pengukuran tinggi seseorang sampai kenaikan maupun penurunan berat badan. Jika bisa ditimbang dan diukur maka sudah bisa dipastikan akan masuk ke kategori pertumbuhan.
Kondisi sebaliknya ada pada perkembangan yang sifatnya kualitatif, dilihat dari segi kualitas seseorang atau makhluk hidup. Seorang anak biasanya memiliki masa perkembangan berbeda-beda. Mulai dari belajar berjalan, berbicara, dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan memakai bilangan atau angka.
2. Keterlihatan Secara Fisik
Pertumbuhan tidak hanya punya sifat kuantitatif yang bisa disampaikan dengan bilangan atau angka. Akan tetapi juga mudah dilihat karena terpengaruh oleh penampakan maupun perubahan fisik. Seseorang ketika bertambah gemuk tidak hanya dilihat dari angka timbangan namun juga perubahan bentuk tubuhnya.
Sebaliknya pada perkembangan, karena sifatnya yang kualitatif maka tidak bisa juga dilihat secara fisik. Salah satu contohnya adalah menilai perkembangan dalam diri seseorang seperti cara berpikirnya. Seseorang tidak harus menjadi tua dulu untuk bisa berpikir bijak dan mampu mengontrol emosi.
3. Keterbatasan Antara Keduanya
Perkembangan maupun pertumbuhan juga memiliki perbedaan dari segi keterbatasan atau yang membatasi pengukurannya. Pada pertumbuhan akan terbatas pada usia, sehingga seseorang akan berhenti bertambah tinggi manakala mencapai usia tertentu, namun tidak demikian dengan perkembangan.
Perkembangan tidak memiliki batasan usia sebab di usia berapapun seseorang tetap dapat berkembang. Ketika seseorang terus memacu otaknya untuk berpikir maka cara berpikirnya akan terus berkembang. Sekalipun masih di usia muda atau malah memasuki usia senja. Sehingga perkembangan tidak memiliki keterbatasan yang terukur seperti pada pertumbuhan.
4. Faktor Keterulangan
Point perbedaan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya adalah pada faktor keterulangan. Pada pertumbuhan sifatnya irreversible artinya tidak dapat terulang, dan berkebalikan dengan perkembangan. Sebab perkembangan sifatnya reversible sehingga bisa berulang kapan saja tanpa bisa ditebak.
Sebagai contoh ketika seseorang bertambah tinggi maka pertambahan tinggi ini tidak akan terulang. Pasalnya seseorang tidak mungkin mendadak menjadi pendek sebagaimana saat pertama kali dilahirkan ke dunia. Sehingga pertumbuhan ini sifatnya ajeg, dan sudah bisa diprediksi sebelumnya mengingat sifatnya yang kuantitatif.
Sedangkan pada perkembangan tentu terjadi sebaliknya, karena memang bisa berulang hingga beberapa kali. Seseorang bisa saja belajar mengemudikan mobil kemudian karena satu dan lain hal. Kemampuan ini berkurang atau hilang karena terlalu lama absen mengemudikan mobil. Ketika ingin mengemudikan mobil lagi, maka perlu mengulang proses belajarnya.
Sekalipun tidak butuh waktu dan usaha lebih lama dibanding proses belajar di awal. Namun proses perkembangan untuk bisa mengemudi kembali terulang. Kondisi ini juga bisa terjadi pada berbagai aspek yang melibatkan keahlian, kemampuan, dan lain sebagainya. Inilah alasan banyak orang yang ingin berkembang mencoba mencari banyak pengalaman dan terus belajar.
5. Dilihat Dari Segi Proses
Jika membahas mengenai masalah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan maka perlu melibatkan aspek proses. Pada pertumbuhan proses ini berlangsung dengan cepat dan hanya terjadi sekali waktu. Mengingat sifatnya yang tidak dapat terulang, dan dikatakan cepat karena tidak butuh waktu lama.
Contohnya pada pertambahan tinggi seorang remaja, biasanya anak-anak hingga remaja akan mengalami pertambahan dalam skala besar. Seorang anak bisa bertambah tinggi belasan sentimeter hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Hanya saja akan berhenti begitu saja ketika sudah sampai di usia tertentu, misalnya di usia 20 tahun.
Sedangkan proses pada perkembangan sendiri tidak memiliki batasan waktu dan berlangsung tanpa batasan durasi. Artinya perkembangan ini bisa lambat, sangat lambat, cepat, atau malah super cepat. Biasanya akan terus berproses selama seseorang atau makhluk tersebut hidup. Sebab perkembangan ini memang terjadi di setiap fase kehidupan pelakunya.

6. Faktor Yang Mempengaruhinya
Perbedaan berikutnya ada pada faktor yang mempengaruhi antara pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Pertumbuhan dipengaruhi oleh pembelahan sel yakni melalui proses mitosis dan meiosis. Selama sel di dalam tubuh terus berkembang maka pertumbuhan akan terus berjalan.
Pada perkembangan dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang dialami langsung oleh makhluk atau seseorang. Pengalaman apapun yang dialami akan memberikan perkembangan yang cukup signifikan. Tentunya terlihat dari segi psikis, mulai dari cara berpikir sampai mengontrol emosi maupun tindakan.
Semakin banyak pengalaman yang dialami oleh seseorang maka perkembangannya tentu menjadi lebih cepat. Seseorang bisa semakin pintar, semakin punya banyak keahlian, semakin pandai berbicara atau bergenosiasi, sampai ke detail terkecil sekalipun.
Memahami perbedaan antara istilah pertumbuhan dan perkembangan tentu penting agar tidak saling tertukar. Sebab keduanya memang memiliki perbedaan yang sangat jelas untuk kemudian bisa dipahami dan diaplikasikan pada kehidupan.
Memahami perbedaan keduanya dapat membantu menekan resiko kesalahan, sebab keduanya tidak bisa disamakan. Adapun detail mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tersebut bisa dilihat pada penjelasan di atas.

Friday 20 March 2020

PERKEMBANGBIAKAN GEBERATIF PADA TUMBUHAN BESERTA CONTOHNYA

A. Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan
Perkembangbiakan generatif tumbuhan adalah perkembangbiakan secara seksual atau kawin yang dilakukan oleh tumbuhan berbiji. Proses perkembangbiakan ini diawali dari penyerbukan kemudian pembuahan. Karena dilakukan secara seksual maka tumbuhan berbiji juga memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuka sari pada kepala putik dan pembuahan adalah proses peleburan gamet betina dan gamet jantan.

B. Alat Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Tumbuhan biji tertutup berkembangbiak secara seksual tentu memiliki alat kelamin tetapi sebelum membahas alat kelamin pada tumbuhan sebaiknya membahas tentang bunga karena proses reproduksinya ditandai dengan munculnya bunga. Perlu Anda ketahui bahwa bunga terbagi atas beberapa jenis berdasarkan kelengkapan bagian bunga dan kelengkapan alat kelamin bunga.

1. Jenis Bunga Berdasarkan Kelengkapan Bagian Bunga
a. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai bagian bunga dari kelopak, mahkota, benang sari hingga putik atau bunga yang mempunyai seluruh bagian bunga. Contoh bunga lengkap adalah tembakau, mawar, bunga sepatu dan lain – lain.
b. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak mempunyai salah satu bahkan beberapa bagian bunga yang disebutkan di atas. Contohnya seperti bunga kelapa, bunga kamboja.
2. Jenis Bunga Berdasarkan Kelengkapan Alat Kelamin
a. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua jenis alat kelamin yakni benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina).
b. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu jenis alat kelamin antara benang sari dan putik.

3. Bagian-Bagian Bunga


a. Perhiasan bunga
Perhiasan bunga terdiri dari kelopak dan mahkota bunga. Kelopak bunga terletak pada dasar bunga dan terhubung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga yang terletak paling luar berfungsi untuk melindungi bunga, Kita dapat menemukan kelopak bunga saat bunga dalam keadaan kuncup dan saat mekar. Tetapi setelah mekar kelopak bunga akan gugur dengan sendirinya dalam waktu tertentu. Kelopak bunga memiliki berbagai bentuk dan warna yang memberikan keindahan pada bunga dan yang membedakannya dengan jenis bunga lain.
Jika kelopak bunga terletak pada bagian luar, mahkota bunga terletak pada bagian dalam. Mahkota bunga berfungsi sebagai penarik perhatian serangga untuk melakukan penyerbukan, sebagai tempat sserangga menghisap madu dan sebagai pelindung alat kelamin berupa benang sari serta putik.

b. Dasar Bunga
Dasar Bunga adalah tempat melekatnya mahkota bunga dan berada pada bagian ujung tangkai bunga.

c. Tangkai Bunga
Tangkai Bunga adalah bagian bunga yang menghubungkan batang dengan bunga. (Baca juga: Jaringan Penyusun Daun Dikotil)

d. Benang Sari
Benang sari atau stamen adalah alat kelamin jantan pada bunga yang menghasilkan sel kelamin jantan yaitu sel sperma (spermatozoid). Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari yang menjadi tempat pembentukan serbuk sari.

e. Putik
Putik atau pistil adalah alat kelamin betina pada bunga yang menghasilkan sel kelamin betina yaitu sel telur (ovum). Putik terletak ditengah bunga serta dikelilingi oleh banyak benang sari terdiri dari kepala putik, tangkai putih dan bakal buah. Kepala putik atau stigma merupakan tempat terjadinya penyerbukan yang memiliki bulu-bulu halus dan berlendir untuk menangkap serbuk sari. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji yang memiliki dua inti yakni calon lembaga dan sel telur.

C. Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Biji Tertutup
Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan biji tertutup diawali dengan penyerbukan yaitu proses atau peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Serbuk sari mengandung spermatozoid atau sel kelamin jantan yang terdapat pada kepala sari. Setelah proses penyerbukan, serbuk sari masuk ke dalam bakal biji yang terdapat pada bagian sel kelamin betina. Sel kelamin betina pada tumbuhan disebut putik yang terdiri dari kepala putik, tangkai putih dan bakal buah yang memiliki satu bahkan lebih bakal biji.
Setelah proses pembuahan maka akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi lembaga yang di dalamnya terdapat beberapa inti berupa sel kelamin betina atau sel ovum yang kemudian menjadi bakal biji. Bakal biji kemudian menjadi biji. Bakal buah akan bertumbuh menjadi daging buah. Di dalam buah terdapat biji yang akan menjadi calon tumbuhan baru jika ditanam pada daerah atau media tanam yang sesuai dengan jenisnya.

1. Jenis penyerbukan berdasarkan asal serbuk sarinya

a. Penyerbukan Sendiri atau Autogami
Penyerbukan sendiri adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik dengan sendirinya yang hanya dapat dilakukan oleh bunga lengkap. Terdapat faktor – faktor yang menghalangi penyerbukan sendiri yaitu sebagai berikut.
1). Dioseus atau berumah dua yaitu satu individu hanya memiliki satu jenis alat kelamin dan jenis alat kelamin lainnya terdapat pada individu lain.
2). Dikogami adalah perbedaan dalam waktu masaknya benang sari dan putik. Protandri adalah sebutan jika benang sari lebih dulu masak dan protogini adalah sebutan jika putik lebih dulu masak dari benang sari.
3). Herkogami merupakan kondisi dimana bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh di kepala putik.
4). Heterostili merupakan kondisi dimana bunga memiliki benang sari dan tangkai putik yang tidak sama panjang.

b. Penyerbukan Tetangga atau Geitonogami
Penyerbukan tetangga adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik bunga lain yang masih dalam satu pohon atau satu tumbuhan tersebut.

c. Penyerbukan Silang atau Alogami
Penyerbukan silang adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik bunga lain. Bunga tersebut bunga yang berbeda tumbuhan atau pohon tetapi masih satu jenis.

d. Penyerbukan Bastar atau Hybrid
Penyerbukan bastar adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik bunga lain yang sudah berbeda jenis. (Baca juga: Ciri-ciri Ion)

2. Jenis penyerbukan berdasarkan perantaranya
1. Penyerbukan oleh Air
Penyerbukan oleh air merupakan penyerbukan yang umumnya terjadi pada tumbuhan yang habitatnya di air. Prosesnya adalah ketika terjadi hujan maka air hujan yang turun dapat mengenai serbuk sari. Kemudian apabila air hujan yang mengandung serbuk sari jatuh ke kepala putik maka terjadilah penyerbukan yang dibantu oleh air. Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh air adalah Hydrill.

2. Penyerbukan oleh Angin
Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin mempunyai bunga yang tidak berwarna, tidak memiliki kelenjar madu, memiliki serbuk sari yang banyak juga mudah diterbangkan oleh angin, kepala sari besar dan tangkai sari panjang hingga dapat bergoyang ketika diterpa angin, ada yang tidak memiliki mahkota, memiliki putik berbulu dan panjang yang terentang ke luar. Contoh tumbuhan yang dibantu penyerbukannya oleh angin adalah rerumputan, jagung, kelapa.

3. Penyerbukan oleh Hewan
Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh hewan mempunyai daya tarik berupa mahkota bunga yang berwarna – warni hingga mencolok, mengeluarkan bau harum yang khas dan berukuran besar. Selain itu, bunga dengan penyerbukan oleh hewan dapat menghasilkan nektar sehingga menarik hewan untuk menghampirinya, mempunyai kelenjar madu, memiliki serbuk sari berlendir yang lengket sehingga menempel pada tubuh hewan.
Umumnya hewan yang membantu penyerbukan adalah serangga yaitu kupu – kupu dan lebah. Selain itu bisa juga kelelawar dan burung Contoh tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh hewan adalah durian, kamboja.

Berdasarkan jenis hewannya, penyerbukan dibagi lagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
a. Entomogami yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga seperti kumbang bunga, lalat, kupu – kupu.
b. Kiropterogami yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan bersayap selaput tangan seperti kelelawar.
c. Makalogami yaitu penyerbukan dengan bantuan siput.
d. Ornitogami yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.

4. Penyerbukan Oleh Manusia
Penyerbukan oleh manusia juga disebut penyerbukan buatan karena pada umumnya tumbuhan yang dibantu penyerbukannya dibutuhkan oleh manusia. Contoh penyerbukan yang dibantu oleh manusia adalah bunga anggrek, vanili, salak. Untuk bunga salak dan vanili, penyerbukannya dilakukan dengan menempelkan bunga jantan dengan serbuk sari yang telah dipetik dengan bunga betina yang sudah matang atau masak.

D. Contoh Cara Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan
Berikut adalah penjelasan mengenai contoh cara perkembangbiakan generatif pada tumbuhan.
1. Konjugasi
Merupakan proses transfer bahan genetik berupa plasmid F+ dan mikronukleus dari satu individu ke individu lainnya. Plasmid F+ dapat ditemukan pada bakteri dan mikronukleus dapat ditemukan pada Protozoa. Proses konjugasi dimulai dengan pembentukan berkas – berkas yang bergerak saling berdekatan kemudian membentuk tonjolan. Dari kedua ujung tonjolan tersebut akan membentuk saluran konjugasi yang akan mengalir protoplasma dari satu sel ke sel lainnya.

2. Isogami
Merupakan penyatuan dua gamet yang tidak berbeda secara morfologis. Satu isogamet dapat bersatu dengan gamet lainnya jika kedua gamet secara genetik memiliki perbedaan pada ketiga lokus polimorf.

3. Anisogami
Anisogami yaitu terjadinya peleburan gamet – gamet yang memiliki ukuran dan motilitas yang berbeda.

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN PADA TUMBUHAN

Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah cara perkembangbiakan tumbuhan tanpa melalui proses penyerbukan dengan bantuan atau campur tangan manusia. Tumbuhan yang dikembangbiakan dengan vegetatif buatan merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat bagi manusia, baik secara ekonomi maupun sosial. Sebelumnya telah dibahas perkembangbiakan vegetatif alami disini.
Beberapa tumbuhan dapat dilakukan perkembangbiakan vegetatif dengan beberapa cara. Misalnya pada tumbuhan mangga dapat dengan cara mencangkok, menyambung, ataupun okulasi.
Cara Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
1. Mencangkok
Mencangkok adalah cara melakukan perkembangbiakan dengan mengupas kulit batang dan membungkusnya dengan tanah agar tumbuh akar pada bagian tersebut.
Agar dapat memperoleh hasil, tumbuhan yang akan dicangkok harus memiliki batang kayu. Seperti pohon mangga, rambutan, nangka. Tidak dapat dilakukan pada pohon pisang, maupun pohon bambu.
Kelebihan perkembangbiakan dengan cara mencangkok yaitu kemampuan untuk berbuahnya lebih cepat dan memiliki sifat yang sama dengan tumbuhan induknya. Sedangkan kekurangan perkembangbiakan dengan cangkok yaitu akar tanaman kurang kuat dan umur tanaman yang pendek.

Contoh Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga.
Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara  mencangkok tanaman.
Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah – langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
a. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
b. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
c. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
d. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
e. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
f. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
g. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.



2. Stek
Stek adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara memotong bagian tumbuhan kemudian ditanam langsung ke tanah. Agar dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka bagian tumbuhan yang di stek harus memiliki mata tunas dan ditanam pada tanah yang berhumus dengan mendapatkan suplay air dan nutrisi yang cukup.
Tanaman yang biasanya di stek antara lain singkong, dan mawar. Kelebihan cara stek ini adalah cepat menghasilkan tumbuhan baru, sedangkan kelemahannya yaitu kemungkinan untuk gagal atau tumbuhan mati cukup besar.
Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
Langkah-langkah stek batang :
a. Potong bagian batang atau dahan yang ingin dijadikan tanaman baru
b. Tanam dahan yang dipotong tadi kedalam pot atau tanah yang subur
c. Siram tanaman secara berkala dan jangan terlalu banyak, cukup 1 kali pada pagi hari
d. Tempatkan tanaman baru pada tempat yang tidak penuh hari terkena cahaya matahari
3. Menyambung
Menyambung adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggabungkan dua batang tanaman yang sejenis. Menyambung dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sifat-sifat yang unggul dari kedua tanaman.
Seperti pada bagian batang bawah untuk memperoleh akar dan batang yang kokoh, sedangkan pada sambungan batang atas untuk memperoleh hasil buah yang manis dan lebat. Perkembangbiakan dengan cara menyambung umum dilakukan pada pohon melinjo, mangga dan rambutan.

Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)

Cara menyambung tanaman :


a. Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. b. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
c. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
d. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
e. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
f. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
g. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. H. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
4. Okulasi
Menempel atau okulasi adalah Okulasi adalah cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar.
Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.

Baca Juga : Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja dan Penyakit pada Hidung

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman:
Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, dua jenis tumbuhan (batang bawah dan batang atas).
Langkah-langkah mengokulasi tanaman:



a. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
b. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
c. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
d. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. e. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
f. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
g. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
h. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
5. Merunduk
Merunduk adalah cara perkembangbiakan dengan cara membenamkan bagian batang tumbuhan kedalam tanah dan mempertahankan posisi ini sampai tumbuh akar pada bagian batang tumbuhan tersebut.
Untuk dapat melakukan perkembangbiakan ini, tumbuhan yang akan dikembangbiakan harus memiliki batang yang mudah diatur dan lentur.
Contoh Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :



a. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
b. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
c. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
d. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
e. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
f. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
g. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.